
Ini karena badai fitnah yang menerpa Indonesia sejak Pilpres 2014.
Bayangkan saja, Pilpres 2014 itu masih #manual. Sistim IT nya hanya untuk #menampilkan hasil, bukan pembuat keputusan.
Tapi, tetap saja difitnah habis-habisan. Dituduh kena hack lah, dituduh curang, dst. DAN publik banyak yang percaya.
Saking masif serangan fitnah itu, publik sampai percaya bahwa Pilpres yang MANUAL ini kena hack secara digital. Wow.
——-
Badai fitnah itu baru hilang setelah rakyat bangkit melalui KawalPemilu, dan membuktikan bahwa tidak ada kecurangan di Pilpres 2014.
=======
Bayangkan saja, Pilpres 2014 yang MANUAL ini bisa sampai berada dalam situasi kritis, difitnah kena hack secara Digital.
Bagaimana dengan eVoting, yang memang sistim digital ?
Sudah siap dihajar badai fitnah ?
Mau apa ketika sistim yang sudah dibuat dengan susah payah ini dengan mudah dianggap tidak sah, karena "ah itu kena hack tuh!"
Mau apa kalau sudah begitu ?
=======
Ini baru masalah dari soal sosial, fitnah. Kita belum masuk masalah teknisnya sendiri.
Indonesia itu BESAR.
Cuma orang bodoh yang meremehkan hal ini.
Sangat banyak TPS yang tidak ada akses Internet. Bagaimana mesin eVoting mau konek ? Dibawa ke KPU daerah dulu = lambat juga = apa bedanya dengan yang manual ?
Ketiadaan akses Internet ini biasanya diakali dengan link via Satelit = sangat mahal.
Padahal katanya eVoting itu supaya hemat. Eh akhirnya malah lebih mahal juga.
Dst, dst.
===========
Dan ini BELUM membahas masalah-masalah secara detail & mendalam, seperti sekilas disinggung disini : https://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_voting#Documented_problems
==========
Dan ini BELUM bicara soal #akuntabilitas – apakah hardware & software eVoting bisa dipertanggung jawabkan secara terbuka ?
Karena tanpa keterbukaan & akuntabilitas, maka eVoting nya adalah permainan belaka.
===========
Secara ringkas, jangan remehkan & anggap enteng soal eVoting.
Semoga menjelaskan eforia eVoting di media massa selama ini 🙂
=====
Keterangan gambar: mesin eVoting eSlate DRE, yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk difabel / penyandang cacat. Seperti label Braille, tombol Jelly untuk mempermudah penderita masalah motorik, dst.

Post imported by Google+Blog for WordPress.
Paytm Recharge Coupons & Cashback Offers
semoga kinerja sudah lebih baik sebelum diterapkannya evoting
die Informationen sind sehr nett und hilfsbereit zu uns, ich danke Ihnen sehr.
sebenarnya apapun caranya, pemilihan presiden ataupun pejabat lainnya tetap ajah ada masalahnya, karena… yaaa inilah hidup..
kalau gak ada masalah mah gak seru, haha..
tp kalau ada masalah juga bikin pusing, hahaha…
Bener om, yang langsung coblos aja kejelasannya susah apalagi epoting :'(
by. Citra Buku
salah satu penyebab utama adalah masih tidak siapnya mental rakyat Indonesia dalam menghadapi persaingan.. terlebih lagi jika jago yang dia dukung sudah memberi banyak ‘manfaat’ kepadanya
Wih mantaf
kenapa tidak memakai sistem lama saja? karena banyak orang indonesia yang paham dengan e-voting ini
http://konveksi.in
kurang efektif dan kurang elektabilitasnya kalau e voting diterapkan di indonesia… bakal banyak yang tidak menerima dan pastinya gugat menggugat membuat MK semakin sibuk
bener gan.. jadi bikin panas
Ketentuan ini harus dipertimbangkan lagi..
nah saya setujuuu
Saya sependapat.