Respons untuk Respons terhadap pidato Paus

Dari milis is-lam :

Ada berbagai disinformasi yang disebarkan oleh berbagai pihak untuk membela Paus pada saat ini :

  1. Paus telah dikutip secara serampangan oleh media massa, dengan tujuan untuk meningkatkan oplah koran ybs :

    Tidak benar. Saya sudah membaca langsung naskah pidato aslinya, dan memang ada berbagai kesalahan di situ.

    Detilnya bisa dibaca misalnya disini.

  2. Paus telah dikutip di luar konteks, sebetulnya inti dari pidato Paus adalah mengajak dialog antar agama agar bisa tercipta kedamaian :

    Tidak benar, saya sudah membaca teks pidato lengkapnya, dan inti dari pidato Paus adalah mengajak rekonsiliasi antara sains dan agama. Dan dalam pidato tersebut, Islam dijadikan contoh mengenai agama yang tidak “reasonable” / tidak menggunakan akal pikiran; dan bahwa agama Kristen tidaklah seperti itu.

    Jadi sebetulnya isi pidato Paus yang selengkapnya malah mungkin lebih parah daripada yang dikutip oleh berbagai media massa.

  3. Paus mengatakan Muslim barbar, dan lihat bagaimana respon mereka (Muslim) terhadap ini (2 gereja di bom, dll), memang barbar kan ?

    Ini sama seperti jika saya melihat beberapa orang Padang pelit, dan lalu berkomentar bahwa SEMUA orang Padang itu pelit. Hal ini disebut generalisasi – ketika ada sebagian yang bertindak namun kemudian kita menuduh bahwa semuanya sama.

    Ada banyak komunitas muslim yang merespons pidato Paus ini dengan rasional dan bijaksana.

  4. Umat Islam baru ribut kalau agamanya dihina, tapi diam saja jika ada muslim yang melakukan terorisme:

    Ini hanya sok tahu, memangnya ybs bisa memonitor seluruh media massa yang ada di seluruh dunia ?

    Komunitas muslim di inggris sering memprotes berbagai kegiatan terorisme yang mengatasnamakan Islam, namun seringkali tidak dimuat oleh media.

  5. Paus hanya mengutip saja, dan tidak lantas berarti bahwa Paus setuju dengan tuduhan (Nabi saw memerintahkan untuk menyebarkan Islam dengan kekerasan) tersebut.

    Tetap ada kesalahan Paus, yaitu tidak menuliskan pendapatnya sendiri atas kutipan tersebut. Karena tidak ada, maka wajar jika kemudian ada orang yang mengira bahwa Paus setuju dengan tuduhan tersebut.

Silahkan disebarluaskan agar kasus ini menjadi lebih jelas.

Salam,
Harry

26 thoughts on “Respons untuk Respons terhadap pidato Paus

  1. Poin 2 …”Jadi sebetulnya isi pidato Paus yang selengkapnya malah mungkin lebih parah daripada yang dikutip oleh berbagai media massa”.

    Saya sudah skim pidato 7 lembar itu dan memang terasa tidak nyaman. Lagi pula ketika yang dikutip teks lama yang memang dikenal sangat pretensius dan bias, terasa ada kesengajaan dalam perspektif melihat permasalahan itu. Sebagai seorang pemuka agama yang kata-katanya didiengar orang dari agama apa pun, konten bahasan itu bagi saya tidak relevan untuk diangkat Paus, kecuali memang diniatkan untuk ‘mengguggat’. Alasan bahwa ia hanya mengutip dan itu bukan opini pribadi terasa kontradiktif, karena pidato toh ditulis dengan sadar…. Salam, Anwar.

  2. Di BBC saya baca kalau Akhirnya Paus minta maaf kepada umat Islam, Ia mengatakan kutipan tersebut tidak mewakili pandangan pribadinya, dan menambahkan pidato tersebut merupakan undangan melakukan dialog yang saling menghormati.

    “.. Saya sangat meminta maaf atas munculnya reaksi di beberapa negara terhadap beberapa kalimat pada pidato saya di Universitas Regensburg, yang dianggap menghina warga Islam,”katanya kepada para jemaat.

    Tapi apakah minta maafnya itu karena hanya atas reaksi keras dari warga muslim ataukan dia minta maaf kalau yang dikatakannya ini keliru?

  3. Sesudah membaca textnya,
    Disamping kutipan yang dipermasalahkan (yang saya harap bisa diterima permintaan maafnya), sebetulnya pendapat paus sudah ditulis di paragraf dibawahnya, yagn membawa kepada topik utama yang lebih menarik untuk dibahas:
    Apakah melakukan sesuatu yg berlawanan dengan logika kebaikan (ie. kejahatan) itu berlawanan dengan kehendak Allah?
    Apakah kehendak Allah terbatas kepada yang baik baik saja? Misalnya, apakah Allah bisa/akan berkehendak bahwa saya menjadi orang jahat penyembah berhala/setan? (tentu tidaaaak…).
    Sisa bacaannya memang lebih rumit untuk dicerna, tapi lebih menarik untuk dipikirkan.
    Lain kali kalau saya boleh saran, si paus gak usah mengutip apa apa deh, langsung aja ke permasalahannya.
    Maklum bekas profesor teologi sekarang mesti belajar jadi paus.

  4. pembaca – kehendak Allah swt bisa saja seseorang menjadi jahat, namun Allah swt juga maha Adil; kehendak tersebut tentu juga ada dasarnya.
    .
    Contoh; ybs terus menerus berbuat jahat walaupun selalu diberi kesempatan untuk bertaubat. Maka suatu saat bisa saja Allah swt berkehendak bahwa ybs akan mati sebagai orang jahat.
    .
    Mungkin itu dari saya, monggo kalau ada yang ingin mengkoreksi / menambahkan, trims.

  5. Terima kasih Harry, atas balasannya. Sebetulnya ini yang diharapkan paus, membuka diskusi diantara umat beragama.

    Didalam artikelnya itu sepertinya dia (paus) beraliran yunani (aliran filosofi), yang beranggapan bahwa akal budi kita (nalar) itu datangnya dari Allah.
    Jadi melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nalar baik/benar itu bertentangan dengan kehendakNya.

    Sepengertian saya, dari contoh yg anda berikan, Allah itu maha kuasa jadi apa-pun bisa, tetapi Dia juga maha baik, maka kehendakNya bisa kita yakini adalah yang baik baik saja.
    Meskipun Allah tahu misalnya, bahwa si A akan mati sebagai orang jahat, tetapi Dia melihat itu dalam keprihatinanNya, dan itu bukan karena kehendakNya tetapi karena ke bodohan/kepicikan hati orang itu sendiri dia harus mati dalam kejahatan.
    Konsekuensi dari pemikiran ala yunani ini yang panjang dan menyentuh hal hal yang lain, yg satu agama belum tentu setuju dng agama yang lain. (kalo enggak ada yang beda namanya satu agama). Yang jelas, si paus setuju dengan surat 2:256: tidak ada paksaan dalam urusan agama.

    Kalo artikel si paus itu sudah membawa kita kedalam diskusi ini, maka sudah mendingan lah, enggak cuma jeleknya saja.
    Terima kasih.

  6. pembaca – saya terus terang sudah berusaha untuk berprasangka baik terhadap Paus dalam kasus ini. Namun sebuah artikel dari The Guardian dengan terang-terangan mengatakan bahwa Paus tidak layak untuk mendapatkan prasangka baik ini :
    http://www.guardian.co.uk/g2/story/0,,1875589,00.html
    .
    Wallahua’lam.

  7. Yth Harry,
    Di era internet ini masing masing harus menilai sendiri tulisan yang baik dan yang buruk. Saya serahkan ke anda sendiri. Saya tidak kenal paus, dan saya tidak kenal penulisnya di “The Guardian” ini (Madelaine Bunting). Kalau untuk menilai seseorang (paus misalnya), saya lebih percaya dengan membaca tulisannya sendiri, daripada mendengar komentar orang lain, yang tentunya dari sudut pandangnya sendiri.

    Silahkan anda baca sendiri pidatonya yg dapat ditemukan di internet. Hanya saja, kalau membaca text teologi semacam ini memang harus hati hati, dimana tanda petiknya, dan mesti dibaca keseluruhan kontex, tidak satu baris saja.

    Ini juga problematikanya di era globalisasi dan internet, kalau setiap ada orang gila diujung dunia menulis sesuatu atau apapun yang menyinggung perasaan orang lain diujung dunia yang lain, dan mengakibatkan perang, wah repot kan jadinya. (Nb, saya tidak tersinggung dengan tulisan yg di The Guardian.)

    Demikian dulu pak Harry, saya mau mohon diri, mohon maaf sudah nyelonong tanpa diundang. Tapi maksud saya baik, kalau bisa mendinginkan, karena perpecahan antara umat beragama tentunya menguntungkan pihak yang lain mungkin jadi dalangnya.

    Menanam biji perdamaian itu memang susah tumbuhnya, tapi siapa tahu kalau bisa tumbuh kan bisa dinikmati bunganya.

    Saya permisi dulu, tidak janji bisa mampir nulis lagi, karena perjalanan saya masih jauh…

  8. Maaf, agak2 OOT. Tetapi ada satu fakta yang ingin saya sampaikan kepada orang banyak, yaitu tentang Paus Benediktus yang agak berhaluan “hard-liner” dan upaya untuk menyejajarkan agama dengan nalar.

    Menurut teman saya orang jerman, Joseph Ratzinger (Paus yang sekarang) termasuk golongan “hard-liner”, sampai2 dia sendiri berharap, supaya Ratzinger ini tidak akan naik jadi Paus. Ratzinger sendiri berasal dari negara bagian Bavaria, yang pada umumnya berhaluan konservatif dan sangat alergi dengan orang asing. Contohnya, apabila seseorang dari negara muslim (atau beragama islam) ingin memperpanjang visa di negara bagian ini, maka akan lebih dipersulit dengan tambahan persyaratan2 aneh.
    Dari sini kita bisa melihat, orang2 tipe seperti ini agak susah untuk melihat dan menerima perbedaan yang terdapat di orang lain, entah itu dari sisi ras ataupun agama. Menurut saya pribadi, saya lebih respek terhadap Paus yang sebelum dia, yang berasal dari polandia. Bukan maksud saya untuk mendiskreditkan tokoh penting bagi umat katolik, tetapi, sangat disayangkan apabila masih ada pemimpin2 seperti ini di saat kondisi dunia yang sedikit menegang. Lagipula, waktu itu pun masih banyak kandidat2 lain untuk Paus.

    Ingin mengoreksi sedikit tulisan di atas: Pidato Paus sebenarnya tentang rekonsiliasi antara agama dan nalar/logika, seperti dari judul asli nya: “Glaube, Vernunft und UniversitÀt”. Pidato itu pun mengambil “contoh” agama islam sebagai agama yang “tidak memakai logika”, karena memakai “kekerasan” untuk menyebarkan agama islam. Dari sini terlihat bahwa Paus Benediktus berkomentar seolah mengenai islam luar dalam, tetapi hanya mengetahui “kulit”-nya saja. Sebagai contoh bantahan terhadap asumsi Paus, bisa dilihat bagaimana Rasullullah SAW berdakwah kepada tetangga yahudi nya yang selalu melempar beliau dengan batu.

    Lagi2 disini saya melihat pola yang sama dan membuat saya muak. Agama dicoba untuk disejajarkan dengan nalar manusia, yang notabene juga dihembuskan oleh kalangan islam liberal. “Konstitusi” yang ditetapkan oleh agama bersumber dari kitab suci, yang tidak layak untuk disejajarkan dengan konstitusi hasil pemikiran manusia. Jadi kalau ada yang tidak klop antara dua konstitusi tersebut, sudah selayaknya hasil pemikiran manusia yang harus disesuaikan dengan agama, bukan sebaliknya. Memang nya yang musti disembah itu siapa, Tuhan atau manusia?

  9. # Paus mengatakan Muslim barbar, dan lihat bagaimana respon mereka (Muslim) terhadap ini (2 gereja di bom, dll), memang barbar kan ?

    ++ kebanyakan memang seperti ini kan? πŸ™ coba seandainya, yg menanggapi dengan otak dan kepala dingin lebih banyak.. pasti imej umat Muslim di muka dunia jadi lebih adem.. ya kan? πŸ™‚

    # Umat Islam baru ribut kalau agamanya dihina, tapi diam saja jika ada muslim yang melakukan terorisme:

    ++ Saya sedikit2 setuju juga. Soalnya, saya sering denger juga.. ustad yg sedang khotbah di mesjid.. dengan terang2 mengejek agama lain.. πŸ™ bukankah itu ampir sama dengan Paus? πŸ™

    ++ Mohon penjelasannya.. πŸ™‚

  10. halo pembaca — detil pidato paus bisa dibaca disini.
    .
    Kebetulan saya sudah terbiasa membaca tulisan akademis mengenai agama, jadi saya bisa mengerti inti dari pidato tersebut: (1) mari rekonsiliasi agama dengan sains (2) contoh agama yang tidak rasional: islam, dan kristen tidak seperti itu (3) dll
    .
    Setelah membaca banyak (sekali) informasi yang ada, sepertinya memang Paus yang sekarang ini rada hard-liner. Sayang sekali memang.
    .
    Anyway, mudah-mudahan dengan insiden ini beliau jadi mendapat masukan2, dan bisa lebih akomodatif, sebagaimana berbagai Paus sebelumnya.
    Keliru itu wajar saya kira, toh Paus juga manusia ™ Seurieus, iya tho ? Namanya manusia PASTI pernah melakukan kesalahan. Yang penting adalah bagaimana cara beliau dalam mensikapi ini, itu saja.
    .
    ardho – darimana Anda tahu bahwa lebih banyak muslim yang emosional ? Apakah Anda sudah menghitungnya sendiri πŸ™‚
    .
    Kalau kita mau berpikir rasional, maka kita akan bisa terhindari dari generalisasi dan propaganda media seperti ini.
    .
    Mengenai khatib yang provokator, memang ada. Pasti ada. Tapi, apakah semuanya demikian ?
    .
    Jadi salah satu inti masalah disini adalah generalisasi. Coba kita menghindari dari terjatuh ke kekeliruan ini, dan belajar untuk berpikir dengan logis.
    .
    btw; kawan saya seorang Nasrani pernah bercerita bahwa pendetanya pernah berkhutbah bahwa jika Amien Rais menjadi presiden, maka umat Nasrani akan habis dibantai. πŸ˜€ nguawur tenan… he he, wong Amien Rais itu termasuk muslim yang paling moderat.
    .
    Khatib/Pendeta/dll yang provokator model begini semuanya ke laut saja lah, useless… cuma bikin hidup kita makin susah !

  11. #aRdho,
    muslim yang lebih mengedepankan emosional dibandingkan menelaah secara rasional tentu ada, seperti halnya ada juga ummat lain yang emosional. hal yang wajar meski kita menyesal juga menyadari situasinya. dan alhamdulillah tidak semua orang emosional begini bukan? dan alhamdulillah seringkali media memberitakan lebih bombastis dibandingkan kenyataannya.
    khotib, ustadz, kyai yang kadang maki2 agama lain tentu banyak, sebanyak pendeta dan tokoh agama lain yang mungkin memaki islam juga. sekali lagi kita menyesal ada yg beginian, cuma alhamdulillah ndak semua bukan?
    satu hal lain, banyaknya kyai, ustadz, pendeta, etc yang memaki keyakinan lain bukan berarti menjadi pembenar tindakan tersebut, begitu bukan?
    satu hal lagi (nambah :)), paus tentu bukan orang biasa, ada ‘jubah2 kebesaran’ yang melekat padanya, titahnya disimak orang seluruh dunia kalau kemudian dia mengungkapkan sedikit yang kurang bijak tentu efeknya sangat beda dibandingkan kyai, ustadz kampung yang mungkin mengungkapkan hal yang sama atau bahkan lebih keras.
    btw, jadi kapan nih kita jalan2 ke laut? πŸ™‚

  12. @aRdho:

    # Pernyataan kamu di atas kaya’ nya ga akurat deh. Salah satu inti pidato Paus adalah bahwa agama islam (sbg contoh), yang disebarkan Rasulullah SAW itu bukan agama rasional, karena menyebarkan agama hanya dengan kekerasan. Itu pun dia kutip dari omongan raja Manuel II, tanpa mempelajari islam lebih dalam. Sebagai penyangkalan dari asumsi ini, coba kamu baca2 lagi tentang kisah kehidupan Rasul SAW (sirah nabawiyah). Lagipula saya pun setuju dengan kamu: saya lebih senang andai umat Islam menanggapi hal ini dengan hati tenang dan argumen2 yang didasari fakta. Karena kalau didiamkan saja, bisa nanti bisa2 pandangan miring thd islam bertambah banyak.
    .
    # Point yang kedua pun kamu masih ada salah deh, krn km terlalu generalisir. Coba cari di google dgn kata kunci “aa gym kecam”: di situ ada artikel ttg Aa Gym mengecam pengeboman kedubes aussie atas nama agama. Memang ada bbrp pemimpin agama yg malah menebarkan kebencian thd agama lain. Nah ini sekarang tugas kita semua, buat menghilangkan ini semua. Lagipula, tujuan beragama itu kan untuk cari selamat dunia dan akhirat bukan semata2 cari dukungan dan gontok2an ibarat preman pasar. Emang siih… perbedaan dan friksi tetap ada, tetapi prioritas nya apa? selamat dunia akhirat atau gontok2an? Jadiii… intinya, mari masing2 mendalami ilmu agama masing2, tanpa membuat friksi2 yang ga perlu.
    .
    Gitu aja ya, mudah2an membantu…

  13. Mas Harry, tolong donk dibedain antara pihak yang membela paus dengan tanggapan (bantahan anda). Kalau dibedakan dalam paragraf yg beda tidak begitu jelas siapa yang ngomong. Trims

  14. Saya juga heran kenapa sih seorang pemimpin umat bisa berbuat seperti itu πŸ˜• tapi itu juga sudah terjadi, sekarang yang bisa kita lakukan hanyalah membuktikan bahwa apa yang dikatakan oleh paus tersebut salah. Dan tentu saja kita tidak perlu untuk membalas dengan membuat statement yang menyudutkan umat lain. Alangkah indahnya dunia ini ketika semua orang bisa saling menghormati orang lain yang berbeda keyakinan/pemikiran dengannya πŸ™‚

  15. Dan tentu saja kita tidak perlu untuk membalas dengan membuat statement yang menyudutkan umat lain. Alangkah indahnya dunia ini ketika semua orang bisa saling menghormati orang lain yang berbeda keyakinan/pemikiran dengannya

    .
    Akur 100% dengan Anda, well said !

  16. “Ini sama seperti jika saya melihat beberapa orang Padang pelit, dan lalu berkomentar bahwa SEMUA orang Padang itu pelit. Hal ini disebut generalisasi – ketika ada sebagian yang bertindak namun kemudian kita menuduh bahwa semuanya sama.”

    Walah! orang Padang gak punya Kitab Suci yang mengajarkan untuk tidak berteman dengan Kafir, mengejar dan membunuh mereka kalau mengganggu agama dimana ceruk batu dan pohon pun berteriak memanggil muslim untuk membunuhi Yahudi & kafir.

    Ndak ada toh?
    Tapi Islam punya kan?

    Renungkanlah

  17. @Blunt – “Tapi Islam punya kan?” — kata siapa?
    Kata Anda ? Atau membaca propaganda Islamophobist di Internet ?
    .
    Kalau mau membahas Islam (atau apa saja) dengan obyektif, hindari :
    .
    1. cherry picking – memilih-milih fakta yang ada / tidak menyuguhkan semuanya; menunjukkan potongan-potongan tidak lengkap yang jadi memberikan kesan yang keliru total
    .
    2. pahami dulu secara lebih lengkap, terutama dari esensi (bukan bungkus) dan sejarahnya.
    .
    3. hindari interferensi emosi, karena hasilnya jadi tidak rasional
    .
    Sekedar beberapa tips.

  18. Seru banget c diskusinya? Walau kata2 nya berat. Tapi beneran.. Kita semua cinta damai.. Kalo ada diskusi lagi kasih tau di email ya.. ^^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *