Dedicated Server : Self-hosted Atau Sewa ?

Ada seorang client saya yang bermasalah – websitenya sering down. Saya jadi bingung, karena instalasi dari kami sebetulnya sudah beres. Ternyata;

  1. Link ke internet dari datacenternya hanya memiliki bandwidth sebesar 128 Kbps
  2. Website nya cukup high-profile (salah satu ormas terbesar di Indonesia), sehingga
  3. Sangat sering diserang cracker (portscan, hack attempts, mailbomb, dll), atau
  4. Diserbu spam

Poin nomor 3 memerlukan strategi & implementasi keamanan yang ekstra ketat & bandwidth yang besar (terutama untuk menghadapi mailbombing, portscan, DoS, dll), sedangkan poin nomor 4 membutuhkan bandwidth yang besar.

Masalah utama pada kasus client tersebut adalah bandwidth – walaupun linknya adalah dedicated dengan rasio 1:1, namun jelas masih jauh dari cukup untuk menghadapi kasus DoS. 2 zombie saja sudah cukup untuk menghabisi seluruh bandwidth yang ada!

Saya kemudian merekomendasikan client tersebut untuk memindahkan websitenya ke webhoster. Ybs setuju, dan kini sedang dalam proses pemindahannya. Webhoster ini juga memasang web-app firewall, sehingga akan sedikit membantu untuk mengatasi berbagai security hole di website ybs; sambil perlahan-lahan dilakukan security audit secara keseluruhan.

Setelah website mereka up & running, maka kami kemudian bisa membenahi infrastruktur datacenter mereka dengan tenang tanpa terburu-buru.

Salah kaprah

Ini adalah kasus salah paham yang cukup lazim terjadi — datacenter yang berfasilitas lengkap, server bermerek, operating system original versi enterprise; maka berarti sudah lebih dari mencukupi untuk sekedar “hanya” menghosting sebuah website ?
Tidak selalu demikian halnya, seperti yang ditemukan oleh client saya.

Jika suatu saat Anda perlu memiliki sebuah server di Internet, apa saja faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ?
Beberapa saya coba cantumkan di bawah ini :

Kelebihan Dedicated Self-hosted : (seperti pada kasus client saya)

  • Full control : 100% kontrol server berada pada anda
  • Physical access : mudah untuk mengakses server secara langsung / fisik.

Kekurangan Dedicated Self-hosted :

  • Investasi infrastruktur : untuk mendapatkan uptime yang baik, perlu dilakukan investasi yang tidak sedikit untuk datacenter Anda — anti gempa, anti kebakaran, physical security, climate control, UPS, generator, dan jika ada banyak server di lantai tersebut maka mungkin lantai gedung tersebut mungkin perlu diperkuat / reinforced (karena satu rak server saja beratnya bisa lebih dari setengah ton pada footprint yang sangat kecil).
  • Investasi SDM : perlu ada SDM yang ahli dan jumlahnya mencukupi untuk me maintain semua server yang ada.
  • Biaya per server : untuk setiap server, ini adalah up-front cost yang biasanya dibayar 100% di muka. Ini mungkin dapat mengganggu cashflow perusahaan, apalagi jika jumlah server cukup banyak.
  • Biaya akses Internet : akses internet di Indonesia tidak murah (lebih tepatnya; luar biasa mahal). Dan tidak cukup untuk hanya satu jalur, Anda perlu menyediakan paling tidak 2 jalur akses yang berbeda ke Internet, agar bisa didapatkan uptime yang baik untuk datacenter Anda.

Jadi dari sini saja sudah bisa kelihatan, bahwa self-hosted server adalah opsi yang cenderung hanya bisa dilakukan oleh institusi yang besar & memiliki sumber daya yang cukup.

Untunglah kini sudah ada banyak provider dedicated server yang biayanya terjangkau namun dengan pelayanan yang sangat baik. Beberapa di antaranya adalah :

  • Layeredtech.com : saya sudah menggunakan ini selama hampir 4 tahun, dan belum pernah mengalami masalah yang fatal dengan mereka.
  • Dreamhost.com : well, sebetulnya ini shared-webhosting provider, mereka tidak menyediakan dedicated server. Namun, disk space 200 GB & bandwidth 1024 GB dengan biaya hanya sekitar US$ 9 / bulan, mungkin banyak orang akan menemukan ini sudah lebih dari mencukupi bagi kebutuhan mereka.

Saya belum bisa merekomendasikan secara pribadi selain 2 provider di atas, namun saya yakin masih ada lagi yang kualitasnya juga baik. Untuk memeriksa kualitas suatu provider dan menemukan penawaran-penawaran khusus, Anda bisa membuka WebHostingTalk.com

Catatan :

Pada berbagai paket Dedicated server, seringkali ada pilihan “Managed”. Jadi, server tersebut akan di manage oleh tim provider.

Tapi hati-hati, definisi “managed” itu sendiri amat, sangat bervariasi. Kadangkala “managed” bisa berarti hanya sekedar reboot; tim mereka tidak akan mau memasangkan software yang Anda butuhkan. Jadi, periksa dulu semua detailnya dengan seksama, sebelum Anda mengeluarkan biaya ekstra untuk layanan “managed” ini.

26 thoughts on “Dedicated Server : Self-hosted Atau Sewa ?

  1. Setuju dengan layeredtech, layanan mereka memang bagus.

    Untuk di Indonesia, apakah tidak ada layanan datacenter local yang memadai? Misalnya layanan titip server (colocation).

  2. LT sux!
    dreamhost juga nyediain layanan dedicated server kok

    tapi harga dedicated di DH lebih mahal daripada di Qwords.com 🙂

    *kalem*

  3. @Obyektif – sudah memadai, tapi biayanya masih jauh lebih mahal. Masalah skala ekonomis saja saya kira – kalau ada pemodal besar yang terjun, saya kira harganya juga bisa jadi turun drastis.

  4. whplus sux.
    sudah bayar dianggap belum bayar. suspend deh..cape deh…

  5. Salam kenal semuanye..ya..

    Iya kadang apa yang tertulis pada situs webhosting tidak sesuai dengan apa yang diberikan.
    Dulu saya pernah make beberapa layanan reseller hosting.

    Promosinya sih..
    1000GB traffic
    99.99 Uptime
    wah ternyata tiap hari server down melulu dan trafiknya lelet sekali.
    Kebetulan gw track ama bebrapa tracking server. ternyata downtimenya weleh..weleh..

    Amblas dah uang gw hu..hu..untung cuma test drive 3 bulan.
    Ini dia the hell webhosting in the world. (Jengkel sih!..)

    =============
    gisol.com
    http://www.247-host.com
    =============

    Mas kapan-kapan bisa di ceritakan seputar layertect dong.
    Saya tertarik tapi masih takut-takut sama layanannya sih..

    Trauma sih..

  6. Koq recommended webhosternya diluar semua mas ? apa di dalam negeri nggak ada yang recommended ?

  7. @Sulchan – cuma karena belum ada yang saya sempat coba saja. Saya kira pasti ada yang kualitasnnya bagus. Tapi, kebetulan saya pribadi belum ada yang bisa rekomendasikan. Thanks.

  8. Waw … luar biasa …..

    Terimakasih artikel ini sangat bermanfaat bagi -khususnya- saya.

  9. try softlayer have same founder and management with the planet. says:

    5 sampai 10 tahun ke dpan mgking ada made in indonesia

  10. Ada yang bisa bantu aku design hw & sw server gak??????Aku tunggu di 021-54377813-08883020770 setiap saat gak pakai lama !!!! Buruan atau lewat email pratjaja@yahoo.com

  11. Mas… saya mau tanya2 dikit tentang 2 hosting di atas.. tapi kayanya saya ga bisa ngobrol lewat ini.

    YM atau mail mas apa ya? saya ingin private aja…

    mail saya krist@blackpapper.com
    YM : kristvector

    Tolong bantu ya mas… saya butuh rekomendasi untuk hosting yang dedicated murah namun kualitas terjamin.

    Terima kasih sebelumnya

  12. @krist – diskusinya disini saja, jadi bisa bermanfaat juga untuk yang lain. Trims

  13. dari hostingan yang ada di indonesia saat ini emang gk ada yang berkwalitas gitu ?

  14. Backup the iPhone contacts before you losing it. iPhone contacts Backup app is a professional iPhone, iPhone 4G contacts, video, music and ringtone backup tool for Apple iPhone user.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *