Sudah 2 kali rumah saya kedatangan orang yang mengaku dari PLN dan mengancam akan memutuskan aliran listrik di rumah saya.<\/p>\n
Yang pertama kali kebetulan saya yang menerima langsung, dan saya cek memang utusan dari PLN. Masalahnya, setahu saya (dan istri) keterlambatan pembayaran PLN di daerah kami bukan langsung diputuskan, melainkan diingatkan dulu.
\nTernyata istri memang lupa, karena kesibukannya yang luar biasa. Manusiawi kan? Tidak ada niat buruk. <\/p>\n
Yang membuat kesal, ternyata peraturannya sekarang sudah diubah. TANPA ada pemberitahuan sebelumnya.
\nLewat dari tanggal 20, maka siap-siap saja didatangi oleh petugas yang akan memutuskan aliran listrik ke rumah Anda.<\/p>\n
Tadinya saya mau protes keras ke PLN. Namun kemudian saya tertegun ketika membaca posting Ndoro Kakung. Akhirnya saya cuma bisa menghela nafas. Inilah akibatnya jika kebutuhan rakyat dimonopoli oleh satu entitas yang tidak becus. <\/p>\n Idealnya, perusahaan negara hanya mengurusi infrastruktur.<\/strong> Jangan rakus ikut mengurusi sampai ke soal ecerannya.<\/p>\n PLN jualan grosir (wholesale) saja. Yang mengecer listrik ke para pelanggan kemudian adalah perusahaan-perusahaan lainnya.<\/p><\/blockquote>\n Skema ini sudah dijalankan di berbagai negara, dan jika tidak ada kongkalikong di balik layar, maka ini sangat efektif untuk menghasilkan kualitas pelayanan yang prima kepada para pelanggan.<\/p>\n Kembali ke cerita – Alhamdulillah petugas tersebut bisa diajak bicara baik-baik, dan dia setuju untuk tutup mata dengan syarat saya langsung melunasi tagihan. Case closed<\/em>.<\/p>\n Or so I thought \ud83d\ude1b<\/p>\n Hari ini kembali datang seorang petugas PLN. Sialnya saya & istri sedang keluar, dan yang menerima adalah pembantu kami. Dia kemudian menelpon kami, mengadu bahwa petugas PLN tersebut (yang tidak berhasil diverifikasi baik kepegawaiannya maupun keabsahan penugasannya pada hari itu) bertingkah petantang petenteng dan memaki-makinya sambil mengancam akan memutuskan listrik. Untungnya tidak ada terjadi pemutusan pada hari tersebut. Namun insiden ini akan saya laporkan kepada security cluster, sehingga petugas preman PLN yang datang selanjutnya bisa dipastikan akan berhadapan dengan tim security, dan bukannya dengan pembantu wanita yang tidak tahu apa-apa. <\/p>\n PLN – fokus saja ke infrastruktur. Biarkan yang jualan \/ menghadapi kami adalah pihak lainnya. Sudah 2 kali rumah saya kedatangan orang yang mengaku dari PLN dan mengancam akan memutuskan aliran listrik di rumah saya. Yang pertama kali kebetulan saya yang menerima langsung, dan saya cek memang utusan dari PLN. Masalahnya, setahu saya (dan istri) keterlambatan pembayaran PLN di daerah kami bukan langsung diputuskan, melainkan diingatkan dulu. Ternyata istri memang … Continue reading PLN : Perusahaan Listrik Non-profesional<\/span>
\nLewat dari tanggal 10 belum membayar langsung diputus ?<\/a> Tanpa ada ba-bi-mu ? <\/p>\n
\nMasih agak pusing akibat lembur beberapa hari di lokasi client, saya cuma bisa bengong mendengarkan ceritanya. <\/p>\n
\nTolong buatkan infrastruktur terbaik, yang akan membuat negara-negara jiran jadi merasa iri. Terimakasih.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"