Satu lagi aktivis JIL (Jaringan Islam Liberal) yang tertangkap basah menjalankan modus operandi kelompok ini :
taqlid buta terhadap sumber-sumber yang sejalan dengan nafsu mereka, dan serang yang bertentangan.
Mohamad Guntur Romli pada tanggal 1 September 2007 menulis sebuah artikel di Kompas, yang secara ringkas mengesankan bahwa Nabi Muhammad saw sangat banyak dipengaruhi oleh komunitas Kristen di Arab pada saat itu.
Ini sangat berbeda dengan berbagai sirah yang masyhur dan jelas periwayatannya, dan dengan implikasi yang juga bisa fatal; seperti memperkuat klaim para orientalis & umat nasrani tertentu bahwa Islam hanyalah sebuah aliran “sesat” / sempalan / sekte dari agama Kristen.
Pada klarifikasinya mengenai artikel tersebut, Guntur juga menafikan adanya mukjizat Nabi. (Bagi saya kisah-kisah mukjizat Nabi yang misalnya dadanya dibelah tidak bisa dipahami secara harfiyah, namun secara majaziyah (metaforis)).
Inilah salah satu lagi contoh bahaya dari su’ul ulama (ulama / orang berilmu yang jahat), yang telah diperingatkan oleh Nabi Muhammad saw sendiri.
Artikel tersebut kemudian dibedah dengan baik oleh Qosim Nursheha Dzulhadi.
Terlihat jelas bagaimana gigihnya Guntur menjalankan modus operandi JIL tersebut, sampai mau menggunakan referensi-referensi yang meragukan kebenarannya sekalipun.
Terlampir adalah artikel selengkapnya sebagai referensi.