MySpace: dari 500 ribu account sampai ke 26 juta account

Akhirnya ada juga artikel yang membeberkan “jerohan” website paling ramai dikunjungi di dunia saat ini, MySpace.com.
Walau tampilannya jelek (owh.. my eyes) tapi popularitas MySpace terus melejit dengan pesat.

Disitu diceritakan bagaimana mereka bisa mengakomodasi pertumbuhan yang spektakuler tersebut:

[ 1 ] Mulai dari 2 webserver – 1 DB,

[ 2 ] Lalu 1 master DB & 2 read-only DB

[ 3 ] Vertical partitioning : satu DB untuk setiap fitur (blog, profile, dll) website

[ 4 ] SAN (Storage Area Network) : mengatasi masalah bottleneck I/O dengan saling mengkonekkan semua database server yang ada di network internal berkecepatan tinggi

[ 5 ] Scale up OR Scale out ? Ketika total user MySpace mencapai 3 juta, arsitek MySpace dihadapkan pada 2 pilihan :

  • Scale up: Gunakan server besar (32 prosesor, gigabytes memory, dll) — simple, tapi mahal
  • Scale out: Gunakan banyak server biasa — murah, jauh lebih scaleable, tapi jauh lebih kompleks untuk di implementasikan

Akhirnya mereka menyadari bahwa pilihan Scale-up pun tidak akan bisa bertahan lama menghadapi tingkat pertumbuhan MySpace yang sedemikian besarnya. Sehingga mereka kemudian memilih Scale-out.

Database-database yang tadinya dipisahkan pada poin #3 digabungkan kembali menjadi satu database besar, dan kemudian disebarkan ke banyak server-server : setiap server database maksimum menyimpan data dari 2 juta user.
Kecuali database account user yang dipisahkan sendiri di sebuah server yang berkapasitas besar.

[ 6 ] Migrasi dari ColdFusion ke ASP.NET : mengurangi jumlah server yang dibutuhkan dari 246 menjadi 150.

[ 7 ] Virtualized SAN : Teknologi dari 3PARdata memungkinkan sebuah database disebarkan di ribuan hard disk pada jaringan SAN ybs. Ini membuat performa SAN menjadi merata, tidak ada bagian SAN yang overload sementara bagian lainnya tidak melakukan apa-apa.

[ 8 ] Database cache : sebetulnya ini adalah salah satu solusi paling efektif yang sudah bisa dilakukan sejak awal, namun entah kenapa terlewatkan oleh mereka 🙂

Server-server cache dengan kapasitas memory yang besar memungkinkan query yang sering dilakukan langsung dilayani tanpa perlu mengakses database. Server-server ini juga kemudian dimanfaatkan untuk menyimpan session files – yang sebelumnya disimpan di database.

[ 9 ] Memory bottleneck : database berukuran raksasa membutuhkan server dengan kapasitas dan bandwidth memory yang besar. Namun server-server 32 bit hanya bisa mengakses maksimum 4 GB memory.

MySpace kemudian melakukan migrasi ke SQL Server 2005, yang bisa berjalan di arsitektur 64-bit. Dan sejak tahun 2006, mereka menstandarisasi server-server database mereka dengan kapasitas memory sebesar 64 GB.

[ 10 ] Extended checkpoint : karena layanan MySpace tidak menuntut reliabilitas yang tinggi, maka mereka bisa men set checkpoint database s/d 2 jam.

Checkpoint adalah interval dimana database akan menyimpan secara permanen berbagai perubahan yang telah dilakukan ke disk. Interval yang lebih singkat akan menjadikan perubahan-perubahan lebih cepat disimpan, namun ini menurunkan performa database.

Seru 🙂 ok, selamat menikmati.

13 thoughts on “MySpace: dari 500 ribu account sampai ke 26 juta account

  1. Terimakasih Pak Harry… Sudah sedemikian lama… saya menanti-nanti tulisan ini. Sebab Tom memang tidak bilang apa-apa di MySpace-nya.

    Terimakasih. Pencerahan euy.

  2. myspace dapet duit dari mana ya sampe bisa punya infrastruktur segede itu..
    *mode mikir*

  3. @Arif – most welcome mas.
    .
    @adi – banyak; komisi search dari Google (ini sendirian nilainya sudah puluhan juta dolar), iklan, dll.

  4. oh ya mas, kira-kira buat ikut tuh gratis pa bayar? trus my space tu pa kayak friendster sistemnya?

  5. wah ini toh histori dari myspace….
    mas sekarang kan yg merajai situs jejaring sosial kan facebook…kira2 berapa ya real dari pelanggan yang ada di facebook. Thanks mas tas inpohnya 😀

  6. “walaupun templatenya jelek”

    hehe…saya setuju. Mark Z, si penemu facebook bilang: friendster itu halaman yang norak, myspace halaman yang buruk rupa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *