Monthly Archives: March 2014

RaspberryPi sebagai MediaServer

:: di rumah saya, RPi dipaksa bekerja rodi 🙂 dia bertugas sebagai OpenVPN server, Samba / File server, NFS, SSH, Mosh, Web server, Database server, Backup server, dan kini juga sebagai Media Server – memanfaatkan software MiniDLNA

Caranya mudah sekali : http://www.skenderovic.com/2013/06/use-raspberry-pi-as-dlna-server-for.html

Setelah itu, maka tinggal memasang software DLNA client, seperti app Skifta di Android, yang telah saya bahas disini : http://goo.gl/AJGWZD

Selesai, maka kita sudah bisa menikmati koleksi foto, audio, dan video kita dari mana saja 🙂 smart TV, handphone, tablet, dst – cukup dengan memasang software DLNA client nya saja.

Selamat menikmati.

============
LAMPIRAN : panduan ringkas memasang MiniDLNA di RaspberryPi :

(1) Pasang hard disk external ke port USB di RaspberryPi : maka biasanya akan langsung dikenali & terpasang. 

Bisa dilihat lokasi foldernya dengan perintah "df".
Contoh : /media/7358c2bd-6033-4b57-b47a-a26986d5bb78/

(2) Install MiniDLNA : sudo apt-get install minidlna

(3) Atur konfigurasinya : arahkan ke lokasi yang benar :

sudo nano /etc/minidlna.conf

Contoh : 

# koleksi audio
media_dir=A,/media/82398340/Lagu/
# koleksi video
media_dir=V,/media/82398340/Film/
# koleksi foto
media_dir=P,/media/82398340/Koleksi-Foto/

(3) Pastikan MiniDLNA akan selalu dijalankan setiap kali RaspberryPi dijalankan :

sudo update-rc.d minidlna defaults

(4) "Paksa" MiniDLNA untuk mencari & menemukan semua file multimedia di folder-folder yang telah kita tentukan sebelumnya diatas :

sudo service minidlna start
sudo service minidlna force-reload

Selesai !

Detail selengkapnya bisa dibaca juga disini : http://goo.gl/iyO7h8

Semoga bermanfaat.

Use Raspberry Pi as a DLNA server for your Samsung Smart TV
This is a quick tutorial on how to setup your Raspberry Pi to serve as a DLNA server using “minidlna”. Since I am running Raspbian “wheezy” version, you need to check first that you have latest updates. You do this by running…

Post imported by Google+Blog for WordPress.

Moto X, Android, dan DLNA

:: DLNA adalah teknologi yang memungkinkan kita untuk mengakses konten multimedia kita dengan mudah.

Moto X, dan gadget Android lainnya, bisa menjadi DLNA client yang sangat handal, dengan memanfaatkan app Skifta 🙂 koleksi foto, audio, video – semuanya bisa dinikmati dengan nyaman, dengan memanfaatkan Skifta.

Server DLNA di rumah saya adalah sebuah komputer mini RaspberryPi, yang disambungkan ke hard disk external 3 Terabyte.

Kini akses ke kontennya menjadi mudah, setelah dipasangi software ReadyMedia (dulu bernama MiniDLNA). Posting selanjutnya akan membahas cara setupnya (server DLNA) ini.

Semoga bermanfaat.

Post imported by Google+Blog for WordPress.

Android Wear

r. :: I was looking at smartwatches (#), including Neptune Pine. Then I stumbled on this video about Android Wear : Android Wear: Information that moves with you

Wow 😀 that was just amazing… well done Google. Another cool invention.

(#) https://www.kickstarter.com/projects/neptune/neptune-pine-smartwatch-reinvented

Reshared post from +The Verge

Whoa! 

Google reveals Android Wear, an operating system designed for smartwatches
Google is officially getting into wearables. The company has announced Android Wear, a version of the operating system designed specifically for wearable devices. To start with, the system is…

Post imported by Google+Blog for WordPress.

Parenting is Fun

:: one day in Tokyo, I was talking with my daughter, and having quite a bit of laugh together. Then I realized that our tour guide, Yumi-san, has been looking at us and grinning widely.

So she came to us, "Hi, you seem to be having fun??"

Me : (a bit confused) um, yes? We're just talking about something 🙂

Yumi-san : So lovely! In Japan, the daughter will usually went out from home when she grew up, and come back later as stranger.

Me : um, what the….. yes?

Yumi-san : So great that you're best friend with your daughter !

Me : ah… thanks?

And then she cheerfully went to talk with the others while smiling at us. I was still quite flabbergasted, but grinning too because of that funny conversation 🙂

Anyway, I always try my best to let my children know, that they can talk to me about anything. And I mean #any thing.

And yes, I ended up quite shocked quite a lot of times, LOL. But, I'd rather be shocked, than to have them depend on others / strangers.

In the process, I try to make it as fun as possible to them. Basically, I'd be their best friend. At least I'll always try.

Some people will probably say that it's really great.
However, I've seen some really great parents, and I know that being their best friend is not enough.

You'll also have to be the best parent for them.

This means that you'll have to make rules, and enforce them. Even if it breaks your heart.
You'll have to become a teacher, teaching about the real life to them. How hard it is, and how to handle it. And so on.

So I know that I'm not yet a great parent. I still have a lot to learn. It's a lot of effort & pain.

But that doesn't mean we can't make it fun 🙂

Enjoy the process, the struggle. Look at the wonderful little things happening around. Then suddenly, everything doesn't feel so heavy anymore. Suddenly, everything become possible.

Try your best, and enjoy.

Have fun !

Post imported by Google+Blog for WordPress.

Kalau masih ada yang heran kenapa Indonesia sering kena bencana alam, posting dari…

Kalau masih ada yang heran kenapa Indonesia sering kena bencana alam, posting dari Google ini bisa membantu menjelaskan.

Reshared post from +Google Maps

Holy volcano! The Indonesia archipelago is a densely-packed hotbed of volcanic activity. How many can you count on this #MapsGallery map → goo.gl/i89tmS.

Post imported by Google+Blog for WordPress.

Kesan di Jepang

:: Beberapa waktu yang lalu, saya menemani si sulung dalam perjalanan Study Tour nya ke Jepang. Sebagaimana perjalanan ke tempat asing lainnya, selalu ada hal menarik yang kita akan temukan 🙂 Apa saja yang kami temukan disana ?

1. TEPAT WAKTU : mungkin sudah banyak yang tahu ini 🙂 namun, tetap saja mengesankan ketika mengalaminya sendiri. Semuanya serba tepat waktu. Keterlambatan kereta MRT adalah dalam hitungan detik.

Ketika Shinkansen terlambat sekitar 20 menit, mereka minta maaf sampai berkali-kali — padahal, terlambatnya karena turun salju yang sangat deras 🙂 paling deras sejak Perang Dunia II ! Sehingga, sebetulnya tentu saja bukan kesalahan mereka.

Anyway, sekitar pertengahan perjalanan, tour guide kami sudah mulai memahami kultur orang Indonesia – alih-alih meminta kami kembali ke bus pukul 11:00, Yumi-san meminta kami kembali pukul 10:50. "That way, there is still 10 minutes to spare", katanya sambil nyengir.

Namun tetap saja terjadi satu kali, ada seorang anak yang terlambat sampai 40 menit. Berdiri Yumi-san di depan bus, dan dia berkata melalui microphone bus, " I am angry!".

Waduh, mau ditaruh dimana muka ini…. untunglah setelah itu tidak ada lagi kejadian serupa.

2. EFISIEN : ada banyak bentuk efisiensi di Jepang. Salah satu yang nampak kentara, dari perspektif Indonesia, adalah bagaimana cepatnya mereka berjalan kaki 🙂 kita betul-betul menjadi seperti siput.

Pihak EO (event organizer) sudah mengantisipasi ini, dan menjelaskan di dalam booklet panduan, bahwa di jalur pejalan kaki, kita harus di sebelah kiri. Sehingga, yang lebih cepat bisa terus berjalan di sebelah kanan, tidak terhalang oleh rombongan kita. Alhamdulillah, kita jadi tidak terlalu sering menghalangi pejalan kaki lainnya.

Dulu di Inggris juga saya sudah terbiasa dengan kecepatan mereka berjalan kaki. Tapi saya berasumsi ini karena postur tubuh mereka yang lebih besar. Saya termasuk pejalan kaki yang cepat di Indonesia, kadang sampai nyaris menabrak orang lain yang terlalu lambat & luput saya antisipasi, namun, tetap saja saya masih termasuk lambat di Inggris.

Eh, ternyata di Jepang, yang postur tubuhnya serupa dengan kita, mereka pun berjalan dengan cepat juga.

3. TAAT ATURAN : Mirip seperti Singapura, orang Jepang juga sangat taat aturan. Namun, terasa lebih nyaman, karena, tidak ada nampak ancaman denda sampai ratusan / ribuan dolar (yen), seperti di Singapura. Nampaknya masyarakatnya sudah sadar sendiri mengenai pentingnya mengikuti aturan, sehingga tidak perlu di "ancam" lagi.

4. SEHAT : ini yang cukup mencengangkan saya – nyaris tidak pernah saya bertemu dengan orang gendut di Jepang 🙂 tepatnya, Tokyo & Nagoya.

Jika Anda pernah menonton film Jepang, dan melihat postur tubuh aktor & aktrisnya, bagus & berisi; ya, kira-kira seperti itu juga postur tubuh kebanyakan orang Jepang 🙂

Seingat saya, sepanjang perjalanan 6 hari, ke banyak tempat & lokasi, hanya 2 kali saya bertemu dengan orang yang gendut.

Apakah mungkin faktor makanan ? Contoh : Saya terkesima ketika menikmati minuman jeruk kemasan yang sangat enak, ternyata, kandungan gulanya hanya 10 gram !
Padahal, minuman serupa di Indonesia biasa mengandung 40 gram gula, empat kali lipatnya !

Sedangkan minuman favorit mereka, ocha / teh hijau, bahkan yang versi kemasan, tidak mengandung gula. Ya, ZERO SUGAR 🙂 dan tetap terasa enak sekali.
Bahkan kecap mereka pun tidak manis.

Dan tentu saja mereka suka makanan segar, ikan mentah, sayur mentah, dst. Hanya sekali saya bertemu dengan gorengan 🙂 (tempura). Berbeda sekali dengan misalnya Hoka-Hoka Bento, yang mayoritas menunya adalah gorengan 🙂

Plus, kebiasaan mereka berjalan kaki kemana-mana.
Plus, populernya sepeda di Jepang – ya, tidak kalah dengan Amsterdam, banyak orang di Tokyo menggunakan sepeda sebagai transportasinya 🙂 takjub betul melihatnya.

Sepeda seorang ibu bisa ada 2 boncengan, di depan & di belakang. Wow.

Sedangkan sepeda motor justru dilarang seperti itu, 1 sepeda motor hanya boleh mengangkut 1 penumpang. Jadi, bisa ditebak, yang mana yang lebih dipilih oleh masyarakat 🙂

5. SALING HORMAT & TENGGANG RASA : dulu ketika melihat foto-foto seputar Jepang, dan melihat orang-orang yang menggunakan masker, saya berpikir, wah, segitu pedulinya mereka dengan kebersihan. Atau, terlalu takut kena penyakit dari orang lain ?

Setiba di Jepang, baru saya tahu, ternyata mereka menggunakan masker itu adalah supaya orang #lain tidak kena penyakit dari mereka. Wow 🙂 senang sekali mendengarnya.

Jadi, jika ada yang tidak enak badan / pilek / batuk, mereka sadar saja sendiri, dan langsung menggunakan masker. Sambil berharap bahwa orang lain jadi tidak ikut kena sakit juga. Sungguh menyenangkan.

Juga di hari kedua di Jepang, leher saya terasa sakit sekali. Awalnya saya sempat bingung kenapa.

Lalu saya baru sadar, karena nyaris setiap orang yang kami temui selalu memberikan hormat / menunduk, dan saya selalu kaget karena belum terbiasa, maka saya selalu membalas sekenanya…. tidak menunduk dari pinggang, tapi cuma kepala / dari leher saja.

Dan yah begitulah hasilnya 😀 sakit leher, ha ha.

Setelah itu, saya berusaha untuk membalas salam / hormat mereka dengan benar juga.

6. TRANSPORTASI PUBLIK YANG MENGESANKAN : soal bagusnya MRT di Tokyo mungkin sudah banyak diketahui, namun, sebetulnya bukan itu saja — transportasi publik mereka juga sudah saling terintegrasi dengan cukup efisien.

Contoh : untuk menuju ke stasiun Shinkansen, kami cukup menggunakan MRT saja, karena sudah tersambung antara kedua stasiun tersebut. Tidak ada terputus, tidak perlu berjalan kaki di antaranya. Nyaman sekali.

Juga ketika perlu menyambung dengan bus di Nagoya, sudah ada rute bus yang melalui stasiun tersebut dengan frekuensi yang memadai. Sehingga kita bisa terus menikmati transportasi publik yang nyaman.

Mudah-mudahan suatu hari kita juga akan bisa menikmati hal seperti ini di Jakarta.

7. MAKANAN HALAL : sebelum pergi ke Jepang, saya sudah ikhlas jika musti berpuasa disana sampai berhari-hari. Saya berasumsi bahwa akan sulit menemukan makanan halal disana. Mungkin setiap hari cuma akan bisa makan biskuit atau roti yang sudah jelas halalnya saja.

Di luar dugaan.. ternyata di dekat hostel kami saja, ada restoran India halal yang buka sampai larut malam 😀 saya & anak saya sarapan Nasi Biryani, sementara yang lainnya makan mie instan sambil bengong melihat kita, ha ha.

Dan di sepanjang jalan juga sering menemukan restoran halal lainnya, seperti di Akihabara, Tokyo Bay, dst.

All-You-Can-Eat pula 😀 minta ampun. Pulang dari Jepang, berat badan saya malah bertambah…. 🙁 terlalu sering pesta kari ayam, roti naan, chicken tikka, manisan yoghurt, dst, dst… duh gusti… 😀

Alhamdulillah, ternyata jika diusahakan, bisa juga menemukan makanan halal di Jepang.

8. MUSEUM SAINS YANG MEWAH : ini benar-benar membuat saya iri berat. Selama disana, kami mengunjungi beberapa museum sains, milik PAM (perusahaan air) / Tokyo Water, milik Pemda Tokyo (Mirai), dan milik Panasonic. Mungkin masih ada banyak lagi lainnya, namun itu saja yang kami sempat kunjungi ketika itu.

Dan, setiap museum itu bukan main mewahnya. Saya kira Science Museum di Singapura sudah sangat bagus. Ternyata yang Mirai saja adalah gedung 7 (tujuh) lantai, wow ! 😀 pontang-panting saya berlari kesana kemari, mencoba semua eksibisi yang ada… dan tetap saja akhirnya hanya satu lantai yang berhasil saya nikmati 🙁 terlanjur kehabisan waktu.

Belum lagi Tokyo Water Museum, cuma membahas soal air saja, namun bukan main canggihnya. Dan Panasonic Science Museum menyediakan 1 lantai khusus untuk teknologi-teknologi terbaru mereka, sehingga disitu dilarang foto.

Saya sampaikan apresiasi saya kepada Yumi-san, yang sudah berkenan membawa kami ke museum-museum tersebut. Saya katakan bahwa sebetulnya butuh 1 hari untuk setiap museum tersebut, bukan hanya beberapa jam, dan untuk Mirai mungkin perlu 2 hari atau lebih.

Tiba-tiba, raut mukanya berubah jadi terharu….. saya bingung…. lalu Yumi-san bercerita, bahwa turis-turis Indonesia lainnya yang sebelumnya dia antar, mereka hanya celingak-celinguk beberapa menit saja… dan lalu bertanya kepada Yumi-san : "Kapan kita ke Imperial Palace?"

Yak, dan saya pun refleks #facepalm di hadapan Yumi-san… malunya…. oh well 🙂

Anyway, itulah sekilas pengalaman saya keluyuran beberapa hari di Jepang. Semoga bermanfaat 🙂



Post imported by Google+Blog for WordPress.

Memasukkan Data CSV ke MySQL

:: Beberapa hari yang lalu, saya diminta oleh seorang data analyst untuk memasukkan sekumpulan data di file CSV ke MySQL. Alhamdulillah ini mudah dilakukan di MySQL, dengan memanfaatkan perintah "LOAD DATA INFILE"

Isi dari file CSV tersebut adalah seperti ini :

======
NAMA; ALAMAT; TELPON; KODE POS
Saya; Jl. Jalan Disana; 0215554848; 12345
Kamu; Jl. Jalan Disini; 0215558348; 98765
======

Maka, perintah untuk memasukkannya ke sebuah table di MySQL dengan format fields yang sama adalah sebagai berikut : 

======
mysql -e "LOAD DATA INFILE '/tmp/tmp/inidata.csv' INTO TABLE datasaya.tablesaya FIELDS TERMINATED BY ';' LINES TERMINATED BY 'rn' "
======

Keterangan :

FIELDS TERMINATED BY ';' : karena setiap field di file CSV tersebut ternyata dipisahkan oleh ';', bukan koma.
LINES TERMINATED BY 'rn' : tanpa opsi ini, maka ketika data tersebut di SELECT, outputnya akan berantakan.

BERSIH-BERSIH

Pembaca yang bermata & bernalar tajam tentu akan langsung paham, bahwa, perintah tersebut diatas juga akan memasukkan record pertama 🙂 yaitu : 

======
NAMA; ALAMAT; TELPON; KODE POS
======

Untunglah solusinya mudah, yaitu perintah berikut ini :

======
mysql -e "DELETE FROM tablesaya WHERE kode_pos='KODE POS';"
======

BANYAK FILE

Happy ending ? Belum 🙂 karena, ternyata datanya ada ratusan ribu record, DAN tersebar di ratusan file, di puluhan sub-direktori…. #glek 

Untunglah ini dunia Unix / Linux 🙂 sehingga, solusinya cukup berupa script ringkas sbb :

=============
#!/bin/bash
DATABASE=datasaya
TABLE=tablesaya

#backup current table
mysqldump $DATABASE $TABLE > ~/backup/$DATABASE-$TABLE—`date +%d-%m-%Y`.mysql

# set line terminator to be n 
# (default: space)
# if this is not set, then $FILES content will be really messed up 
# when there are files with space in their name
IFS=$'n';

FILES="$(find /tmp/tmp -type f -name '*')"

for f in $FILES
do
  echo "Processing $f file…"

mysql -e "LOAD DATA INFILE '$f' INTO TABLE $DATABASE.$TABLE FIELDS TERMINATED BY ';' LINES TERMINATED BY 'rn' "
mysql -e "DELETE FROM $TABLE WHERE kode_pos='KODE POS';"

done
=============

Semoga bermanfaat.

Post imported by Google+Blog for WordPress.