Perayaan 17 Agustus yang sarat manfaat

Seperti biasa dari tahun ke tahun, tanggal 17 Agustus kembali menghampiri kita. Dan seperti biasa juga, terjadi berbagai perayaannya di seluruh penjuru Indonesia. Biasanya meriah. Kadang berlebihan. Tapi mudah-mudahan bisa selalu mengingatkan kita pada perjuangan dan/atau penderitaan kakek-nenek kita semua beberapa dekade yang lalu.

Namun yang dilakukan warga pulau Sebuku belum pernah saya dengar sama sekali sebelumnya.

Warga Pulau Sebuku akan merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia dengan mengadakan dan mengikuti pelatihan kewirausahaan. Dengan itu, diharapkan mereka jadi bisa meningkatkan taraf hidup mereka setelahnya – merdeka dari kemiskinan & kebodohan.

Banyak salut untuk Camat Pulau Sebuku, Joko Mutiono, yang mendukung ide yang brilian ini.
Saya ucapkan selamat & semoga acaranya sukses besar. Merdeka !

Sumber : Tribun Kaltim

KOTABARU – Warga masyarakat yang tinggal di kawasan Pulau Sebuku wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalsel punya cara sendiri dalam merayakan HUT Kemerdekaan dengan kegiatan yang terkesan jauh dari hura-hura dan menghaburkan uang.

Camat Pulau Sebuku, Joko Mutiono, Sabtu mengatakan untuk mengisi suasana HUT ke-63 Kemerdekaan RI 17 Agustus 2008 dengan menggelar pelatihan kewirausahaan.

“Bagaimana kita tidak malu dan harus berhura-hura untuk memaknai kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dan pendahulu, dengan kondisi masyarakat yang tetap miskin,” ucapnya.

Lebih bijaksana dan menjadi bermakna kalau peringatan kemerdekaan RI diwujudkan dengan tekad dan semangat warga masyakat untuk bisa “memerdekakan” diri sendiri dari himpitan kemiskinan dan kebodohan.

“Kita warga masyarakat Pulau Sebuku tidak ikut tradisi kemeriahan setiap memperingati HUT Kemerdekaan RI seperti banyak dilakukan daerah lain di Indonesia,” ucapnya.

Pelatihan kewirausahaan diharapkan dapat memberi warga masyarakat dengan berbagai pengatahuan dan pengalaman untuk bisa mandiri dan mengatasi tuntutan hidup yang menjadi penyebab kemiskinan itu sendiri.

Menurut Joko, semuala warga Pulau Sebuku sulit menerima pola perayaan menyambut HUT Kemerdekaan itu karena mereka tergiur kemeriahan yang ditayangkan televisi.

Tapi setelah disampaikan tujuan dan maksud yang lebih mendasar, warga dapat menerima dan bahkan jauh lebih bisa memaknai hari kemerdekaan bangsanya yang diperjuangkan dengan pengorbanan nyawa dan harta oleh pendahulu.

Seperti biasa dalam peringatan 17-an warga masyarakat hanya menggelar berbagai lomba, tetapi tahun ini sedikit berbeda, karena warga juga mulai diberikan pilihan selain perlombaan mereka juga diberikan pelatihan membuat industri rumah tangga dan pertanian.

Dalam pelatihan, warga diberikan bekal tentang membuat krupuk ikan, amplang dan makanan ringan yang lainnya, yang menggunakan bahan baku ikan laut yang mudah diperoleh di wilayah itu.

Dijelaskan, saat ini jumlah keluarga miskin di Pulau Sebuku sebanyak 295 Kepala Keluarga dari sekitar 6.000 jiwa yang tersebar di delapan desa.

Agar mereka tidak terjerat dengan kondisi kemiskinan, Joko Mutiono mencoba meningkatkan pelatihan dan ketrampilan warganya melalui event-event tertentu di delapan desa di Pulau Sebuku.

Di antara kegiatan yang telah dilaksanakan saat ini, usaha perkebunan, dan pertanian seperti perluasan kebun karet dan sahang, singkong, dan sayuran.

Sedangkan untuk perikanan dan kelautan, memberikan pelatihan membuat krupuk ikan, udang, amplang serta beberapa produk makanan ringan yang terbuat dari ikan dan udang. (ant)

19 thoughts on “Perayaan 17 Agustus yang sarat manfaat

  1. Bener tuh, bagus..! saya ngeri lihat perayaan acara tujuh belasan di bandung, penuh unsur kemusyrikannya … ada yang kesurupan, ada yang mabok… ngeri!!

  2. wah salut sama masyarakat pulau sebuku, ekspresi kemerdekaannya benar2 memaknai kemerdekaan ini

  3. Ini patut di tiru, ditengah jaman morat marit seperti ini ide2 segar seperti ini harusnya jadi perhatian pemerintah, mungkin pemerintah bisa menginstruksikan untuk di lakukan hal serupa jgn malah memberi contoh para pemerintahnya yg melakukan acara 17 an dengan hura2

  4. hi,
    hal ini patut ditiru oleh kita kita, perjuangan diperoleh dengan tetesan darah dan air mata, janganlah kita peringati dengan hura hura, apalagi konsisi lagi kondisi krisis gini

  5. Begitulah indonesia ada saja rakyatnya yang senang-senang berdiri diatas penderitaan orang lain

  6. The people of Sebuku Island have found their own way of Independent celebration. In the west we celebrate by spending on fun but everyone has fun in their own way.

  7. Apparently having outside investors is not necessarily beyond the realm of entrepreneurship. In many cases, leveraging the owners’ credit cards and personal assets, such as mortgages, may not be sufficient.

  8. Simply wanna tell that this is handy , Thanks for taking your time to write this. “The least of learning is done in the classrooms.” by Thomas Merton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *