Al-Quran tertua di dunia ternyata selama ini berada di Tashkent, Uzbekistan. Masya Allah.
Di mushaf ini ada percikan darah, dan diperkirakan adalah milik khalifah Utsman bin Affan ra, yang sedang dibaca beliau ketika beliau dibunuh oleh orang fasik. (setelah itu umat Islam terpecah menjadi golongan Sunni & Syiah, dan tidak pernah bersatu lagi sampai sekarang)
Beberapa kutipan:
“In an obscure corner of the Uzbek capital, Tashkent, lies one of Islam’s most sacred relics – the world’s oldest Koran.”
“The Mufti of Uzbekistan, the country’s highest religious leader, has his offices there, in the courtyard of an old madrassa.
Just across the road stands a non-descript mosque and the equally unremarkable Mui-Mubarak, or “Sacred Hair”, madrassa, which houses a rarely seen hair of the Muslim Prophet Muhammad, as well as one of Central Asia’s most important collections of historical works.
“There are approximately 20,000 books and 3000 manuscripts in this library,” said Ikram Akhmedov, a young assistant in the mufti’s office.”
“To prevent disputes about which verses should be considered divinely inspired, Othman had this definitive version compiled. It was completed in the year 651, only 19 years after Muhammad’s death.”
“It is said that Caliph Othman made five copies of the original Koran. A partial Koran now in the Topkapi Palace in Istanbul is said to be another of these original copies.”
“The story of how the Othman Koran came to Tashkent is a remarkable one.
After Othman’s death it is believed it was taken by Caliph Ali to Kufa, in modern Iraq. Seven hundred years later, when the Central Asian conqueror, Tamerlane, laid waste to the region, he found the Koran and took it home to grace his splendid capital, Samarkand.
It stayed there for more than four centuries, until the Russians conquered Samarkand in the 1868. The Russian governor then sent the Othman Koran to St Petersburg where it was kept in the Imperial Library.
But after the Bolshevik revolution, Lenin was anxious to win over the Muslims of Russia and Central Asia. Initially he sent the Koran to Ufa in modern Baskortostan.
But finally, after repeated appeals from the Muslims of Tashkent, it was returned once more to Central Asia in 1924. It has remained in Tashkent ever since.”
Assalaamu `alaykum,
Saya punya masalah.
Ada beberapa analisis yang menyebutkan bahwa Qur’an Tashkent/Samarqand ini, meskipun diklaim sebagai peninggalan khalifah Utsman, ternyata memiliki beberapa perbedaan dengan mushaf lain, bahkan dengan mushaf yang ada sekarang (mushaf Kairo 1924).
Apa Anda pernah menemukan ahli Muslim yang membahas atau membantah masalah ini?
Salam,
SK.
Wa’alaikumsalam wr wb, kemungkinan besar perbedaannya tidak akan banyak, seperti dialek. Seingat saya dulu di zaman sahabat juga berbagai versi dialek Quran dibakar / dimusnahkan, sehingga yang tersisa hanya 1 dialek yaitu Quraisy.
.
Memang harus demikian agar tidak mempersulit tafsir. Sekarang sudah seragam dialeknya sajamasih juga pada berbeda penafsirannya; apalagi jika ada banyak dialek.
.
Salam, HS
Di website ini misalnya: http://www.submission.org/quran/protect.html
Ada beberapa ilustrasi yang mana mushaf yang sekarang (edisi kairo 1924) memiliki perbedaan yang bukan hanya satu dua huruf, akan tetapi ada kata yang hilang dan ditambahkan.
@satriaK – submission.org ini adalah websitenya para Inkar Sunnah. Mereka sudah terkenal memutar balikkan fakta untuk mengecoh umat Islam.
.
Informasi di submission.org ini tidak masuk di akal — jika yang di Istanbul & Tashkent adalah sama-sama mushaf Utsman, lalu kenapa bisa berbeda?
Berarti mungkin salah satunya adalah palsu / sudah diubah.
Akan tetapi, sampai saat ini belum ada bantahan atas hasil analisis ini dari kalangan ulama Muslim sendiri. Saya jadi penasaran bagaimana yang sebenarnya.
@satriak – karena jauh lebih mudah membuat penipuan daripada membuktikan penipuan tersebut mas.
.
Rashad Khalifa itu tinggal berkhayal saja untuk membuat artikel tersebut.
Lha kita yang mau membuktikan kekeliruannya ? Musti terbang dulu kita ke Tashkent 🙂
.
Karena itu jika ada yang aneh-aneh, kita musti kritis & skeptis dulu.
.
Capai kalau semua penipuan itu musti diverifikasi semuanya 🙂
Ini dilematis buat kita.
Saya belum ke Tashkent karena selama ini percaya pada guru/ulama kita. Tetapi kita juga tahu tidak semua guru/ulama kita pernah ke Tashkent untuk melakukan verifikasi tersebut.
Nah, pertanyaannya adalah guru/ulama Muslim mana di jaman sekarang yang pernah melakukan proses verifikasi satu-satu tersebut?
Lho, kenapa dilematis ?
.
Sudah jelas Rashad Khalifa & grup nya bukan Islam, karena menolak hadits Nabi saw.
.
Lalu buat apa membuang-buang waktu untuk memverifikasi omongan orang-orang yang mengaku Islam, namun mengingkari Nabi Muhammad saw ?
Di sini ada analisis atas berbagai variasi Qur’an.
http://www.free-minds.org/articles/science/WhichQuran.pdf
Saya udah baca whichquran.pdf itu. Cukup masuk akal juga.
Juga jadi tahu yang namanya Rashad Khalifa di website yang dirujuk.
Menurut saya, memang Rashad Khalifa mengaku sebagai rasul (messenger) sehingga dia dicampakkan dari dunia Islam.
Tapi bukan berarti penelitian-penelitiannya harus dicampakkan juga. Seperti fenomena angka 19. Kalo dia bilang beberapa fakta tentang Al-Quran dan angka 19, itu adalah fakta objective. Bisa kita buktikan dengan menghitungnya sendiri.
Your blog post article is the most interesting post I have seen I hope I can get better on writing too. LOL! Friendly and courteous post are always a pleasure to view.
thnx for the post.
der, has his offices there, in the courtyard of an old madrassa.
subhanallah, …