Kepada Bpk. Presiden yth : satu solusi energi untuk Indonesia

Akhirnya sudah mulai agak reda ramai-ramai seputar blue energy. Dari awal saya sudah curiga bahwa ini hanya hoax. Karena memang bahkan di negara maju sekalipun belum ada yang (bahkan sekedar mendekati) berhasil dalam melakukan ini.

Tapi saya bisa memahami situasi SBY. Pada level saya saat ini, saya setiap harinya berurusan dengan non-sense (baca: bullsh*t) dalam skala yang cukup membuat overload.
Saya hanya bisa membayangkan seperti apa derasnya informasi non-sense yang membanjiri seseorang di level presiden. Pasti amat sulit untuk memfilter dan memilah-milah berbagai masukan tersebut, mana yang valid dan mana yang tidak valid.

BBM pada saat ini adalah masalah besar. Tidak hanya BBM sebetulnya, tapi masalah suplai energi secara keseluruhan.

Bisa saja SBY meniru Soekarno dan menganeksasi / menasionalisasi berbagai perusahaan energi asing (yang beberapa meraup 100% hasil bumi, tidak membaginya sama sekali dengan rakyat Indonesia) — dan kemudian memanfaatkannya untuk kesejahteraan rakyat.
Namun ini jelas beresiko akan menyebabkan karirnya berakhir seperti Soekarno pula – dikudeta oleh bawahannya sendiri yang dibantu oleh negara lainnya (baca: “polisi” dunia)

Jadi perlu ada opsi lainnya.

Pada saat ini ada beberapa sumber energi alternatif yang tersedia. Dari berbagai pilihan yang ada, Algae Biofuel nampaknya sangat menarik untuk di follow up, karena potensinya yang bisa langsung menolong rakyat jelata.

Secara sederhana, buktinya bisa dilihat pada chart yang ditampilkan pada posting ini. Sangat menarik bukan ?

Algae Biofuel ini tidak merusak ekosistem ataupun merampas makanan pokok orang, karena hanya memerlukan matahari + CO2 + air untuk berproduksi. Sangat ideal sekali.
Dimana memang negara kita, karena lokasinya di khatulistiwa, sangat berlimpah dengan semua hal tersebut.

Masalah terbesar Algae Biofuel adalah biaya produksinya yang sangat mahal. Awalnya Algae Biofuel diproduksi dengan menggunakan kolam yang berukuran raksasa. Ini sangat tidak ekonomis.

Tapi kemudian ditemukan cara untuk mengembangbiakkan tumbuhan bersel satu ini secara vertikal !

Mendadak dalam waktu singkat, Algae Biofuel menjadi feasibel untuk diproduksi secara massal & komersial.

Ditambah lagi kemungkinan implementasi Algae Biofuel dalam closed loop, menjadikannya sebagai alternatif yang paling menarik.
Implementasi dalam closed loop memungkinkan limbah pabrik dimanfaatkan untuk menjadi bahan pengembang biakan tumbuhan bersel satu ini.

Nah, mudah-mudahan kita juga bisa segera menikmati Algae Biofuel ini di Indonesia.

OK, back to work — masih ada backlog pekerjaan yang musti saya selesaikan karena sakit beberapa minggu kemarin ini πŸ™‚

(*) image courtesy of Seattle PI

33 thoughts on “Kepada Bpk. Presiden yth : satu solusi energi untuk Indonesia

  1. semoga saja para penentu dan pelaksana kebijakan di negara ini bisa dan mulai berpikir alternatif untuk membuat kebijakan-kebijakan yang betul-betul pro rakyat.
    thx mas for sharing

  2. semoga aja bisa direalisasikan….
    bukannya malah percaya sama Mas Joko dengan Blue energy-nya,
    kadung malu sama seluruh dunia..mr president.

  3. sepertinya teknologi algae biofuel ini baru akan established bbrp taun ke depan krn masih ada bbrp hambatan dalam desain. tapi bahkan dgn teknologi saat ini pun yield-nya sudah 100 kali jatropha (jarak). mungkin yg harus dijaga agar tdk terjebak hype dan jadi kontraproduktif seperti yg sudah2 πŸ˜› and also don’t put all the eggs in one basket πŸ˜€

  4. Lapor pak.. Link ke youtubenya error. Hasil dr youtube The URL contained a malformed video ID…

  5. thanks atas info dan link youtube-nya, kebetulan saat ini saya sedang terlibat dalam pembuatan fotobioreaktor, tetapi masih skala lab. tujuan utama dari riset ini adalah utk menyerap CO2 dari industri.

  6. yang sebenarnya melimpah disini ya energi surya. masih mahal? karena belum dikembangkan secara massal.

    jangan mengharap negara maju akan mengembangkan lebih lanjut krn (kebanyakan) negara maju bukan di wilayah tropis, jadi secara matematis tak terlalu ekonomis buat mereka.

  7. jadi inget Lomba Karya Ilmiah Remaja nasional 1992 : Pembuatan Pupuk Kompos Kaya Nitrogen dari algae (asal jadi oke saja lah), juara harapan II, hmmm…….

  8. kemarin saya nonton TV di ANTV kalo di jawatimur ada sebuah pemukiman di mana 55 org warganya menggunakan Biogas kotoran manusia sebagai pengganti gas dan minyak (utk kebutuhan rumah tangga).

    walaupun biogas bukan pengganti bensin, setidaknya ini juga merupakan sumber energi alternatif, dan yg pasti: bukan hoax.

  9. bagaimana dengan cocodiesel atau coconut biodiesel, katanya lebih cheap dan lebih mudah didapat bahan bakunya.
    yang lebih gila lagi ada juga yang pake air garam (cmiiw), coba nonton di youtube : http://www.youtube.com/watch?v=Tf4gOS8aoFk
    impossible kayaknya

  10. @rani – mungkin yg harus dijaga agar tdk terjebak hype dan jadi kontraproduktif seperti yg sudah2 πŸ˜›
    .
    Hype / gembar-gembor itu seringkali diperlukan sih, agar tidak malah dicuekin oleh kita sendiri (baca: rakyat / yang akan mendapatkan manfaatnya) karena tidak ngeh.
    .
    Tapi memang eksekusinya harus hati-hati agar, seperti kata Anda, tidak kontraproduktif πŸ™‚
    .
    and also donÒ€ℒt put all the eggs in one basket πŸ˜€
    .
    Betul sekali… musti ada strategi energi nasional yang robust, idealnya.

  11. @beast – yang sebenarnya melimpah disini ya energi surya. masih mahal? karena belum dikembangkan secara massal.
    .
    Betul sih, oh ya kemarin ini juga saya baca ada penemuan sel surya baru, dimana efisiensinya jauh lebih baik daripada sel surya yang sudah ada.
    Mudah-mudahan bisa segera tersedia secara massal.
    .
    Memang energi surya ada satu kekurangannya, yaitu kurang portabel. Densitasnya juga lebih kecil per satuan volume/luas.
    .
    Nah, energi surya yang diserap oleh Algae ini dan menjadi biofuel lebih portable, dan densitas energinya juga lebih tinggi. Jadi akan sangat menarik untuk banyak skenario.
    .
    jangan mengharap negara maju akan mengembangkan lebih lanjut krn (kebanyakan) negara maju bukan di wilayah tropis, jadi secara matematis tak terlalu ekonomis buat mereka.
    .
    Kalau Amerika mungkin masih agak mendingan, karena masih ada negara bagiannya (terutama sebelah selatan) yang cukup mendapat sinar matahari.

  12. @chodirin — ini alternatif yang menarik sekali; namun secara image agak sulit untuk dipromosikan oleh presiden πŸ˜€
    .
    Tapi tentu silakan sekali bagi kita untuk memanfaatkannya.

  13. @alex – cocodiesel memang murah — namun kalau sudah diproduksi secara massal, seperti juga dengan biofuel dari tanaman lainnya, bisa berpotensi merusak ekosistem / tanah / alam.
    .
    Algae Biofuel tidak menyebabkan hal-hal tersebut diatas.

  14. @agusset – selamat pak untuk risetnya. Kalau ada informasinya lebih lanjut, saya akan coba promosikan ke menristek juga. Trims.

  15. contoh nyatanya bisa liat di video youtube di alamat
    http://www.youtube.com/watch?v=nsEPJ3f8wVI
    kehidupan nyata memanfaatkan coconut oil untuk biodiesel dan disponsori oleh bule-bule australia yang berdedikasi untuk papua new guinea atau papua nugini, patut untuk ditiru dan memang sudah ada dan dipraktekan (bukan hanya sekedar berandai-andai).

  16. riset yang menarik. tapi bolehkah sy meragukan niat baik pemerintah untuk mengakomodasi ide energy tersebut? regards suhu..

  17. @alex – saya yakin cocodiesel itu bagus. Terimakasih untuk tambahan informasinya.
    .
    Yang saya ragukan adalah implementasinya dalam skala massal
    Contoh: produksi dalam skala jutaan liter per hari.
    .
    Nah, pada skala ini, biasanya akan baru ketahuan berbagai masalah yang sebelumnya tidak ada.
    .
    Ini pengalaman pada biodiesel lainnya (jagung, jarak, dll)

  18. @gus – meragukan tidak apa, tapi jangan sampai menyurutkan niat kita untuk selalu berusaha berkontribusi kepada negara & masyarakat ya πŸ™‚

  19. Menyambung Mas Chodirin, kalau yang saya lihat bbrp hari yang lalu di televisi ada sejumlah petani yang memanfaatkan kotoran sapi untuk bio gas yang digunakan untuk memasak yang dikarenakan harga minyak tanah mahal. Saya salut dengan rakyat desa itu karena mereka kreatif untuk mencari alternatif dan tidak menyerah kepada keadaan dengan naiknya harga bbm.

  20. ladang ber hektar ttg pohon jarak ditelantarkan begitu aja

    biodiesel kan bagus yah pak harry

    btw saya baru tahu klo blue energy itu hoax…

    pdhl saya udah spechless aja…

  21. ada juga yang dikembangkan perusahaan di spanyol, pake tumbuh2an plankton, konon katanya 400 x lebih baik ketimbang bbm alternatif lainnya.
    http://www.indobiofuel.com/menu%20biodiesel%20130.php
    @bang harry
    Yang saya ragukan adalah implementasinya dalam skala massal
    untuk lebih jelasnya baca dulu deh artikel dari koraninteraktif, ada koment dari brig jend marinir slamet santoso :
    BBM Alternatif dari Kelapa
    Rabu, 21 Juni 2006 | 18:34 WIB

    TEMPO Interaktif, Situbondo: Buah kelapa tak hanya diolah menjadi minyak goreng atau santan. Cairan dari buah serbaguna itu ternyata juga bisa menggantikan solar. Bahan bakar minyak dari buah kelapa kini tengah diproduksi di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

    Bahan bakar alternatif itu bisa digunakan oleh masyarakat umum dan merupakan sumber energi bagi alat pertahanan-keamanan milik TNI. PT Incofact Bio-Energy Baluran adalah perusahaan yang memproduksi bahan bakar minyak alternatif itu.

    “Teknologi biodiesel dari bahan baku utama buah kelapa semoga akan menjawab kelangkaan bahan bakar minyak solar di Indonesia,” kata Wakil Komandan Komando Pendidikan Angkatan Laut Brigadir Jenderal Marinir Slamet Santoso.

    Slamet berharap teknologi ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Hal itu disampaikannya seusai penandatanganan kontrak kerja sama PT IBB Situbondo dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Teknologi Tinggi Angkatan Laut di Situbondo, Jumat lalu.

    Menurut Mohammad Yahya Arif, direktur perusahaan yang berlokasi di Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, teknologi PT Indonesia Coconut Factory Bio-Energy Baluran dikelola secara manual. “Kapasitas produksi kami setiap hari hanya sekitar 200 liter solar,” katanya.

    Untuk sementara, hasil produksi tersebut masih dikonsumsi warga sekitar. Sejak awal 2006, warga menggunakan solar-kelapa itu untuk bahan bakar diesel mesin perahu dan diesel untuk pengairan atau irigasi sawah.

    Kelebihan biodiesel asal kelapa ini, selain ramah lingkungan, harganya relatif murah. “Kami membeli Rp 4.000 per liter, lumayan menghemat biaya untuk melaut,” tutur Fathur Dasuki, 38 tahun, salah seorang nelayan warga Desa Sumberrejo.

    Limbah tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alat pendorong roket. Kelebihan inilah yang membuat teknologi biodiesel dilirik oleh lembaga penelitian milik Angkatan Laut itu.

    “Apalagi Indonesia merupakan penghasil buah kelapa, jadi kita bisa langsung memanfaatkan potensi alam itu untuk menghemat energi, terutama untuk menjawab kelangkaan BBM solar,” kata Kolonel Laut (E) Yosef Mursyidi, Komandan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Teknologi Tinggi Angkatan Laut.

  22. Beberapa hari yang lalu Jawa Pos menulis tentang begitu banyaknya karya-karya/penelitian ITS yang fonumenal terbengkalai tanpa ada yang mau investasi. Kayaknya sangat sulit mengharapkan respon pemerintah jika korupsi masih meraja lela

  23. @duit gratisan
    disamping korupsi pemerintah juga ikutan main harga minyak dipasaran dalam bentuk subsidi, bagaimana biodiesel bisa berkembang, lha wong harga jual solar lebih murah dari biodiesel.

  24. Alage ada, kelapa ada, tanaman jarak ada dan jangan dilupakan juga gas yg cukup berlimpah utk dikreasikan sbg sumber energi alternatif. plus energi matahari. apalagi yg kurang ?

    Yang kurang cuma kreatifitas dr menterinya, yg hanya tidur saja – sementara Mr. Presiden sendiri juga tidak dapat berbuat apa2 – tdk tahu apa yg menjadi kewajibannya. tahunya hanya mengutak atik harga minyak, yang ujung2 cuma membuat rakyat makin menderita saja, makan nasi aking, bunuh diri, penjara membludak, busung lapar dsb. dsb.

  25. @Sableng – ada banyak masalah dengan energi alternatif : efek samping, kecocokan dengan keperluan sehari-hari, kerusakan lingkungan, masalah pada skala massal, dst.
    .
    Jadi, jika Anda berhasil membuat energi alternatif di rumah Anda, belum saatnya untuk berkoar-koar. Masih ada banyak pekerjaan lagi yang musti diselesaikan, sebelum temuan tersebut bisa dimanfaatkan oleh orang lain.

  26. Saya setuju dengan alga sebagai energi alternatif ini….
    Ini juga sudah di bahas sebelumnya di blog Priyadi…
    Beliau menjelaskan panjang lebar tentang kebihan alga sebagai energi alternatif…

  27. Hi there, just became alert to your blog thru Google, and located that it is truly informative. I am going to watch out for brussels. IÒ€ℒll be grateful if you happen to proceed this in future. Numerous other folks might be benefited from your writing. Cheers!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *