Tag Archives: startrek

Thank you Seven of Nine for the info : Tricorder di Star Trek sudah menjadi kenyataan…

Thank you Seven of Nine for the info : Tricorder di Star Trek sudah menjadi kenyataan : 

Reshared post from +Jeri Ryan

Holy crap. They actually made a tricorder! 
#StarTrek  technology FTW!
(via +Declan de Barra on Twitter)

Holy Spock! The Star Trek Medical Tricorder Is Real, And It’s Only $150
The device you’re looking at is called the Scanadu SCOUT and, basically, it’s a medical tricorder that will give you precise vital information about any human being within seconds, just on contact.

Post imported by Google+Blog for WordPress.

Star Trek : Inspirasi Untuk Semua

Seperti banyak orang lainnya, awal perkenalan saya dengan seri Star Trek sangat mengesankan. Melihat berbagai pesawat luar angkasa & teknologi masa depan yang ditampilkan di berbagai serinya. Menakjubkan sekali melihat bagaimana manusia bisa bepergian dengan mudah tidak lagi hanya antar planet, namun bahkan antar bintang. Mesin teleport, yang bisa memindahkan benda & makhluk hidup dalam sekejap. Dan berbagai hal lainnya.

Sejalan dengan waktu, saya mulai menyadari bahwa ada banyak pelajaran yang bisa didapatkan dari setiap episodenya. Gene Roddenberry, pencipta seri ini, ternyata memang merancang seri ini untuk menyajikan 2 hal di setiap episodenya : “adventure story, and morality tale

Dikutip :

Roddenberry intended the show to have a highly progressive political agenda reflective of the emerging counter-culture of the youth movement, though he was not fully forthcoming to the networks about this. He wanted Star Trek to show humanity what it might develop into, if only it would learn from the lessons of the past, most specifically by ending violence.

An extreme example is the alien species, the Vulcans, who had a very violent past but learned to control their emotions. Roddenberry also gave Star Trek an anti-war message and depicted the United Federation of Planets as an ideal, optimistic version of the United Nations.

Dan memang sangat, amat mengesankan menyaksikan bagaimana umat manusia di film Star Trek ini menjadi umat yang satu : manusia. Tidak ada lagi suku anu & suku itu, ras ini & ras itu.
Semuanya sama, yaitu manusia; dan juga mendapatkan perlakuan & hak-hak yang sama. Ini adalah pemandangan yang sangat menyejukkan, di tengah-tengah berbagai konflik SARA yang terjadi setiap hari di berbagai penjuru bumi pada saat ini.

Selain itu, masih ada banyak lagi pelajaran yang bisa kita dapatkan dari berbagai episode Star Trek. Seperti :

  • Kepemimpinan : Tokoh utama di setiap film Star Trek adalah pemimpinnya. Ada kapten pesawat angkasa, seperti Kirk, Picard, Janeway, dan Archer. Atau pemimpin stasiun luar angkasa, seperti Benjamin Sisko.

    Dan setiap tokoh tersebut menampilkan kemampuan leadership yang luar biasa. Ketegasan, kemampuan bernegosiasi dengan semua pihak, delegasi, kontrol / pengawasan, empati, kesabaran, keberanian, pengorbanan untuk bawahannya, kemampuan mengambil keputusan dibawah tekanan — dan semuanya tetap dengan menjunjung prinsip-prinsip mereka, seperti prime directive, dll.

    Berbeda sekali dengan para pemimpin zaman sekarang, yang bisa membuang-pasang prinsip mereka, seperti sebuah celana dalam saja.
    Para pemimpin di Star Trek ini bisa lembut namun tetap tegas, bisa kompromi tanpa mengorbankan prinsip & etika, dan rela mati demi keselamatan anak buah mereka. Luar biasa.

  • Keadilan : ini adalah satu lagi tema yang kerap diangkat secara rutin di berbagai episode Star Trek. Keadilan berlaku tanpa pandang bulu. Hukum yang ada bisa diabaikan ketika bertentangan dengan keadilan.

    Sekilas terkesan unik & nyeleneh, tapi, seharusnya memang justru demikian. Berbeda dengan di Indonesia, yang menjunjung prinsip “superioritas hukum”. Sehingga, bisa terjadi hal-hal aneh seperti anak kecil dipenjara, orang miskin yang kelaparan ditangkap, dst. Dimana semuanya itu sudah sesuai dengan aturan & prosedur hukum. Namun, tentu saja bertentangan dengan keadilan.

  • Persamaan Derajat : Kalau kita ingat situasi di tahun 1966, yaitu ketika Star Trek mulai ditayangkan, maka film ini adalah sesuatu yang luar biasa.

    Di masa rasisme terhadap ras Afrika / negro masih sangat kental, salah satu tokoh utama di film Star Trek adalah orang hitam dan perempuan. Ingat bahwa negara Amerika yang katanya pro demokrasi itu sampai sekarang masih belum pernah punya presiden perempuan 🙂
    Munculnya tokoh perempuan hitam di bridge, tempat pusat komando pesawat di Star Trek, menjadi inspirasi banyak orang. Salah satunya adalah Whoopi Goldberg, yang kemudian menjadi aktris terkenal, dan belakangan juga ikut serta di film seri Star Trek “Next Generations”.

    Tidak cukup demikian, juga ada tokoh dari Rusia (ingat, ini pada masa perang dingin / Cold War dengan Soviet), Scotland, dan Asia. Ini adalah hal yang luar biasa untuk sebuah seri TV.

    Star Trek mencoba menyampaikan pesan bahwa semua manusia itu sama derajat & haknya. Tidak ada toleransi terhadap rasisme di Star Trek.

    Malah kemudian Star Trek maju satu langkah lagi — setiap sentient being, makhluk hidup yang cerdas, itu sama derajat & haknya.
    Ini tentu saja cukup menggugah pikiran. Suatu hari, jika kita menemukan makhluk hidup cerdas lainnya selain manusia, maka kita sudah diingatkan oleh Star Trek untuk juga memperlakukan mereka dengan baik.

    Di tengah berbagai konflik ras & etnis di berbagai penjuru di dunia, pesan perdamaian dari Star Trek ini sangat menyejukkan bagi kita semua.

  • Honour : Sifat ksatria itu bukan cuma monopoli para tokoh di abad pertengahan. Para kapten & tokoh di film-film Star Trek menunjukkan bagaimana sifat ksatria dilakukan di berbagai situasi dan kondisi. Ketika mereka sudah berjanji, maka ucapan tersebut akan mereka pegang teguh. Ketika sudah ada suatu peraturan / prinsip, maka mereka berusaha keras untuk menegakkannya, walaupun berat & membahayakan nyawa.

    Dunia Star Trek adalah sebuah bentuk dunia yang nyaris ideal, dimana sebagian besar manusia sudah sangat beradab. Sehingga mereka jadi bisa menikmati kehidupan yang sangat nyaman & mencerahkan.

  • Kebebasan & Anti Penjajahan : Prinsip & hukum seperti Prime Directive jelas menunjukkan sikap anti penjajahan. Seperti larangan intervensi ke penduduk lokal, yang teknologinya belum maju. Dimana bangsa yang teknologinya lebih maju dapat menjajah yang lebih primitif dengan mudah, jika saja tidak ada Prime Directive ini.

    Pada era Perang Dingin, ketika Star Trek mulai dibuat, sikap ini cukup berkesan bagi banyak orang. Dan sekarang juga semakin relevan, terutama dengan sikap dari berbagai negara superpower seperti Amerika, yang dengan seenaknya menyerbu & merusak berbagai negara lainnya…

Masih ada banyak lagi pelajaran yang bisa kita tarik dari Star Trek, seperti dibahas Huffington Post disini. Atau versi komedinya seperti dibahas oleh Ashok Kumar di Slideshare, “10 Important Life Lessons from Star Trek” 🙂

Dampak Positif Star Trek

Pada hari Sabtu 6 Oktober 2012, saya dan istri mampir ke acara komunitas IndoStarTrek, di mall Pacific Place. Di acara ini dibahas berbagai seri Star Trek dari awal sampai akhirnya.

Sangat terkesan melihat hadirin di acara ini, jelas nampak ada dari berbagai ras & etnis, agama, dan umur – ada anak-anak kecil juga yang hadir.
Malah penanya terbaik di acara ini adalah seorang anak yang berumur 11 tahun.

Salah satu pertanyaan paling berkesan bagi saya adalah, “apakah dampak positif Star Trek untuk kehidupan kita sehari-hari ?

Mari kita coba lihat bersama-sama :

  • Pro Persamaan / Anti Rasisme : Kita perlu ingat bahwa beberapa dekade yang lalu, dunia ini masih sangat berbeda. Amerika masih sangat rasis. Masih ada beberapa negara yang dijajah / baru lepas dari penjajahan.

    Star Trek membawa pesan kemanusiaan yang universal. Setiap umat manusia adalah sama, yaitu manusia. Ditampilkan dengan visualisasi yang apik, sehingga sangat berkesan bagi sangat banyak orang.

    Saat ini, situasi tersebut sudah jauh lebih membaik. Namun, pesan-pesan dari Star Trek masih tetap relevan. Masih ada banyak kebencian yang terpendam antara satu ras dengan ras lainnya. Antara satu etnis dengan etnis lainnya.

    Menyaksikan bagaimana umat manusia menjadi satu, dan berkali-kali nyaris punah berjuang mempertahankan hidup berhadapan dengan makhluk lainnya yang berbeda total, cukup menggugah dan memunculkan kesadaran. Bahwa kita semua adalah sama, manusia.

  • Inspirasi Teknologi : Sebelum sebuah teknologi baru bisa dibuat menjadi kenyataan, manusia sudah harus bisa membayangkannya terlebih dahulu. Film-film science fiction seperti Star Trek memberikan sangat banyak inspirasi untuk ini.

    Seperti handphone, yang terinspirasi dari communicator di film Star Trek. Atau PDA / smartphone / tablet & Google Earth, yang terinspirasi dari tricorder.

    Berbagai teknologi yang tadinya hanya dikhayalkan di Star Trek terus bermunculan & mulai menjadi kenyataan. Seperti mesin Teleport, kini sudah ada di Amerika & Austria.
    Memang masih sangat banyak keterbatasannya. Namun, untuk sebuah teknologi yang tadinya dikira mustahil, maka sekedar ada saja tentu sudah bagaikan mukjizat 🙂

    Malah ada engineer yang berhasil membuat desain pesawat luar angkasa Star Trek, yang sudah bisa dibuat dengan teknologi yang ada, dalam waktu 20 tahun.

    Desainnya tersebut bisa membawa manusia ke Planet Mars dalam waktu 90 hari. Dan pesawat tersebut juga bisa berfungsi sebagai stasiun luar angkasa.

    Jadi, jangan anggap remeh film-film fiksi ilmiah seperti ini.
    Karena inspirasi adalah awal dari realisasi 🙂

Dan masih sangat banyak berbagai dampak positif lainnya dari seri Star Trek, misalnya seperti yang dibahas di sebuah artikel Wikipedia ini, dan berbagai artikel-artikel lainnya di berbagai penjuru Internet.

Bagi saya pribadi, ada banyak pelajaran yang saya dapatkan dari berbagai episode Star Trek. Contoh nyata kepemimpinan berbagai kapten nya banyak yang bisa dipraktekkan. Namun, salah satu pelajaran paling berkesan adalah justru dari seorang dokter, yaitu Beverly Crusher.

Yaitu, “The only way to hurry is to take your time

Dalam salah satu episode Star Trek versi buku, berjudul “The Soldiers of Fear”, Beverly Crusher diperlihatkan sedang dalam tekanan untuk mengerjakan sesuatu dengan secepat mungkin. Kawan-kawannya sedang sekarat terkena senjata biologis yang belum dikenal.

Dikutip :

Over the years, she had learned that taking her time was the only way to really hurry.
Any other method caused her to make mistakes.

Saya tersentak. Ini adalah kesalahan yang sering saya lakukan.

Karena terburu-buru, saya jadi melakukan berbagai kesalahan, dan bukannya jadi lebih cepat, namun akhirnya malah jadi menghabiskan lebih banyak waktu — selain mengerjakan pekerjaan tersebut, ditambah lagi dengan memperbaiki berbagai kesalahan yang terjadi.

Sejak itu, saya selalu berusaha untuk bekerja dengan cukup cepat, namun tetap mengutamakan ketelitian.

Tidak terhitung berapa banyak waktu yang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik karena petuah tersebut. Ini adalah satu dari berbagai pelajaran baik yang saya dapatkan dari Star Trek.

Penutup

Di zaman yang penuh dengan konten sampah di berbagai media massa; sinetron galau, infotainment gosip, dst; film-film seperti Star Trek merupakan alternatif yang jauh lebih mendidik. Kita berharap agar di masa depan akan ada makin banyak konten berkualitas seperti ini.

Terimakasih kepada Pak Gene Roddenberry atas warisannya ini. Semoga suatu hari, umat manusia bisa menciptakan dunia yang ideal seperti yang dicita-citakan oleh beliau.