VMware : apa, mengapa, serta berbagai kelebihannya

Di milis kom-tek ada sebuah pertanyaan, mengenai apakah VMware sudah layak digunakan untuk production / live environment ? Email tersebut jadi membuat saya teringat bahwa, walaupun saya sudah lama melakukan & merekomendasikannya ke banyak orang, namun saya belum pernah membahasnya secara agak mendetail.

Satu-satunya posting saya yang membahas topik ini belum menjawab pertanyaan dari ybs.
Karena itu kemudian saya sisihkan waktu untuk mencoba menuliskannya.

Harapan saya, setelah membaca artikel ini, maka kemudian Anda juga jadi dapat menikmati manfaat dari infrastruktur IT yang telah di virtualisasi.

Selamat menikmati & semoga bermanfaat :

From: Harry Sufehmi
To: KOMPUTER-TEKNOLOGI@yahoogroups.com

On 12/17/07, Estu wrote:
> Rekan,
> Ssetelah membaca tentang vmware. akhirnya saya coba download vmware player. saya download file vmdk dan vmxnya dari http://www.easyvmx.com/ . Mungkin ada rekan-rekan yang pernah pakai vmware untuk server production yang mau berbagi pengalaman ? Rencana saya mau pakai vmware server yang free untuk win NT4, stabil nggak ya?
> sebenarnya apa beda masing2 produk vmware ( vmware server, vmware player, workstation, esx)

Kebetulan saya sudah implementasi VMware Server untuk production di beberapa client saya, sejak tahun 2004 (awalnya masih menggunakan VMware Workstation, VMware server ketika itu namanya masih VMware GSX)

Sejauh ini saya bisa merekomendasikan VMware. Beberapa contoh penggunaannya :

1. UAT server untuk birmingham.gov.uk
2. LTSP / thin-client server
3. Internet gateway server
4. Oracle server
5. Application server (tomcat)
6. dll

Semuanya tidak ada yang bermasalah. Dan client saya senang karena mendapat benefit dari virtualisasi. Terutama adalah disaster recovery — ketika ada masalah, services bisa kembali up & running dalam hitungan menit saja.

Vmware server : yang mudah didapat & banyak digunakan untuk production environment
Vmware player : hanya player / tidak bisa dipakai untuk membuat virtual machine
Vmware ESX : setahu saya ini hardware-based, berupa card.
Vmware workstation : lebih fokus untuk keperluan di desktop : bisa dimanage dengan mudah secara centralized, bisa di deploy dalam skala besar dalam waktu singkat, dst

Moga membantu menjelaskan.

Salam,
Harry

Email tersebut kemudian mendapat beberapa balasan yang tertarik dengan email singkat tersebut, dan ingin mengetahui lebih lanjut. Karena itu kemudian saya membuat reply sbb :

From: Harry Sufehmi
To: KOMPUTER-TEKNOLOGI@yahoogroups.com

Halo mas Andri — email ini juga sekaligus membalas email mas Yudi.

Memang penggunaan VMware (ataupun teknologi virtualisasi lainnya) di Indonesia masih belum terlalu memasyarakat. Saya selalu mempromosikan ini karena berbagai kelebihannya dibandingkan dengan infrastruktur non-virtual :

[ 1 ] Lebih hemat server :
jumlah server bisa ditekan sampai 50% lebih sedikit, atau bahkan lebih lagi dari itu

[ 2 ] Less heat :
panas di datacenter kita jadi berkurang, karena poin 1

[ 3 ] Less cooling :
karena poin 2, maka alat pendingin / AC yang diperlukan juga tidak sebanyak yang biasanya

[ 4 ] Less electricity :
karena poin 1 & 3, maka datacenter kita jadi hanya memerlukan daya listrik dalam jumlah yang jauh lebih sedikit

[ 5 ] Less space :
ruangan di datacenter adalah sesuatu yang sangat mahal, karena fasilitas yang terpasang di ruangan tersebut (AC, special floor, security features, special cabling, etc)
Karena poin 1, maka kita jadi bisa menghemat penggunaan space di datacenter kita.

[ 6 ] Easy to backup :
Full backup bisa dilakukan dengan mudah / fully automated.

[ 7 ] Fast disaster recovery :
ketika ada masalah, services bisa kembali up & running dalam hitungan menit. Cukup copy kan image dari VM (virtual machine) ybs ke komputer lainnya (apa saja, bahkan komputer desktop sekalipun) yang sudah terpasang VMware player / VMware server.

[ 8 ] Easier server management :
karena jumlah server secara fisik lebih sedikit, maka managementnya juga menjadi lebih mudah.

[ 9 ] Standardized hardware :
karena semua virtual machine akan berjalan pada konfigurasi hardware (virtual) yang sama, maka ini sangat memudahkan dalam management nya.
Contoh; kita bisa procure server yang berbeda total sekalipun dengan server-server lainnya yang sudah ada; asalkan bisa menjalankan VMware server maka tidak masalah.

Contoh lainnya; saya takjub ketika suatu hari saya ditunjukkan sebuah VM yang menjalankan DR-DOS dan bisa konek ke server Netware v4.x milik client saya tsb. Ketika saya tanya apakah sulit menemukan driver DOS untuk network card virtual dari VMware tersebut, sambil nyengir dia menjawab “tidak”.
Karena semua virtual machine dari VMware menggunakan hardware yang sama, maka driver-driver nya cenderung sudah tersedia dimana-mana, seringkali malah sudah built-in di OS yang kita gunakan (Linux, Solaris, dst).
Lain halnya ketika kita menggunakan sebuah hardware aneh dari vendor yang tidak terlalu dikenal (atau yang dikenal sekalipun).

[ 10 ] Easier Load management :
jika sebuah server (fisik) overload, maka opsi kita biasanya hanyalah upgrade server tersebut, atau menggantinya.
Ketika sebuah virtual machine overload, maka kita tinggal meng copy nya ke server lainnya yang lebih powerful.

[ 11 ] Less cost for resiliency :
Ketika kita memiliki 4 buah server fisik, maka jika kita ingin memasang power supply / hard disk / dll yang redundant di setiap server maka biaya nya menjadi sebanyak jumlah
server fisik tsb (4 buah)
Dengan server virtual, maka kita menghemat sampai 75% pada kasus ini.

[ 12 ] Dst

Disaster Recovery bisa lebih cepat karena kita hanya perlu meng copy kan backup image dari virtual machine ybs ke sebuah komputer lainnya (yang sudah ada VMware server terpasang) – dan maka virtual machine tsb kembali berjalan dengan baik.

Virtual Host tidak selalu butuh spec yang tinggi. Saya pernah menjalankan VMware di komputer Pentium III, no problem.
Mengapa bisa begitu ?

Perlu kita sadari bahwa kebanyakan aplikasi sebetulnya tidaklah CPU-intensive. Bahkan yang kita kira demikian pun, kalau kita periksa lagi, ternyata average CPU utilization nya seringkali masih single digit / dibawah 10 %

Jadi, seringkali saya bisa menjalankan 4 virtual machine sekaligus hanya di sebuah server dengan 1 buah prosesor dual-core.

Biasanya kita hanya perlu memastikan bahwa ada cukup memory untuk menjalankan semua virtual machine tsb tanpa menyebabkan swapping.

Ini yang sering rancu – ketika virtual machine lambat dikira karena prosesor kurang cepat; padahal ketika diteliti lagi sebetulnya karena kekurangan memory, sehingga masing2 virtual machine (VM) melakukan swapping.
Padahal pada kondisi biasa saja swapping sudah sangat “expensive”
(kecepatan memory bisa 100x lebih cepat daripada kecepatan hard disk).
Apalagi jika swapping sampai terjadi di VM (virtual machine).

Biasanya skenario saya adalah sbb :

[ 1 ] Banyak Virtual Host (VH)

[ 2 ] 1 buah backup VH : semua VM di backup kesini setiap malam secara
otomatis / kapasitas hard disk besar.
Kalau ada salah satu VH yang down, maka services di VH ybs bisa
dijalankan dulu sementara di mesin ini, sambil menunggu VH ybs selesai
direparasi.

Salam,
Harry Sufehmi

http://harry.sufehmi.com
http://rimbalinux.com

60 thoughts on “VMware : apa, mengapa, serta berbagai kelebihannya

  1. Yg keliru cuman di deskripsi VMware ESX saja. Ini sama dengan VMware server, cuman bawa Linux kernel sendiri yang di tune up dengan baik, jadi overhead semakin rendah

  2. “Vmware ESX : setahu saya ini hardware-based, berupa card”

    seperti kata dedhi, ESX adalah fined-tuned Linux Based on RHEL3.

    kelebihan utama vmware ESX dibanding vwmare server adalah mereka memakai filesystem khusus yg dirancang oleh vmware dan banyak menu/feature management yg gak ada di vmware server.

  3. Wah, kebetulan. Saya juga lagi ngoprek virtualisasi.
    Secara radikal, semua service saya slice di masing-masing VM (Xen).
    MySql, reverse proxy/web front-end (nginx), app server (mongrel cluster) semuanya dislice masing-masing satu VM.
    Satu2nya yang nggak saya slice hanya DNS load balancer.

    Yang udah mode production cuma layanan streaming (yg nggak begitu populer itu lho).

    Untung staging server, nyaris semua yang Rails-based pake gaya virtualisasi. Hemat rack, hemat listrik, hemat kabel (biaya ‘narik’ kabel itu mahal euuy!), dan gampang di-scale secara horizontal.
    Saat satu service mulai kedodoran, tinggal lempar satu box baru, dan di slice seperlunya.

  4. @Dedhi & @budiap – Anda & saya sama-sama benar 🙂 detailnya bisa dibaca di entri Wikipedia ini misalnya.
    .
    @Andry – cool ! betul sekali, keuntungan dari virtualisasi itu memang terlalu banyak. Mudah-mudahan nanti kapan-kapan saya boleh mampir ke kantor sampeyan untuk lihat-lihat implementasinya ini 😀

  5. Oh maksud kamu ESX Server 3i yah? Boleh dikata 3i ini hanya semacam custom kernel sukuran 32MB yang dimasukkan ke dalam flash media. Jadi alih alih CPU box-nya boot ke system disk atau SAN boot, dia boot dari flash media 3i ini. Kerjaan VM tetap dijalankan oleh CPU dan RAM dari CPU box dimana media 3i ini ditancapkan (tepatnya, di-embed-kan). Ukuran dari ESX Server 3 (bukan i) yang notabene adalah customized RHEL 3 + hypervisor engine memang kecil, 32MB mah muat 🙂
    Jadi sekali lagi, tujuan dari 3i ini adalah “virtualization out of the box” yang diterapkan dengan alternative boot media.

  6. Sebagai tambahan,

    VMWare ESX itu menggunakan kernel propitary setahu saya dan berjalan tampa OS di dalamnya ( OS nya berasal dari kernel propitary VMware ).

    Sedangkan untuk yang berjalan di dalam Level OS bisa menggunakan VMware GSX Server.

    Kedua duanya memiliki fungsi sama, namun untuk ESX Resource tidak akan banyak habis karna semua bisa dimanfaatkan ke VM nya

    CMIIW

    Saya punya DVD Video Tutorialnya ( bekas dari kantor pas training dulu ) bagi yang berminat silahkan japri ke saya.

  7. salam,

    saya juga sudah beberapa bulan lagi nyoba VMWare,
    bagus, dan terima kasih informasinya.
    kelambatan itu karena kekurangan memory-nya ya Pak.
    tak coba lagi.

    wadiyo-sidoarjo

  8. Belum kesampaian sampe sekarang, ketika coba vmware yang ada jadi crash. Ijin untuk kopi artikelnya ya pak, untuk saya pelajari lebih lanjut.

  9. @pututik – mungkin yang dipasang VMware Server 2 ya mas ? Kalau ya, memang ini versinya masih belum stabil (masih versi percobaan / beta).
    Mungkin bisa coba versi 1.0.4 saja.
    .
    @All – berikut ini ada beberapa tips dari Andry @ milis kom-tek :
    .

    Jadi kesimpulan saya bahwa untuk menjalankan VMWare yang cukup baik dan aman :
    .
    1. Siapkan lebih dari 1 server sebagai host yang gunanya dapat saling mengambil alih tugas server host lainnya disaat terjadi gangguan pada server tersebut
    .
    2. Siapkan memory yang cukup ( bahkan sebaiknya lebih ) agar bisa dibagi2 untuk mencukupi kebutuhan virtual server
    .
    3. Untuk data sebaiknya gunakan system hardisk terpisah ( seperti SAN ) agar bila terjadi masalah dengan virtual server data pada hdd tersebut dapat di alihkan ke virtual server lainnya sehingga user masih dapat mengakses data tersebut.
    .
    4. lakukan backup system pada virtual server secara berkala untuk
    mempercepat proses Disaster Recovery

  10. pengen banget sih nyoba2 VMWare, tapi sayang gak gratis. ada gak sih software sejenis VMWare yang gratisan???

  11. @kamal – VMware Server gratis kok 🙂
    .
    Kalau VMware Workstation / ESX / bbrp produk lainnya, nah itu memang musti bayar.

  12. mudah2an tidak melanggar NDA…

    yg saya tahu, sudah banyak oil and gas company yg implement VMWare, mulai dr yg workstation sampai ESX…

    untuk ESX, memang saat ini hanya untuk virtualisasi server2 yg loadnya rendah n less-business-critical, but at least bs menghemat jumlah fisik server2 (then listrik etc.)…tp mereka serius riset untuk ke depan-nya di-deploy di production…

    utk VMware workstation alasan utamanya adalah portability, engineer run the software in linux, but unfortunately still need to write the report/make the presentation in Wind*ws…

    denger2 ada juga sertifikasi buat VMWare ini lho…ready to join the next BIG wave?? atau malah pd udah 🙂

    cheers / taufan

  13. Saya belakangan lagi sering test Sun Cluster pakai VMWare Server (gratis) di atas Ubuntu 7.10. Semua always fully patched. Saya punya masalah dengan HPET. Di bawah heartbeat Sun Cluster yang ada di kernel level, VMWare server sering ngadat, dan macet beserta Ubuntu servernya juga.
    Demikian juga kalau saya lagi punya banyak I/O, seperti creating Solaris Zone yang I/O intensive, VMWare server hang membawa mati juga Ubuntu servernya.

    Jadi IMHO, nampaknya VMWare Server (gratis) ini jangan dulu dijadikan workhorse untuk production server. Serahkan production ke VMWare ESX yang dari kernelnya sendiri sudah supported dan optimized by EMC.

    Oh yah, system saya AMD AM2 based 5600+ Dual Core CPU 64 bit, RAM 4GB, chipset AMD 690G

  14. O iya, ada lagi kelebihan dari VMware ini, yaitu : SNAPSHOT.
    Kalau takut virtual machine kita bermasalah karena kita salah config, di-snapshot aja. Kalau pakai VMware yg mbayar (ESX dan Workstation, yg Server nggak bisa) kita bisa bikin snapshot berkali-kali, kalau VMware server cuma bisa bikin sekali snapshot per vm.

    Lalu utk urusan load management, kalau misalnya beruntung punya VMware Infrastructure yg license nya Enterprise, bisa jalanin DRS (Dynamic Resource Sharing) utk menjumlahkan resource RAM dan CPU di seluruh server physical kedalam sebuah cluster. Abis itu bikin resource pool dari resource yg didapatkan tadi. Resource ini yg dipakai oleh virtual machine. Jadi nantinya nggak akan ada server fisik yg overload, distribusi beban bisa diatur dgn fleksibel.

    Kok jadi promosi vmware gini ya ? 🙂

  15. Betul, saya kalau lagi akan melakukan perubahan yang agak besar – misal: aptitude upgrade (tapi ada puluhan / ratusan yang akan di upgrade), tinggal klik snapshot, lalu execute perintah tsb.
    .
    Kalau ternyata ada apa-apa, tinggal revert snapshot nya 🙂
    .
    Kok jadi promosi vmware gini ya ?
    .
    Tolong komisinya jangan lupa dibagi ke saya juga ya 🙂

  16. Mas Harry minta tolong info/rekomendasi konsultan, reseller vmware di Indonesia.
    Makasih ya mas

  17. Mas Estu,

    Gw bekerja disalah satu IT Solution Provider dan kita adalah reseller level enterprise dan consultan untuk vmware, jika tertarik mengenai VMware boleh hub saya diemail j0hn45@yahoo.com

    Thanks

    JS

  18. Buat yang mengikuti perkembangan VMWare ESX tentu tahu kalau :

    a. VMWare ESX 3.5, ESX 3.5i (Installable) dan 3.5i (Embedded) sekarang
    sudah bisa mengguanakan storage SATA secara native. Driver SATA-nya akan
    mengemulasi SCSI disk, sehingga kita bisa install binaries VMWare ESX di
    situ maupun membuat datastore VMFS di atasnya. Hal ini membuat komputer
    murah sudah bisa dijadikan VMWare ESX Server, karena tidak perlu lagi
    menggunakan SCSI, Fiber Channel, iSCSI maupun SATA RAID yang hard
    disknya SATA tapi keluarannya SCSI controller.

    b. License buat ESX 3.5i (Installable) adalah free dan permanent.
    Sementara ESX 3.5 masih demo 60 days only. Permanent license yang
    diberikan oleh ESX 3.5i adalah : 1 CPU socket, NAS Usage, iSCSI usage.

    Dari sini kita bisa membuat Whitebox (DIY, jangkrik, rakitan) ESX Server
    sendiri dengan pengeluaran yg tidak terlalu besar. Cukup dengan membeli :
    1. CPU yang powerfull untuk virtualization, dianjurkan dual core dan
    punya VT instruction, seperti semua AMD Atlhon64X2, atau Intel Core 2
    Duo series 7000 ke atas.
    2. Motherboard yang menggunakan chipset SATA dari Intel ICH7, Intel ICH9
    atau nVidia MCP 55 onwards —> cuman ini yang dikenal oleh VMWare ESX
    3. RAM minimal 1 GB, tapi toh sekarang 4 GB sudah murah.
    4. Modal beli card Intel EtherExpress 10/100/1000, atau cari yang 10/100
    bekas

    Saya sendiri memakai motherboard Gigabyte G31M-S2L yang sudah ada VGA,
    processor Intel Core 2 Duo 7200, dengan SATA chipset ICH7, RAM 2 x 2GB,
    SATA disk 320GB, dam 2 x NIC Intel EtherExpress 10/100 bekas karena
    onboard Gigabit Ethernetnya (Realtek 8111C) tidak dikenali. 1 NIC
    dijadikan VM port, 1 NIC dijadikan Service Port dan VM Kernel port untuk
    NAS dan iSCSI. Estimated costs sekitar S$450. Kemudian varian ESX
    server yang saya pakai adalah ESX 3.5i (Installable) yg sedikit di hack
    agar bisa ditembus pakai SSH, selain pakai VI Client. Sengaja pilih yang
    ESX 3.5i (installable) daripada ESX 3.5 karena kepingin punya system
    yang permanent, bukan demo license.

    Secara keseluruhan penggunannya memuaskan sekali, bisa jadi alat
    pembelajaran VMWare ESX untuk mengambil VCP certification, tapi selain
    itu bisa dijadikan server beneran dengan overhead resource yang lebih
    ringan dibandingkan dengan menginstall host based virtualization macam
    VMWare Server 2.0, karena VMWare ESX ini cuman sekedar light hypervisor
    layer.

    Kelemahannya cuman sampe sekarang saya belum bisa mengaktifkan VT
    instruction. Walau processor yang saya pakai sudah punya VT (Intel Core
    2 Duo 7200), tapi BIOS motherboard Gigabyte saya tidak ada pilihan untuk
    mengaktifkannya. Akibatnya di Linux shell kalau saya lihat di
    /proc/cpuinfo, tidak ada instruksi vmx yg merupakan VTI-nya Intel
    (dimana AMD adalah svm). Practically, saya tidak bisa menginstall 64 bit
    Guest OS dalam system ini 🙁

    Kalau ada yang bisa share motheboard yang murah meriah, based on chipset
    Intel G31 (ICH7) dan bisa mengaktifkan VTI (vmx), tolong share saya yah.

  19. @Dedhi – terimakasih sharingnya. Ada daftar motherboard yang kompatibel dengan ESXi disini, mungkin bisa membantu.
    .
    Untuk tambahan informasi, VMware ESXi bisa di download gratis dari sini.
    .
    VMware ESXi kemudian bisa di install ke USB drive. Instruksi instalasi dari Windows bisa dibaca disini. Instruksi instalasi dari Linux bisa dibaca disini.
    (perhatikan baik-baik berbagai peringatan yang dicantumkan disini)
    .
    Perbedaan antara VMware ESX dengan ESXi bisa dibaca disini.
    .
    Perbedaan antara VMware ESX dengan ESXi dari sisi networking bisa dibaca disini.

  20. @Remo – ini pertanyaan yang sangat menarik 😀
    .
    Saya pribadi tidak merasa ada kekurangannya yang signifikan.
    .
    Mungkin ada yang bisa membantu menjawab pertanyaan ini ?

  21. Kelemahan :
    1. HCL sempit sekali kalo buat yg ESX, kudu pakai CPU ini, BIOS ini, storage controller ini, HBA ini. Sementara yang Server karena di atas OS lain, lebih enak HCL-nya
    HCL = Hardware Compatiliby List

    2.Ada overhead dari Hypervisor atau emulation engine itu sendiri. Tapi dengan CPU saat ini yang powerful dan kemungkinan aplikasi kita gak perlu 100% CPU ya gak apa malah bisa buat alasan konsolidasi kalo per aplikasi cuman makan 30% CPU misalkan. Cuman kalo aplikasinya memang CPU hungry, ya bukan platform yang cocok buat virtualization

    3. Kalo butuh aplikasi yang latency rendah, misalkan Oracle RAC cluster, masih sering panic karena hearbeatnya butuh response yg cepat.

    4. Ada overhead buat disk I/O. MS Exchange 2003 32 bit yang buffernya cuman bisa sampe 900MB, kurang cocok ditaruh dalam VMWare ESX. Tapi MS Exchange 2007 yg 64 bit dan punya buffer bisa sampai 32 GB, I/O-nya tereduksi 50%, sehingga cocok dimasukkan dalam VMWare.

    5. Karena satu mesin hardware isinya banyak virtual machine, kudu berhati hati dalam merencanakan downtime hardware (all of yout eggs in one basket), kecuali kalo punya feature seperti VMWare HA dan VMotion.

  22. @andry

    Maksudnya mendeteksi SCSI card atau tape ini di ESX host-nya atau di dalam VM-nya?

    Kalau di ESX host sih gak masalah, asalkan SCSI card termasuk yg dicover dalam HCL, dia terdeteksi kok, seperti saya pakai Adaptec, modul adaptec 7xx langsung di load. Sedangkan tapenya saya tidak pernah coba.

    Mungkin anda perlu menentukan, anda mau pakai VMWare ESX yang light hypervisor, atau mau pakai VMWare Server yang host based? Kalo pakai VMWare Server yang host based ya tinggal di SCSI card dan tape drive dikenali sama host OS-nya kan? Linux misalkan. Lalu nanti virtual machine filenya anda backup langsung ke tapi dalam kondisi VM-nya down, atau kalo lagi jalan, di snapshot dulu.

    Sedangkan kalo anda pakai VMWare ESX, dia dirancang untuk hanya bisa dibackup via network. Bisa dengan pasang network backup client di VM-nya (Guest OS), atau bisa menggunakan VCB (VMWare Consolidated Backup), dimana si VCB Proxy Server akan melakukan snapshot terhadap VM yang sedang jalan di ESX Host, melakukan transfer via network, lalu file yang ada di dalam VCB Proxy (hasil snapshot) dibackup ke tape drive. VBP Proxy Server hanya ada di Windows 2003, jadi make sure anda punya mesin Windows ini dan software serta tape drive bisa dikenali di Windows 2003.

    Kalau anda punya solusi backup via network, ya gak masalah sih mau pakai VMWare ESX ataupun VMWare Server, karena backup client kan diinstall di dalam VM (Guest OS), jadi semua data dikirim via network

  23. VMWare itu lisensinya apa sih? Lalu ada yang pernah membandingkan dengan Xen nggak? Thanks

  24. mas, boleh donk dibahas tentang vmware infrastructure, thanks

  25. saya mau tanya. kalo server induk yang pindah ke VMware syaratnya memory berapa ya? dengan 50 wstation, sering terjadi disconet/putus dalam waktu singkat, sebelumnya tidak pernah terjadi, malah sekarang jika dibandingkan dengan server trial lebih baik server trial

  26. @atas…
    Setahu saya liat kalau mau pindah ke vmware lihat dulu history dari performance server tersebut (memory, processor dan harddisk), kalau diambil dari peak time tertinggi dan diambil rata2xnya performance srver tersebut kurang lebih 75-85 persen%, maka wajib untuk melakukan upgrade hardware… tapi kalau dibawah itu misal 20-35 %, masih bisa lah untuk di virtual… (ralat kalau salah).
    Namun dari pengalaman saya, alangkah jauh lebih baik untuk 1 server satu aplikasi/OS saja, ada harga ada rupa dan ada performance…
    Oia, bos… VMWARE ESX-i itu gratis, dan TELKOM mau pasang ZEN di data center nya… heheheheh pengiritan kali yee…
    Good Blog Bang Harry…

  27. spek pc buat virtual server kl dikasih beginian cukup ga ya…

    INTEL Core 2 Duo E7400 2.8 GHz
    GTC Primera LD-700WN
    GIGABYTE GA-G31M-ES2C
    2 x KINGSTON KVR800D2N5/2G 2GB DDR2, PC-6400
    2 x SEAGATE Barracuda 500GB, 7200 RPM, SATA II 300, 16MB Cache
    POWERLOGIC Ultima Thunder

  28. klo speknya udah cukup, rencana saya mo install vmware server diatas windows server 2008 untuk menggantikan 3 server yang sudah ada, yaitu server untuk exchange, server untuk database, dan server untuk proxy. Apakah bisa diimplementasikan ya ?

    MOhon pencerahannya, thx a lot.

  29. @andri – Anda bicara soal VMware ESX, ini versi advanced nya VMware.
    .
    Untuk pemula seperti Anda, saya lebih sarankan menggunakan VMware Server : http://vmware.com/products/server/
    .
    Jika kemudian sudah terbiasa menggunakan VMware Server, nah kemudian silakan mulai mencoba ESX. Ini lebih powerful.
    .
    Tapi tentu saja JANGAN langsung deploy untuk live / production environment. Di ujicoba dulu lah 🙂 sampai beres semuanya. Baru kemudian beralih kesitu.
    .
    OK semoga membantu.

  30. gan, minta tolong bisa gak pc di virtual mengakses data yang ada di pc asli hostnya,,, totlong caranya dikirim lewat email saya,, coz saya baru pertama kali menggunakan vmware..

    terimakasih

  31. Emang keren banget nih VMWare. Feature nya bejibun.
    Install nya juga ga susah2 amat. Mudah digunakan.
    Cocok buat bisnis besar maupun kecil

  32. hi, nice post.I have been pondering this topic,so thanks for sharing.
    i’ll probably be coming back to your blog.Keep up great writing…..

  33. Assalamu’alaikum WrWb…
    mas saya mau tanya, setelah saya instal VMware Esxi 5.5, kemudian membuat mesin virtual, ternyata di mesin virtual DirectPath I/O not support akibatnya tidak dapat terhubung ke internet.
    kira-kira solusinya gmn ya mas?

  34. Ev jî ji bo teknîka ecêb in this blog. Ev bi rastî jî ji bo xizmetên nice qarekterê li vê blogê

  35. I learned more a new challenge on this fat loss issue. Just one issue is a good nutrition is tremendously vital if dieting. A huge reduction in junk food, sugary foodstuff, fried foods, sugary foods, red meat, and white flour products might be necessary. Keeping wastes harmful bacteria, and contaminants may prevent desired goals for fat-loss. While selected drugs in the short term solve the condition, the awful side effects are certainly not worth it, and they also never present more than a temporary solution. This can be a known fact that 95 of diet plans fail. Many thanks for sharing your ideas on this blog site.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *