{"id":1639,"date":"2008-04-21T14:20:49","date_gmt":"2008-04-21T07:20:49","guid":{"rendered":"http:\/\/harry.sufehmi.com\/archives\/2008-04-21-1639\/"},"modified":"2008-04-17T14:46:49","modified_gmt":"2008-04-17T07:46:49","slug":"dijodohkan-siapa-takut","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/harry.sufehmi.com\/archives\/2008-04-21-dijodohkan-siapa-takut\/","title":{"rendered":"Dijodohkan? Siapa takut!"},"content":{"rendered":"

Beberapa waktu yang lalu saya beruntung bisa menghadiri acara pernikahan 2 kawan saya. Mempelai pria nya ganteng, sukses dalam bisnis. Mempelai wanita nya cantik & pintar. Kedua-duanya shalih baik agama maupun akhlaknya, dan juga masih muda (20-an tahun). Dan, mereka pada awalnya dijodohkan.<\/p>\n

“Dijodohkan” bukannya kawin paksa lho \ud83d\ude42 , tapi dibantu bertemu pertama kalinya oleh kedua orang tua mereka.
\nIni sangat menarik, di tengah stigma buruk perjodohan, kedua insan, yang secara logika tidak akan kesulitan menemukan peminat dari lawan jenisnya, justru memilih jalur ini.<\/p>\n

Ada beberapa kelebihan proses perjodohan dari pacaran biasa :<\/p>\n

[ 1 ] Tujuannya jelas : bukan cuma sekedar “random encounter”, namun adalah perkenalan dengan lawan jenis yang sesuai dengan kriterianya.<\/p>\n

[ 2 ] Pilihan yang lebih banyak : para orang tua kita (atau mak comblang lainnya) biasanya sudah memiliki jaringan yang jauh lebih luas daripada kita. Nah, karena itu mereka juga punya pilihan yang jauh lebih banyak.
\nDimana kita mungkin sehari-hari hanya bolak-balik dari rumah ke kantor, sehingga lingkaran jaringan kita pun sangat terbatas.<\/p>\n

[ 3 ] Obyektif : jika orang tua kita bijak, ditambah dengan pengalaman hidup mereka yang jauh lebih kaya daripada kita, maka kans kita untuk mendapatkan calon pasangan yang baik dari mereka menjadi meningkat secara drastis.<\/p>\n

Pada para pasangan yang pacaran, penilaian kepada calonnya tentu cenderung bias \/ baik saja. “Pacar gue”, gitu lho, masak ada cacatnya sih \ud83d\ude42
\nBuntutnya tentu bisa berbahaya, sedangkan sesal kemudian tidak berguna.<\/p>\n

[ 4 ] Aman : dengan memanfaatkan jaringan & pengalaman mereka, maka biasanya orang tua lebih mampu untuk membantu menemukan calon pasangan yang reliabel bagi kita. Mereka bisa lebih mudah melakukan crosscheck dengan banyak pihak.
\nBandingkan jika kita pacaran dengan seseorang yang tidak kita ketahui sebelumnya, ditambah dengan kesibukan kita sehari-hari, mungkin kita akan sulit untuk menilai & memeriksa latar belakang dari calon pasangan tersebut.<\/p>\n

Alhamdulillah dengan perjodohan dari kedua orang tua, maka kedua insan yang ideal ini bisa bertemu dan saling kenal, dan kemudian berlanjut ke panggung pelaminan. Doa saya untuk kedua mempelai agar mereka berdua dapat hidup berbahagia sepanjang hayat mereka, amin.<\/p>\n

So, dijodohkan? Siapa takut !<\/p>\n

Bacaan terkait :
\n[ Buruan nikahi gue<\/a>]<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Beberapa waktu yang lalu saya beruntung bisa menghadiri acara pernikahan 2 kawan saya. Mempelai pria nya ganteng, sukses dalam bisnis. Mempelai wanita nya cantik & pintar. Kedua-duanya shalih baik agama maupun akhlaknya, dan juga masih muda (20-an tahun). Dan, mereka pada awalnya dijodohkan. “Dijodohkan” bukannya kawin paksa lho \ud83d\ude42 , tapi dibantu bertemu pertama kalinya … Continue reading Dijodohkan? Siapa takut!<\/span> →<\/span><\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":0,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"class_list":["post-1639","post","type-post","status-publish","format-standard","hentry","category-sosial"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/harry.sufehmi.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1639"}],"collection":[{"href":"https:\/\/harry.sufehmi.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/harry.sufehmi.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/harry.sufehmi.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/harry.sufehmi.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1639"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/harry.sufehmi.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1639\/revisions"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/harry.sufehmi.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1639"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/harry.sufehmi.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1639"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/harry.sufehmi.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1639"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}