Monthly Archives: February 2006

Undian Carrefour dan Data pribadi

Membaca peringatan dari Eko mengenai Carrefour, saya baru teringat kembali mengenai sebuah surat edaran dari ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia)

Singkatnya; beberapa waktu yang lalu, Carrefour mengadakan undian berhadiah. Setelah selesai dan hadiah-hadiah dibagikan kepada pemenangnya, entah kenapa kupon undian sisanya (yang tidak menang) tidak dimusnahkan.
Sialnya, kupon-kupon undian ini kemudian jatuh ke tangan orang-orang dengan niat jahat. Walhasil, kemudian mereka gunakan untuk menipu para pemilik dari kupon undian tersebut, bahwa mereka telah memenangkan undian. Padahal undian yang sebenarnya sudah usai.

Asperindo kemudian mengirimkan surat edaran kepada para anggotanya untuk mewaspadai para penipu ini. Disebutkan beberapa ciri-ciri mereka, sehingga para anggotanya bisa waspada dan melaporkan kepada pihak yang berwajib.
Mungkin karena ini maka pada kasus Eko, surat dari para penipu tersebut dikirim via pos biasa – sehingga terlambat sampainya, he he.

Anyway – hati-hatilah selalu terhadap hal-hal seperti ini.

Links of the day

1. Munin – mempermudah monitoring infrastruktur IT Anda. [ Demo Munin ]

2. Trac – software untuk manajemen, er, software. Saya menemukan ini dari situs Munin, yang menggunakan Trac untuk manajemen development software-nya. Cukup menarik, termasuk yang terbaik idenya dari yang pernah saya temui.

3. Tea Trove – adalah koleksi software dari Walt Disney Internet Group, yang digunakan untuk menjalankan berbagai situs mereka; seperti ESPN.com, ABCnews.com, dan juga Disney.com
Kumpulan software ini mereka rilis dengan lisensi open source, sangat menarik.

Old stuff = sturdier, more reliable ?

I noticed that some old computer stuff are sturdier than its newer ones. Probably because it was (way) more expensive back then, so the vendor can afford quality materials to build their products. It definitely is true for my old IBM keyboard.

However, could it be that these oldies are also more reliable ? I have personally seen old PCs, still running way past its intended service time. While its newer ones died just after its one year warranty expired.

Today I stumbled upon another kind of this incident.
I purchased an 100 Mbps Dlink switch to replace an aging DE-809TP 10 Mbps hub, from Dlink as well. However, my laptop failed to access the network whenever I plugged its cable to the new switch; but works fine if the cable is plugged to the old hub.

I thought it’s some kind of autodetection problem, I’ve read that some Dlink equipments sometimes misdetected your equipment’s speed (10/100 Mbps, full/half duplex), so I tried all of these combinations manually on my laptop’s network card. No joy. Even 10 Mbps half-duplex doesn’t work.
While plugging the laptop to the old hub with any settings (including auto-detect) will enable my laptop to access the LAN.

Baffled, I started to examine the cable itself. Soon I found that some parts of the cable has been gnawed by our local rats.
Doh 🙂

Since the cable is pretty long, I really don’t feel like replacing it. So, I daisy-chained the old hub to the new switch, and plugged my laptop to the old hub instead. Everything works without a hitch now.

It’s just too bad that the old hub got only 10 Mbps bandwidth, but that’s already enough for my needs for now. Still no idea how it works with the old one, but I’m not complaining 🙂

Kasus Lia Eden : Disinformasi dari kubu JIL

“Cheap shot”, ini pikiran saya ketika membaca artikel dari Abdul Moqsith Ghazali tentang kasus Lia Eden — insiden Lia dimanfaatkan untuk menohok MUI.

Padahal kalau memang betul intelektual, tentunya akan sadar bahwa :

Sayangnya, respons dari Moqsith mengenai kasus ini juga tidak bijaksana. Alih-alih minta maaf dan mengakui kekeliruannya :

1. Fatwa MUI bukan penyebab pengepungan Lia Eden
2. Memfitnah masyarakat lingkungan Jl. Mahoni dengan tuduhan telah melakukan pengepungan pada kasus tersebut

Justru Moqsith berusaha melempar batu kepada pihak lain :

1. “Mohon dicek !” – seharusnya perkataan ini ditujukan kepada dirinya sendiri, yang tidak hati-hati dalam memilah sumber informasinya.
2. “Jemaat Salamullah … turut membenarkan adanya fakta perihal penggunaan fatwa MUI itu” – dengan mengingat konteksnya yaitu insiden “pengepungan”; maka statement ini jelas salah, karena tidak ada pengepungan.
3. Menyinggung soal kesantunan dari komentar terhadap artikelnya – ketika dia sendiri telah memfitnah masyarakat Jl. Mahoni.

Ketika saya mendapatkan kiriman artikel Geys Chalifah yang membantah tuduhan-tuduhan Moqsith, saya kemudian mencoba memverifikasinya dengan ysb. Di bawah ini adalah balasan dari Geys Chalifah :

From: Geis Chalifah [geischalifah @xxxxxx.com]
Subject: Re: Membantah tulisan Abdul Moqsith Ghazali di Koran Tempo
To: Harry Sufehmi

Waalaikum salam ww

Menjawab pertanyaan saudara Harry, tulisan tersebut memang benar saya yang menulisnya dan tak keberatan untuk di forward, namun sayangnya beberapa teman yang bergabung dimilis ISLIB menyatakan gak bisa diforward kemilis tsb.

saya ingin berdialog langsung dengan Moqsith itu, beberapa teman mereka (JIL) menyatakan tulisan saya tsb kasar dan emosional, tapi mereka tidak membahas pernyataan Moqsith yang mengkleim warga bersikap kriminal, dan Fatwa MUI dijadikan rujukan penyerbuan.

mereka membela LIA untuk dibebaskan dari tuduhan, saya mendapat informasi bahwa mereka melakukan Demo di Polda meminta pembebasan Lia Aminudin, membela orang yang menghukum anak kecil meminum spirtus, membela orang yang mengeluarkan ancaman mencabut nyawa orang lain, mereka tidak mau melihat itu, mereka hanya melihat Lia Eden diluar main stream islam, maka harus dibela.
Suatu kebodohan yang diusung beramai ramai.

Berikut ini adalah artikel Geys Chalifah yang membantah tuduhan-tuduhan di dalam artikel Moqsith :


Dari Geys Chalifa:
(Ketua Majelis Pemuda PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah)

Saya mengomentari tulisan Moqsith Ghazali aktifis JIL dikoran Tempo hari kemarin, dan komentar itu sebelumnya saya kirim kemilis Kahmi.
Continue reading Kasus Lia Eden : Disinformasi dari kubu JIL

Old Browser ? Ha !

This afternoon I was on a client site on a project. I had a chance for quick break. So instead of reopening my laptop again, I just popped my Nokia 9500, and started reading the latest news.

I was doing this smoothly, until I tried to visit an article on ABC News. It complained that I’m using an OLD browser, and I should really, REALLY upgrade it.
Ha ha 🙂

I wonder who’s the designer of their website ? Probably they live in a hole on a remote island somewhere near Timbuktu. So they’re not aware that more and more people nowadays own a smartphone; and many of them have started to access the Internet from it.

For comparison; when I was working on my previous company’s website, among the requirements was making the website accessible to ANYONE. This includes the disabled, user with ancient browser, PDA / mobile users, and so on.
This is not some Fortune 500 company that I’m talking about, it’s just a public institution; which usually stereotyped as being totally incompetent on IT.
However, on this particular case, it’s so spectacularly on reverse.

Needless to say, I cancelled my visit to ABC News. Wonder how many have done the same, and instead went to their (non-discriminating) competitors ?

Sekolah Swadaya

Beberapa minggu yang lalu, saya dan istri saya berkesempatan menemui seorang kawan yang dulu sama-sama berdomisili di Birmingham. Mbak Retno kini telah menyelesaikan studi S3-nya, dan kini kembali melanjutkan pengabdiannya di Depdiknas.

Setelah berbincang-bincang beberapa lama, kami kaget ketika menyadari bahwa disertasi beliau adalah mengenai sekolah non-formal.
Saya jadi ingat mengenai ide sekolah swadaya, dimana kegiatan persekolahan dilakukan oleh kita sendiri – namun kemudian diformalkan dengan ujian kesetaraan, dan mendapatkan ijazah resmi dari Depdiknas.
Ternyata, menurut beliau ya inilah sekolah non-formal itu. Jadi, sekolah non-formal / swadaya itu bisa di akomodir di sistem pendidikan Indonesia saat ini, dan anak muridnya bisa mendapat ijazah pula, sebagaimana kawan-kawannya yang bersekolah di sekolah formal.

Tidak itu saja, bahkan materi pendidikannya pun sudah ada. Jadi, tinggal dijalankan. Tidak perlu men-develop lagi materinya. Ada beberapa paketnya, seperti paket A dan paket B.

Sekolah swadaya ini pernah kami jalankan dulu ketika masih di Birmingham.
Ketika itu topiknya lebih mengarah kepada agama, karena materi pendidikan yang tersedia hanya itu pada saat tersebut. Cara pelaksanaannya mudah sekali – pertemuan dilakukan di rumah para peserta, secara bergantian. Pengajarnya adalah para ibu-ibunya sendiri, berganti-gantian juga.
Walhasil anak-anak senang sekali, karena suasana belajar-mengajar lebih rileks / tidak kaku, dan di lingkungan yang nyaman bagi mereka. Alhamdulillah, perkembangan mereka ketika itu sangat bagus jadinya.

Kembali ke ide sekolah swadaya di Indonesia – ini bisa menjadi alternatif yang sangat membantu masyarakat, karena :

  • Murah – tidak perlu membayar uang gedung, uang SPP, uang seragam, uang buku paket, dst.
    Biaya pendidikan jadi bisa ditekan menjadi sangat minim. Seorang kawan saya mengadakan sekolah untuk sekitar 60 anak jalanan, dengan biaya hanya Rp 200.000 / bulan. Luar biasa.
  • Terjangkau – karena biaya pendidikan menjadi sangat minim, tiba-tiba pendidikan menjadi sesuatu yang lebih terjangkau bagi banyak orang. Diharapkan makin banyak anak-anak yang bisa terhindar dari kasus putus sekolah karena ini.
  • Targeted / Specialized – di diskusi tersebut, mbak Retno juga mendiskusikan beberapa ide dimana sekolah swadaya bisa mengadaptasi kurikulumnya, sehingga menjadi lebih sesuai dengan minat dan bakat dari setiap anak. Ini agak sulit dilakukan di sekolah biasa, yang cenderung bersifat mass education; sehingga sulit untuk menyesuaikan materi pendidikan dengan minat/bakat setiap anak.
  • Lebih relevan – jika poin di atas digabungkan dengan ide apprenticeship / magang, maka tiba-tiba sekolah akan menjadi lebih relevan dan bermanfaat bagi masa depan sang anak. Sekolah bukan lagi semata-mata soal prestasi akademis, namun dapat secara riil menjadi sarana mengantarkan anak kepada kemandiriannya.

Bagi yang juga tertarik dengan ide ini, saya dapat membantu menghubungkan dengan beliau. Saya sedang mencoba memikirkan cara agar ide ini bisa terealisasi dan menyebar di masyarakat. Kita bisa membuat sebuah forum khusus bagi peminat ide ini, dan kita coba godok agar bisa terimplementasikan.

Semoga bermanfaat.

Infaq Jama’i, dari BAZNAS

Skema Infaq Jamai pada saat ini sedang didiskusikan lebih lanjut di forum Mifta, karena ada kemungkinan mengandung unsur skema piramida / money game. Yaitu pada elemen “Rejeki Berjama’ah”-nya.
Informasi lebih detail bisa dibaca disini.

Mudah-mudahan segala unsur yang potensial berdampak kurang baik bagi masyarakat bisa ditiadakan, sebelum produk ini dipasarkan secara lebih luas.

Berikut ini adalah pernyataan resmi dari BAZNAS mengenai produk ini :


To: [mifta -perjuangan@yahoogroups.com]
From: andriirwan [andriirwan @xxxxxxx.com]
Subject: [mifta-perjuangan] :: Penjelasan Resmi Infaq Jamai oleh BAZNAS ::

Rekan-rekan yang dimuliakan oleh Alloh SWT,

Perkenankanlah kami menerangkan mengenai
Infaq Jamai sebagai berikut :


“INFAQ JAMAI”

Assalaamu’alaikum wr.wb

Inspirasi dari pesan Rasulullah Muhammad SAW : “Sebaik-baik amal perbuatan
adalah yang dilakukan secara terus-menerus walaupun sedikit” serta “Rahmat
dan ridho Allah SWT selalu ada pada orang yang suka berjama’ah”

Dengan penuh kerendahan hati BAZNAS mempersembahkan .

INFAQ JAMAI
Infaq Rejeki Berjama’ah

Sebuah infaq inovatif sederhana yang mudah, murah dan multimanfaat.
Pembayaran infaq melalui debet pulsa prabayar MENTARI, serta peluang rejeki
bila munfiq berhasil mengajak sanak saudara, handai tolan, sahabat, teman
dan relasi untuk bergabung.

Silakan simak informasi INFAQ JAMAI di bawah ini…

1. AKAD

Sebelum menjadi Munfiq (orang yang berinfak), peserta sudah menyepakati akad
berinfak sbb :

Ikhlas melakukan pembayaran Infaq Jamai sebesar Rp.11.000,- per bulan yang
terdiri dari Infak Rp.6,000,- Rejeki berjamaah Rp.2,800 dan
administrasi + ppn : Rp. 2.200,-

2. PENYALURAN DANA INFAK

Dana Infak yang terkumpul akan disalurkan oleh Badan Amil Zakat Nasional dan
jaringannya di seluruh Indonesia, yang digunakan untuk :

* Program Pendidikan : Beasiswa bagi anak-anak tidak mampu
* Program Kesehatan : Pelayanan kesehatan gratis untuk keluarga yang tidak mampu
* Program Kemanusiaan : Bantuan untuk korban bencana alam dan bencana kemanusiaan

3. MARKETING PLAN

* Peserta adalah pelanggan MENTARI
* Bersedia untuk infaq satu kali setiap bulan
* Jumlah prospek tidak dibatasi, sistem otomatis menempatkannya di posisi yang masih tersedia.
* Distribusi rejeki Rp.2,800 dibagi 5 (Lima) shaff, setiap shaff mendapat alokasi Rp.560.
* Transfer dilakukan saat akumulasi “Rejeki Berjama’ah” mencapai Rp. 50,000
* Alokasi rejeki sampai shaff ke 5 (Lima).

4. CARA REGISTRASI (via SMS)

Ketik : Ij[spasi][hp SPONSOR],[nama Anda],[bank Anda],[rekening Anda] — SMS ke 9911

Contoh: IJ 081574924401, tedi,BCA,123456789 — SMS ke 9911

* Jangan lupa mencantumkan tanda koma (,)
* Ikuti instruksi selanjutnya
* Berlaku untuk SEMUA Bank (Konvensional dan Syariah)

5. KELENGKAPAN DATA

Setelah melakukan registrasi, berikan kelengkapan data sebagai berikut :

Ketik : Ij1 [spasi][alamat Anda], [kota], [telp Rumah],[tanggal Lahir],[jenis Kelamin] — SMS ke 9911

6. MENGGANTI PIN (via SMS)

PIN digunakan untuk melihat informasi tentang jumlah jaringan dan rejeki
berjamaah kita via website. Jika ingin mengganti Pin, silahkan :

Ketik : Ijpin[spasi][pin Lama],[pin Baru] — SMS ke 9911

7. CARA KERJA

Setiap awal bulan silahkan Anda ketik Ijpay untuk pembayaran Infaq. Untuk
mengingatkan Anda maka antara tanggal 1 s/d 9 manajemen Infaq Jamai akan
mengirimkan SMS Reminder.

A. Pembayaran Infaq

* Ketik : Ijpay — SMS ke 9911
* Pulsa Anda berkurang sebesar Rp.8,800 (InfaqJamai) + Rp. 2,200
(Administrasi + PPN 10%) = Rp. 11,000

TIPS agar proses infaq Anda sukses :

a. AKTIFKAN telepon selular Anda pada waktu tersebut di atas

b. Periksa SALDO voucher Anda, minimal saldo Rp. 12,000. Bila tidak mencukupi segera isi voucher Anda lalu ketik Ijpay –] SMS 9911

c. Pastikan telepon selular Anda ada dalam JANGKAUAN sinyal Indosat

B. Apabila anda tidak ingin melakukan pembayaran atau tidak mengetik Ijpay

* Anda mengaktivasi “Unregistrasi Otomatis”,
* Ini berarti Anda melepaskan HAK “Rejeki Berjama’ah” dan memberikan bonus uang tersebut ke sponsor Anda (roll over)

8. INFORMASI REJEKI BERJAMA’AH

Untuk mengetahui berapa Rejeki Berjama’ah anda, silahkan lihat dengan cara :

a. Via SMS — Ketik : Ijrb — SMS ke 9911
b. Via Website — www.infaqjamai.com

Catt:

* Akumulasi rejeki ditranfer ke rekening Anda pada N+2 (N = bulan takwim)
* Sesuai dengan perhitungan billing yang dilakukan oleh Operator Selular

9. MUNFIQCARE

a. Alamat : Infaq Jamai Management, Gedung Sasana Amal Bakti, Jakarta

b. SMS : Ketik Ijmc[spasi][pesan Anda] — SMS ke 9911

c. E-mail : munfiqcare@infaqjamai.com

d. Website : www.infaqjamai.com

10. INFORMASI

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang produk ini, silahkan :

Ketik : Ijinfo — SMS ke 9911

Berisi informasi cara registrasi, munfiqcare dan rejeki berjama’ah

11. BONUS

Peserta bisa mendapatkan Kartu NPWZ (Nomor Pokok Wajib Zakat) sebagai
pengurang Pajak Penghasilan. Silahkan kontak ke BAZNAS.

12. HP SPONSOR :

Jika Anda mengajak keluarga, sahabat dan kerabat Anda, silahkan ganti No. HP
Sponsor tersebut dengan No. Mentari Anda.

Penyaluran dana infaq dan laporan keuangan dipublikasikan secara transparan
melalui website dan media cetak nasional.

Mari jalin ukhuwah Islamiyah dan menjadi hamba yang bermanfaat bagi sesama.
Semoga InfaqJamai dapat mendorong perbaikan ekonomi bangsa Indonesia yang
kita cintai.

Jazzakumullahu khairan katsiraan.

Tabel Tarif SMS 9911

Registrasi : Rp. 500
Mengganti PIN : Rp. 700
SMS Reminder : Rp. 500
Rejeki Berjama’ah : Rp. 700
MunfiqCare : Rp. 500
Informasi : Rp. 700

Wassalam,
Andri Irwan A F

Badan Amil Zakat Nasional
Telp. 251 4429

http://andriirwan.multiply.com
http://andriirwan.blogspot.com

Berkarir dengan Linux

Beberapa hari yang lalu kebetulan saya bertemu dengan Pak Rusmanto dan fade2blac. Kita berbicara mengenai berbagai topik. Suatu ketika, pak Rus menyinggung informasi mengenai kursus Linux yang diadakan oleh Nurul Fikri.

Ternyata,

  • Lulusan kelas Linux nya “laku” keras.
  • Tidak bisa “memesan” mendadak – jika Anda tertarik untuk menjadikan salah satu peserta kursus tersebut sebagai pegawai Anda, maka harus menunggu. Wah, seperti memesan Honda Jazz saja 🙂 indent dulu, he he.
  • Ketika para lulusan SMA lainnya berkutat dengan gaji di bawah / pas UMR, lulusan kursus Linux Nurul Fikri bisa mengharapkan gaji sekitar Rp 2.000.000, fresh graduate.

Jadi bagi yang hampir lulus SMA dan ingin berkarir di bidang IT, ini adalah sebuah peluang yang sangat bagus, karena pesaingnya masih sangat sedikit.

Dan ini adalah peluang juga bagi investor – Anda bisa membuka cabang Nurul Fikri di kota Anda, dan melihat bagaimana lulusan LPK Anda sudah di-booking bahkan sebelum lulus. Tentunya, ini akan membuat LPK Anda sangat menarik bagi para calon siswa.

Bagi yang tertarik, silahkan bisa langsung menghubungi Pak Rus.

Hati-hati obat flu

FDA (Food and Drug Administration, semacam Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah memerintahkan penarikan obat-obatan yang mengandung PhenylPropanolAmine (PPA), karena berpotensi menyebabkan stroke atau pendarahan otak.

Namun, ternyata beberapa obat flu di Indonesia masih ada yang menggunakannya.
Beberapa di antaranya adalah Neozep, Decolgen, UltraFlu, Sanaflu.

Beberapa obat flu yang tidak mengandung PPA adalah Panadol Cold & Flu, Inza, Biogesic.

Mudah-mudahan informasi ini bisa bermanfaat bagi Anda, dan bisa ditindak lanjut oleh pihak yang berwenang.


Kalau pemerintah Amerika melarang sama sekali penggunaan PPA, pemerintah Indonesia ternyata masih mengizinkannya, maksimal 15 mg per dosis : http://www.kompas.com/kompas-cetak/0106/20/iptek/masi10.htm
Informasi dari baskara, via milis teknologia @ googlegroups.com


Tanggapan dari P.Y. Adi Prasaja , via milis teknologia @ googlegroups.com :

> >PseudoEphedrine, seperti misalnya produk Inza yang sudah tidak
> >menggunakan PPA. dengan komposisi baru yang lebih aman…….yaitu
> >Pseudoephedrine.

Hints: pseudoefedrin = ppa. Dan, tidak dibubuhkan klorfeniramin maleat (ctm) bukannya biar
jadi lebih murah, wong ctm itu murah sekali (hi..hi..).

Saran saya sih jangan terlalu ‘overreacting’, laporan pada clinical trial fase 4
seperti ini adalah hal ‘biasa’ (saya bukannya bilang efeknya yang biasa lho).

dulu orang heboh membicarakan msg (micin), kemarin aspartam, sekarang fenilpronalamin.
duh .. kayaknya trauma formalin ini akan lama hilangnya. *)

tidak ada OTC drugs yang safe, cuman orang idiot yang bilang gitu (jaga lambung, hati,
ginjal, jantung dan otak anda). kalau dengar laporan otak bisa ‘lisis’ setelah imunisasi
kira-kira komentar anda-anda bagaimana? 🙂

Salam,
P.Y. Adi Prasaja

*) micin masih dipakai sampai sekarang


Terimakasih atas berbagai tambahan informasinya, dan silahkan jika Anda ingin menambahkannya lagi.