Monthly Archives: May 2008

Sierra AirCard 880 @ Hardy (Ubuntu Linux 8.04)

Just to share that I’ve got this HSDPA / 3.5G, and it works straight away with Ubuntu 8.04 (hardy). No problem whatsoever. Feel free to buy this too.

From what I’ve heard, it seems that the entire Sierra AirCard 8xx is the same (881, 875, etc)

This is nice, now I can browse up to 7.2 Mbps from my laptop wirelessly.
I’m subscribed with IndosatM2’s service. Since I mostly use SSH, I have a feeling that most of the time I won’t go over my 700 MB monthly bandwidth quota, heh. At this speed, using SSH over the Internet feels about as fast as accessing servers in my office’s LAN. Good stuff.

Seminar: All about Ubuntu – FKI @ JCC

Iseng-iseng pagi ini saya melihat-lihat kumpulan draft yang ada di blog saya, lha ternyata saya belum posting soal hasil seminar ini tho ! 😀 Alamak…. kirain sudah, hihihi.
Padahal sudah banyak event selanjutnya, hehe… termasuk seminar Ubuntu lagi di JHCC dengan jumlah peserta yang jauh lebih banyak lagi daripada yang ini.

sufehmi @ FKI

Anyway, ya inilah kebiasaan saya yang terpaksa dilakukan karena keterbatasan waktu yang ada — ketika ada waktu luang, saya langsung posting banyak sekaligus. Nah, kemudian posting tersebut akan terus muncul satu per satu secara otomatis, walaupun sebetulnya pada saat tersebut saya sedang tidak menyentuh blog saya. Sangat membantu sekali.
Cuma ya jadinya begini, kadang-kadang ada posting yang belum selesai, tapi lupa saya follow up 😀

OK, kembali ke seminar Ubuntu; yang saya masih ingat adalah keterkejutan saya karena ramainya peserta. FULLY BOOKED, sejak ***beberapa hari*** sebelum acara 😀
Absolutely awesome !
Alhamdulillah respons dari masyarakat sangat antusias. Kami jadi bertekad untuk berusaha melayani dengan sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan.

Acara dibuka oleh Andi Darmawan, ketua komunitas Ubuntu Indonesia. Pada sesi tersebut diperkenalkan mengenai Ubuntu, serta demonstrasinya secara live. Mungkin kita sudah biasa menggunakan Ubuntu sehari-hari, namun bagi banyak orang ini masih merupakan sesuatu yang baru dan sangat menarik. Tidak lupa juga didemokan berbagai efek 3D built-in dari Ubuntu — yang juga bisa dinikmati bahkan tanpa perlu ada 3D accelerator card di komputer Anda !
Sangat memikat tentunya.

edi setiawan @ FKI

Kemudian dilanjutkan dengan selingan ringan yaitu film Elephants Dreams, film pertama di dunia dengan lisensi open source (creative common), dan juga dibuat 100% dengan software open source.
Hasilnya tidak kalah dengan film-film dari raksasa Hollywood. Hadirin nampak menikmatinya, dan saya sendiri (karena dulu sempat berkutat di bidang 3D rendering / animasi secara amatir) sangat terpukau dengan apa yang saya saksikan.
Dulu bidang ini hanya bisa dilakoni oleh mereka yang memiliki akses ke software 3D dengan harga yang luar biasa mahal. Kini, siapa saja bisa menikmatinya.
Bravo open source !

Setelah itu acara dilanjutkan oleh Edi Setiawan dari KSL-UBL (Kelompok Study Linux – Universitas Budi Luhur), yaitu berupa tutorial Blender. Terus terang pada saat ini saya tidak terlalu bisa memperhatikan, karena sedang sibuk memeriksa ulang bahan presentasi saya.
Padahal saya juga ingin tahu secara lebih detail mengenai Blender sebetulnya. Nasib…. 🙂

Terakhir giliran saya, dimana kemudian saya membawa materi seputar Ubuntu dan pemanfaatannya secara riil (perusahaan, institusi, dst), dan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Surprise – animo peserta sangat luar biasa. Sesi tanya jawab akhirnya terpaksa saya cut, karena kita melebihi batas waktu yang diberikan 😀
Sangat banyak pertanyaan yang disampaikan. Memang informasi seputar Linux/Ubuntu masih sangat diperlukan oleh masyarakat kita. Dan dari setiap pertanyaan, juga menjadi diskusi yang sangat menarik. Ini adalah salah satu tantangan kita, para aktivis open source, yaitu untuk bisa mendengar pertanyaan mereka, dan kemudian menyampaikan jawaban/solusi yang mereka butuhkan.

Tidak mudah, makanya namanya adalah “tantangan” 🙂

Setelah melewati batas waktunya, akhirnya seminar ini berakhir. Tidak lupa kami menyampaikan banyak terimakasih kepada tim majalah CHIP Indonesia yang telah berkenan mengundang kami untuk mengisi acara tersebut.
Semoga selanjutnya makin banyak kerjasama yang bisa kita lakukan, Amin.

Dan tentu saja terimakasih kepada semua peserta & tim ubuntu indonesia yang telah hadir. Semoga acara-acara kita selanjutnya terus semakin sukses.
Maju terus open source Indonesia !

Back Links DOT com : how I teased Google – and its reply

About 3 months ago I found out about Back Links dot com (let’s call it BLDC from now on). Seems like another TextLinkAds site, which can get you banned by Google. However, after closer inspection, seems like BLDC is more “invisible” than those other backlinks marketplace.

Basically its script is PHP script. So it’ll be harder to detect, unlike the Javascript ones. Well, theoritically.
Anyway, although it’d be harder to detect, it’s also harder to install for newbies. To my surprise, the support team of BLDC is very responsive. They are even willing to install the script for you on your website. This kind of service is not easy to find. And they treat everyone the same; even when I tried to obtain support for lower-pageranked websites.

So I thought, let’s see if Google can detect this on my blog 🙂
It’d be cool if Google actually able to detect it as well. Therefore I installed it in this blog’s footer. You may have noticed it (or not, it was at the bottom of the page anyway)

To my surprise; more than 2 months passed, Google didn’t do anything, and the links are selling like hotcakes. Amazing.
It’s literally easy money – you do nothing, yet you kept on getting emails almost everyday telling that another link has been sold.
I thought it’s safe now to conclude that BLDC is, well, safe.

I was proven wrong very quickly. In a routine check days later, I found out that this blog got its pagerank dropped to zero.
None. Null 🙂

To make sure it’s not a fluke (sometimes this happens when Google is updating its datacenters around the world), I waited for several days, and kept checking.
It only confirmed it. The zero rank status stays.

Panic attack ! 😀
Just kidding… I don’t really care about this blog’s pagerank anyway, that’s why I did this experiment in the first place. My curiosity got the better of me, he he

Now is the ultimate test – I deleted the BLDC code from my site. If it’s the culprit, Google would soon lifted the ban.
And, to my surprise, it happened. Just in about 3 days, this blog got its previous pagerank back.

So, I think it’s safe to conclude that Google is able to detect even BLDC, and punishes those who are selling (and most likely buying) on it as well.

I don’t know how Google accomplish it though.
I have Google analytics installed, but it should not be able to detect BLDC’s php script. Another possibility is that a Google employee created an account at BLDC, and monitor the sellers there. At first I thought this is not feasible, but with BLDC’s < 100K rank in Alexa, it may very well is worth someone's time at Google to do so. Any other ideas ? So as always, don't sell backlinks. Google has always prohibited this, and WILL make you pay 🙂 I've confirmed it personally in this little experiment. Enjoy.

I’m back (again)

Deja vu.

Baru lega karena sudah sembuh dari sakit, kami sekeluarga sakit lagi. Dimulai dari anak tetangga yang bermain ke rumah, namun ternyata sedang sakit mata. Kemudian, seperti yang bisa Anda tebak, satu persatu semua penghuni rumah kami turut terkena.
Heh 🙂

Sakit mata biasanya tidak pernah parah. Paling “belekan” dan mata merah.
Namun yang kali ini mata sampai bengkak besar dan sulit dibuka. Dan juga beserta demam tinggi. Oh well …

Apa yang terlewat oleh saya selama sakit ini ? Yang jelas banyak request dari customer yang jadi tertunda. Sejak awal minggu ini saya bekerja keras untuk mencoba menyelesaikannya secepat mungkin.
Karena minggu depan akan ada acara spesial, yaitu IGOS Summit 2. Dan saya ingin agar bisa bersiap-siap & menampilkan sesuatu yang menarik di salah satu acaranya.

OK, back to work. Sambil mulai menumpuk kembali artikel untuk dimunculkan di blog ini.
Itadakimas !

Intel selling US$ 200 laptop in Indonesia + Free Windows

This is huge news – in several mass media there are announcements that Intel has just signed the MoU with Indonesian government to sell Rp 1 trillion (approx US$ 100 million) worth of their Netbook @ US$ 200 each.

Craig Barrett @ Indonesian school

That means about 500 thousands of those.

Intel has delivered several hundreds, samples I guess (correction: donation), to several schools in Jakarta.

All of them will be running Windows XP, which was donated by Microsoft.

In the photo is Craig Barrett along with Intel Indonesia’s top brass, in a school where they have donated the Netbook (aka Classmate PC). (photo credit: Sindo.com)

Moral of the story ?
It IS possible to build truly low-cost laptops ***glares at Asus*** 🙂

More details (in Indonesian) : detikinet.com, Sindo.com

Gmail : The Spam Killer

To the right is a screenshot of one of my Gmail account.

gmail the spam killer

Amazing, 580 inbox email, and 145,000+ SPAM ! 😀

This amount of spam was used to be handled by my server. Now it happily forward them to Gmail, which then will filter the spam with its powerful spam filter.

I remember when my customers are complaining about slow Internet access. My first question is whether they hosted their email servers internally. When they answered yes, I did a quick check, then asked them to either host the mailserver externally, or use Google Apps email service.
Usually they will instantly enjoy a significant speed boost to their Internet access.

There are simply too much spam nowadays for our puny bandwidth to handle. I know of big companies here in Indonesia with only 256 Kbps internet access, shared with their 300 employees (yay). And they’re paying US$ 1400 / month (you read it right) for that…

Thankfully, Gmail comes to the rescue.
Thank you Google !

QKLK – Microsoft vs Low-cost computers, OpenOffice online

It’s back – there were visitors on this blog that loves the QKLK (quicklinks) posts. I have not been doing it for sometime (my bad), but with so many findings to share, I’ve decided to resurrect this category again.

Enjoy :


Microsoft killing the low-cost computer/laptop ?

Despite plan to stop selling Windows XP on 30 June 2008, Microsoft changed its mind and made exception for ULPC (ultra low-cost PC). It will continue to make Windows XP Home Edition for this machines.

Problem is, this really is a crippled-down version of XP. Current limitations for XP deployed on ULPCs :

1. Max screen 10.2 inch
2. No touchscreen
3. Max 1 GHz processor speed
4. Max 1 GB RAM
5. Max 80 GB hard disk

These may be a show stopper for various potential customer. May not so today, but on 2009 & 2010, this may well be.

Anyway, there’s always Linux for those who find these too limiting.


OpenOffice.org Online

OpenOffice.org now can be used to access online documents at Google Docs & Zoho.com by using the OoGdocsIntegrator plugin.

This is great, I’ve been using Google Docs & Zoho.com myself, and OOo integration is one thing missing. Now we can enjoy it too.


Bonus: McAfee missed again

I’ve been avoiding McAfee (and Symantec / Norton products) for years now. They used to create the best products on their field. Now I couldn’t find anything good on their catalog. Their products are bloated, slow, misses their target, messes up with your computer, and many other potential problems.

This screenshot is another reminder for me to stay clear from McAfee.

Google.com marked as malicious website ? Don’t they have QA team there ? 🙂

MySQL migration : potential charset / collation problem

This has bitten me in the past — basically, MySQL changed some defaults on version 4.1.
Where version 4.0 defaulted to charset latin1 and collation latin1_swedish_ci, later version defaulted to a saner charset utf-8 and collation utf8_general_ci

If you migrate it using the usual mysqldump command, you may very well get weird characters.

You’ll need to take extra care. A comprehensive article on the subject is available on Drupal’s website.

A much simpler explanation (less robust though) is available here (also detailed the way to check if you have set MySQL server correctly).

I thought this can be forgotten already, but I still found old MySQL servers from time to time. Can’t blame them, it works, so why mess with it ? But then you need to be careful when moving data to / from these old MySQL servers. And turned out finding a comprehensive article on the subject can be pretty hard (too much noise on google). So hopefully this will help someone else as well.

Dicari: Kandidat “Habibie Technology Award”

Saya mendapat informasi ini dari kawan di ISNET. Jika Anda mengetahui orang yang layak untuk mendapatkan penghargaan ini, segera kontak Bpk. Djoko Karmiadji di dkarmiadji@rocketmail.com

Informasi selengkapnya :

From: Djoko Karmiadji

BPPT akan menganugerahkan BJ Habibie Technology Award kepada individu-individu yang berjasa di bidang teknologi bagi Indonesia. Kami mencari kandidat penerima Award untuk bidang otomotif, mekatronika dan material.

Kami berharap untuk mendapatkan masukan nama-nama kandidat yang akan diusulkan dengan penilaian yang mengacu pada 5 azas Inovasi, yaitu:

1. Azas Penemuan (invention)

2. Azas Kreatif

3. Azas efisien dan effektif

4. Azas nilai tambah

5. Azas manfaat.

Sedangkan kriteria penilaian terhadap kelima azas tersebut meliputi:

1. State of the art

Tingkat keunggulan dan keterkinian teknologi dari produk teknologi yang diusulkan.

2. Size of impact

Besarnya dampak / cakupan pengaruh hasil produk teknologi pada tahapan pengembangan teknologi (R,D,E & O).

3. Degree of complexity

Derajat kompleksitas atau banyaknya faktor berpengaruh dan/atau variabel-variabel yang perlu diperhitungkan untuk menghasilkan produk teknologi.

4. Amount of effort.

Jumlah upaya atau seberapa besar/sulit/keras upaya yang dibutuhkan dalam kegiatan perekayasaan.

5. Degree of maturity

Derajat Kematangan dari produk teknologi ditinjau dari phase/tahap pengembangan teknologi (initial-stage, development-stage & mature-stage)

6. Originality

Keorisinilan hasil produk teknologi (hasil pengembangan atau ide baru)

7. Uniqueness

Keuinikan produk teknologi.

8. Degree of advantage

Derajat kemanfaatan produk teknologi sebagai problem solver dan/atau kemampuan produk teknologi dalam mingkatkan daya saing produk pengguna dan kemampuan sebagai pengungkit ekonomi.

9.Completeness of action

Merupakan hasil produk teknologi siap pakai/hasil akhir (end-product) atau merupakan awal (input) dari sebuah hasil produk lain.

10. Amount of result

Hasil Produk Teknologi mampu memberikan hasil/nilai ekonomis (economic value)

Usulan kandidat dikirimkan ke alamat email:

dkarmiadji@rocketmail.com
dkarmiadji@yahoo.com
dkarmiadji@b2tks.com

Wassalam,

Prof. Dr. Ir. Djoko W. Karmiadji, MSME
Majelis Perekayasa Bidang Otomotif, Mekatronika & Material, BPPT

Tips-tips untuk meraih beasiswa dari Chusnul Mariyah

Chusnul Mar’iyah cukup terkenal di Indonesia sebagai anggota tim KPU, aktivis kesetaraan hak wanita, dan salah satu orang yang pernah dituntut oleh Roy Suryo 🙂
Salah satu hal yang mungkin jarang diketahui orang adalah fakta bahwa sejak SPG (Sekolah Pendidikan Guru) ternyata beliau selalu berhasil mendapatkan beasiswa, sampai tuntas selesai program S3 nya.

Beliau kemudian cukup murah hati berbagi informasi & tips-tips seputar hal ini, yang kemudian sampai di milis internal ISNET.
Beberapa kutipan yang menarik :

Saya baru melihat ada ketidakadilan dalam proses transparansi beasiswa. Saya memiliki teman yang kaya-raya mendapatkan beasiswa dari Toyota Foundations yang sebulannya mendapatkan 50 ribu rupiah (bandingkan dengan beasiswa dari Diknas yang 9 ribu rupiah saja).
Biaya tinggal di Wismarini (asrama UI) hanya 3 (tiga) ribu rupiah. Saya langsung protes ke PD III, agar beasiswa harus diumumkan jauh hari ke mahasiswa.

Kemampuan untuk membuat proposal yang akan dinilai. Apakah topiknya seksi atau tidak?
Contoh, akan mudah mendapatkan beasiswa kalau anda mengambil topik tentang politik Papua, Timor Timur atau Aceh.

Bagi anda yang lulusan IAIN sekarang sedang seksi sekali karena Islam dianggap sumber “teroris” so, mereka akan memberikan beasiswa untuk topik-2 politik Islam. Itu analisa saya. There is no such thing like free lunch. Beasiswa juga demikian. Penerima beasiswa harus percaya diri, jangan kemudian lupa kepada akar dan bangsanya sendiri.

Apalagi sekarang, baik AUSAID maupun USAID kelihatannya sangat senang untuk memberikan beasiswa dari IAIN atau kelompok Islam.

belajar, bahasa Inggris yang pas-pasan itu, kalau dengan orang Indonesia ya bahasa Inggrisnya tidak maju-maju

(Ed — ini betul sekali — banyak mahasiswa Indonesia yang bertahun / berpuluh tahun di luar negeri, tapi b.Inggrisnya tetap amburadul karena pergaulannya terlalu intens **hanya** dengan sesama warga Indonesia. Seharusnya pada awalnya mereka lebih banyak bergaul dengan b.Inggris dulu)

Beasiswa untuk program jangka pendek sangat banyak sekali. Silahkan rajin-rajin mengikuti program pendek tersebut.

Berikut ini adalah artikel selengkapnya. Selamat menikmati.

Continue reading Tips-tips untuk meraih beasiswa dari Chusnul Mariyah

Air Tebu – aman bagi penderita diabetes. Mengapa gula berbahaya? Apa lagi racun di sekitar kita?

Salah satu kesenangan saya saat ini adalah keluyuran di blogosphere Indonesia, terutama ke berbagai blog yang ditulis oleh para pakar / spesialis di bidangnya masing-masing. Luar biasa banyak pencerahan yang sudah saya dapatkan dalam hitungan menit saja. Salah satu yang rutin saya kunjungi adalah blog Dr. Anthy. Beliau berada di Surabaya, namun berkat Internet & layanan blog, maka beliau bisa berbagi wawasannya dengan kita semua.

Salah satu postingnya yang paling menarik adalah informasi bahwa air tebu itu aman bagi penderita diabetes. Lho, bukannya gula putih itu berasal dari tebu juga, tapi kenapa yang satu aman sedangkan yang hasil diproses justru berbahaya?
Ini sangat menarik, karena di keluarga saya banyak yang mengidap diabetes.

Ternyata proses pengolahan dari tebu menjadi gula yang bertanggung jawab atas hal ini. Pada proses tersebut, zat bernama sakaran lenyap dari air tebu yang diproses menjadi gula. Karena itu gula kemudian menjadi tidak aman bagi para penderita diabetes.

Lho kalau begitu berarti penderita diabetes tidak perlu mengkonsumsi pemanis buatan dong? Mereka tetap bisa menikmati pemanis alami, asalkan tidak diproses dengan cara yang dekstruktif begitu.
Menarik sekali.

Saya kemudian menjadikan topik ini sebagai bahan pembicaraan di berbagai kesempatan. Ternyata kemudian saya mendapatkan berbagai informasi lainnya yang menarik :

[ 1 ] Gula yang sudah diproses dari tebu aslinya tidak berwarna putih, namun cenderung kusam / kecoklatan. Warna putih didapatkan dari proses pemutihan dengan menggunakan zat kimia 🙁

[ 2 ] Beras yang biasa kita beli sudah diproses secara kimia, sehingga warnanya bagus dan tidak diserbu oleh kutu.

[ 3 ] Produk peternakan (susu, telur, ayam, sapi, dll) ada yang telah tercemar hormon & antibiotik

[ 4 ] Sayuran & buah tercemar pestisida (dan cairan pencuci buah/sayur terbukti tidak efektif)

[ 5 ] Dan berbagai potensi masalah lainnya.

Waduh, jadi pusing saya 🙁

Kalau poin 1 mungkin masih agak mendingan, walaupun saya tidak bisa mendapatkan gula tebu asli, sekarang Helen selalu membeli gula coklat / bukan yang putih. Walaupun sakarannya sudah hilang, paling tidak keluarga kami tidak menelan zat pemutih.
Dan tentu idealnya kami bisa segera menemukan suplier gula tebu asli.

Untuk poin 2, bingung saya 🙁
Lha semua beras di pasaran sudah diproses seperti itu. Sejauh ini saya belum menemukan yang tidak diproses, karena memang beras yang tidak diproses akan diserang kutu.

Saya jadi bertanya ke ayah saya, gimana caranya orang zaman dulu menyimpan berasnya di lumbung?
Ternyata disimpan dalam bentuk padi, bukan beras. Maka selain jadi anti kutu, juga jadi bisa disimpan selama berbulan-bulan tanpa masalah.

Zaman sekarang mungkin repot kalau harus menumbuk padi saban menanak nasi, tapi mungkin ini peluang bisnis bagi enterpreneur yang bisa menemukan alat pemroses padi menjadi beras.
Kalau ini sudah ada, maka keluarga saya bisa beralih ke padi saja.

Untuk poin 3, saya juga bingung lagi 🙁
Bagaimana caranya membedakan ternak yang organik dengan yang sudah tercemar zat-zat kimia seperti hormon pertumbuhan & antibiotik ? Ini cukup berbahaya, misalnya zat antibiotik yang terus masuk ke tubuh dalam dosis rendah akan membantu kuman di tubuh kita untuk menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut.

Kalau di luar negeri sudah agak enak, karena ada skema labeling yang mempermudah kita untuk menemukan makanan yang organik. Baik sekali kalau di Indonesia juga bisa ada skema seperti ini.

Anyway, susah sekali untuk memberi makanan yang sehat bagi anak-anak kita saat ini. Kita suruh mereka banyak makan buah & sayur, tapi ternyata ada pestisidanya. Dan masalah lainnya yang sudah saya cantumkan diatas.
Ide? Solusi?

Juga kalau ada yang bisa membantu konfirmasi berbagai informasi di atas, kami akan berterimakasih sekali.

Jadi, bagaimana caranya supaya kita bisa makan sehat di Indonesia ? Please share any info that you have. Thanks.

Jurnalis kritis : dimana engkau berada ?

Itulah kira-kira pertanyaan dari Helen Thomas, jurnalis wanita berumur 87 tahun, ketika hanya dia sendirian yang mampu mengkritisi White House (lagi).

Bunga untuk Helen Thomas

Mungkin Anda tinggal sendirian bu Helen, karena media lainnya sudah dibeli oleh segelintir kelompok elit 🙁 dan hasilnya sudah jelas :

all 175 newspapers owned by him editorialised in favour of the Iraq war

Sedikit ceritanya; beberapa hari yang lalu White House mengadakan acara jumpa pers, yang memang biasa mereka lakukan. Di tengah berbagai pertanyaan standar yang diluncurkan oleh wartawan lainnya, tiba-tiba Helen dengan blak-blakan menyampaikan soal 2 fakta yang berbeda & menunjukkan Bush telah berbohong (Bush bilang tidak menyiksa tawanan perang, kemudian Bush mengatakan sudah menandatangan surat izin menyiksa tawanan perang), dan menanyakan komentar juru bicara White House tentang hal itu.

Dana Perino, juru bicara White House, berbohong lagi dengan mengatakan bahwa Amerika sama sekali tidak ada menyiksa tawanan perang. Namun Helen tidak membiarkannya begitu saja, dan terus memastikan pernyataan tersebut.
Akhirnya pernyataan Dana Perino tersebut terkonfirmasi (nekat juga ini orang berbohongnya ya).

Anehnya, kemudian tidak ada yang melanjutkan yang sudah dimulai Helen. Wajar saja jika Helen kemudian jadi merasa frustasi, dan berkomentar “Where is everybody ??”.
Ini bukan kali pertama Helen merasa sendirian, sebenarnya malah keluhannya tersebut sudah dipaparkan di dalam bukunya yang berjudul Watchdogs of Democracy? : The Waning Washington Press Corps and How It Has Failed the Public.

Helen, saya ada disini, dan berterimakasih sekali bahwa masih ada jurnalis yang berani & kritis di Amerika. 🙂

Ternyata, saya tidak sendirian mengapresiasi keberanian Helen. Para pembaca Reddit, sebuah website social news yang kini mulai sering saya sambangi, ternyata juga merasakan kegembiraan yang sama :: Masih ada jurnalis yang berani mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang kritis.
Hebatnya, mereka tidak berhenti sampai disitu – namun kemudian melanjutkan dengan mengumpulkan sumbangan untuk Helen Thomas. Terkumpul total US$ 4100 ! 😀

Diputuskan di forum diskusi Reddit bahwa sumbangan tersebut akan diberikan dalam bentuk bunga, dengan diliput oleh media massa. Diharapkan ini akan mendorong jurnalis lainnya untuk turut serta meramaikan kembali iklim jurnalistik yang sehat & kritis.

Dan gelombang pertama serta kedua telah dikirim 😀
Well done !

Bagaimana dengan di Indonesia ? Saya kurang begitu paham situasinya, kalau yang saya ingat ada beberapa jurnalis yang juga kritis, seperti Andreas Harsono, Meuthia Hafiz, Rosiana Silalahi (off air, deskjob). Mudah-mudahan masih banyak juga yang lainnya.

nb: ternyata ini bukan pertama kali ada yang berterimakasih kepada Helen. Bagus sekali, memang sebaiknya jurnalis yang berintegritas seperti ini kita apresiasi secara publik.