Pengajian Hikmah :: Pagi ini, ba'da sholat Subuh, mendapat nikmat mendengarkan ceramah ustadz Habibullah, di Masjid Baiturrahman, Pondok Pinang. Ada banyak hikmah yang dibagikan oleh beliau pagi ini.
# Mari kita anggap pagi ini sebagai kesempatan baru kita / second chance, setelah tadi malam kita mati (tidur), dan alhamdulillah masih dihidupkan kembali oleh Allah swt.
Mari kita manfaatkan hari ini sebaik-baiknya, seakan-akan ini adalah kesempatan / hari terakhir kita di dunia ini.
# Ayat-ayat Kauniah (alam/sains) luar biasa banyak di sekitar kita sebagai pengingat & tanda-tanda keberadaan Allah swt.
# Al-Quran memberikan isyarat, Iptek/sains memberikan bukti.
# Ketika memberikan pengajian di Kejaksaan Agung, saya katakan bahwa ketidak adilan adalah penyebab banjir (audiens tertawa)
# Kita hidup di Kerajaan Allah, yaitu di tempat bernama Bumi. Namun kita malah terus melakukan tindakan-tindakan "subversif" — di antaranya yaitu dengan merusak alam/bumi.
# Jika ketaqwaan umat Islam turun, maka Allah akan mencabut ilmu. (lalu beliau mengucapkan dalilnya, tapi saya luput mencatatnya)
Ini sudah selalu terbukti sepanjang sejarah. Ini salah satu sebab kenapa saat ini umat Islam terpuruk di sisi teknologi.
# Agama dipahami secara artifisial, lepas dari konteks. Alhasil tetap bisa terjadi berbagai hal aneh, seperti korupsi besar justru terkait Haji di departemen Agama, diperkirakan Rp 80 trilyun
# Jangan lakukan studi kritis terhadap kebijakan Allah, contoh : protes kenapa Adam as tinggal di Surga dulu (padahal nantinya akan menjadi Khalifatul Ardh / pemimpin di Bumi), tapi, lakukan studi analisis, untuk mendapatkan hikmahnya.
# Di dalam Quran disebutkan bahwa ada patahan-patahan di dalam bumi (menarik, sayang ayatnya tidak disebut)
# Tidak semua orang harus menjadi orang "sukses". Setiap orang hanya dimintai pertanggungjawaban oleh Allah tergantung dari kemampuannya.
Sahabat penuang air wudhu Rasulullah bisa masuk surga, padahal bukan orang yang jenius atau sukses, hanya orang "biasa" saja.
Tapi, ybs punya ambisi/keinginan, yaitu untuk terus bersama Rasulullah; selama di dunia ybs bisa selalu menemani Rasulullah, dan ybs menyampaikan keinginannya untuk juga bisa selalu bersama Rasulullah di surga.
Maka Rasulullah khusus mewasiatkan ybs, untuk memperbanyak sujud.
# Salah satu sumber penyebab masalah di zaman kita ini adalah kita terlalu fokus ke mendapatkan hak kita – namun, kita malah lupa dengan pentunaian kewajiban kita.
Ustadz kemudian minta maaf karena terlalu lama berceramah, audiens bersahutan mempersilakan terus, saya bengong karena baru sadar bahwa ternyata, sudah satu jam waktu berlalu.
Alhamdulillah, hari ini dimulai dengan pagi yang penuh dengan pelajaran hikmah.
Catatan: kelepasan ketawa ketika ada audiens yang bertanya soal buku "Borobudur & Sulaiman", dan dijawab oleh ustadz dengan "itu buku yang menafsirkan Quran dengan othak athik mathuk" 😀 #mules