Deklarasi Jakarta Serang MUI

:: Apa reaksi Anda, jika suatu hari ada penjual yang mengatakan bahwa Jeruk yang dia jual sebetulnya adalah Apel luar negeri ? Apalagi jika sampai sempat terbeli. Tentu kita akan merasa sangat tertipu 🙂 Jika jeruk, ya katakan jeruk. Jangan malah diakui sebagai apel.

Saya mendapat info soal Deklarasi Jakarta dari seorang kenalan di milis ISNET. Mayoritas isinya bagus, mendorong persatuan umat. 
Namun, ada beberapa poin yang aneh & malah berbahaya. Yaitu poin 2, 3, dan 8.

Terlampir adalah tulisan saya soal ini. 
Semoga membantu membuat kita menyadari potensi bahaya di deklarasi ini.

Deklarasi Jakarta : http://ahlulbaitindonesia.org/berita/3278/deklarasi-jakarta-mengokohkan-persatuan-umat-islam/

===============
>> Kedua, Kami mendukung definisi muslim sesuai dengan Deklarasi Amman.

Setahu saya, Deklarasi Amman ini memasukkan Syiah 12 Imam ke dalam Islam.

Padahal akidahnya berbeda : http://en.wikipedia.org/wiki/Theology_of_Twelvers

Dan, memang saya pun dibilang kafir oleh seorang kenalan Syiah 🙂

Dan Al-Azhar yang dikutip mendukung deklarasi tsb, selama ratusan tahun tidak pernah berposisi demikian, dan sekarang sudah kembali lagi ke posisi awalnya tsb : http://en.wikipedia.org/wiki/Al-Azhar_Shia_Fatwa

>> Ketiga, Kami menyatakan bahwa perbedaan internal umat tidak boleh berujung
>> pada pengkafiran dan penyesatan terhadap sesama muslim; maka kami
>> menyatakan bahwa perbuatan itu haram dan bertentangan dengan syariat.

Sangat tidak setuju,

Jika akidahnya memang berbeda, ya, beda. Beda akidah = kafir.

Katakan apa adanya.
Jika apel, ya bilang ini apel. Jangan malah dibilang jeruk.

Memangnya beda akidah = tidak bisa hidup berdampingan dengan damai ?

Aneh sekali cara pikirnya. 

>> Kedelapan, Kami mendesak pemerintah untuk mengembangkan dan
>> mengimplementasikan UU yang memerangi ujaran dan kebencian dan mendorong
>> penindakan, PEMIDANAAN yang lebih efektif terhadap pelanggaran atas UU
>> tersebut.

NO. Sangat tidak setuju.

Jika tidak ada ajakan untuk melakukan tindakan kriminal, maka, hak berpendapat harus dijamin.

Sudah terlalu banyak serangan terhadap kebebasan berbicara & berpendapat di republik ini.

Ibu Prita yang hanya mengeluh saja, sampai dijebloskan ke penjara, dipisahkan dari anak bayinya.

Karena UU ITE yang ancaman PIDANA nya adalah 6 tahun = karena lebih dari 5 tahun, maka bisa langsung dijebloskan ke penjara walaupun baru status tersangka (BELUM diputuskan bersalah oleh pengadilan)

Sudah sangat keterlaluan hak berbicara WNI di NKRI diberangus. Tidak perlu ditambah lagi.

>> Dr. Haidar Bagir (Cendikiawan Muslim Indonesia),

Langsung jadi paham ketika melihat nama ini.

Salam, HS

On 5/6/14, xxx <xxx@gmail.com> wrote:
>
> — Deklarasi Jakarta untuk Persatuan Umat
>
>> Bismillahirrahmannirrahim
>> Seraya bersyukur dan berharap ke hadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa,
>> dan menyampaikan sholawat serta salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
>> keluarga dan sahabatnya seraya mengakui, bahwa Allah menciptakan manusia
>> berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar mereka saling mengenal dan mengakui
>> bahwa tak ada seorangpun yang lebih mulia dan lebih utama dibandingkan
>> dengan yang lainnya kecuali karena ilmu, iman dan amal baiknya.
>>
>> Dan mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW telah diutus oleh Allah untuk
>> menyempurnakan akhlak manusia, membawa pesan keadilan dan perdamaian serta
>> menyebarkan cinta dan kasih sayang.
>>
>> Dengan tegas mengutuk perkembangan dan perkembangannya virus kebencian,
>> sektarian dan konflik internal di dalam umat Islam yang telah menelan
>> banyak korban yang tidak berdosa di banyak belahan dunia khususnya di
>> negeri-negeri berpenduduk mayoritas muslim seperti Asia Selatan dan Barat,
>> dan memahami bahwa virus kebencian itu kini sedang menyebar ke
>> negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Malaysia.
>>
>> Karena itu, kami para cendekiawan muslim sepakat pada poin-poin dalam
>> deklarasi ini untuk menghadapi dan menghapus virus-virus kebencian dan
>> sektarian dan meluasnya konflik sektarian di dalam umat Islam.
>>
>> Pertama, Kami menyatakan bahwa pembunuhan sesama manusia berdasarkan warna
>> kulit, keyakinan, etnis, dan agama adalah haram dan bertentangan dengan
>> syariat.
>>
>> Kedua, Kami mendukung definisi muslim sesuai dengan Deklarasi Amman.
>>
>> Ketiga, Kami menyatakan bahwa perbedaan internal umat tidak boleh berujung
>> pada pengkafiran dan penyesatan terhadap sesama muslim; maka kami
>> menyatakan bahwa perbuatan itu haram dan bertentangan dengan syariat.
>>
>> Keempat, Kami menyatakan bahwa semua perbedaan di antara sesama muslim
>> harus diselesaikan dengan dialog dan konsensus seraya tetap menjaga
>> kehormatan satu sama lain.
>>
>> Kelima, Kami akan aktif bersama-sama membangun dan menjaga hubungan sesama
>>  mazhab serta organisasi Islam yang berbeda dan menghadirkan kegiatan satu
>> sama lain sebagai cara membangun, dan menjaga dan mengembangkan
>> persaudaraan.
>>
>> Keenam, Kami akan mempromosikan dan menjaga harmoni di antara semua
>> kelompok muslim melalui media cetak, elektronik, dan media sosial.
>>
>> Ketujuh, Kami merekomendasikan agar sekolah-sekolah mengembangkan silabus
>> dan kurikulum yang mendorong perdamaian, persaudaraan, serta persatuan di
>> antara sesama anggota masyarakat muslim.
>>
>> Kedelapan, Kami mendesak pemerintah untuk mengembangkan dan
>> mengimplementasikan UU yang memerangi ujaran dan kebencian dan mendorong
>> penindakan, pemidanaan yang lebih efektif terhadap pelanggaran atas UU
>> tersebut.
>>
>> Kesembilan, Kami menyadari bahwa konflik sektarian adalah jebakan untuk
>> melemahkan umat Islam dan kami harus mencerahkan umat tentang jebakan
>> itu.
>>
>> Kesepuluh, Kami akan aktif memediasi semua kelompok muslim yang berselisih
>> agar bisa melakukan rekonsiliasi. Dan berpegang teguhlah kamu pada tali
>> Allah dan janganlah kamu bercerai-berai (QS 3:103).
>>
>> Jakarta, 4 Mei 2014
>> Cendekiawan Muslim yang hadir dan menyetujui:
>>
>> Dr. Laode M. Kamaluddin (Ketua Dewan Pakar MN KAHMI),
>> Dr. Imam Muhammad Asi (Mufasir, Islamic Center Washington),
>> Dr. Massoed Sadjareh (Direktur of Islamic Human Right Commision, London),
>> Dr. Haidar Bagir (Cendikiawan Muslim Indonesia),
>> Dr. Muhidien Abdul Kadir (Citizen International, Kuala Lumpur)
>> Dr. Anis Baswedan (Presidium KAHMI dan Dosen Paramadina Jakarta)
>>

================
On 5/8/14, xxx <xxx@yahoo.com> wrote:
> Ada yg kurang.
> – mendukung pemblokiran situs-situs media internet yg menyebarkan berita2 yg
>   tidak jelas, yg tidak mengindahkan prinsip tabayyun.

Ini saya setuju sekali.

Banyak media massa "islam" yang salahnya dobel :

# Tidak islami, dan
# Melanggar prinsip-prinsip jurnalistik : fakta tidak di cek, malah
ikut menyebarkan berbagai hoax (illuminati anyone?), dst.

Yang beginian seharusnya sudah sejak dulu ditangani oleh Dewan Pers.

Salam, HS

================
Pada 7 Mei 2014 20.22, Harry Sufehmi <xxxx> menulis:

Mungkin ada kawan-kawan disini yang bisa membantu memberitahu Dr. Anies Baswedan mengenai kekeliruan di poin 3 ini.

Kasihan nanti kalau beliau jadi mengendorse jeruk sebagai apel 🙂 karena mungkin terlewat maksud lainnya dari poin 3 ini.

Poin 3 ini juga bisa dilihat sebagai serangan kepada MUI — salah satu tanggung jawab MUI adalah menjelaskan kepada umat, mana yang islam,
mana yang sesat, mana yang kafir.

Kalau tidak ya tentu umat akan jadi bulan-bulanan empuk berbagai aliran sesat – gerombolan jeruk akan berebutan mengaku sebagai apel 🙂   NII merajalela merampok umat, LDII, para "ustadz" penipu yang cuma berniat mengeruk kekayaan dari umat, dst.

Salam, HS

================
On 5/8/14, xxx <xxx@gmail.com> wrote:
> 2014-05-07 18:49 GMT+01:00 Harry Sufehmi <xxxx.com>:
>> >> Dr. Haidar Bagir (Cendikiawan Muslim Indonesia),
>> Langsung jadi paham ketika melihat nama ini.
>
> Yg ini juga satu group mas 🙂
>>> Dr. Massoed Sadjareh (Direktur of Islamic Human Right Commision, London)

Thanks Mas infonya, saya baru tahu 🙂

Ya, beginilah gak asiknya kelompok yang satu ini, mereka bersembunyi di balik berbagai bendera. Gerombolan jeruk yang kompak menyamar sebagai apel.

Padahal kalaupun memang Syiah, so what ? Silakan bebas saja percaya apa yang mereka percayai. Mereka anggap saya kafir pun tidak masalah, faktanya memang berdasarkan akidah mereka, saya ini kafir 🙂

Saya punya teman-teman orang Syiah, dan kita bisa tetap berkawan dengan hangat.

Atau mungkin itu karena faktor Inggris ya 😀 udaranya yang dingin, bikin kepala adem, hihihi.

Disini mungkin karena udaranya panas, bawaannya juga pada jadi panas & ngawur melulu 🙁

Salam, HS

Deklarasi Jakarta: Mengokohkan Persatuan Umat Islam | Ahlulbait Indonesia
Maraknya konflik internal di kalangan kaum Muslimin disebabkan merebaknya virus kebencian sektarian yang sengaja dihembuskan sebagian kelompok yang merasa dirinya paling benar, telah menelan banyak korban jiwa di berbagai belahan dunia. Hal itulah yang mendorong Korps Alumni Himpunan Mahasiswa …

Post imported by Google+Blog for WordPress.

37 thoughts on “Deklarasi Jakarta Serang MUI

  1. Saya awam masalah ini tapi ingin mencoba komentar.

    Soal poin 2 dan posisi al Azhar terhadap amman message, Shaykh Mohammed Sayyid Tantawi, Grand Syaikh dari Al azhar sudah ikut mendukung .  (fatwa ke 1 di daftar ini http://en.wikipedia.org/wiki/Amman_Message#Fatwas_of_the_ulama )

    Soal poin 3 mengomentari "Memangnya beda akidah = tidak bisa hidup berdampingan dengan damai ? Aneh sekali cara pikirnya."

    Memang aneh, apalagi dari contoh sampean yang bisa berteman baik dengan kawan syiah, atau saya sendiri sering main futsal bareng beberapa teman dari Iran tanpa menyinggung beda akidah.

    Sayangnya dari contoh seperti kasus kekerasan di sampang dan deklarasi anti Syiah di bandung beberapa hari sebelum deklarasi jakarta ini, saya rasa cara berpikir aneh ini lebih banyak pengikutnya.

    Poin 8 saya tidak terlalu mudeng maksudnya. Seperti apa UU yang diusulkan saja masih mengambang dalam poin itu jadi rasanya sulit untuk diperdebatkan.

    Ya wis begitu dulu, saya pribadi merasa tidak ada salahnya Anies Baswedan ikut mendukung deklarasi ini.

    Dari jauh, berita ini membuat saya bernafas lebih lega, setelah sesak membaca berita deklarasi anti syiah di bandung.

    Salam,

    Aws

  2. +Adianto Wibisono : "Shaykh Mohammed Sayyid Tantawi, Grand Syaikh dari Al azhar sudah ikut mendukung"

    Syekh Tantawi sudah wafat di tahun 2010, dan sudah diganti.

    Beliau juga terkenal sebagai pendukung diktator Husni Mubarak.

    "saya rasa cara berpikir aneh ini lebih banyak pengikutnya"

    Makanya kita musti perbaiki inti / sumber masalahnya itu. 
    Jangan malah sibuk mengurus symptom / output nya 🙂

    Ya ndak beres-beres, akan terus kejadian lagi.

    Pingin bisa hidup damai antar akidah, tapi malah melarang keterbukaan. Piye iki ? Bagaimana bisa jadi ?

  3. Oh iya ternyata syekh Tantawi sudah almarhum, penggantinya syekh al Tayeb menurut saya mirip posisinya. Entah persisnya posisi beliau terhadap Amman message bagaimana, tapi dia tidak menyetujui gerakan anti shia : http://en.wikipedia.org/wiki/Ahmed_el-Tayeb#Sunni-Shia_Relations

    Beda akidah = tidak bisa damai ini memang aneh. Tapi dari pengalaman sejarah jaman Saladin dulu, sampai belakangan ini Syria, Sampang, menurut saya ya potensi konflik ini nyata. Tidak perlu dipertajam atau dikipasi lagi. Deklarasi jakarta saya liat sebagai sesuatu yg bisa meredam.

    Menjelang pemilu, feeling saya kok ini potensi konflik ini malah akhirnya dibuat main-main untuk menambah pendukung.

  4. lebih baik hidup berdampingan secara damai dan tidak saling timbulkan konflik. sunni syiah sulit bersatu namun bukan berarti tidak bisa hidup rukun

  5. +Adianto Wibisono – "Deklarasi jakarta saya liat sebagai sesuatu yg bisa meredam"

    Jadi, solusi konflik antar kelompok agama adalah dengan "mengklaim jeruk adalah apel" dan/atau menyarankan ini ? 

    It does not make any sense.

  6. Ilmu saya tidak cukup untuk menentukan validitas klaim mana yang jeruk atau apel. buat saya dua-duanya buah yang rasanya cukup sehat untuk dimakan. Mencoba menggali lebih dalam klaim ini, kesan yang saya tangkap lebih bersifat politis ketimbang esensi aqidah.

    Sebagai contoh, setau saya, sampai sebelum kasus Assad/Syiria, Yusuf Qardhawi rajin menjembatani Shia dan Sunni. Dia sempat bertemu Khameini sepakat untuk tidak saling menghina.

    Ini dulu, waktu Ikhwanul muslimin dan Hezbollah punya musuh bersama, sebelum saling membunuh seperti sekarang. Dulu saling memuji sekarang malah dicaci sebagai Hizbusyaithon, oleh  Yusuf qardhawi. dan beliau akhirnya mengakui usaha membangun jembatannya dulu salah dan imam-imam salafi/wahabi benar.

    Perubahan posisi beliau terhadap shia, menurut saya bukan karena beda fundamental aqidah. Aqidahnya tetap tidak berubah selama ratusan tahun. Berubahnya adalah setelah melihat apa yang dilakukan Assaad (Alawites) di Syiria. Padahal  tentang alawites ini, ada yang bilang memukul rata alawites sebagai shia sama saja bilang semua orang katolik itu mormon.

    Segala urusan apel dan jeruk ini menurut saya sangat bermuatan politis, dan tergantung situasi dan kondisi. Fatwa, seperti yang sudah anda lihat berubah-ubah tergantung siapa yang mengeluarkan, dan imam mana yang bicara.

    Berhubung saya tidak punya ilmu untuk menilai mana ulama yang benar, dan saya tidak percaya fatwa dan pendapat yang dikeluarkan saat yang bicara sedang emosional, saya ambil posisi yang kemungkinan dampak negatifnya lebih kecil.

    Semoga indonesia tidak mengikuti malaysia dalam menghadapi issue ini.

    Salam,

    Aws

  7. lebih parah lagi tuh yang kasus pengemudi mobil yang menabrak motor yang melawan arus….yang disalahkan adalah pengemudi mobil, mobil na dibakar masa, pengemudinya dituntut polisi atas kasus penabrakan hingga menimbulkan korban…
    bagi ane sih ini sudah sangat aneh…dan mungkin kalau ada pencuri kita bunuh tanpa sengaja karena pembelaan diri juga kita pasti dituntut kalau di indonesia..
    kacamata hukum di indonesia adalah uang dan kekuasaan…baru hukumnya jelas mau gmana

  8. ini kata kata yang sulit di ungkapkan
    mazhab serta organisasi Islam yang berbeda dan menghadirkan kegiatan satu

    sama lain sebagai cara membangun, dan menjaga dan mengembangkan
    persaudaraan.

  9. Kita boleh berbeda-beda pendapat, yang penting selalu damai dan tidak anarki. Yang terpenting adalah kejujuran spt diatas masa jeruk dibilang apel kan menyalahi kodratnya hehe

  10. lebih baik hidup berdampingan secara damai dan tidak saling timbulkan konflik.. great article ,sangat bermanfaat gan

  11. Here’s to the crazy ones. The misfits. The rebels. The troublemakers. The round pegs in the square holes. The ones who see things differently. They’re not fond of rules. And they have no respect for the status quo. You can quote them, disagree with them, glorify or vilify them. About the only thing you can’t do is ignore them. Because they change things. They push the human race forward. And while some may see them as the crazy ones, we see genius. Because the people who are crazy enough to think they can change the world, are the ones who do.” Bandar Bola

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *