ISNET, Starbucks, dan Kekuatan Brand

Tadi malam saya meeting dengan beberapa kawan-kawan ISNET seputar revitalisasi organisasi yang termasuk paling senior di Internet ini (ISNET sudah exist di Internet sejak tahun 1989). Kami berkumpul di The Financial Club (Graha Niaga), setelah pak Budi Rahardjo selesai memberikan presentasi di acara BoykeMinarno.com.

Ada beberapa kawan-kawan ISNET lainnya seperti pak Laurel, mas Pungkas, mas Sindhu, dan mas Deden. Diskusi berlangsung cukup panjang, dan kami cukup sepakat bahwa pondasi Isnet ada pada infrastruktur IT nya, jadi ini yang musti dibenahi terlebih dahulu. Berikut juga perlu dibuat proposal untuk sustainability & pengembangannya di masa depan. Kemudian saya kebagian tugas untuk memformulasikan draft proposal tersebut, untuk kemudian dikirim ke para hadirin meeting & di matangkan lebih lanjut.
Acara berlangsung sampai sekitar pukul 23:30, sebelum kemudian kami pamit ke rumah masing-masing.

Sekitar pukul 01:00 saya iseng-iseng membuka Planet Terasi, lha ternyata pak Budi sudah nge-blog duluan soal pertemuan tersebut 🙂 bapak yang satu ini memang luar biasa semangat bloggingnya. Salut !

Saya tidur sekitar pukul 02:00, bangun sekitar pukul 04:00, lalu setelah selesai berbenah kemudian berangkat ke lokasi client di Cikini. Meetingnya pukul 10:00, tapi saya sengaja berangkat lebih awal, supaya bisa bekerja dulu di lokasi; di parkir mobil dengan memanfaatkan adaptor universal yang ditancapkan ke colokan pemantik rokok di mobil.
Di perjalanan saya baru sadar, lho kok adaptornya tidak ada di mobil ? Ternyata, adaptor tersebut ditaruh di rumah oleh istri. Maka kemudian saya membelokkan arah mobil ke Starbucks (summoning spell : Koen.co.ro) 24 jam di Sarinah, dan mulai membuka laptop saya disitu.

Saya jadi teringat pertanyaan retorik pak Laurel pada pertemuan Isnet tadi malam.
Kok Starbucks bisa charge kopinya, yang made in Indonesia, seharga Rp 50.000; sedangkan warung kopi ibu beliau, yang sama-sama di Indonesia, cuma mengenakan Rp 5000 untuk beberapa orang ?

Ada beberapa faktor yang saling berkaitan dalam hal ini.

Pertama, lokasi.
Hampir bisa dipastikan bahwa semua outlet Starbucks berada di lokasi yang strategis & mudah dijangkau. Lokasi adalah salah satu faktor paling penting dalam bisnis.

Kedua, visibility.
Ketika banyak warung kopi lainnya menampilkan papan nama yang kecil & tersembunyi, Starbucks (dan brand-brand lainnya) menampilkan logonya dengan ukuran raksasa & sevulgar mungkin.
Jika kebanyakan customer anda adalah pengendara / mobile, yang akan melintas dengan kecepatan sekitar 10 meter per detik, hanya ada waktu sepersekian detik bagi ybs untuk melihat papan nama usaha Anda. Make that count.
The big brands ini selalu berani menginvestasikan banyak uang agar menjadi visible, dengan hasil yang juga sudah bisa kita tebak.
Brand yang visible juga jadi memperbesar kemungkinan mereka untuk diingat customer ketika customer sedang memikirkan layanan yang mereka butuhkan tsb.

Dari 2 ini saja, seringkali sudah cukup untuk menjamin kesuksesan bisnis.
Sebagai contoh, saya pribadi lebih senang makan klenger / blenger burger daripada McDonald / KFC / dll. Burger McDonald terus terang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan blenger burger.
Namun, karena mereka sering bermasalah pada 2 poin di atas, sehingga akhirnya seringkali lagi-lagi kami sekeluarga nyangkut lagi di big brands tsb.

Tapi, big brands tidak berhenti disitu saja. Ada segudang lagi trik di kantung mereka.

Seperti uniformity. Jika seseorang menyebutkan / saya memikirkan brand Starbucks, maka saya tahu bahwa saya akan menemukan :

1. Lokasi yang nyaman & representatif untuk meeting dengan client
2. Bebas asap rokok
3. Staf yang ramah
4. Kopi yang mahal (ha ha)
5. Colokan listrik untuk laptop & HP saya.
6. Air conditioned
7. Dll

Kepastian pada gilirannya memberikan kenyamanan. Bahkan kalaupun produk yang ditawarkan sebenarnya inferior dari kompetitornya – karena kita sudah tahu akan menemukan produk yang inferior tersebut, maka jadinya sudah menurunkan ekspektasi kita sendiri sebelum tiba di lokasi 😉

Jadi, kapan kiranya saya bisa mulai meeting di salah satu franchise Setarbak Kopi, dan tidak lagi di Starbucks ?
Hayo, jangan mau kalah dengan para big brands ini. Mari …

137 thoughts on “ISNET, Starbucks, dan Kekuatan Brand

  1. Btw, itu nama dan link nya salah, bukan Boyke Winarno, yang bener Boyke Minarno.

  2. Starbucks? OK, ini yang terbayang:
    1. Class action, soalnya semua orang bilang bahwa url untuk Starbucks Indonesia adalah kun.co.ro, bukan starbucks.co.id
    2. Bangsa yang sibuk cari uang ini dan kurang menghargai budaya ini lebih suka mengekspor kopi2 arabika terbaiknya ke luar negeri secara lelang. Tidak ada reservasi untuk menu (wisata/resto) dalam negeri. Maka kopi Indonesia terbaik ada di Starbucks atau Caswell yang melakukan reimporting.
    3. Waktu aku masih jadi tetangga Mas Harry, aku nonton di BBC, bahwa dari 10 pound harga pisang, hanya 1 yang akan sampai ke petani (pemilik kebun dan pekerjanya). Sebagian besar untuk penjaja akhir (resto atau supermarket, incl pajak yang tinggi untuk supermarket keren). Sebagian besar lagi untuk distributor antar negara. Ini sama sekali tidak khas Starbucks. Ini kesalahan sistem distribusi Internasional yang kapitalistik dan tidak efisien.
    4. Jaminan mutu. Kopi Starbucks tanpa susu dijamin tidak bikin aku sakit perut, soalnya isinya bener2 cuma kopi. Paling susunya yang bikin perutku teriritasi habis2an. Dari mutu produk, baru kita bisa bikin brand yang baik.
    5. Gossip :). Kopi Starbucks 50rb? Haha. Kopi favoritku typical 30rb, tapi lebih sering espresso 15rb. Dan tentulah yang paling sering adalah beli kopi dan bikin di rumah. Harga 3500 per mug.

  3. Jadi, kapan kita ketemu dan diskusi soal rebranding dan branding? Hehehe. Soalnya lagi banyak berurusan dengan materi “online branding strategy” nih.

    Banyak perusahaan advertising yang gagal memahaminya loh ;).

  4. @Andri – ya, papan nama VIRTUAL yang besar, hehe. Untuk sementara ini 😉
    .
    @Marek – dicukup-cukupin saja. Kawan saya malah ada yang kuat cuma tidur 1 jam tiap hari, edan.
    .
    Terimakasih untuk koreksinya!
    .
    @Koen – summoning spell berhasil 🙂
    .
    2. betul, waktu itu saya juga pernah mampir ke sebuah perkebunan teh negara. Ketika coba tehnya, asli enak BANGET. Ini yang ngomong adalah orang yang tidak bisa membedakan antara teh beneran dengan teh botol lho, he he.
    Tapi, saya bingung, kok merk teh tersebut belum pernah kelihatan di pasaran?
    .
    Lalu saya tanya, dimana saya bisa menemukan teh yang enak ini. Jawabannya bikin rada gondok juga; ternyata semua produksinya di ekspor ke luar negeri. Jadi kalau mau, ya import saja lagi ke Indonesia.
    Gitu aja kok refot. Alamak.
    .
    3. Ya, memang idealnya produsen lokal itu diberdayakan. Jadi tidak ada lagi produsen eksportir tapi cuma kebagian 10% itu, atau produsen lokal yang dilibas oleh produk ekspor.
    .
    4. Saya sempat agak trauma dengan Starbucks, pertama kali coba di Victoria Square. Setelah itu perut langsung mules. Tidak pernah kejadian begitu sebelumnya dengan kopi kapal api atau kopi lokal lainnya.
    .
    Walhasil setiap kali ke Starbucks nyaris tidak pernah memesan kopi / espresso. Biasanya frappucino (“haiyah ini mah milkshake”, kata mas koen).
    .
    5. Salah saya sendiri ya, malah pesan frappucino yang paling gede / venti, he he. Kalau ada yang ukuran Chuck Norris, mungkin saya pesan itu. Lumayan, bisa sambil browsing hospotnya selama 2 – 3 jam.
    .
    @za – di kalangan internal Isnet saja belum kita rilis mas, masih kita godok di tim kecil ini. Malu ah kalau malah sudah dirilis duluan ke publik.
    .
    Tapi pasti seru kalau sudah di implementasi. Kita sama2 tunggu tanggal mainnya ya.
    .
    @avianto – saya sebut tawaran ini ke kawan, langsung tertarik dia.
    Apa perlu kita bikin “pesta branding 2007” ? 😀
    .
    Nanti saya kontak japri yaa.
    .
    @koeaing! – kemarin ke Starbucks (bukan Setarbak) ada green tea frappe. Kayaknya enak juga.

  5. BTW, saya kemaren baru aja ke starbuck bareng isteri tercinta.
    Saya mesan espresso dan isteri minta cappucino.

    Ternyata rasanya ngga lebih enak dari kopi bikinan sendiri di rumah, cuma ya.. rasanya lebih santai aja (setelah berlelah ria selama 6 hari) 😛

    Serasa benar di Inggris (halah, emangnya hidup dimana saya sekarang 😛 )

  6. Saya termasuk yg gak suka kalo yang berbau Islam jadi besar..cukup kecil-kecil saja..kalo perlu ditulis dengan huruf kecil semua..harusnya demikian pula dengan isnet..gak usah mimpi utk jadi besar..kenapa?

    Faktanya sesuatu yg besar butuh infrastruktur moral yang besar..tidur jadi kurang, stress meningkat, tekanan politis dan godaan materi membuat ileran..kalo memang tetap yakin akan besar, dari sekarang sudah disiapkan formulasi bagi-bagi nya..atau prosedur gelutnya (ributnya)..tujuannya biar ke-gede-annya tidak malah jadi bumerang ambruk lalu ditinggalkan oleh kita sendiri lalu terjadilah anarki..

  7. informatif….. ! saya jadi berfikir kenapa orang toraja punya kopi (ingat torabika khan ?) koq yang punya nama bintang rusa ? (terjemahan langsung kalee…)
    atau memang karena kopi toraja hanya enak diminum di toraja… apalagi di pagi hari..

  8. saya dapat info, kl gak salah dari pak budi, ttg revitalisasi Isnet ini

    saya sedang mengembangkan mobile dakwah pak (dakwah via HP)
    mungkin bisa partisipasi (islam.inhandlearning.com)

  9. Saya dulu termasuk member yang “bodoh” hehehe…sempat “mendebat” Pak Budi masalah hak cipta… tp sekarang sy ngerti setelah cari tahu sana sini…tolong sampein salam saya dan minta maaf sy ya ke beliau…soalnya dlm perdebatan tersebut penjelasannya juga “kurang” kena… hehehe sory lagi nih…dan sampai saat ini sy belum pernah minta maaf…BTW kangen juga ama ISNET…kapan nih “UP” lagi Isnetnya buat nambah-nambah wawasan…

  10. berjiwa wirausaha emang bakat, tapi untuk nyemplung jadi wirausahawan 100% usaha.
    kalo brand udah famous tu hebat ya mas, jualan kaos disablon logo starbucks aja laris manis lho… padahal kopi kan ga ada hubungannya dengan kaos… hehehe…

  11. kalau menurutku Starbucks sukses bukan karena rasa kopinya tetapi karena suasana yang nyaman dan pelayanannya yang sangat personal…..
    para barista di starbucks selalu bertanya siapa nama kita dan mereka akan menghafal nama kita dan membuat kita merasa senang karena mereka selalu mengucapkan salam sambil memanggil nama kita dengan ramah…..pelayanan seperti ini yang tidak kita dapat di cafe-cafe lain..
    bagaimana dengan anda????

  12. Sayang sekali, baru tahu kalau ISNET sudah tidak aktif. Berarti satu aset dakwah maya sudah berhenti berproduksi. Mudah-mudahan banyak gantinya.

    Blog Anda menarik, pak Budi. Saya sudah bookmark ke favorites saya. Keep blogging, meskipun sibuk presentasi.

  13. Maaf mas, sekedar untuk solider buat Palestina. Sebaiknya tidak lagi menyebut-nyebut Starbucks yuk. Saya tahu, mungkin Anda konsumen setianya karena mungkin selain Anda mampu, juga banyak ketemu teman-teman di sana.

    Masalahnya adalah, saya pernah baca CEO *bucks adalah penyumbang Zionist yang cukup besar.

    Btw, kenapa tidak minum kopi lokal saja mas? Saya pikir kopi ABC juga enak kok. Bukannya promosi mas.

  14. Urun rembug dikit mas Harry, starbuck sukses karena dia menjadi yang pertama di benak konsumen sebagai spesialis kopi.

    Lha ISNET gimana?

  15. @B.Samparan – ISNET itu adalah komunitas Muslim PERTAMA di Internet 😀
    .
    Malah juga termasuk salah satu Komunitas Pertama di Internet.
    Ketika banyak orang di Amerika masih belum terkoneksi di Internet, ISNET malah sudah mempunyai server sendiri, dengan komunitas yang SANGAT aktif.
    .
    Cukup banyak anggota komunitasnya yang bahkan menemukan jodohnya disini, hehehe.
    .
    Kenapa sekarang sudah tidak terlalu bergaung lagi? Well, ini bisa jadi bahan diskusi menarik semalam suntuk…. tapi yang jelas, saya tidak punya semua jawabannya. 🙂

  16. Its supposed to be the Sabbath day for Muslims. Koran has certain good attributes while some of it speaks of war against the opressor. The word Koran means the critereon to judge between right and wrong.

  17. duh mahalnya. Klo buat kopi sendiri utk suami saya, 50rb bisa untuk satu bulan itu :d
    Emang ya, brand sangat menentukan

  18. setiap perusahaan atau usaha perseorangan memang perlu melakukan brenchmark dg perusahaan yg terbukti sukses..

  19. In order to be excited in the basketball game, many people like wear jordan shoes in the playground. Because they believe nike shoes. After all, Nike INC is a great brand in the world. At the same time, the guy who want to be more fashionable, they like ugg boots also.

  20. saya ga bisa bayangin pak. cuma pernah denger. sama sekali lum pernah liat starbuck tuh seperti apa. cm satu yg sama kaya yg bapak tuliskan : kopi yang mahal! 🙂

  21. Kl menurut sy location bukanlah faktor utama pendukung kesuksesan bisnis. Saya pribadi lebih setuju dengan Pak Tung Desem yg mengatakan bisnis itu bukan masalah tempat, harga bahkan produk tp yg paling penting adalah marketing.

    Tp tidak bisa dipungkiri bahwa faktor lokasi jg memiliki pengaruh besar.

  22. branding mnurut saya adalah akumulasi dari usaha2 kita dalam menjalankan usaha, jadi semua hal terkandung didalamnya, dari kredibilitas, dll

  23. setuju…. kalo saya sih mending nongkrong di nana-capucinno depan Unpad dipatiukur Bandung…. hehehehe.. dalam hal branding apakah perusahaan dari Indonesia kurang berani? kalo bisa adain dunk artikel pembelajaran mengenai branding ini sendiri pak… Salam Kenal

  24. melalaui branding kita mengenalkan produk kita, itu sangat penting sekali bila ingin produk kita mengenal di hati masyarakat, thank sekali info nya, sangat membangun

  25. salam kenal mas, kunjungan perdana ni..

    setelah baca artikel ni jadi nambah panduan buat buka bisnis…

    makasi y mas…

  26. Bagusss, rupanya anda peka juga, punya naluri merketing yang baik, jangan anda marketing manager ha,…..

  27. Brand memang penting dalam usaha, tetapi seringkali bai pelaku usaha kecil, kekuatan brand menjadi jauh dijangkau, boro2 membangun brand membangun pasar saja susah

  28. suatu ketika aku pergi ke bogor
    nemu kaya starbuk gitu, yang pasti lebih sederhana
    kebetulan waktu itu malam minggu
    disitu penuh anak muda.
    aku heran knapa ramai sekli, ternyata itu ulah anakmuda kreatif
    yang mereka jual capucino biasa topingnya pake wipkrim instan,
    sofa, suasana dan pelayanan nyerempet2 starbuk gitu
    oh ternyata 1 cangkir cuman Rp.3000 perak
    ampun, pantas laku banget…
    betul mungkin brand ama kulitas sebagai faktor cafe ini laku
    hmmm jd pengen punya hehe

  29. pengalaman anda bisa menjadi insprirasi bagi yang baru akan memulai usaha… tapi brand itu bukan didapat dengan mudah… ada keringat dan darah disana… great info pak . sangat bermanfaat

  30. mungkin untuk memajukan produk coffe indonesia kita buat luwak bucks kali ya mas, coffe luwak itu produk premium dan cuma ada di indonesia loh

  31. Selamat malam, saya juga sebenarnya sedang membangun brand blog bisnis saya… Untuk menjadi pengusaha sukses dibutuhkan banyak tenaga, waktu, modal, dan cara berpikir yang kreatif. Bagaimana anda membuat brand anda terkenal, bagaimana menentukan harga suatu produk anda, dll. Semoga selalu sukses

  32. Wah nasihat yg bagus boss.hehehe,.,.ane ada ide sih mau jualan jamu,.,.tp lum kesampean 😀 msh ngurus forex,.mudah2a dg motivasi dr ente bisa jalan.amin

  33. Nice post. Memang banyak trik untuk menjadikan suatu brand. Bahkan sesuatu yang unik juga bisa menarik orang misalnya penggunaan nama seperti “ES POCONG, Burger Batok” dan lain-lain.
    Salam kenal untuk semua.

  34. Tadi, sembari blogwalking sambil nyari ilmu wirausaha., eehh g’ tw nya nyampe kesini..

    Benar pak, setiap brand besar memiliki seribu cara buat memenangkan persaingan. Dan dengan cara kerja, salahsatunya starbuck, yang efisien dan efektif, membuat brand tersebut menjadi terkenal.

    SAya suka dari segi kepedulian pelanggannya., perfect..
    That’s making success

  35. kita masih gengsi dan menganggap warung kopi dengan nama barat akan lebih berkelas dan kueren…tapi jika pelayanan dan suasana memang oke ga ada salahnya sekali kali nongkrong di setarbak,

  36. Membaca tulisan mas Harry :

    ” Hampir bisa dipastikan bahwa semua outlet Starbucks berada di lokasi yang strategis & mudah dijangkau. Lokasi adalah salah satu faktor paling penting dalam bisnis.”

    saya jadi sedih… sebab usaha saya cuma berkantor dan berworkshop dirumah saya yang cuma di gang kecil, padahal sebenarnya usaha toko aluminium saya membutuhakn lokasi di pinnggir jalan.

    Maklum,, modal nya belum ngumpul… MOhon doa pak supaya saya bisa buka toko atau workshop yang strategis yah..

  37. Branding is everything karena branding bukan sekedar logo keren, brosur yang bagus, tempat mewah dan lain sebagainya, brading merupakan gabungan identitas seleuruh elemen perusahaan mulai dari produksi, promosi, penjualan, hingga purna jual.

  38. kadang mah starbucks cuma menang merek, makanya mahal, padahal rasa juga ga jauh beda sama nescafe ato kopi” biasa

  39. Sebenarnya negara kita adalah negara yang kaya, kaya akan sumber daya alam, namun kenyataannya negara kita bukanlah negara kaya, karena kurangnya sumber daya manusia yang kreativ mengelola alam.

  40. yah berbanding sejalan lah kak, fungsi pasar sebenarnya, jadi siapa yang kreatif dan cerdas melihat ceruk pasar dia yang bertahan. tapi keren asli artikelnya. terimakasih sharenya….:)

  41. sampai sekarang Starbuck masih menjadi tempat yang nyaman buat ngopi, bahkan sekarang semakin mudah dijumpai ,, Dulunya hanya terdapat didalam mal” besar saja..
    Semakin lama semakin banyak peminatnya, wlaupun sekarang ini terbilang sangat banyak pesaing..
    Nice article Om 🙂
    togel singapore

  42. Di Era Disruption saat ini sudah saat nya para pebisnis untuk dapat membuka mata dan insight mereka seputar dunia digital marketing. Mau tidak mau dan sadar tidak sadar disruption telah menggrogoti bisnis yang ada baik besar maupun kecil. Salah satu solusi untuk dapat mengahapi gesekan gesekan dari para pebisnis yang sudah merambah dunia digital adalah dengan berinteraksi dengan Konsultan Digital Marketing Bekasi untuk Anda yang berdomisili di wilayah bekasi.

    Setuju om https://www.bisnisinternet.biz/

  43. Cool blog! Is your theme custom made or did you download it from somewhere? A theme like yours with a few simple tweeks would really make my blog jump out. Please let me know where you got your theme. Thanks

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *