Monthly Archives: June 2006

Menjalankan bisnis – 2/3

“Menjalankan bisnis muslimah”, artikel ke 2 dari 3 seri merintis usaha muslimah, yang telah dimuat oleh majalah Alia. Terimakasih kepada redaksi majalah Alia yang telah mengizinkan publikasi ulang artikel ini disini.


Menjalankan usaha muslimah – bagian I
Oleh: Helen Sufehmi

Kata orang, memulai sesuatu adalah yang paling sulit. Pada edisi yang lalu, kita telah membahas mengenai cara untuk memulai usaha kita sendiri. Betapa berat dan pelik berbagai urusan yang perlu kita persiapkan.
Tetapi begitu usaha telah mulai berjalan – banyak orang yang terjebak. Dikiranya sudah bisa merasa lega dan mulai hidup tenang.

Kenyataannya, pada saat ini sebetulnya kita seperti seorang pendaki gunung yang sedang berada di kaki sebuah gunung. Perjalanannya masih panjang, dan penuh dengan bahaya. Jika ia lengah di perjalanannya disini, maka bisa-bisa dia terjerumus ke dalam jurang.
Demikian pula dengan kita yang baru memulai ini – sekarang belumlah saatnya untuk bersenang-senang. Pendakian kita baru saja dimulai, maka kita harus mempersiapkan fisik dan mental kita untuk suatu petualangan yang melelahkan. Yaitu menghadapi segala tantangan di perjalanan, untuk mencapai puncak gunung tersebut, dan menjadi penakluknya.

Jadi, sebetulnya apa sajakah yang perlu kita lakukan di petualangan yang satu ini ?

I.Pembukuan

Percaya atau tidak, ada banyak sekali orang yang menjalankan usaha tanpa melakukan pencatatan, yang biasa kita kenal dengan istilah pembukuan.
Akibatnya seringkali cukup mengenaskan.

Satu contoh; ada sebuah usaha dagang yang beromset milyaran rupiah, yang tiba-tiba hampir bangkrut.
Ketika diteliti, ada beberapa hal yang ditemukan :

1. Cashflow (perputaran uang) tidak lancar, karena:
a. Pembayaran kepada supplier : cash / tunai , tetapi :
b. Pembayaran dari customer : bertempo / hutang beberapa minggu
c. Lalu, sisa uang yang ada terlalu banyak tertanam di proyek-proyek “mercusuar” – ekspansi usaha yang melampaui batas kemampuan, tapi bergengsi tinggi.
2. Piutang (hutang customer) terlalu banyak yang tidak tertagih / macet.
3. Gaya hidup direktur terlalu mewah

Apakah perusahaan tersebut menjalankan pembukuan ? Ternyata ya, pakai komputer pula. Tetapi – pembukuan tersebut hanya berupa sekedar pencatatan, tidak dijadikan pedoman untuk mengambil keputusan-keputusan / mengawasi situasi perusahaan.
Walhasil, banyak tanda-tanda masalah terlewat begitu saja – sehingga terkesan bangkrutnya itu mendadak.

Nah, usaha yang menjalankan pembukuan saja masih bisa bangkrut dengan cukup spektakuler. Bagaimana kira-kira yang tidak menjalankannya ?
Bisa kita bayangkan sendiri.

“Pembukuan itu kan rumit sekali”, ini alasan yang sering kita dengar. Memang, pembukuan yang ideal, General Ledger, bisa sangat memusingkan dan merepotkan. Bahkan bagi akuntan yang berpengalaman sekali pun.
Tetapi, esensinya sebetulnya mudah – yaitu mencatat pergerakan uang. Dan ini hanya berupa 2 hal; uang masuk, atau uang keluar.

Berangkat dari sini, maka kita bisa buat pembukuan yang sederhana, khusus untuk UKM (Usaha Kecil dan Menengah).

…..


Artikel selengkapnya bisa di download dari sini.

Textamerica.com goes paid-members only, old freebie accounts will be deleted

From Boing Boing :

Update to the TA Community insiders: Due to the complicated nature of the planned upcoming move to a private paid members only community, changes will not be formally announced until sometime in August. Current ‘free sites’ will be suspended starting July 1 with a planned deletion scheduled for the fall 2006. DO NOT QUESTION me about these changes as NOTHING will be said in advance of the official notices. THANK YOU for your consideration in this regard. From *Janet on June 8, 2006 2:30am

This is indeed their rights, but it’s not a nice thing to do. BB seems to agree with me on this as well.

TA.com may said that they’re having problems footing the bill for the heavy-users, but the average Joe User is not aware at all – and suddenly they got the kick.
For this unaware (and light users), TA should at least offer a cheaper subscription, or help them migrate to other moblog site (option like “download all photos as a single ZIP file” would be really nice). But no, TA.com treated everyone the same.

So I’ve had enough – I’ve setup my own gallery, and moved my photos there.
I had to left a lot more photos at TA.com due to lack of time to move them to this new one, so yes, I’m still bitter.

Got myself an account @ Dreamhost.com for about the same price of TA.com’s subscription fee; and a whole lot more – hosting facility for my blogs, websites, emails, mailing lists, loads of space which gets bigger every week (yes you read it right), and so on. A much better deal indeed.

But what’s more important is the fact that Dreamhost is probably the biggest webhoster in USA, and you can bet that they have the resources to give you the best & reliable service. My own experience is that usually I found out about a problem from their status website – not by experiencing the problem myself. This is a very nice change.

If you want to sign-up to Dreamhost, just click here.
I’ve also got a special promotion deal with them, so if you enter HSS8888 as the promo code when you sign up, then you can get discount up to US$ 50. Making it actually a cheaper deal than TA.com.

What if you want a freebie moblog service ?
Well there are quite a few, but you need to keep in mind that they can turn back against you at anytime just like TA.com. That said, the folks at Moblog.co.uk promised that they won’t do that, and if you need help to move your photos from TA.com, you can give this software a try.
Am I nice or what ?

OK I’ve wasted enough time because of this, so gotta go back to work. Hope this helps a few of you out there.

Old sk00l

A few days ago I met with my cousin who’s still in his early days at university. He’s a nice chap, socialize quite a lot, and it’s hard for anyone not to like him. We talked about a lot of things, and in the middle of it, the topic changed to FPS (First Person Shooter) games.

He mentioned a day when he played in a gamecenter, when suddenly others gathered around him in confusion. Somebody then commented, “Why the mouse movement is inverted? It’s very confusing”.
He had the “invert mouse” settings enabled. He started to observe the others, and realized, that today, nobody uses this setting.

We laughed until it hurts. Then I vaguely remember that when he’s much younger, I’ve sneaked them (him, his brother, my brother) to my office, and we played Quake I multiplayer together. It was a load of fun — and since I played it with “invert mouse” setting enabled, so did he. From then on, he played FPS games with the “invert mouse” setting enabled.

I commented about a game I found in their computer, I think it’s called True Crime. Tried to play it, but the game has no “invert mouse” setting. My aim was totally screwed up because of it. We laughed again.

The whole conversation reminded me about a proposal we made for Sampoerna. In 1999, the Indonesian Quake II community was approached by Indo-Ad about the possibility to do a multiplayer gaming competition for their client, Sampoerna. We gathered and quickly submitted a proposal. I was not able to further followed it up because I already moved abroad, but I think the plan didn’t go forward.
Before that, I was also approached by Indosat on the possibility to create online game community and events. I have had meetings with their contact person, but then I had to move to United Kingdom, and the talks stopped.

I took a quick look around my backup – and turned out that I still got that proposal for Sampoerna. So [ here it is ] for your enjoyment, a blast from the past.

Hobury – minuman yang sehat

Sudah beberapa lama ini kami dikejutkan dengan Hobury, minuman sehat (bukan minuman kesehatan) yang laku dengan sangat cepat. Padahal harganya termasuk cukup mahal – Rp 6500 untuk kemasan botol plastik 350 ml.

Beberapa kelebihan Hobury dibandingkan dengan minuman-minuman lainnya :

1. Tanpa bicarbonat, tanpa pemanis/cita rasa/warna buatan. Natural 100%
2. GMO (Genetically Modified Organism) free
3. Mengandung spirulina, kiwi, madu, klorofil
4. Dalam kemasan yang praktis dibawa-bawa

Apakah Hobury akan menjadi pendobrak munculnya niche / pangsa pasar baru, yaitu minuman sehat ? Bisakah menjadi pendobrak yang selevel dengan kasus Pocari Sweat ?
Sebelum Hobury, sebetulnya minuman sehat juga sudah ada. Ada produk minuman lidah buaya hasil kerjasama MQnet dengan Universitas Indonesia (Kavera), ada minuman tradisional (sirih, kencur, dll), dan lain-lainnya. Tetapi, selama ini belum ada yang grafik penjualannya melejit seperti Hobury.

Apakah Hobury adalah trend sesaat, atau bukan? Mari kita saksikan bersama-sama.

Ubuntu 6.06 LTS Server @ VPC 2004

Just tried installing Ubuntu 6.06 LTS Server (Dapper Drake) on Virtual PC 2004, and the installation screen was messed up. It shown only a portion of the installation screen.
Here’s how to fix it:

1. When booting up from the CD, you’ll see a menu. Press ESC there, where it’ll tell you that you’re about to switch to text-mode. Choose OK

2. You’ll see a prompt like this : boot:

3. To continue, just type this: install debian-installer/framebuffer=false

4. Press Enter, and the screen should show up OK on VirtualPC 2004.

So far so good. Hope it helps.

note: Ubuntu 6.06 LTS Server doesn’t install a GUI desktop (gnome/kde). If you need it, just type : sudo apt-get install ubuntu-desktop
(need internet access and properly set-up /etc/apt/sources.list file)

Daging buatan

Para ilmuwan kini telah berhasil membuat daging buatan yang bisa dimakan

Komentar pertama saya : uhhhhh…. *muntah* 🙂

Tapi tidak diragukan lagi, dengan berjalannya waktu, maka bisa jadi daging buatan ini menjadi lebih bagus, bergizi, sehat, enak, dan murah daripada daging betulan. Tapi, saya akan tetap berusaha untuk tidak memakannya 🙂
Biarlah para astronot pada misi ke Pluto saja yang memakannya, he he.

btw; bagaimana kalau di dalam Islam ya mengenai daging seperti ini, apakah halal, atau haram ?
Thoughts ?

Disastrous holiday …

Last Monday until Tuesday I went to Sukabumi in a family event, also in relation to school holiday. We got ourselves a nice villa in the middle of nowhere, and started enjoying the break. The kids were running around and screaming as loud as possible. The parents enjoyed the gentle mountain breeze… until,

Suddenly my phone rang, and then came the news about the death of my client’s main server. The resulting crisis needs to be handled immediately.
The on-site staff unfortunately are not knowledgeable enough to handle this situation. And it takes too much time to go back to Jakarta.

So I quickly opened my laptop and try to connect to the Internet using my Pro XL subscription. The signal was pretty weak, only about 3 bar. Then I remember, that if I changed my phone’s orientation, sometimes the signal’s strength will change. So I started looking for the right place to put the phone, and finally got full signal when the phone was placed pointing to the corner of the room.
Don’t ask me why, I was just happy that I got full signal. Internet access became pretty fast, enough for me to access the office remotely.
I’m still quite surprised by the signal’s strength, considering my location. Thanks XL.

I quickly worked to restore the services originally hosted on that server. The main one is the company’s ERP – with the available backup, I managed to get it up and running again in another server.
Then I started looking to resurrect the dead server.

Unfortunately, the dead server seems to have its motherboard fried. With help from a friend, my staff managed to secure a SCSI card, plugged it into another server, plugged the SCSI hard drive – and voila, it runs. That temporary server booted from the SCSI hard drive just fine. Debian detected that it’s now on different server, did a few auto detection, and then everything runs as before. Every single bloody thing. Even when the servers are totally different – different motherboard, memory, processor, etc.
I can’t help but to fell in love again with Debian.

So I turned off the services on the other server, and redirected the users to the server running on the original hard drive. My staff then sent the dead server to the vendor for repairs.
Expecting a sad ending? Thankfully, that’s not the case here 🙂

Matahari mengelilingi Bumi

Note: ada update terbaru di akhir artikel ini. Harap agar dibaca dulu sebelum berkomentar. Terimakasih.

Salah satu kebahagiaan saya dulu adalah ketika bisa menikmati isi dari berbagai buku. Buku, bagi saya, adalah gerbang ke berbagai dunia lainnya yang, tanpa buku, tidak akan pernah bisa saya ketahui. Walaupun masih SMP, saya mau bersepeda dari Pondok Indah sampai ke daerah Mayestik, agar bisa mendatangi Perpustakaan Jakarta Selatan. Gedung yang sepi itu adalah salah satu tempat dimana saya menemukan kedamaian, dan pencerahan.

Kini saya melihat buku dengan lebih berhati-hati. Terlalu banyak materi yang tidak berkualitas yang entah kenapa berhasil berubah wujud menjadi bentuk buku. Kini, tidak setiap buku mampu memberikan pencerahan kepada Anda.
Salah satunya adalah ini, dicetak dalam edisi lux pula :

Dikutip dari hal 103:

…lalu sejak saat itulah teori ini dianut oleh hampir seluruh manusia – sampaipun kaum muslimin – tanpa berusaha meneliti ulang apakah teori itu benar ataukah tidak.

Entah bagaimana dengan penulis buku ini sendiri, sudahkah ybs sendiri telah berusaha meneliti ulang : apakah penafsiran qur’an nya memang telah tepat & sesuai dengan kenyataan ? Apakah ybs memang sudah berhasil membuktikan secara ilmiah dan konklusif, bahwa memang matahari lah yang mengelilingi bumi ?

Dari yang saya baca, kelihatannya tidak. So, just another case of “do as I say, not as I do” ?

“..sebuah kepastian al-Qur’an..” ? Mbok ya kalau menafsirkan, jangan diakui sebagai kepastian.
Apalagi penafsiran ngawur dari banyak ayat Qur’an, seperti di dalam buku ini. Nanti yang punya kitab sucinya bisa jadi marah kepada sampeyan lho.

Keterangan lengkap:
Judul buku: “Matahari mengelilingi bumi, sebuah kepastian al-Qur’an dan as-Sunnah serta Bantahan terhadap teori bumi mengelilingi matahari”
Pengarang: ahmad sabiq bin abdul lathif abu yusuf
Penerbit: pustaka al-furqon


2010-09-04 : Ternyata, masih ada terus komentar di posting ini, dan masih ada saja yang kebingungan 🙂

Untuk memudahkan para pengunjung baru ini, saya tuliskan ringkasan masalah buku tersebut berikut ini :

Dari : Dr. Thomas Djamaluddin
Profesor Astronomi Astrofisika, LAPAN.

(1) Buku ini tidak perlu sampai membuat risau, karena penulisnya jelas hanya kompeten di bidang agama – tapi tidak sama sekali di bidang astronomi.

Dari : Syaiba
Mahasiswa Indonesia, Mesir

(1) Salafy di Timur Tengah justru sudah pro Heliosentris.

Dari : Dr. Moedji Raharto
Pakar Astronomi ITB & Bosscha. Anggota IAU.

(1) Quran tidak mungkin bertentangan dengan Sains / Alam / Sunnatullah.
(2) Heliosentris nya Tata Surya adalah fakta ilmiah yang sudah sangat jelas.
(3) Konsep Geosentris tidak terbukti & malah bertentangan dengan Sunnatullah.
(4) Mari kita jangan ulangi kesalahan yang sama seperti yang dulu dilakukan oleh Gereja.

Dari : Abu Fathimah, Harry Sufehmi, Graifhan Ramadhani, Yulian Firdaus, dll
kumpulan komentar-komentar jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada :

[ Syaikh Albani dukung Heliosentris ] – [ 1 ] – [ 2 ] – [ 3 ] – [ 4 ] – [ 5 ] – [ 6 ] – [ 7 ] – [ 8 ] – [ 9 ] – [ 10 ] – [ 11 ] – [ 12 ] – [ 13 ] – [ 14 ] – [ 15 ] – [ 16 ] – [ 17 ] – [ 18 ] – [ 19 ] – [ 20 ] – [ 21 ] – [ 22 ] – [ 23 ] – [ 24 ] – [ 25 ]

Dunia Akademis kita

Disclaimer: saya tidak menyatakan bahwa situasi pada posting ini adalah situasi pada seluruh institusi pendidikan kita di Indonesia. Ini hanya beberapa contoh, dan mudah-mudahan tidak demikian halnya di institusi-institusi lainnya.

[ 1 ] Kawan saya bercerita mengenai seorang dosen di Universitas negeri terbesar di Indonesia. Dosen ini senang terjun ke lapangan, mengadakan proyek-proyek yang riil, dan menulis berbagai hasilnya di berbagai media. Jumlah pointnya sudah 2000, sedangkan jumlah point yang dibutuhkan untuk menyandang gelar profesor adalah 800.
Apa yang terjadi ? Karena kebetulan yang berpengaruh di jurusannya adalah koleganya yang menganut aliran textbook (baca buku-buku teori, hafalkan, maka nilai siswa akan bagus. Penghuni menara gading), maka dosen ini masih tetap belum menjadi profesor.

Untunglah hal ini tidak menjatuhkan semangat dosen tsb. Ybs sampai saat ini terus berkiprah di bidangnya secara aktif, dan malah lebih populer di dunia internasional daripada di negerinya sendiri.

[ 2 ] Sebuah universitas Islam, adalah tempat seorang kawan saya mengabdi. Suatu hari mereka mendapatkan proyek dari luar negeri dengan jumlah yang cukup besar. Maka dengan penuh semangat, kawan saya menyampaikan rencana-rencana kerja untuk realisasi proyek ini. Rencana-rencana tersebut penuh idealisme, sesuai dengan yang dituntut oleh proyek tersebut, dengan hasil yang nyata baik untuk lingkungan maupun dunia riset akademis.

Apa komentar atasan dan koleganya ? “Lha, nanti untuk uang saku kita mana ?”

Proyek tersebut (dan proyek-proyek selanjutnya) kemudian dikerjakan ala kadarnya, dengan sehemat mungkin. Laporannya dibuat dengan bagus, untuk menyenangkan pemberi proyek. Sisa dana proyek kemudian dibagi beramai-ramai antara mereka semua, termasuk juga pihak universitas.

Needless to say, my friend is now looking actively for another job, so he can quit this institution.

[ 3 ] Ada seorang yang baik yang (lucky me) adalah kawan saya yang cukup akrab. Suatu ketika, beliau mendapat kepercayaan untuk memimpin sebuah SMP boarding school di luar kota Jakarta.
Beliau memimpin dengan bijaksana dan penuh kasih sayang kepada semua orang. Maka tentu saja semua orang menjadi sayang juga kepada beliau; para staf, para murid, dan bahkan para orang tua murid.

Ternyata, pelaksana yayasan pemilik sekolah tersebut malah menjadi cemas melihatnya. Bukannya gembira.
Mereka tidak senang melihat kawan saya tersebut menjadi populer. Maka, orang-orang hasad ini kemudian memecat kawan saya tersebut. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.
Walaupun kemudian para murid dan orang tua mereka mendemo keputusan yayasan tersebut, namun pihak yayasan tidak bergeming, dan tetap mengusir kawan saya dari posisinya tersebut.

Dengan istri dan anak tiga, alangkah beratnya beban kawan saya tersebut ketika beliau mendadak menjadi pengangguran seperti itu. Alhamdulillah, karena beliau memang muslim yang kualitasnya sangat jauh di atas saya, maka beban ini tidak ada terlihat berat pada beliau sama sekali. Masya Allah.
Semoga Allah swt akan menggantikannya dengan yang lebih baik, amin.

Rants over.

Catatan singkat dari Seminar Homeschooling

Walaupun terlambat sekitar 1 jam karena harus mengambil raport anak saya dulu, alhamdulillah kami masih sempat menghadiri acara seminar homeschooling di Gedung Depdiknas.

Mengesankan sekali, ruang acara penuh sesak. Sampai ada beberapa yang berdiri di belakang. Mungkin ada sekitar 300 – 400 peserta pada acara tersebut. Syukurnya masih ada 2 kursi kosong, walaupun terpisah, sehingga saya dan istri tidak duduk berdampingan. Resiko datang terlambat 🙂

Acara pada awal-awalnya banyak membahas technicalities & legislasi seputar homeschooling. Cukup menentramkan karena homeschooling sudah ada landasan hukumnya, dan telah diakui oleh Depdiknas. Sehingga para peserta homeschooling bisa mendapatkan ijazah juga. Kini sedang diusahakan agar homeschooling ini mendapat perhatian & dukungan yang lebih besar lagi dari Depdiknas.

Yang paling menarik adalah presentasi dari Kak Seto. Efficient, very interesting, to the point, dan penuh dengan wawasan-wawasan baru (at least bagi kami). Kak Seto adalah salah satu presenter terbaik yang pernah kami lihat.
Di presentasinya dibahas bagaimana cara untuk mendidik anak yang baik (mengarahkan bukan mendikte, menjadi kawan bukan diktator, dst), berbagai contoh kekeliruan dalam mendidik anak, berbagai kelebihan homeschooling, mengapa homeschooling, dll.
Saya merekam presentasi itu, tapi sayang ternyata hasilnya kurang jelas. Mudah2an ada yang merekam dan hasilnya bagus, monggo kalau bisa di-share dengan kita semua.

Ada juga presentasi dari sponsor. Telkom mempresentasikan mengenai produk eLearning / distance learning mereka yang berbasis web. Sayang presentasi yang dibawakan adalah yang generik, sepertinya adalah yang biasa mereka bawa ke presentasi di perusahaan / corporation. Sehingga kurang relevan untuk para peserta.
Mungkin di masa depan bisa dibuat produk elearning khusus homeschoolers – sehingga kita tinggal membuka website eLearning Telkom dalam kegiatan pendidikan anak-anak kita di rumah. Tentu saja dengan membayar biaya langganan ya. Saya kira ini bisa menjadi peluang bisnis bagi divisi eLearning Telkom.

Karena keterbatasan waktu, maka moderator (Dewi Hughes) kemudian membuka forum tanya-jawab yang terbatas. Tiba-tiba dia di interupsi oleh seorang peserta, yang menuntut agar peserta diberi waktu untuk memberikan tanggapan.
Moderator menerima, dan ybs diberi kesempatan sebagai pemberi tanggapan pertama.

Ternyata, ybs malah mengkritik/menasehati mengenai kehidupan pribadi Dewi Hughes. Di depan 400 orang !
Satu contoh yang memalukan dari umat Islam (mbok ya sebelum memberi nasehat, belajar dulu fikih / etika dakwah). Moderator agak terkesiap, dan bisa sangat mengerti jika dia merasa tersinggung karenanya. Segera moderator mengingatkan peserta ybs untuk menyampaikan apa yang dia sendiri minta tadi, yaitu tanggapan untuk acara tersebut.
Disini saya semakin merasa malu melihat orang ini. Ternyata, tidak ada tanggapan yang dia sampaikan di pidatonya yang panjang lebar ini, malah pertanyaan-pertanyaan. Tidak itu saja, setelah mengatakan bahwa ini yang terakhir, ternyata setelahnya ybs menambah pertanyaannya satu lagi. Total ada 4 pertanyaan yang diajukan, dan nol tanggapan. Shame on this guy.

Penanggap setelahnya cukup bagus, mengingatkan agar Depdiknas mau memberikan prioritas pada homeschooling. Yang mengejutkan, ternyata ibu berbaju biru ini ditendang dari sekolah tempat dulu dia bekerja karena dia adalah guru yang populer di kalangan muridnya ! Dengan tuduhan menggalang massa (hah?), maka dia dipecat.
Kejadian ini persis seperti yang dialami oleh kawan saya – sebagai kepala sekolah, dia sangat memperhatikan anak muridnya; mereka diperlakukan dengan baik dan penuh kasih sayang. Hasilnya ? Dia ditendang oleh yayasan pemilik sekolah tersebut, karena mereka ketakutan dengan popularitasnya ini ! (WTF)

Apakah begini potret sekolah kita masa kini – pribadi-pribadi yang peduli dan berkualitas justru diusir ? Jika ya, maka semakin besar saja minat saya dengan homeschooling ini.
Kebetulan salah satu anak saya sudah menjadi korbannya – dia menjadi korban bullying, kawan-kawannya ada yang pencuri, ada anak laki yang senang menyiksa perempuan; dan gurunya tidak peduli sama sekali.

Setelah para penanggap (total 3 orang) selesai, maka kemudian sesi tanya-jawab dimulai. Sayangnya saya tidak bisa memperhatikan betul-betul, karena sudah perlu segera kembali ke rumah.

Bagi yang berminat namun tidak sempat menghadiri acara ini, Anda tetap bisa mendapatkan informasi yang Anda butuhkan dari komunitas ASAH PENA (Asosiasi Sekolah rumAH dan PENdidikan Alternatif); via email asahpenaindonesia@yahoo.com, atau mailing list asahpenaindonesia@yahoogroups.com

Semoga bermanfaat.

Number #2 on Google

This morning, again, I received another comment for a very old post. Of course this is pretty surprising, considering that the post is almost 2 years old. But what’s more surprising is when I tried searching for pc world sucks in Google.

Guess what’s coming out second ? yep, that old post again.
😀

Nothing like a little bit of fun to start your day, hehe. Anyway, I hope that the info in that post (and its comments) have helped quite a lot of people. That’d definitely made my day.

Blog Menteri Kita

Pagi ini saya kebetulan membaca posting Priyadi yang baru, dan judulnya membuat surprise – Blog Menteri Pertahanan Indonesia.
“Ah mosok iya?”, lalu saya klik link di posting tersebut. Eh, ternyata benar.

Sejak masih menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Inggris, saya sudah terkesan dengan beliau karena kesahajaan dan kemampuannya untuk membaur dengan masyarakat. Saya rasa saya cukup mewakili komunitas Indonesia di Inggris ketika saya katakan bahwa kita gembira ketika mendengar bahwa beliau dipilih oleh SBY untuk memegang jabatan sebagai Menteri Pertahanan Indonesia.
Alhamdulillah, kalau pun sekarang beliau sudah sulit untuk bertemu langsung dengan seluruh masyarakatnya (rakyat Indonesia), dimana dulu di Inggris masih memungkinkan, tetapi kini kita jadi bisa bersilaturahmi melalui blog milik beliau.

Acung jempol untuk Pak Juwono, dan semoga makin banyak pejabat kita yang mau membukakan diri kepada rakyatnya.

Hi Roy ! Trend sesaat huh ? (Pak Juwono) Sumber data yang ngawur ? 😉

Susu Formula = Pemborosan yang tidak perlu !

Saya sering melihat ibu-ibu yang berusaha membeli susu untuk anaknya, sedangkan jelas bahwa sebetulnya ini berat bagi mereka. Sedih sekali melihatnya, bagaimana masyarakat kita sudah terlanjur terkecoh, sepertinya susu formula adalah yang terbaik bagi bayi kita.

Padahal, di Inggris saya hampir tidak pernah berhasil menemukan susu formula dijual di toko-toko ! Kita juga sangat dipuji jika kita menyusui anak-anak kita. Ya, pemerintah negara lain yang peduli dengan rakyatnya sudah lama mengkampanyekan manfaat susu ibu.

Kini pemerintah Amerika juga sudah mulai mengkampanyekan penolakan terhadap susu formula, termasuk usulan untuk mewajibkan label peringatan di kotak susu formula.
Ya, susu formula rencananya akan diperlakukan seperti rokok ! Karena bahayanya terhadap ibu & bayi.

Sudah MAHAL, bisa menyebabkan bahaya pula.

Bagaimana caranya agar bisa lebih banyak orang yang tahu ? Posting ini adalah salah satu yang bisa saya lakukan.
Please help as much as you could.

Ingat, zaman dahulu ibu-ibu kita tidak memberikan susu formula, dan anak-anaknya tetap bisa berprestasi dengan baik. Tanya ken-apa …

Berbagai kelebihan ASI versus susu formula :

  • Mempererat rasa kasih sayang antara ibu & anak, terutama dengan naiknya tingkat oxytocin di tubuh ibu, yang memberikan efek menenangkan
  • Membantu membangun kekebalan tubuh bayi
  • Perlindungan terhadap meningitis, infeksi pernafasan, pneumonia, infeksi perut, diare, infeksi telinga, dll
  • Jika bayi terkena sesuatu penyakit, maka penyembuhnya biasanya akan selesai dibuat oleh kekebalan tubuh ibunya dalam waktu 3-4 hari, dan kemudian disampaikan kepada bayi melalui ASI
  • Mencegah bakteri dan virus menempel di sel tubuh bayi, sehingga virus / bakteri bisa dikeluarkan dari tubuh bayi melalui kotorannya
  • Bertindak seperti vaksin – ada sedikit kuman di ASI, tapi tidak membuat sakit; sekedar cukup untuk menimbulkan reaksi dari kekebalan tubuh sang bayi
  • Meningkatkan perkembangan otak bayi
  • Bayi yang disusui dengan ASI cenderung untuk tidak obese / gemuk berkelebihan di kemudian hari
  • Menyusui membantu ibu untuk menurunkan berat badannya setelah melahirkan – banyak kalori yang dibutuhkan untuk membuat ASI
  • Mencegah kanker payudara pada sang ibu
  • Menurunkan resiko diabetes, kanker rahim, dan osteoporosis bagi sang ibu
  • dll

Semoga bermanfaat.

note: perkecualian tentu saja bagi ibu-ibu yang mengalami masalah / kesulitan untuk menyusui anaknya karena satu dan lain hal. Untuk mereka, setahu saya ada beragam solusinya, yang bisa didapatkan dari berkonsultasi dengan dokternya masing-masing.

Seminar Homeschooling

Asah Pena Indonesia dan Penerbit Progressio mempersembahkan:

Seminar Homeschooling

Bersama:
Kak Seto Mulyadi, Psi, MPsi
Dr. Ratna Megawangi (*)
Yayah Komariah
Santi WE Soekanto, Psi

Moderator:
Dewi Hughes

Waktu:
Minggu, 18 Juni 2006
Pukul 09:00 – 13:00

Tempat:
Ruang sidang Graha Utama
Gedung A lt. 3, Departemen Pendidikan Nasional
(persis setelah Ratu Plaza)
Jl. Jend. Sudirman Jakarta

Investasi:
Rp 100.000 (snack, makalah, doorprize)
Rp 150.000 untuk pasangan suami – istri

Pendaftaran:
BCA Cab. Pasar Minggu,
No.Rek 128.102.6840, a/n Panca Wardaningsih
Fax bukti transfer ke 021 – 781 5441

Informasi lebih lanjut:
Yayah: 0888 176 5303
Nining: 0813 1486 9953
email: asahpenaindonesia@yahoo.co.id

(*) dalam konfirmasi

Catatan dari ceramah Ust. Joban

Alhamdulillah kemarin saya dapat hadir di acara pengajian Majelis Kajian Khatulistiwa, yang menghadirkan Ust. Muhammad Joban sebagai pengisi acaranya.
Saya datang dengan harapan mendapat wawasan baru, dan saya mendapatkannya banyak sekali alhamdulillah.

Saya datang terlambat sekitar 30 menit di acara tersebut karena jauhnya lokasi dari kediaman saya (Pondok Indah ke daerah Kampung Melayu) dan kesalahan memilih jalan (kemacetan Casablanca di dekat Karet minta ampun betul). Pada saat saya tiba Ust. Joban telah mulai berbicara. Hadirin berlimpah ruah padat sekali, syukurnya saya masih mendapatkan tempat di dalam. Saya segera duduk dan mendengarkan beliau berbagi pengalamannya berdakwah di Amerika.

Berikut ini adalah beberapa yang sempat saya rangkum :

[ 1 ] Hikmah di balik musibah

( a ) Menurut Amazon.com, buku terlaris nomor #1 pasca bencana 9/11 adalah Al-Quran !
( b ) Pasca 9/11, Ust. Joban kebanjiran permintaan sebagai pembicara (baca: berdakwah) di berbagai sekolah, kampus, dan lain-lain. Saking banyaknya, sampai tidak bisa dipenuhi semuanya.
( c ) Pengalaman dihina di depan umum: Beliau pernah diminta untuk membacakan doa di Senat Amerika. Ketika beliau mulai, 2 orang senator walk-out dari lokasi, sebagai protes dan tanda “patriotisme” menolak kehadiran “teroris” di ruang Senat tersebut.
Berita ini menjadi headline, dan Ust. Joban justru jadi mendapat kesempatan berdakwah gratis di media2 massa terbesar di Amerika – CNN, MSNBC, dll menginterview beliau dari pagi sampai malam.
Akibatnya, para senator tersebut kemudian mendapat banjiran kritik dari para pemilihnya. Mereka kemudian bertemu dengan Ust. Joban di sebuah mesjid dan meminta maaf kepada beliau disitu.

Lebih lanjut ….

Continue reading Catatan dari ceramah Ust. Joban

Ustadz Joban @ Jakarta : Perkembangan Islam di Amerika

Pagi ini mendapat email undangan dari milis internal Isnet :

From: Geis Chalifah
Subject: [Mus-lim] Undangan Diskusi dengan Ustadz Muhammad Joban.

Majelis Kajian Khatulistiwa Mengundang anda pada hari Rabu 14 Juni 2006 jam 19.30 s/d selesai. Jalan Pedati Raya No 8 Jakarta Timur.. Penceramah Ustadz Muhammad Joban. Thema: Perkembangan Islam di Amerika.

Berikut ini adalah sebuah artikel mengenai Ustadz Muhammad Joban :

Continue reading Ustadz Joban @ Jakarta : Perkembangan Islam di Amerika

Mitos, Sains, dan Iman di tengah Bencana

Mitos, Sains dan Iman di tengah Bencana

Dr.-Ing. Fahmi Amhar
Peneliti Utama Bakosurtanal

Meletusnya Merapi sering dikaitkan dengan suatu mitos. Kiai Dandang Wesi ­ danyange gunung Merapi ­ ini nama menurut almarhum SH Mintardja ­ barangkali sedang hajatan. Dan menurut Mbah Maridjan, orang hajatan tidak akan buang sampah di pekarangan rumah. Makanya dia tenang-tenang saja tinggal di dusunnya. Dia bahkan tidak tertarik untuk diajak Walikota Berlin ke Jerman ikut “ngeruwat” Piala Dunia.

Demikian juga, gempa besar yang meluluhlantakkan Yogya dan Klaten tempo hari, konon karena Nyi Loro Kidul ­ ratu laut selatan ­ marah karena RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi mau disahkan. Karena nanti kembenannya yang seksi bisa jadi delik. Ini minimal menurut Permadi, anggota DPR dari PDIP yang tetap berprofesi atau berhobby sebagai paranormal. Versi lainnya mengatakan bahwa Nyi Loro Kidul yang sekarang sudah teremansipasi, jadi tidak mau lagi dimadu oleh Kanjeng Sultan Yogya. Wah-wah, yang namanya mitos bisa liar begini.

Tapi yang lebih liar lagi, beberapa hari yang lalu ada sms dan email yang beredar di seluruh jagad. Bahwa lempeng Indo-Australia sedang bergerak menuju lempeng Eurasia, dan dalam 11 hari setelah 27/5/2006, atau tanggal 6/6 kemarin, akan menumbuknya dan melecut gempa yang lebih besar lagi. Akibatnya beberapa kalangan ragu-ragu untuk beres-beres rumah. Sampai-sampai ada anggota tim yang ditugaskan mendata rumah yang akan dibantu lalu menunda pendataan, sekalian saja kalau gempa besar itu sudah terjadi, pikirnya.

Apa yang terjadi ini semua adalah mitos. Kadang-kadang mitos dibumbui dengan sains. Tentu saja dari orang yang tidak begitu mengerti sains. Karena yang namanya gerak lempeng itu tidak mudah diukur dalam ukuran hari. Kalau lempeng bergerak 10 cm per tahun, artinya per hari kurang dari 0,3 milimeter. Ini suatu dimensi yang bisa diukur untuk benda mikroskopis, tetapi tidak bisa diukur dengan ketelitian yang dibutuhkan untuk ukuran lempeng benua. Lagipula, gempa besar itu bukanlah saat “tumbukan” itu sendiri, tetapi ketika material yang ada di perut bumi sudah tidak sanggup menahan energi desakan lempeng.

Kembali ke masalah mitos. Mbah Maridjan mungkin sedang melakukan doa dan ritual tertentu sesuai keyakinannya. Waktu dulu Yogya terancam badai, ada sesaji dengan 12 atau 17 macam jenang. Ritual semacam ini tentu saja tidak ilmiah, tetapi faktanya sudah dilakukan orang berabad-abad. Pada situasi di mana sains juga tidak banyak menolong, orang biasa lari ke mitos dan klenik. Tidak cuma di Yogya. Di Jepang dan Amerika yang sudah majupun, mitos tetap ada. Hal ini terkait dengan kebutuhan spiritual yang merupakan bagian dari fitrah manusia.

Tetapi ada cerita menarik yang terjadi hampir 14 abad yang lalu. Kalau Yogya terancam gunung Merapi, maka negeri Mesir terancam banjir Sungai Nil atau di musim yang lain kekeringan. Maka Mbah Maridjan-nya negeri Mesir biasa melakukan ruwatan. Dan tak tanggung-tanggung, sesajennya ­ menurut mitos mereka ­ harus seorang perawan rupawan, yang setelah dihias akan dilarung hidup-hidup ke sungai Nil.

Ketika Islam masuk ke Mesir, dan ingin melarang orang Mesir meneruskan tradisi itu, mereka menghadapi penolakan. “Kalau tidak diruwat, kalau terjadi bencana gimana …”. Maka Khalifah Umar bin Khaththab lalu menulis sebuah surat.
Bunyi surat itu kira-kira begini, “Wahai Sungai Nil, kalau engkau mengalir karena dirimu sendiri, maka janganlah mengalir. Namun jika yang mengalirkan airmu adalah Allah, maka mintalah kepada-Nya untuk mengalirkanmu kembali”. Umar menyuruh orang Mesir untuk melarung surat itu, sebagai ganti dari perawan rupawan.
Allah Maha Mendengar. Tahun itu sungai Nil tidak membuat bencana. Dan mitos Mesir kuno pelan-pelan tergantikan dengan iman. Dan di zaman keemasan Islam, sains kemudian tumbuh pesat di sana dengan landasan iman.

Oleh sebab itu, mungkin rakyat Yogya ­ terutama yang muslim ­ perlu menggantikan segala jenis ruwatan ke Merapi, cukup dengan surat seperti surat Umar bin Khaththab tadi. “Wahai gunung Merapi, kalau engkau meletus karena kehendak Allah, taatlah kepada-Nya …. “.

Karena, bencana yang ditimbulkan Merapi atau Laut Selatan, yang tidak bisa kita cegah, boleh jadi memang kehendak Allah untuk menguji kita. Namanya anak sekolah, kalau mau naik kelas ya harus lulus ujian dulu. Begitu kan?

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (Qs. 29-al-Ankabut : 2)

Pocari Sweat meluncurkan serangan balasannya

Beberapa hari yang lalu seorang staf saya menunjukkan produk baru dari Pocari Sweat, isi sama namun dalam kemasan botol plastik 500ml.

Sedikit latar belakang, Pocari Sweat dulunya adalah raja pada niche minuman olahraga. Pada jaringan minimarket kami, dulu produk yang paling banyak terjual biasanya bergantian antara Yakult dan Pocari Sweat. Ya, mengalahkan bahkan produk mie instan sekalipun. Prestasi ini tentu sangat luar biasa, apalagi jika kemudian kita ingat bahwa Pocari Sweat mengangkangi segmen pasar ini sendirian 🙂

Kemudian kompetitor mulai bereaksi. Tiba-tiba, dalam waktu singkat pasar dibanjiri dengan berbagai produk minuman olahraga lainnya. ProSweat, Mizone, dan puluhan produk lainnya. Tipe orang Indonesia – “me too” ? Anyway, ketika kita menilik lagi bagaimana besarnya “niche” ini, maka tindakan ini menjadi wajar.

Yang menarik justru adalah respon / ketiadaan respon dari Pocari Sweat. Dalam waktu yang cukup lama, tetap saja PS hanya tersedia dalam kemasan 330ml, dan rasa yang sama. Dimana kompetitornya (yang mungkin terbesar saat ini), Mizone, menyediakan 2 rasa dan kemasan botol plastik yang nyaman untuk dibawa-bawa.
Penjualan Mizone meroket dengan cepat, dan angka penjualan PS menjadi korbannya.

Akhirnya PS mulai bereaksi dengan kemasan baru ini. Tapi apakah reaksi ini sudah terlambat, ataukah belum?
Time will tell.

HIT got hit hard

Di antara keributan seputar produk HIT, saya cukup terkejut ketika membaca di blog Pipit bahwa ternyata HIT sudah mengetahui pelarangan ini dari tahun 2003.

Kenyataan bahwa HIT terus diproduksi sampai akhir-akhir ini jelas adalah suatu tindakan yang tidak bermoral.
Sedangkan dari perspektif bisnis; mungkin ini adalah salah satu contoh bisnis yang sudah terperosok di comfort zone-nya, sehingga gagal bereaksi dengan cepat terhadap bahaya yang mengancamnya.

Ketika saya kemudian melakukan riset sederhana mengenai solusi alternatif untuk menangani masalah nyamuk, sebentar saja saya sudah menemukan banyak. Dan dari sekian banyak itu, tetap ada banyak yang potensial untuk diproduksi massal dengan harga setara / lebih murah daripada produk HIT. Dan, kesemuanya dari bahan alami serta aman bagi lingkungan dan makhluk hidup.
Kemarin saya sudah memesan salah satu sampelnya dari Amerika, untuk dilihat apakah bisa dikembangkan menjadi produk baru disini.

Ketika saya sendirian saja bisa menemukan ini semua dalam waktu hanya sekitar 3 jam, adalah memprihatinkan ketika produsen sebesar HIT gagal dalam tempo waktu 3 tahun.

Innovate & differentiate, or die.