Polusi Suara

Polusi Suara. :: beberapa hari yang lalu, saya & istri menghantar seorang kawan yang telah wafat, ke kubur beliau di Tanah Kusir.

Sialnya, acara tersebut diganggu oleh speaker mesjid di dekat lokasi.

Nyaris sepanjang acara, tidak bisa terdengar apapun,
karena speaker mesjid tersebut sangat berisik. Mengeluarkan suara membaca Quran yang sangat jelek (tidak tartil & tanpa tajwid yang benar, cempreng sambil setengah menjerit, dst)

Kesal bukan main, acara yang hanya akan terjadi satu kali sepanjang masa itu, dirusak oleh sekelompok orang-orang yang egois.

Sejak 1978, sebetulnya Kementrian Agama sudah mengeluarkan aturan & panduan penggunaan speaker mesjid.

Secara ringkas, speaker eksternal hanya boleh digunakan untuk azan.

Sampaikan info ini kepada pengurus mesjid di dekat rumah Anda, agar mereka menjadi tahu, dan tidak lagi melakukan gangguan polusi suara kepada tetangga mereka.

http://marhenyantoz.files.wordpress.com/2013/05/kepdirjen1011978-tentang-tuntunan-penggunaan-pengeras-suara-di-masjid.pdf

Embedded Link

marhenyantoz.files.wordpress.com/2013/05/kepdirjen1011978-tentang-tuntunan-penggunaan-pengeras-suara-di-masjid.pdf

Post imported by Google+Blog for WordPress.

20 thoughts on “Polusi Suara

  1. Mungkin yang ngaji baru belajar baca quran
    Tau baru belajar megang speker he

  2. artikelnya sangat menarik sekali.. Ilmunya sangat berguna.. ilmu saya semakin bertambah setelah saya berkunjung ke blog ini

  3. mengapa anda tidak meminta ijin untuk menghentikan? sebenarnya mungkin saja yang ngaji bisa berhenti atau mematikan speaker internal. saya yakin itikad baik di balas dengan baik

  4. serupa dengan kejadian kemarin di musholla bellagio. saat jamaah magrib, saya merasa terganggu dengan corong dari masjid di belakangnya yang sedang melakukan puji2an kalo orang jawa bilang. entah apa bahasa indonesianya. suaranya sangat keras, memekakkan telinga.

  5. Ada benarnya juga Gan.. Nice Artikel.. bukannya saat ini Kementrian Agama lagi Tinjau Ulang peraturan penggunaan TOA mesjid? cmiiw

  6. Dilematis memang, agama yang membawa rahmat harus di coreng oleh ketidaktahuan dan ke egoisan umatnya sendiri, mulai dari yang terkecil seperti TOA, sweeping warung saat puasa, hingga teror.
    Yah kita doakan saja semoga umat ini di beri hidayah dan segera dipersatukan mas.
    Amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *