Apa sama sekali belum ada yang menonton film ini ? 🙂 Anyway, berhubung saya sudah menunggu selama… 10 tahun? 12 tahun? Too long, basically 🙂 jadi begitu saya lihat poster film Doom di Plaza Senayan, saya langsung menyatakan bahwa saya akan menjadi salah satu penonton pertamanya di Jakarta. Apalagi ketika menyadari bahwa di Inggris film ini baru akan diputar pada tanggal 2 Desember; wow… my condolences, he he.

Di luar dugaan, ternyata partner saya tersenyum mendengarnya, dan mengatakan bahwa dia akan ikut menonton juga. Well, the more the merrier 🙂

Jadi, minggu lalu (24 Oktober 2005), kita mampir ke bioskop PIM2. Bioskop terisi sekitar 2/3-nya, not bad.

SPOILER ALERT: meneruskan membaca posting ini **mungkin** akan menyebabkan Anda membaca beberapa spoiler film ini.

Kami datang agak terlambat, tiba di adegan dimana tim Marinir yang dipimpin oleh Sarge sudah mendarat, dan sedang masuk ke markas UAC di Bumi. Settingnya cukup bagus, walaupun cara teleportnya tidak begitu mengesankan (masuk ke gelembung air – tiba2 muncul di Mars? 🙂 ) — anyway, setting film ini cukup mirip seperti situasi di Doom 3.
Tadinya saya berharap akan bisa melihat Cyberdemon dan Cacodemon a la Doom II 🙂 tapi mudah-mudahan mereka akan muncul di sequel film ini (fingers crossed).

Ada banyak komentar mengenai film ini, tapi yang sangat tepat saya kira adalah dua komentar pertama di IMDB.com.
‘Nuff said.

Quotes? One-liners? It got loads of them – check it out. There are much more here (ok, ok – still, some great quotes there).
Hilarious.

Film ini berjalan dengan tempo agak pelan pada awalnya, namun dengan semakin banyak hal yang ditemukan, tempo film terus meningkat.
Sampai akhirnya tiba di adegan dimana diperlihatkan dari perspektif tokohnya – seperti di gamenya 🙂 adrenaline rush! Adegan perkelahian utamanya juga cukup menarik dan unik.

Di luar dugaan, film ini punya plot cerita 🙂 ada beberapa yang orisinil dan ada beberapa kejutan yang sama sekali tidak disangka.
Very nice.

Walaupun tema film ini adalah action/horror, namun cukup banyak juga kejadian lucu di film ini.
Seperti, ketika Sarge berteriak kebingungan saat tertangkap oleh para zombie: “I’m not supposed to die!!”. Disitulah kita baru sadar, ternyata tokoh utama film ini bukan dia 😀
BFG = Big Force Gun… ?? ROFL. (note: kemudian “dikoreksi” oleh Sarge 🙂 )
Nano walls..
dst.

Film ini mendapatkan rating 18 di Kanada, dan cukup tepat, karena benar-benar banjir darah, dan banyak adegan mutilasi. Yah, seperti gamenya.
Sangat tidak disarankan untuk anak kecil.

Overall, film ini adalah salah satu adaptasi dari videogame yang cukup baik (sekelas dengan Resident Evil saya kira).
Kalau untuk sequelnya bisa dibuat tema demon/hell (gates of hell opened on mars, etc) dan bukannya mutant/zombie, maka saya kira film ini akan bisa menjadi lebih unik (rasanya film tentang zombie/mutant/alien sudah terlalu banyak ya)