Monthly Archives: April 2016

Awas Trik Biaya Kirim

:: Salah satu trik meraup uang di eBay adalah dengan mempermainkan ongkos kirim. Bukan sekali dua kali saya menemukan ongkos kirim yang berkali lipat dari harga barangnya sendiri 🙂 Nampaknya kini trik ini mulai dilakukan juga di situs eCommerce di Indonesia.

Contoh terlampir bisa dilihat, ketika saya mencari baterai A23 untuk bel rumah. Ada yang harganya hanya 6000, sementara saingannya 8000.
Tentu kita cenderung akan beli yang lebih murah itu ya ?

Ternyata, ongkos kirimnya 19.000 ! Edan 😀 total jadi 25.000

Bandingkan dengan saingannya yang lebih mahal tadi, ternyata setelah ditambah ongkir (ongkos kirim), menjadi hanya 17.000 🙂

===
eBay mengatasi soal ini dengan cara memberikan opsi menampilkan barang berdasarkan Harga+Ongkos Kirim 🙂 jadi sudah harga bersih. Tidak ada kejutan lagi 🙂 screenshot terlampir.

Sebaiknya situs eCommerce disini bisa meniru ini juga. Agar trik jadul seperti ini tidak mengecoh lagi. (y) 

Post imported by Google+Blog for WordPress.

Hollywood Menyesatkan Kita Tentang Orang Tenggelam

:: Mungkin ada orang yang mencaci maki ibu ini, karena asyik dengan handphone nya sementara anaknya tenggelam. Padahal, ada kemungkinan bukan demikian hal yang sebenarnya terjadi lho.

Yang banyak orang belum tahu adalah, selama ini kita dikibuli oleh Hollywood. Orang yang tenggelam itu #tidak heboh ! Mereka malah cenderung diam saja, karena, sedang panik berusaha untuk bisa terus bernafas.

Kenali ciri-ciri orang tenggelam yang sebenarnya :

https://youtu.be/X1mVcSUttX4?t=73

http://lifehacker.com/5578943/recognize-the-real-signs-of-drowning-and-save-a-life

Perhatikan video tersebut, lifeguard menyelamatkan anak yang tenggelam itu dari belakang, karena aman – yang sedang panik tenggelam jadi tidak bisa menenggelamkan penolongnya.

===
Jadi, bisa saja sebetulnya ibu itu melihat anaknya sedang tenggelam, namun, dia tidak tahu. Karena selama ini kita diajarkan film & TV bahwa orang tenggelam itu panik & menjerit-jerit – sedangkan anaknya cuma diam saja 🙁

===
Seperti ditulis oleh Mario Vittone : http://mariovittone.com/2010/05/154/

The new captain jumped from the deck, fully dressed, and sprinted through the water. A former lifeguard, he kept his eyes on his victim as he headed straight for the couple swimming between their anchored sportfisher and the beach.

“I think he thinks you’re drowning,” the husband said to his wife. They had been splashing each other and she had screamed but now they were just standing, neck-deep on the sand bar. “We’re fine, what is he doing?” she asked, a little annoyed. “We’re fine!” the husband yelled, waving him off, but his captain kept swimming hard.

”Move!” he barked as he sprinted between the stunned owners. Directly behind them, not ten feet away, their nine-year-old daughter was drowning. Safely above the surface in the arms of the captain, she burst into tears, “Daddy!”

How did this captain know – from fifty feet away – what the father couldn’t recognize from just ten?

Drowning is not the violent, splashing, call for help that most people expect. The captain was trained to recognize drowning by experts and years of experience. The father, on the other hand, had learned what drowning looks like by watching television.

If you spend time on or near the water (hint: that’s all of us) then you should make sure that you and your crew knows what to look for whenever people enter the water. Until she cried a tearful, “Daddy,” she hadn’t made a sound.

As a former Coast Guard rescue swimmer, I wasn’t surprised at all by this story. Drowning is almost always a deceptively quiet event. The waving, splashing, and yelling that dramatic conditioning (television) prepares us to look for, is rarely seen in real life.

===
Bacaan yang bagus : http://listverse.com/2014/06/02/10-disturbing-facts-about-drowning/

Anyway, inilah sebabnya mengapa ada lifeguard / penjaga di kolam renang di luar negeri.

Orang awam mayoritas tidak tahu ciri orang tenggelam, DAN tidak tahu cara menolong yang benar – sehingga kadang malah turut jadi korban juga.

Lifeguard / penjaga kolam sudah dilatih khusus untuk ini semua.

===
Jadi pertanyaan yang seharusnya ditanyakan adalah : dimana lifeguard di kolam renang di hotel tersebut ?

Jika ada lifeguard yang bertugas di kolam tersebut, anak tersebut bisa terhindar menjadi korban.

Inilah pertanyaan yang seharusnya ditanyakan. Bukannya malah langsung menyalahkan ibu si korban dengan membabi buta.

http://m.harianindo.com/2016/04/12/98412/ibu-sibuk-dengan-ponsel-2-anak-tewas-saat-berenang/


Ibu Sibuk Dengan Ponsel, 2 Anak Tewas Saat Berenang
Surabaya – Dua anak tewas di kolam renang Hotel Novotel. Mereka tenggelam. Orang yang seharusnya men…

Post imported by Google+Blog for WordPress.

Awas Bahaya IoT

:: IoT (Internet of Things) adalah alat-alat sehari-hari, seperti kulkas, TV, AC, lampu; yang #cerdas. Jadi berbasis komputer, dan bisa konek ke Internet / Intranet. Potensi manfaatnya besar, dan demikian juga potensi penjualannya 😀 Alhasil kini banyak vendor yang segera membuat produk-produk IoT. Siap panen dari tren baru ini.

Namun sayangnya, sejauh ini saya perhatikan, banyak sekali yang #sangat bermasalah dari sisi security nya. Banyak yang mudah di hack 🙁 termasuk beberapa yang saya beli.

Ada 2 inti masalahnya :

(1) IoT yang mudah di hack.

(2) IoT sangat sulit, atau malah tidak bisa, di update / upgrade softwarenya.

Poin 1 saja sudah sangat bermasalah. Sialnya, banyak IoT yang bermasalah di #semua poin di atas 🙁

Linus Torvalds seperti biasa mampu melihat jauh ke depan, dan mengangkat soal ini. Bayangkan jika pemanas di rumah kita di hack, dan dinaikkan temperaturnya ? Bisa berbahaya sekali ! 🙁

Saran: HINDARI IoT, sampai para vendor mau untuk mulai memperhatikan aspek security / keamanan produk mereka.

IoT should (must) be secure by default.

http://readwrite.com/2016/04/06/linux-founder-speaks-iot-pl4/

Linux founder Torvalds talks IoT at Embedded Linux Conference
Linux founder Linus Torvalds attended the Embedded Linux Conference & OpenIoT Summit for the first time, to discuss Linux embedded systems and IoT devices.

Post imported by Google+Blog for WordPress.

STOP SECURITY GAYA RASIS

:: Beberapa hari yang lalu istri saya masuk ke Mall Aeon bersama bayi Inara. Semua pengunjung di depannya dibiarkan lewat begitu saja oleh security – dan mendadak dia saja yang dihentikan untuk diperiksa.

Dia tahu bahwa dia sedang menjadi korban racial profiling – pemilahan berdasarkan SARA. Etnis lainnya malah dibiarkan lewat begitu saja oleh security.

Apa security Mall Aeon tidak tahu, bahwa ini adalah diskriminasi ?

Apa security Mall Aeon tidak tahu, bahwa yang melakukan pengeboman di #Mall Alam Sutera adalah etnis yang mereka loloskan barusan itu….?

Terorisme itu tidak kenal #SARA : suku, agama, ras, dan antar golongan !

Racial Security Profiling is a very stupid & dangerous security policy.

Memilah-milah proses keamanan berdasarkan SARA adalah kebijakan security yang paling bodoh & berbahaya.

===
Istri saya memutuskan untuk melawan.

Dia langsung acungkan handphone dia ke muka petugas security, dan menyatakan bahwa petugas tersebut akan dia foto, jika tetap nekat bertindak SARA kepada dia.

Akhirnya dia batal menjadi korban perlakuan SARA.

===
Tolak perlakuan SARA di mana pun juga.

Demi keamanan kita semua bersama. Mari.


Post imported by Google+Blog for WordPress.