Tercengang melihat istri seorang kenalan yang, setelah bertahun-tahun tidak punya anak, baru beberapa bulan ini dikaruniai seorang bayi.
Dulu istrinya kerjanya mengeluh terus di Facebook, kesepian di rumah, suami pergi ke kantor setiap hari, sendirian di rumah tidak ada anak.
Sekarang ? Istrinya mengeluh terus di Facebook, anaknya menangis di malam hari, rewel ketika dia mau tidur siang, sebentar menangis, sebentar minta susu, dst.
Haduh…. jadi maunya apa ?? Ini salah, itu salah. Gak ada puasnya ๐
Mengeluhnya di publik / via Facebook pula…..saya yang cuma membacanya saja malu sekali. Entah bagaimana perasaan suaminya…
This post has been reshared 1 times on Google+
View this post on Google+
Post imported by Google+Blog for WordPress.
Seringkali, seseorang melihat rasa syukur dalam sudut pandang yang dangkal รขโฌโข yaitu bila sesuatu menyenangkan dan memuaskan hasrat serta keinginan dirinya sendiri.
Belum diberi anak ibarat ujian semester. Dikaruniai anak ibarat ujian negara. Bila ujian semester nilainya jelek, maka ia harus berusaha lebih keras lagi untuk lulus ujian negara. Bila masih mempertahankan paradigma dan pola lama, jangan harap ia lulus. รฃฦโ
yaaahh speechless ๐
iya, gak kayak kang yahyo, udah dapet agha bawannya hepi mulu ya ? hihihi ๐
nah, trus kalo anaknya udah gede, ngeluh pengen anaknya jadi kecil lagi ? non-stop-whining ๐
amin, amiiiinn…. lirik +Harry Sufehmi juga ๐
beli boneka aja. kalo pas rewel copot baterenya, reset lagi. kalo ga punya anak ngeluh punya anak ngeluh, itu udah positif #infiniteloop of whining detected.