============================
Performa web browser dalam menampilkan font di OS berbasis Linux dan Windows ternyata sangat berbeda jauh. Tampilan custom font dalam website yang digunakan menggunakan browser dalam sistem operasi Linux lebih tajam dan halus dibandingkan dengan tampilan pada browser yang berjalan pada sistem operasi Windows, padahal browser yang digunakan sama (Firefox, Google Chrome, Opera, dan sebagainya).
Saya seringkali bingung karena ketika aplikasi web yang saya kerjakan saya coba pada browser  yang berjalan di Windows, tampilan font tidak setajam browser yang berjalan di bawah Linux, dan terkadang kelihatan rusak.
Ada yang bisa memberikan saya penjelasan tentang hal ini?
Buda Suyasa – Google+ – Performa web browser dalam menampilkan font di OS berbasis…
Performa web browser dalam menampilkan font di OS berbasis Linux dan Windows ternyata sangat berbeda jauh. Tampilan custom font dalam website yang…
Post imported by Google+Blog for WordPress.
Saya juga sempat menyadari ini, namun karena sedang sibuk & tidak sempat oprek, akhirnya menunda investigasinya, dan akhirnya malah lupa 🙂 sampai membaca posting ybs ini.
Toel +Rizqi Djamaluddin yang font-geek 😛
Tapi kita perlu informasi tambahan, pakai Windows dan Linux apa, Broswer apa, halaman situs apa, dan kalau bisa contohnya 😉
Soalnya ada banyak hal yang mempengaruhi:Â
http://sams0n.blog.com/2012/01/23/making-fonts-in-linux-browsers-look-exactly-like-those-of-windows-and-mac/Â
http://www.google.com/fonts/specimen/Arimo
http://www.google.com/fonts/specimen/Tinos
Saya nggak bisa kasih komentar, karena nggak ada buat mencobanya di Windows 😀
Kalau dicoba di Windows dalam Virtualbox apakah efeknya sama?
Saya pernah menyinggung ini sebelumnya:Â https://plus.google.com/u/0/103376379298324675607/posts/aNpY5iA24Y6
Intinya, rendering font di Windows emang kaya gitu. Nothing you can do. Nggak ada solusinya.
http://blog.webink.com/why-fonts-suck-windows-hinting/
Link saya pada post mas +Fahrezal Effendi sebelumnya masih relevan juga untuk ini. 😀
Singkatnya sih, dari pengalaman saya, model Linux ini mirip dengan yang dipakai OS X. Antara semuanya pakai font rendering OS, atau browsernya pakai font rendering sendiri. Tapi kurang lebih tampilannya mirip OS X.
Iya sepertinya setelah pantennya abis, byte-code hinting di Freetype di-enable secara default. Dan kebanyakan Linux pake Freetype.
Ah, sekarang tulisan di Linux lebih bagus karena patennya habis ya, saya baru ngeh sekarang, kok kemarin-kemarin nggak ngena 😛
Thanks ! Saya sudah kabarkan kepada ybs. Semoga jadi tidak penasaran lagi deh 🙂
terimakasih infonya, sangat menarik
http://goo.gl/lVtyx
Thank you for sharing this great information, it was really helpful….
Selamat sore semuanya 😀
Masalah hak paten memang mulai menarik saat ini..
the info is great bro!
thanks for the info, may be useful sob?
keren bnget sob infonya?
thank bro buatifonya?
smoga sukses!
Ok, trimakasih bro infonya. sukses terus artikelnya
maaf gan gak ada yang tau,,,
sudah ada yang tau belom gan, ada yang bisa bantu,