Korban Murphy's Law

Beberapa waktu yang lalu, saya membuatkan infrastruktur IT untuk sebuah client yang serba redundant & resilient. Semua server ada hot-standby nya. Database server ada replikanya. Redundant UPS & AC. Lalu, untuk ISP nya, saya pilih yang multiple backbone. Sehingga, kalau salah satu backbone nya down, traffic masih bisa lancar via 2 backbone lainnya. Cukup? Ternyata, ada yang terlewat oleh saya….

3 backbone ISP tersebut semuanya melalui 1 (satu) Master Router.
Bisa tebak apa yang terjadi kemudian ? :-/

Yup, seperti yang telah dinyatakan pada Murphy's Law :
"Whatever can go wrong will go wrong, and at the worst possible time, in the worst possible way"

Master Router tersebut tewas – pada saat peak hours :<

Terjadilah kehebohan yang luar biasa, karena infrastrukturnya down pada saat sedang sibuk-sibuknya digunakan = semua orang tahu, dan semua orang jadi korbannya. Akhirnya saya sendiri juga ikut begadang sampai hampir pagi untuk mengawasi semua proses recovery jaringannya.

Lessons learned; Ada yang tahu ISP yang infrastrukturnya benar-benar redundant juga? Supaya jangan menjadi SPOF (single point of failure) dari infrastruktur kami ini.

Terimakasih.

Post imported by Google+Blog for WordPress.

6 thoughts on “Korban Murphy's Law

  1. Tanpa bermaksud berpromosi (dan saya juga sama sekali tidak berafiliasi), ada yang bisa berbagi pengalaman tentang BizNet? (Mungkin bila dibanding dengan Lintasarta?)

  2. +Ferdinand Zebua Saya pernah membandingkan Biznet dan Lintas Artha, tapi untuk broadbandnya, Signifikan jauh sekali perbedaannya. Biznet jauh lebih stabil, dan supportnya lebih cepat dibanding lintas artha. 😀 dan harga jg murahan biznet deh :p semoga bermanfaat, ini based on pengalaman, tidak bermaksud menjelekkan atau berafiliasi, just share the fact

  3. +Ferry Haris – Sayangnya, satu hal yang saya pelajari selama beberapa tahun di Indonesia — kontrak itu nyaris tidak ada artinya.

    Bisa dengan mudah tidak ditepati, dan sulit untuk ditegakkan penalti nya.

    Saya pribadi sudah berkali-kali rugi sampai ratusan juta rupiah, karena berbagai kontrak yang tidak ditepati – mulai dari perusahana kecil, sampai bahkan oleh perusahaan swasta / BUMN yang termasuk terbesar di Indonesia sekalipun.

    Karena itu saya lebih suka deal dengan pihak yang sudah saya kenal / ada rekomendasi yang baik dari pihak yang saya percaya.

  4. Salah satu client saya saat ini menggunakan Biznet yang paket 2 Mbps – dan beberapa kali pernah speednya drop s/d hanya sekitar 5 KBps. Bahkan pernah kejadian seperti ini sampai pkl 02:00 pagi (dimana lazimnya pada waktu ini / off peak, kanal bandwidth seharusnya sudah jauh lebih lega)

    Ini tentu cukup membuat masalah, karena mereka menghosting server corporate mereka yang diakses dari seluruh Indonesia via koneksi tsb.

    Tapi ya ini hanya satu sample, mungkin tidak representatif untuk mewakili kinerja Biznet secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *