Monthly Archives: May 2007

Bush’s Illegal Wars Creates More Terrorists Than Osama Could

Not only it costs American (and other nation’s – hello Britons) taxpayers TRILLIONS of US dollars, it failed to reach its objective; to destroy terrorists. Instead, it creates more terrorists than ever. At more places all over earth.

No wonder Osama keeps on hiding. He can sleep all day, and still there will be more terrorists out there than he can ever dream of creating.

One may be compelled to curse, “Stupid Bush”. But the problem is, Bush is not stupid.

Bush’s family & friends are richer than ever before.

Bush is a war criminal, guilty of illegal wars AND profiting from it. He should be hanged, drawn, and quartered.
But that still won’t be enough to bring back hundreds of thousands who have perished because of these illegal wars….

BRR – A complaint from an Acehnese

BRR (Badan Rehabilitasi & Rekonstrusi / Aceh and Nias Rehabilitation and Reconstruction Board) has been criticized by an Acehnese, who happen to be a friend of mine who’s studying in UK.

He complained about how 70.000 people are still living in tents, two years after the Aceh Tsunami. He’s asking the heads of BRR to come down and stay in the tents, together with the people that they’re supposed to help. He’s quite sure that will help to speed up the housing project.

Internal corruption was also mentioned, along with statement about how some people that care about abolising it were fired instead.

Another spotlight was cast on the salary of the BRR staff, with some compensated between US$ 1000 – US$ 5000/mo, in a country with average income of US$ 150/mo, and that excludes various benefits (meetings, transportation, etc). Meanwhile the tsunami refugees are living on US$ 9 / mo.

If anyone’s interested to clarify this, just comment here, then I’ll help you get in touch with him

The complete details of his complaint is below :

Kalau saya boleh saran tuk Pak Kuntoro dan seluruh staf ahli nya (deputi, satker, pengawas)

1. Lakukan rekonstruksi sesuai dengan prioritas. BRR hadir untuk membantu para korban tsunami dan bukannya untuk mendirikan sebuah perusahaan. Agar lebih memahami nasib para korban tsunami dan juga demi percepatan rekonstruksi, Pak Kuntoro dan para petingginya pindah aja tempat tinggal di Barak-barak pengungsian, rasakan penderitaan mereka yg masih di barak atau kalau perlu tinggal sekalian di tenda-tenda. Saya yakin, ngak sampai setahun, tugas prioritas utama BRR tuk membangun rumah korban tsunami akan segera berakhir. dua tahun lebih, masih 70.000 korban tsunami tinggal di Barak, ngapain aja coba???

2. Kerja BRR dikendalikan langsung dari Banda Aceh, dan bukannya buat rapat di Jakarta, Bogor, Singapura dll.

3. Serius menangani korupsi internal, sayang org yg benar-benar ingin BRR bersih dari korupsi malah dipecat.

4. Teliti seluruh staf yg rangkap jabatan, dan minta mereka memilih satu tugas. BRR menggaji karyawannya cukup tinggi, namun kerjanya tak setimpal. Masak karyawan BRR masih sempat kerja double functions padahal BRR harusnya memikirkan ttg komitment para pekerjanya. Ada teori yg baik memang ketika ‘ you pay nut you will get monkey’, tapi heran kalau ‘you pay high price, but you still get monkey??’ . BRR membayar gaji karyawan dari 10 jt-50 jt perbulan (diukur dengan dolar lah katanya), lengkap dengan fasilitas tunjangan lainnya, termasuk lunch, dinner, rapat yg wah. sementara Jadu (jatah hidup) untuk pengungsi sunami diberikan cuma Rp.90.000 per bulan atau $9/bulan. artinya mereka cuma dapat $0.30 sehari (mungkin di US uang ini cuma cukup untuk ke public toilet itupun sekali). Hebat ya BRR?

5. BRR harus mengganti paradigma berpikir, bahwa bantuan dan dana itu ‘amanah’ yg harus disampaikan kpd haknya, dan bukannya ‘ghanimah’ yg bisa dibagi-bagi ke rekanan. BRR diperlukan untuk mengelola dana tsb seefektif dan seefisient mungkin.

Bagi yang kurang berkenan, bagus kerja sekali-sekali langsung ke Aceh, lakukan interview dengan korban tsunami, lihat kualitas rumah bantuan BRR, lihat sarana utama penunjang kehidupan mereka spt wc, air, listrik, dan kemudian bandingkan dengan fasilitas karyawan BRR. Meski laporan BRR ‘cukup cantik’, namun kenyataanya, cuma cantik di kertas …

Sekali lagi, duh BRR, ngapain aja ya…

Ditilang; minta slip biru ?

Dapat ini dari milis. Setelah saya cek ke Google, sepertinya informasinya cukup reliable. Ada yang seharusnya kena tilang Rp 400.000, jadi dibebaskan ketika meminta slip biru ini.

Tapi untuk lebih yakinnya lagi, saya posting disini. Kalau ada informasi lebih lanjut mengenai kebenaran berita ini, tolong agar bisa dibagi di fasilitas komentar di posting ini, trims.

Saya sendiri kemarin ini kena tilang juga barusan ketika berputar arah ke kanan, namun agak ke kiri sedikit karena menghindari untuk tidak menabrak motor yang tiba-tiba menyalip dengan kencang dari belakang. Peluit berbunyi, dan si polisi berdalih bermacam-macam untuk menunjukkan kesalahan saya sambil dikelilingi teman-temannya. Lelah karena sudah 2 hari lembur di lokasi client, saya mendapatkan 2 pilihan: membayar polisi tersebut di lokasi, atau membayar calo di pengadilan (karena petugas di pengadilan akan berusaha agar SIM kita tidak kembali melalui jalur resmi). Akhirnya lagi-lagi berdamai di lokasi.

Nah, kalau informasi dibawah ini benar, maka mudah-mudahan kejadian diatas adalah “perdamaian” terakhir yang saya lakukan, amin.

Guys… Sekedar info nih. Kalau kena tilang, langsung minta aja Slip
Biru. Polisi Lalulintas itu punya 2 slip; Slip Merah dan Slip Biru.

Kalau Slip Merah, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan dan mau membela diri secara hukum. Kalau kita dapat Slip Merah, berarti kita akan disidang. Dan SIM kita harus kita ambil di pengadilan setempat. Tapi ngerti sendiri kan prosesnya? Nguantri yg panjang bgt. Belom lagi calo2 yang bejibun.

Tetapi kalau;

Slip Biru kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. kita tinggal transfer dana ke nomer rekening tertentu (BNI kalo ga salah). Abis gitu kita tinggal bawa bukti transfer untuk di tukar dengan SIM kita di kapolsek terdekat dimana kita ditilang. Misalnya, kita ditilang di Perempatan Mampang-Kuningan, kita tinggal ambil SIM kita di Polsek Mampang. Dan denda yang tercantum dalam KUHP Pengguna Jalan Raya itu tidak melebihi Rp. 50.000,- dan dananya Resmi, masuk ke Kas Negara. Jadi, kalau ada Polantas yang sampe minta undertable Rp. 75.000,- atau Rp. 100.000,- Biasanya di Bunderan HI arah Imam Bonjol tuh, (sorry) but it’s Bu**S**t! Masuk kantong sendiri.

Trust me guys, I’ve been doing this before. Waktu kena tilang di Bundaran Kebayoran (Ratu Plaza). Saya memotong garis marga. Karena dari arah senopati sebelumnya saya berfikir untuk ke arah Senayan, tetapi di tengah jalan saya berubah pikiran untuk lewat sudirman saja. Dan saya
memotong jalan. Saya berhenti di lampu merah arah sudirman. Dan tiba-tiba Seorang polisi menghampiri dan mengetok kaca mobil. Dia tanya, apa saya tau kesalahan saya? Ya saya bilang nggak tau. Trus dia bilang kalau saya memotong Garis Marga. Saya cuman bilang, masa sih pak? saya nggak liat. Maafin deh pak. Tapi dia ngotot meminta SIM saya. Alhasil saya harus berhenti sejenak untuk bernegosiasi. Dia meminta Rp. 70.000,-. Dengan alasan, kawasan itu adalah Kawasan Tertib Lalulintas. “Nyetir sambil nelfon aja ditilang mbak!”. Dia bilang gitu. Saya kembali ke mobil, dan berbicara sama teman saya yang kebetulan menemani perjalanan saya. Teman saya bilang, “Udah kasih aja Rp. 20.000,- kalo ga mau loe minta Slip Biru aja”. Dengan masih belum tau apa itu Slip Biru,
saya kembali menghampiri pak polisi sambil membawa uang pecahan Rp. 20.000,-. “Pak, saya cuman ada segini.” Si polisi dengan arogannya berkata, “Yaahh.. segitu doang sih buat beli kacang juga kurang mbak”. Sambil tertawa melecehkan dengan teman2nya sesama `Polisi Penjaga`.

“Ya udah deh pak, kalo gitu tilang aja. Tapi saya minta Slip yang warna Biru ya pak!”. Seketika saya melihat raut wajah ketiga polisi itu berubah. Dan dengan nada pelan salah satu temannya itu membisikkan, tapi saya masih mendengar karna waktu itu saya berada di dalam pos. “Ya udah,
coba negoin lagi, kalo ga bisa ga papalah. Penglaris, Mangsa Pertama. Hahahaha…” . Sambil terus mencoba ber-nego. Akhirnya saya yang menjadi pemenang dalam adu nego tersebut. Dan mereka menerima pecahan Rp. 20.000,- yang saya tawarkan dan mengembalikan SIM saya. Dalam
perjalanan, teman saya baru menjelaskan apa itu Slip Biru.

So, kalo ditilang. Minta Slip Biru aja ya! Kita bisa membayangkan dong, bagaimana wajah sang polantas begitu kita bilang, “Saya tilang aja deh pak, Saya mengaku salah telah menerobos lampu merah.Tolong Slip Biru yah!”. Pasti yang ada dalam benak sang polisi “Yaahh… ngga jadi panen deh gue…”

Blog Menpera: New design, New team

Menpera / Indonesian Housing Minister’s blog, YusufAsyari.com has been redesigned. Big thanks goes to Thomas, who skinned the new template in just a few days.

Behind the scene, the blog now also has a new team maintaining it. The previous one got caught up in other priorities, so the blog was rather lagged behind in updates. Now the blog is more often updated, and hopefully will continue to be so in the future.

And pak Yusuf still reads his emails and reply to comments in his blog. So what are you waiting for ? Go comment there on your housing issues. Although his department’s budget is severely limited, and it’s very hard running projects when it require inter-department co operation; rest assured that he will try his best. Let’s give us our support too.

Warga Indonesia kini lebih mudah mendapat Green Card

Kabar gembira dari milis indo-svjobs@yahoogroups.com, kini WNI lebih mudah untuk mendapatkan Green Card.

Detail selengkapnya :

Ini ada update dari usgov http://www.murthy.com/visadate.html mengenai kemajuan retrogression EB3 untuk Indonesia , penting untuk temen2 yang mo datang tahun depan:

Employment -Based Preference
All Chargeability Areas Except Those Listed China (Mainland Born) India Mexico Philippines
1st C C C C C
2nd C 01 JAN 06 01 APR 04 C C
3rd 01 JUN 05

Cutoff EB3 untuk non-India/China (Indonesia) maju 3 tahun dalam 2 bulan terakhir…..artinya apa ?

artinya supply visa yang dialokasikan untuk engineer non-india/cina oleh US Gov ternyata lebih banyak dari demand ! kalau begini caranya mungkin 6 bulan lagi EB3 priority date bakal current. Dan kalau current, berarti engineer dari Indonesia CUMAN BUTUH WAKTU 6 BULAN – 12 BULAN SAJA dari pertma kali filing PERM case sampai dapatkan AoS atau GCnya.

Buat kita yang tahu arti peraturan dan dapat menginterpretasi update berita seperti ini, ini kabar yang sangat menggembirakan, apalagi ditambah data dimana banyak job hiring hitech di SV dalam 3 tahun terakhir ini.

Kalau kita bisa mencerna semua valid data points yang tersedia, mungkin kita jadi bingung kenapa gak semua engineer Indonesia (yang qualified) pindah tumplek ke Silicon Valley.

Carlos

Building Edge Server With Squid 2.6

I have built a few edge servers using squid, one was discussed here. I just realized that I haven’t wrote down how I did it. So here it is :

note: squid 2.6 introduce a new syntax for httpd acceleration. This guide is specific to squid 2.6 or later. (httpd_accel directives are not used in this guide)

1. Install squid

Prefereably using your distro’s package management software (example: “aptitude install squid” on Debian-based distro, or “yum install squid” on Fedora)

But in certain cases you may wish to download the latest version, which you may download from http://www.squid-cache.org/Download/
When I wrote this, 2.6 is the latest stable version.

But you may wish to install version 3.0 instead, for example; if you’re going to install squid as a proxy server, and you wish to save bandwidth by making all of its outgoing requests to specify compression.
However, at this time, squid version 3.0 is not of production quality yet. You have been warned.

Anyway, if you install squid from source, it’s usually as easy as :

mkdir /usr/local/squid
./configure –prefix=/usr/local/squid
make all
make install

## prepare directories
mkdir /usr/local/squid/var/cache
mkdir /usr/local/squid/var/logs
## setup the correct permissions
chown -R nobody:nobody /usr/local/squid/var/logs/
chown -R nobody:nobody /usr/local/squid/var/cache/

2. Setup squid.conf

Here’s the minimum settings required to make squid work as an edge server :

http_port 80 accel defaultsite=www.myaccelerateddomain.com vhost
cache_peer www.myaccelerateddomain.com parent 1234 0 no-query originserver login=PASS
http_access allow all
icp_access allow all
### Disk cache: 4096 MB, 16 top directories max, 256 second-level directories max
cache_dir ufs /usr/local/squid/var/cache 4096 16 256

You may need to change more options, but in most cases, these would be enough.

Some optimizations :

== cache_mem 512 MB : set the cache memory to 512 MB. Adjust to your own situation.
== collapsed_forwarding on : imagine when there are 50 requests for the same page that’s not in the squid’s cache yet. Normally, squid will pass all of them to the webserver. But with this option turned on, squid will pass just one request to the webserver, get the result, and then reply to all 50 of them. Very nice.
== maximum_object_size 4096 KB : More than this, and we’ll be using up the cache disk space faster than we’d like.
== maximum_object_size_in_memory 1024 KB : More than this, and we’ll be using up the cache memory faster than we’d like.
== access_log /usr/local/squid/var/logs/access.log combined : this gives most details in the logfile, but will eat up disk space faster

3. Move webserver from port 80

In the squid.conf above, we specified that the webserver will be listening on port 1234 instead.
So make the necessary adjustments to your webserver’s settings.

4. Restart webserver, and then start squid

Restart your webserver, and then start squid with :

## create the cache directories first
/usr/local/squid/sbin/squid -z
## start squid
/usr/local/squid/sbin/squid

5. Done !

That’s it, now squid will be answering all the requests for your webserver, and will only forward the requests to the webserver if necessary.

Enjoy.

6. Problems ?

  • Some Linux distros by default can only have max 1024 files opened simultaneously. When you have squid running in a busy server, this limit can be very quickly exceeded. When that happened, your server will lock up in a rather spectacular way. Yes, you definitely don’t want this to happen to your server.

    Fortunately, this can be easily fixed, by typing ulimit -n [some numbers]. Example; ulimit -n 4000 will increase the open file limit to 4000.

  • Make it all automatic : To avoid doing these again and again, insert the following lines in the startup script (probably /etc/rc.local or something like that) :

    ulimit -n 4000
    /usr/local/squid/sbin/squid

  • Squid still will NOT cache your pages?
    Sometimes this can be caused by lack of any hint from webserver/PHP, making squid unsure whether to cache this page or not — and to be on the safe side, it default to NOT caching the page.

    To assure squid that it’s okay to cache, put the following lines in the right place of your Apache configuration file :

    <IfModule mod_expires.c>
    ExpiresActive On
    ExpiresDefault “access plus 1 week”
    </IfModule>

Finally, enjoy ! Your server will now serve incoming slashdotting / digg / other kind of massive incoming traffic without breaking a sweat.

Dedicated Server : Self-hosted Atau Sewa ?

Ada seorang client saya yang bermasalah – websitenya sering down. Saya jadi bingung, karena instalasi dari kami sebetulnya sudah beres. Ternyata;

  1. Link ke internet dari datacenternya hanya memiliki bandwidth sebesar 128 Kbps
  2. Website nya cukup high-profile (salah satu ormas terbesar di Indonesia), sehingga
  3. Sangat sering diserang cracker (portscan, hack attempts, mailbomb, dll), atau
  4. Diserbu spam

Poin nomor 3 memerlukan strategi & implementasi keamanan yang ekstra ketat & bandwidth yang besar (terutama untuk menghadapi mailbombing, portscan, DoS, dll), sedangkan poin nomor 4 membutuhkan bandwidth yang besar.

Masalah utama pada kasus client tersebut adalah bandwidth – walaupun linknya adalah dedicated dengan rasio 1:1, namun jelas masih jauh dari cukup untuk menghadapi kasus DoS. 2 zombie saja sudah cukup untuk menghabisi seluruh bandwidth yang ada!

Saya kemudian merekomendasikan client tersebut untuk memindahkan websitenya ke webhoster. Ybs setuju, dan kini sedang dalam proses pemindahannya. Webhoster ini juga memasang web-app firewall, sehingga akan sedikit membantu untuk mengatasi berbagai security hole di website ybs; sambil perlahan-lahan dilakukan security audit secara keseluruhan.

Setelah website mereka up & running, maka kami kemudian bisa membenahi infrastruktur datacenter mereka dengan tenang tanpa terburu-buru.

Salah kaprah

Ini adalah kasus salah paham yang cukup lazim terjadi — datacenter yang berfasilitas lengkap, server bermerek, operating system original versi enterprise; maka berarti sudah lebih dari mencukupi untuk sekedar “hanya” menghosting sebuah website ?
Tidak selalu demikian halnya, seperti yang ditemukan oleh client saya.

Jika suatu saat Anda perlu memiliki sebuah server di Internet, apa saja faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ?
Beberapa saya coba cantumkan di bawah ini :

Kelebihan Dedicated Self-hosted : (seperti pada kasus client saya)

  • Full control : 100% kontrol server berada pada anda
  • Physical access : mudah untuk mengakses server secara langsung / fisik.

Kekurangan Dedicated Self-hosted :

  • Investasi infrastruktur : untuk mendapatkan uptime yang baik, perlu dilakukan investasi yang tidak sedikit untuk datacenter Anda — anti gempa, anti kebakaran, physical security, climate control, UPS, generator, dan jika ada banyak server di lantai tersebut maka mungkin lantai gedung tersebut mungkin perlu diperkuat / reinforced (karena satu rak server saja beratnya bisa lebih dari setengah ton pada footprint yang sangat kecil).
  • Investasi SDM : perlu ada SDM yang ahli dan jumlahnya mencukupi untuk me maintain semua server yang ada.
  • Biaya per server : untuk setiap server, ini adalah up-front cost yang biasanya dibayar 100% di muka. Ini mungkin dapat mengganggu cashflow perusahaan, apalagi jika jumlah server cukup banyak.
  • Biaya akses Internet : akses internet di Indonesia tidak murah (lebih tepatnya; luar biasa mahal). Dan tidak cukup untuk hanya satu jalur, Anda perlu menyediakan paling tidak 2 jalur akses yang berbeda ke Internet, agar bisa didapatkan uptime yang baik untuk datacenter Anda.

Jadi dari sini saja sudah bisa kelihatan, bahwa self-hosted server adalah opsi yang cenderung hanya bisa dilakukan oleh institusi yang besar & memiliki sumber daya yang cukup.

Untunglah kini sudah ada banyak provider dedicated server yang biayanya terjangkau namun dengan pelayanan yang sangat baik. Beberapa di antaranya adalah :

  • Layeredtech.com : saya sudah menggunakan ini selama hampir 4 tahun, dan belum pernah mengalami masalah yang fatal dengan mereka.
  • Dreamhost.com : well, sebetulnya ini shared-webhosting provider, mereka tidak menyediakan dedicated server. Namun, disk space 200 GB & bandwidth 1024 GB dengan biaya hanya sekitar US$ 9 / bulan, mungkin banyak orang akan menemukan ini sudah lebih dari mencukupi bagi kebutuhan mereka.

Saya belum bisa merekomendasikan secara pribadi selain 2 provider di atas, namun saya yakin masih ada lagi yang kualitasnya juga baik. Untuk memeriksa kualitas suatu provider dan menemukan penawaran-penawaran khusus, Anda bisa membuka WebHostingTalk.com

Catatan :

Pada berbagai paket Dedicated server, seringkali ada pilihan “Managed”. Jadi, server tersebut akan di manage oleh tim provider.

Tapi hati-hati, definisi “managed” itu sendiri amat, sangat bervariasi. Kadangkala “managed” bisa berarti hanya sekedar reboot; tim mereka tidak akan mau memasangkan software yang Anda butuhkan. Jadi, periksa dulu semua detailnya dengan seksama, sebelum Anda mengeluarkan biaya ekstra untuk layanan “managed” ini.

Pakai Software Bajakan, Gaji Kepala Sekolah Dipotong 50%

Dari : detikinet.com


Moscow, Pengadilan akhirnya memutuskan untuk memotong gaji kepala sekolah di Rusia sebanyak 50 persen, terkait pemakaian software bajakan Microsoft.

Potongan gaji tersebut merupakan bentuk denda yang dikenakan pengadilan Rusia terhadap Alexander Ponosov lantaran menggunakan software bajakan Microsoft di 12 komputer di sekolahnya.

Menurut jaksa, Ponosov dinilai telah melanggar property rights Microsoft, karena membolehkan para muridnya memakai 12 komputer tersebut yang bersenjatakan sistem operasi Windows dan aplikasi Microsoft Office tak berlisensi.

Ponosov adalah kepala sekolah di sebuah sekolah terpencil di daerah Perm, Rusia. Ponosov sendiri mengaku bahwa dirinya tidak tahu menahu soal software yang dipakai di komputer sekolahnya yang ternyata palsu. Software tersebut diakui Ponosov sudah terinstal ketika mereka membeli komputer itu.

Ponosov yakin bahwa dirinya tidak bersalah dan mengklaim akan mengajukan banding. Ia juga mengaku belum membayarkan denda tersebut. Gaji Ponosov sendiri per bulannya adalah 10.000 rubel atau Rp 3,4 juta.

Microsoft Rugi Rp 92,3 Juta

Menurut agen berita RIA, menyebutkan pernyataan hakim, Ponosov dinyatakan telah merugikan Microsoft senilai 266,000 rubel atau Rp 92,3 juta (1 rubel = Rp 347 sumber: xe.com).

Rusia saat ini tengah berjuang menumpas kasus-kasus pembajakan sebagai bagian dari usahanya untuk bergabung dengan organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization/WTO). Di Rusia, salinan Windows XP bajakan dijual dengan bandrol US$ 6 (Rp 53 ribu).(dwn/dwn)

Waspada: Obral BUMN kepada Swasta

Salah satu posisi Menteri yang diganti pada reshuffle kabinet baru-baru ini adalah Menneg BUMN. Ini adalah saya kira yang paling mencemaskan.

Kita tentu masih ingat, bagaimana di zaman Megawati, banyak BUMN yang dilego dengan harga yang sangat merugikan negara. Kini, ada kemungkinan skenario tersebut akan terulang kembali.
Yang dirugikan nantinya tentu adalah rakyat kecil lagi.

Tapi ini bisa kita atasi, jika kita semua mau bekerjasama.
Komunitas IT Indonesia kemarin ini sudah berhasil menggagalkan MoU Pemerintah dengan Microsoft. Bersama-sama, kita bisa mencegah terjadinya berbagai proyek yang justru akan merugikan rakyat.

Bacaan lebih lanjut :

1. Hasil reshuffle kabinet
2. Konspirasi membidik posisi Menteri BUMN
3. Posisi Menneg BUMN diincar

Blogger tertua di Indonesia ?

Silungkang Dalam Sejarah adalah sebuah blog yang dibuat oleh bapak Munir Taher (1). Beliau berumur 73 tahun, dan dibantu oleh seorang keponakannya dalam perawatan blog tersebut. Halaman MyBlogLog.com beliau bisa dilihat disini.

Sesuai dengan namanya, blog ini membahas seputar sejarah Silungkang – sebuah desa kecil di Sumatera Barat, dengan sejarah yang sangat berwarna-warni. Mulai dari pemberontakan terhadap penjajahan Belanda di tahun 1927, keikut sertaan di pameran dagang internasional di Belgia, salah satu desa pertama di Sumatera yang mendapat listrik & telpon (berkat hubungan baik dengan bung Hatta), tidak ada korban tewas karena Romusha (berkat kecerdasan wali nagari pada saat tersebut), dan lain-lainnya.

Blog ini adalah usaha beliau untuk mendokumentasikan sepotong sejarah Indonesia, yang jika tidak dilakukan maka akan terancam lenyap, sejalan dengan telah wafat para pelaku sejarahnya. Semoga berhasil dan bisa banyak bermanfaat.

(1) disclaimer: ybs adalah mertua saya.

Open source : penjelasannya dalam bahasa Indonesia

Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan seorang anggota DPR. Seperti biasa, pada kesempatan tersebut saya mempromosikan mengenai open source.
Di luar dugaan, pertanyaan beliau sederhana, namun cukup membuat terhenyak; “Open source itu apa sih ?”

Kemudian saya baru sadar, sepertinya saya belum pernah ada membuat penjelasan mengenai open source itu sendiri, dalam bahasa yang mudah dimengerti masyarakat. Tentu juga ada perlu dijelaskan mengenai berbagai keuntungannya, sehingga menjadi menarik.

Yah, beginilah, dasar techie 😀 ngomongnya sudah yang ribet duluan. Padahal masyarakat lebih memerlukan yang sederhana saja.

Dengan itu, maka terlampir adalah presentasi mengenai Open Source dan berbagai keuntungannya :

Sekilas Open Source :

[ format HTML ]
[ format Open Office ] (31 kb)
[ format PDF / Acrobat Reader ] (70 kb)
[ format Microsoft PowerPoint ] (136 kb)

Silahkan dimanfaatkan, semoga berguna.

Fun with Google Earth & Google Map

I just realize that there’s a version of Google Earth for Mac. So I downloaded it and had fun browsing around Jakarta & Indonesia.

Then I tried to find Aston Villa FC stadium. Found it here.
Since it’s located right next to the backyard of my house in UK, I browsed a bit to see if I can see my house there.

To my surprise, I even managed to found my car in the photo, a red Toyota Estima Lucida X 2.2 liter (Turbo Diesel) 4WD, 8 seaters MPV. Yay !
(I’m so helplessly geeky)

Here’s the My Toyota Estima Lucidascreenshot of Google Earth, in case they updated the photo (which will erase the car from the old photo).

The Toyota Estima is a joy to drive. Smooth, stable, easily takes over other cars despite its bulky size (hey, it’s a 8 seater), fits the whole family with room to spare (massive cabin size), rotating / folding seats (you can even set the backseats to face each other). Will easily pass over the speed limit if I’m not careful.
On the roads with no speed camera (such as Scotland’s highland / countryside), it takes no time to get close to its maximum speed, thanks to its automatic turbo capability, while still a joy to handle (low centre of gravity, heavy weight, excellent power steering).

I have an especially fond memories of its 4WD (seriously) capability — at a time, Birmingham was under a snow storm, and the roads are covered with thick, (very) slippery ice. I was trapped in the traffic jam in the middle of the road, while we need to see my wife who just gave birth to our 4th daughter.

After telling the kids to brace themselves, I activated the 4WD switch, went over the lane separator, and over into the icy, snow covered fields just next to the lane. We quickly arrived on an empty road leading to the hospital, and arrived there safely.
On the way back we went offroad in the city again, and arrived home in no time.

In the morning, people told stories on how they were trapped on the road for hours, some for 12 hours, some were even trapped until the morning. Told my story, and people were having problems believing that an 8 seater is a 4 wheel drive; much less the in-city offroad adventure that night.
Whatever 😀

Anyway, my house is located not far from where the car was parked. It’s right here.

Loads of fun. And not only that, I’ve started to got projects which will be using Google Maps extensively. More in a few months time inshaAllah.

Horror Stories

Watching horror movies, much to my wife’s dismay, I usually complained incessantly about everything; cheap “special” effects (especially in indonesian horror movies), the stupid victims that do things exactly the opposite ways, the unbelievable plot, etc. I was complaining so much when watching Apocalypto, we stopped the movie halfway.

But [ this one ], oh my, it made me cringe. And felt the fear, that it will happen to me someday.

Please God have mercy. Don’t let it happen to me. Just let me laugh at them.

😀

Oldies but Goodies

Tidak terasa sudah cukup lama saya nge blog. Mulai dari blog buatan sendiri sejak tahun 2001 yang sangat sederhana di pangsit.com, sampai akhirnya menggunakan WordPress versi terbaru di server ini. Sejak dahulu saya berusaha agar posting yang ada bisa bermanfaat bagi orang lain, walaupun hanya untuk 1 orang saja.

Sudah beberapa tahun ini saya melihat fenomena yang sangat menarik. Ada banyak posting lama saya yang perlahan-lahan, namun pasti, menjadi makin populer. Artikel yang baru justru tidak selalu demikian.

Padahal trend yang biasa kita lihat biasanya adalah para blogger berusaha agar content blognya selalu fresh. Blog saya justru makin ramai walaupun makin jarang saya update karena kesibukan akhir-akhir ini. Ini belum pernah saya temukan dibahas sebelumnya.

Posting lama yang makin populer itu tidak hanya ramai dikunjungi, namun kadang juga diskusinya menghangat kembali. Akhirnya impian saya menjadi kenyataan; yaitu membuat artikel yang “hidup”, dengan memanfaatkan platform blog. Artikel-artikel yang selalu terus up to date dengan sendirinya, walaupun kontribusi dari saya sudah nyaris tidak ada.

Beberapa di antaranya :

[ 1 ] RT – TV : diskusi tentang pemancar TV & Radio.

Ide artikel ini adalah karena keinginan saya untuk membuat pemancar TV sebagai ganti dari acara stasiun TV yang ada, yang kebanyakan tidak layak untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Artikel pada tahun 2005 ini kemudian makin ramai dikunjungi oleh berbagai pihak – penjual pemancar TV, pakar bidang penyiaran, pelajar yang mencari informasi teknis, dan orang-orang yang juga ingin membuat pemancar sendiri. Luar biasa.

[ 2 ] Rokok : cara mati pelan-pelan yang menyakitkan

Paman saya, yang sangat baik kepada saya waktu masih kecil, dan juga kepada keluarga kami, meninggal dunia dalam kesakitan yang luar biasa akibat rokok. Sejak itu saya selalu berusaha mencoba menyampaikan mengenai bahaya rokok.

Ketika blog ini dibuat, maka suatu hari di awal tahun 2005 saya membuat artikel ini.
Sampai sekarang, artikel ini terus ramai dikunjungi orang. Mudah-mudahan makin banyak yang bisa mendapat manfaat darinya.

[ 3 ] PC World sucks !

Niat menolong kawan, yang terjadi adalah penderitaan. Komputer bermerek belum tentu jaminan kualitas.
Detail masalah yang saya alami (tidak ada driver untuk komputer) kemudian saya rinci di artikel ini. Di luar dugaan, sampai akhir-akhir ini artikel yang dibuat pada tahun 2004 tersebut terus dikunjungi dan dikomentari orang. Beberapa komentator menuliskan solusi yang mereka temukan, dan sepertinya telah berhasil membantu cukup banyak orang. Speechless deh saya 🙂

[ 4 ] Cara cepat belajar PHP

Ini adalah artikel paling populer di situs ini, sampai muncul updatenya.
Updatenya ini kemudian menjadi artikel paling populer di blog ini, walaupun dibuat berdasarkan dari sebuah artikel yang telah berumur hampir 3 tahun !

Dan masih banyak lagi. Apa kesimpulan yang bisa kita tarik dari sini ?

1. Quality Content is King :

Bukan status fresh atau basbang (basi banget). Content yang berkualitas akan terus bermanfaat bagi banyak orang, tanpa peduli waktu.

2. Perbaharui content Anda :

Sebagai layanan publik, jika ada artikel Anda yang populer namun sudah tidak up to date, coba sisihkan waktu untuk memperbaharuinya. Maka artikel tersebut akan menjadi semakin bermanfaat secara signifikan.

3. Jangan matikan fasilitas komentar

Memang spammer adalah salah satu hal paling menyebalkan di blog, namun mematikan komentar bukan solusinya. Plugin Spam karma 2 adalah salah satu solusi paling ampuh untuk melawan mereka.

Pasang spamkarma 2, hidupkan fasilitas komentar – dan amati dengan penuh rasa takjub bagaimana artikel-artikel lama Anda kemudian jadi hidup kembali !

4. Backup

Artikel yang berkualitas itu seperti anggur – makin lama maka semakin diminati. Lindungi dengan melakukan backup blog/website Anda secara rutin.

Bagaimana dengan blog Anda ? Apakah ada juga banyak artikel “uzur” yang justru makin populer ?
Bagilah ceritanya dengan kami disini!

Firefox: Save As Image

Save As Image is a little-known Firefox plugin/extension which is very, very useful. Last time I checked, there’s only 27 webpages pointing to it. But if you’re a web designer / developer, you’ll be able to save precious time by using this small plugin.

Part of your work as web designer / developer is to take screenshots of website and then present it to your client as mock-up, or to quickly point out errors, etc. But most of the time, the website won’t fit on your computer screen.

Usually you’ll take a screenshot, scroll down a bit, take another screenshot, scroll down again, and so on. At the end, you’ll have to stitch the screenshots together into a single file.

No more such hassle with this plugin. Just install, and then you’ll be able to generate the whole webpage screenshot in a snap.

For Firefox 1.5.x users, you can download the plugin from here.

Bemo Live

Kemarin ini seorang veteran jaringan BBS / Bemo Net (aka the original junkers network) kembali muncul. Masih tetap dengan inisial *MR* . Dan, kawan-kawan lainnya masih tetap ngelaba juga… *gdubrak* oi, sadar euy, rambut sudah pada mulai putih dan buntut sudah panjang, ha ha. 😀
.
Terlampir satu cuplikan diskusinya untuk pelepas stress Anda :
.

From: “* MR *”
Date: Tue, 1 May 2007 18:15:52 -0700 (PDT)
Subject: [batavia] produk

Yang punya baru satu belon tau ya… X-P
biarpun pabriknya sama, spec hardwarenya sama, OSnya beda2 lho

anakku yang pertama WINDOWS, user friendly banget 🙂
yang kedua rada rewel, model2 DOS, ga bisa multitasking, kadang masih ngehang
yang ketiga keliatannya LINUX kali.. masih belon jelas.. belon satu taun dirakitnya

he..he

*MR*

—– Original Message —-
From: Indra Pramana
To: bemo-batavia@yahoogroups.com

Bikin lagi aja Don… gitu aja kok repot… *ala GusDur*

😀 😀

-ip-

At 02:13 PM 5/1/2007, Donny Hariadi wrote:
>Hehehe… Gue juga baru satu. Tapi itu kejadian 2 tahun yang lalu… Di
>Asih juga. Di mana2x spec hardware-nya sama koq. OS-nya juga udah
>standard. Tinggal loe programnya gimana… Hehehe… Gue jadi kangen
>masa2x anak gue umur segitu… :p
>

>Boyke Bader Brillianto wrote:
> >
> > Anak pertama don…. masih pemula bgt gw nih….
> > Pulang dari rumah sakit gw shock karena ternyata gak dikasih Operation
> > Manual-nya untuk baby gw….
> > Padahal gw paling seneng kalo punya maenan baru, apakah itu gadget,
> > hape, games, dll yg pertama gw buka adalah manualnya.
> > Gw cari2 di internet juga blm dapet tuh .pdf nya yg lengkap…
> > Ada 1 yg paling mirip malah manualnya tamagotchi.. .simple banget
> > teorinya, misalnya kasih makan, bersihin popok, tidurin, mandiin, that’s
> > it…
>
> > Tapi prakteknya banyak inconsistent variables… .. ujung2nya pake
> > trial-n-error concept aja deh hehehe.

From: “Abimanyu P.K. Wachjoewidajat”
Date: Tue, 1 May 2007 17:03:54 +0700

wah nama M*r*a R*g**a akhirnya nungul lagi di wahana bemo.. tapi ini si M yang asli atau singkatan Moyke Rader? :)) :)) :))

Abi

—–Original Message—–
From: bemo-batavia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 01, 2007 11:39 AM

bukannya *Matahari dan Rembulan* ? he..he…
iya iyah bener…
btw.. dulu masih bisa begadang bbs-an pabanyak-banyak mail
sekarang udah punya anak 3… ga ada waktu 🙂
ini kebetulan di tempat kerja ada internet online 24 jam, jadi kalo pas ada waktu,
nyempet2in melihat ‘dunia’

*MR*

On 01/05/07, * MR * wrote:

wah selamat.. selamat…
ngomong2… semua udah pada punya anak istri neehh?

*MR*

—– Original Message —-
From: Indra Pramana
To: bemo-batavia@ yahoogroups. com

Dear all,

Tentu masih inget dengan rekan kita Boyke Bader yang dulu aktif di
BBS dan Bemonet, kan? 🙂 Berikut adalah berita gembira dari beliau.

Selamat. 🙂

-ip-

>From: “Boyke Bader Brillianto”

>Date: Mon, 30 Apr 2007 16:42:49 +0700
>Subject: [gd508] New Member
>
>Guys,
>
>Sekedar mau kasih kabar gembira nih…
>
>Telah hadir anggota terbaru gd508 executive club, hasil jerih payah
>saya dan istri pada hari kartini tgl 21 April 2007, pukul 17:26 WIB di RS Asih
>Kebayoran Baru, dgn prosedur
>spontan dgn bobot 3000 gram dan panjang 49 cm. Namanya Neshandra.
>
>Terima kasih atas doanya, dan mohon maaf bagi yang baru menerima
>kabar hari ini, kebetulan baru bertemu dgn internet hari ini,
>setelah cuti seminggu penuh.
>
>Tapi tidak ada kata terlambat untuk memberi kado atau bentuk ucapan
>selamat dalam bentuk materi lainnya. PO BOX dapat dibuka sewaktu2 di
>area Starbucks, Coffee Bean atau tempat2 keriaan lainnya di Jakarta.
>
>Hormat kami,
>
>Boyke & Istri