Pornografi & Anak Kita

Kemarin ini ada beberapa acara menarik di sekolah anak sulung saya (kelas 4 SD), yaitu pengenalan sex kepada anak, dan kemudian juga ada seminar untuk orang tuanya. Pada acara seminar saya diwakili oleh istri karena sedang berhalangan.
Pada acara yang untuk anak sekaligus diadakan sebuah survey. Setiap anak diberikan kuesioner dan jawaban mereka dikumpulkan serta dianalisa.

Biro psikolog yang mengadakan semua acara ini ternyata sudah cukup banyak melakukan ini di berbagai sekolah dasar Islam lainnya juga. Hasilnya cukup mencengangkan — lebih dari 50% anak-anak yang di survei telah mengenal pornografi dalam berbagai bentuknya.

Sebagai contoh, ada seorang anak kelas 4 SD ini yang menuliskan, “Bagaimana caranya agar penis dapat terus berdiri dalam waktu yang lama ketika melakukan hubungan sex ?”.
Jelas hal seperti ini belum ada manfaatnya sama sekali bagi mereka, namun pada kenyataannya pada saat ini pikiran mereka telah didominasi (kalau tidak bisa dikatakan terobsesi) oleh hal-hal yang tidak berguna seperti ini.

Tidak ada satu pihak yang dapat disalahkan sendirian dalam hal ini – baik sekolah maupun orang tua sama-sama memiliki keterbatasan. Karena itu pihak sekolah hari ini kembali mengadakan pertemuan orang tua murid membahas hal ini, sekaligus menyepakati sebuah rencana kerja bersama untuk mengatasinya.

Kembali ke masalah tersebut – anak-anak mendapatkan input negatif ini dari berbagai media. Baik dari TV (sinetron yang mengobral seksualitas wanita, sumpah serapah dan perkataan senonoh, dll), Playstation, VCD, dan bahkan komik stensilan porno. Input negatif ini kemudian tersebar lebih lanjut di sekolah ketika mereka bersosialisasi dengan kawab-kawannya.

Pornografi adalah suatu hal yang tidak sehat, menjerumuskan (cenderung addictive), bisa merusak mental, merusak kemampuan bersosialisasi; apalagi ketika yang terekspos adalah anak-anak.

Seperti yang telah dikutip pada sebuah posting sebelumnya :

Porn is a trap – it feeds the pleasure centers of the brain, devalues the humanity of the person being used for that pleasure, and damages people’s ability to relate to one another in a healthy way. Real relationships are not self-focused, but must have a significant component of other-focus or they don’t survive.

Mari kita berusaha sekuat tenaga agak anak-anak kita tidak menjadi korbannya.

11 thoughts on “Pornografi & Anak Kita

  1. Wiih, ngeri banget.. sebagai orang tua harus bisa memberikan imun yang kuat agar mereka ndak terpengaruh dengan hal-hal berbau sex

  2. kalo sudah begini fungsi bsf atau badan sensor film patut dipertanyakan, harusnya bukan hanya film layar lebar aja yang disensor, tapi sinetron2 tv yang sudah sangat banyak dan kebanyakan ceritanya mbulet dan nggak ada mutunya ! jangan mentang2 gratis, lalu bisa menjadi perubah image di masyarakat. bayangkan saja, sejak adanya tayangan daing bakso yang pake pengawet dan katanya dicampur tikus, penjualan bakso diseluruh indonesia anjlok, sampe2 ada yang beralih mencari nafkah ke bidang lain. bayangkan betapa besarnya peranan tv di indonesia. bagaimana dengan internet?

  3. Lebih bahayaTV atau internet ?Bahaya intenet kan ?.
    Berdasar buku ‘adakah sandiwara islami…?oleh Syaikh Bakar Pustaka ulil albab Hal 72 :

    Dalam protokoler Yahudi :
    Kita wajib berbuat untuk menghancurkan akhklag di setiap tempat, sehingga kita mudah menguasai mereka(muslimin). Dan akan selalu ditayangkan hubungan seksual secara jelas agar tidak ada lagi sesuatu yang dianggap suci dalam pandangan orang….akibatnya keinginan besar mereka adalah bagaimana memuaskan insting seksual…

    —-
    Bahaya ga nonton acara2 semacam dunia lain ? Lebih bahaya mana ?
    —-

    Alam Ghaib
    March 20th, 2007 11:57

    Tahukah Harry ?

    Bahwa paranormal bila melihat dari jauh, di mata pandangan paranormal akan terlihat semacam layar dan sebelum layar itu terbentuk akan masuk semacam lorong bahkan bila paranormalnya jago bisa melihat tv tanpa tv. Di otak manusia bisa mencari channel. Dan yang lebih canggih dari tv dia bisa menembus alam ghaib sebatas alam jin. Karena alam ruh diatas dari alam jin yang ga bisa di tembus. Dan juga massa lalu. Dan sebenarnya sebelum nabi muhammad diutus menjadi nabi bisa menembus masa depan. Karena bila jin melakukan itu lagi sekarang akan dilempar oleh malaikat sesuatu yang menghalangi jin itu.

    *Pertanyaannya adalah bagaimana caranya agar tv sekarang bisa menembus alam jin itu ?

    *Juga Bagaimana bisa diatur agar menembus masa lalu yang sebenarnya itu hanyalah membaca(read) ? (Bila di dengar kesaksian penghipnotis bahwa kliennya bisa ingat sesuatu di masa lalu yang berarti itu hanya reading kan ?) Itulah yang tidak difikirkan oleh pembuat TV.

    hehe. kebenarannya wallu a’lam yah.

  4. Saya liat om harry , hobinya yg minor, juga termasuk nonton (bioskop) kah ?

    Pdhal tuh masuk protokoler yahudi. 🙂

    Dalam protokoler Yahudi :
    Kita wajib berbuat untuk menghancurkan akhklag di setiap tempat, sehingga kita mudah menguasai mereka(muslimin). Dan akan selalu ditayangkan hubungan seksual secara jelas agar tidak ada lagi sesuatu yang dianggap suci dalam pandangan orang….akibatnya keinginan besar mereka adalah bagaimana memuaskan insting seksual…

  5. @zza – “Lebih bahayaTV atau internet ?Bahaya intenet kan ?.” — um, lantas kenapa Anda malah browsing Internet? Kan bahaya? He he 🙂
    .
    Do as I say, not as I do ? 🙂

  6. Mas harry bs aj. Kedepannya lebih parah dr internet deh drpd tv. Gazwul Fikri. Hayooo. 🙂 Dan katanya-sumber drmana ga tau pernah baca- dunia jaringan internet itu hidup 70 % dr konten porno….? betul ga ?

    btw ogut dulu jg pernah ke perpus di barito.. rumah ogku di kostrad..naik sepeda.Skrg pindah ke bintaro ya ?

    Wassalaamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.

  7. @zza – “Kedepannya lebih parah dr internet deh drpd tv. Gazwul Fikri. Hayooo.”
    .
    Lha ya iya, makanya saya nanya, kenapa Anda masih juga browsing Internet ? Sudah tahu enggak bagus.
    .
    “Dan katanya-sumber drmana ga tau pernah baca- dunia jaringan internet itu hidup 70 % dr konten porno….?”
    .
    Wah hebat juga tuh sumber (yang tidak diketahui itu), bisa tahu sampai sedemikian detilnya. Saya saja baru tahu lho.

  8. ya bahaya internet. di tivi dan bioskop kan ada LSF (lembaga sensor film). tapi ga ada LSI (lembaga sensor internet).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *