Insiden lift Ratu Plaza

Baru membaca di blog Paman Tyo bahwa ada insiden lift di Ratu Plaza. Baru naik sejauh satu setengah lantai, lift tersebut jatuh.

Saya jadi penasaran, karena rasanya dulu pernah membaca mengenai fitur security lift, sehingga hal ini seharusnya tidak terjadi. Googling sebentar, dan ketemu link ini.

Ternyata, pada tahun 1854, Otis telah mendemonstrasikan lift yang tidak bisa jatuh.

Lha jadi bingung saya. Mosok sih Ratu Plaza menggunakan lift dengan teknologi pra-1854 ?
Tapi naik lift di Jakarta memang ngeri banget; saya pernah ketemu lift yang pintunya terus menutup walaupun tangan saya sudah menekan pintu-pintunya. Untung saya cepat tarik tangan saya tersebut, kalau tidak bisa terjepit dan saya ikut ditarik ke atas …

Mungkin ada yang bisa mencerahkan. Anyway, syukurlah jatuhnya tidak terlalu tinggi, jadi juga tidak ada korban nyawanya.

14 thoughts on “Insiden lift Ratu Plaza

  1. Yang seram saya nih yang kerja di Ratu Plaza. Lift yang pendek saja jatuh bisa seperti itu, apalagi dari lantai 20-an? Memang sih Ratu Plaza termasuk gedung tua, sangat mungkin kalau infrastrukturnya mulai lemah…

  2. hmm, apa disebutkan penyebabnya kabel putus? cari2 kok semua bilang masih dlm penyelidikan?
    bisa jadi yang rusak itu ‘daya cengkram’ lift ke ‘rel’ nya

    btw, untuk nahan pintu lift, kl tangan tidak pas menghalangi sensor percuma aja 🙂 tp kl pas, ga usah pake tenaga jg bakal kebuka lagi

  3. @ak – hati-hati di jalan… ups, di lift 🙂
    .
    @Adityo – ya, ada lift yang pakai sensor cahaya (infrared), yang ini tidak perlu tenaga. Tapi harus pas menghalangi sensornya yang biasanya ada di tengah.
    .
    Nah, lift yang kasus saya itu adalah lift yang pakai sensor tekan. Jadi kalau kita tekan tonjolan di pintu liftnya, maka pintu lift akan segera membuka kembali. Pada kasus saya, ini tidak terjadi 😀
    Seram…
    .
    @Paman Tyo – bengong kan jadinya. Sepertinya soal ini perlu juga diangkat, supaya misalnya jadi ada inspeksi lift-lift di Jakarta. Mana tahu ternyata kemudian ketemu ada banyak lift yang berpotensi masalah. Katanya pencegahan lebih baik daripada pengobatan, tapi …

  4. Pengalaman saya naik lift yang paling menyenangkan adalah lift Paternoster.
    Nyaris tidak pernah antri 🙂 cepat, praktis, tidak bertele-tele. Dan menyenangkan 😀
    .
    Kapan bisa ada di Jakarta ya.

  5. di rektorat ipb lbh baik milih olahraga naek tangga drpd lift yg sering macet, bagi yg ga’ menderita claustrophobia mgk bukan masalah tp temen sy nangis histeris banget .. kan yg laen jd ikut panik:-/

  6. Tempo hari serombongan anak2 TK terjebak di Monas. Saat orang tua yang sudah ada dibawah mau telpon polisi, masih dihalang2i petugas monas.
    Saya lupa persis kejadiannya seperti apa, tapi kayaknya lumayan lama anak2 itu tertahan dalam lift. sereeeeem….

  7. Jelas aja lift-nya jatuh, udah nggak layak pakai gitu. Udah terlalu tua tapi masih dipaksakan beroperasi.

  8. yang saya denger kabar bahwa lift yang mengakibatkan korban di ratu plaza adalah lift dengan type HYDRAULIK (lift hydraulik),yang saya tahu bahwa lift hydraulik dalam penanganannya/servicenya harus teknisi yang berpengalaman. saya rasa yang menangani lift (teknisi yg standby)kurang maksimal merawat lift tersebut.
    jangan pernah takut untuk naik lift….
    salam dari teknisi lift jejen jaenurih E-mail:jaenurih@yahoo.co.id

  9. waduh.. jakarta kota besar kok bisa ada kejadian seperti itu ya?? semoga kedepannya ada peningkatan kualitas keamanan lift di seluruh indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *