Hahahahah omg this is too funny XD thanks for the laugh !!
Reshared post from +The White House
President Obama and McKayla Maroney are not impressed. http://flic.kr/p/dtQDg6
Post imported by Google+Blog for WordPress.
steady…
Membayangkan presiden RI sesantai ini bisa gak ya? :))
+Dudi Gurnadi Kartasasmita lha ini apa? http://4.bp.blogspot.com/-yaIu7Hed6EE/TrNJ_5T9amI/AAAAAAAAAtY/Ttbunx7RLGw/s1600/ketika+pak+SBY+demam+cherrybelle2.jpg
+Fajran Iman Rusadi hahaha… gak fotogenic banget sih #eh
No funny sama sekali
Presiden pembela penjajah Zionis tak layak dikagumi
Nope, Obama itu presiden Amerika yang paling membangkang terhadap lobi Zionis 🙂 apalagi jika dibandingkan dg Mitt Romney. Bagai langit & bumi.
Iya benar saudaraku +Herry Sufehmi, beliau pemimpin yang lebih populer dan berbeda jauh dgn tipikal presiden sblmnya, banyak hal baik yang telah beliau lakukan.
Beliau jg punya pengaruh besar sekali, namun sayang amanah ini tak bisa berkontribusi besar memperbaiki terutama perkembangan di Palestina saat ini.
Semoga diri kita Allah besarkan sehingga bisa memberi hal lebih banyak dan lebih besar selama hidup di dunia ini.
Maksud komen saya sebenarnya saudaraku +Herry Sufehmi. posting di saat momen kurang tepat, saat sentimen negatif pada penjajah Zionis beserta ibu yang melahirkannya : USA,Inggris lewat kekuasaan boneka PBB
Mohon maaf sebelum dan sesudahnya jika ada hal yang kurang berkenan di hati saudaraku +Herry Sufehmi
Palestina itu tidak akan bisa beres selama negara-negara Arab nya sendiri masih cuek.
Bisa kita bayangkan, Palestina merdeka – tapi, negara baru yang masih lemah ini malah dicueki oleh tetangganya sesama Muslim. Bisa-bisa malah cuma jadi perang saudara, seperti dulu Fatah – PLO.
Palestina ini adalah ujian dari Allah swt kepada kita, sekaligus sindiran terhadap kelalaian-kelalaian kita.
Ketika Muslim sudah bersatu, terutama yang di sekitar Palestina, maka Amerika + Israel pun tidak akan bisa berbuat apa-apa.
Untuk bisa paham maksud komentar saya diatas, silakan baca sejarah awal seputar berdirinya Israel, terutama terkait negara2 Arab di sekitarnya.
Apatisme mereka berkontribusi cukup signifikan.
Satu-satunya pemimpin Arab yang punya nyali terhadap situasi ini adalah Raja Faisal, semoga Allah merahmati beliau.
Sayang pengganti beliau kembali tidak peduli dengan urusan umat.
"beliau juga punya pengaruh besar sekali"
Sistim politik di Amerika memecah power / kekuasaan ke banyak pihak. Senat, Kongres, Presiden, dst. Jadi, statemen ini keliru.
Apalagi dalam urusan Israel. Lobi Zionis masih terlalu kuat. Kekuasaan presiden Amerika yang tidak besar ini tidak cukup untuk menghadapinya.
Silakan bisa baca berbagai artikel berita politik terkait hal ini.
Saya agak sedih saban membaca statement2 yang seperti ini. Kita sibuk menyalahkan & membenci orang lain – bahkan yang sebetulnya banyak membantu kita. Bagaimana umat ini akan bisa bangkit, kalau kita sibuk dg hal ini ?
Problem terbesar ada di diri kita sendiri. Dimulai dari kurangnya ilmu & pengetahuan, baik soal agama maupun wawasan umum lainnya. Dan banyak problem lainnya.
Ketika umat sudah tercerahkan dan bangkit, maka Israel pun tidak akan bisa berbuat apa-apa.
Mas Harry: "Palestina itu tidak akan bisa beres selama negara-negara Arab nya sendiri masih cuek."
Mungkin lebih tepat kalimatnya begini: "Palestina itu tidak akan bisa beres selama dunia Islam dalam kondisi lemah iman dan lemah power."
Karena yg menentukan kemenangan thd Yahudi dan Nasrani bukan faktor Arabnya, tapi Islamnya–meski Arab hampir identik dengan Islam (padahal tidak identik betul).
Jadi yg patut disalahkan bukan cuma masyarakat dunia Arab, tapi masyarakat Islam di seluruh dunia. Kenapa mereka tidak bersungguh-sungguh berjuang agar disegani dan ditakuti oleh musuh-musuhnya.
+Saiful Hamiwanto – secara umum, sangat tepat sekali mas. Ini semua adalah karena kondisi umat Islam sendiri yang memang lemah & belum tercerahkan dengan agamanya sendiri.
Tapi secara khusus / lebih spesifik, memang ada problem besar dengan berbagai negara-negara Arab, sebagai "tetangga" / yang secara fisik memang lokasinya juga paling dekat dengan Palestina & Israel.
Contoh: Mesir itu pernah menganiaya rakyat Palestina secara langsung, misal: dengan menutup jalur ke Mesir, dst.
Dari waktu ke waktu, kita dikejutkan dengan berita-berita tentang bagaimana apatisme mereka turut berkontribusi menambah derita rakyat Palestina.
Iya, betul. Tetangga dekat tentu harus lebih bertanggungjawab ketimbang tetangga jauh.Â
Tapi kalau tetangga jauhnya powerfull, dia bisa ambil alih "wajib kifayahnya" si tetangga dekat.Â
Contohnya AS. Secara geografis dia kan tetangga jauhnya Israel. Tp krn punya hubungan khusus di antara keduanya, maka mereka jauh di mata dekat di hati. Dan takdir Allah saat ini AS sedang powerfull, maka biarpun dipisahkan jarak ribuan km, AS selalu siap menjadi bekingnya Israel.Â
Jadi seandainya Endonesiah powerfull dan rezimnya pro Allah, maka kita tinggal bilang, "Hei jiran Arab, karena ente pade keder sama Israel, biar ane aje yang ngusir Israel dan ngadepin AS."
Sayangnya, saat ini hal itu baru khayalan. Karena tetangga yang dekat dan yang jauh dari Palestina, sama-sama cuek, lantaran sama-sama takut sama Israel dan sekutunya.
'Afwan baru sempat bales,
Bukan takut sepertinya +Saiful Hamiwanto, karena memang direkayasa demikian.
Mereka telah menyerang lebih dulu lewat senjata globalisasi, kapitalisme, demokrasi mentah-mentah, nasionalisme sempit, pendektean via IMF dan boneka PBB, penghisapan sumber energi, dll yg diterima mentah-mentah negara muslim.
Saat kita memasuki area yang sudah sangat dikuasai musuh, kita hanya bisa jadi follower, dibuat bergantung dan diperbudak, butuh usaha keras untuk bisa menang (sebagai institusi/negara bukan pribadi)?
Strategi perang dingin budaya Amerika cs sudah jauh lebih dulu menyerang dan menang di negeri muslim lewat semua media mainstrem yang mereka kuasai menyetir opini dunia, jadi kalo mau dilanjut Perang sesungguhnya tinggal menyembelih musuh (kita) saja. Meskipun dilanjut perang kita akan lebh banyak melawan bangsa sendiri yang sudah terlanjur merasa dekat, akrab dengan cara pandang mereka, akan berdarah-darah.
Yang paling bisa kita lakukan di era potensi sosial media sekarang ini mungkin adalah kita bersatu menjadi corong media alternatif memblokir semua serangan tersebut, hal yang baik dan netral kita ambil yang sekedar budaya dan sampah kita filter
Mohon maaf jika ada salah dan khilaf, semoga Allah tetap mengeratkan kita semua sebagai saudara yang terbuka saling membantu, ikhlash dari hati
Ya, lebih tepatnya bukan takut, tapi tidak berdaya. Persis seperti dilansir Nabi, kita mirip hidangan di meja makan, tinggal dicaplok oleh mereka.