Catatan singkat dari Seminar Homeschooling

Walaupun terlambat sekitar 1 jam karena harus mengambil raport anak saya dulu, alhamdulillah kami masih sempat menghadiri acara seminar homeschooling di Gedung Depdiknas.

Mengesankan sekali, ruang acara penuh sesak. Sampai ada beberapa yang berdiri di belakang. Mungkin ada sekitar 300 – 400 peserta pada acara tersebut. Syukurnya masih ada 2 kursi kosong, walaupun terpisah, sehingga saya dan istri tidak duduk berdampingan. Resiko datang terlambat 🙂

Acara pada awal-awalnya banyak membahas technicalities & legislasi seputar homeschooling. Cukup menentramkan karena homeschooling sudah ada landasan hukumnya, dan telah diakui oleh Depdiknas. Sehingga para peserta homeschooling bisa mendapatkan ijazah juga. Kini sedang diusahakan agar homeschooling ini mendapat perhatian & dukungan yang lebih besar lagi dari Depdiknas.

Yang paling menarik adalah presentasi dari Kak Seto. Efficient, very interesting, to the point, dan penuh dengan wawasan-wawasan baru (at least bagi kami). Kak Seto adalah salah satu presenter terbaik yang pernah kami lihat.
Di presentasinya dibahas bagaimana cara untuk mendidik anak yang baik (mengarahkan bukan mendikte, menjadi kawan bukan diktator, dst), berbagai contoh kekeliruan dalam mendidik anak, berbagai kelebihan homeschooling, mengapa homeschooling, dll.
Saya merekam presentasi itu, tapi sayang ternyata hasilnya kurang jelas. Mudah2an ada yang merekam dan hasilnya bagus, monggo kalau bisa di-share dengan kita semua.

Ada juga presentasi dari sponsor. Telkom mempresentasikan mengenai produk eLearning / distance learning mereka yang berbasis web. Sayang presentasi yang dibawakan adalah yang generik, sepertinya adalah yang biasa mereka bawa ke presentasi di perusahaan / corporation. Sehingga kurang relevan untuk para peserta.
Mungkin di masa depan bisa dibuat produk elearning khusus homeschoolers – sehingga kita tinggal membuka website eLearning Telkom dalam kegiatan pendidikan anak-anak kita di rumah. Tentu saja dengan membayar biaya langganan ya. Saya kira ini bisa menjadi peluang bisnis bagi divisi eLearning Telkom.

Karena keterbatasan waktu, maka moderator (Dewi Hughes) kemudian membuka forum tanya-jawab yang terbatas. Tiba-tiba dia di interupsi oleh seorang peserta, yang menuntut agar peserta diberi waktu untuk memberikan tanggapan.
Moderator menerima, dan ybs diberi kesempatan sebagai pemberi tanggapan pertama.

Ternyata, ybs malah mengkritik/menasehati mengenai kehidupan pribadi Dewi Hughes. Di depan 400 orang !
Satu contoh yang memalukan dari umat Islam (mbok ya sebelum memberi nasehat, belajar dulu fikih / etika dakwah). Moderator agak terkesiap, dan bisa sangat mengerti jika dia merasa tersinggung karenanya. Segera moderator mengingatkan peserta ybs untuk menyampaikan apa yang dia sendiri minta tadi, yaitu tanggapan untuk acara tersebut.
Disini saya semakin merasa malu melihat orang ini. Ternyata, tidak ada tanggapan yang dia sampaikan di pidatonya yang panjang lebar ini, malah pertanyaan-pertanyaan. Tidak itu saja, setelah mengatakan bahwa ini yang terakhir, ternyata setelahnya ybs menambah pertanyaannya satu lagi. Total ada 4 pertanyaan yang diajukan, dan nol tanggapan. Shame on this guy.

Penanggap setelahnya cukup bagus, mengingatkan agar Depdiknas mau memberikan prioritas pada homeschooling. Yang mengejutkan, ternyata ibu berbaju biru ini ditendang dari sekolah tempat dulu dia bekerja karena dia adalah guru yang populer di kalangan muridnya ! Dengan tuduhan menggalang massa (hah?), maka dia dipecat.
Kejadian ini persis seperti yang dialami oleh kawan saya – sebagai kepala sekolah, dia sangat memperhatikan anak muridnya; mereka diperlakukan dengan baik dan penuh kasih sayang. Hasilnya ? Dia ditendang oleh yayasan pemilik sekolah tersebut, karena mereka ketakutan dengan popularitasnya ini ! (WTF)

Apakah begini potret sekolah kita masa kini – pribadi-pribadi yang peduli dan berkualitas justru diusir ? Jika ya, maka semakin besar saja minat saya dengan homeschooling ini.
Kebetulan salah satu anak saya sudah menjadi korbannya – dia menjadi korban bullying, kawan-kawannya ada yang pencuri, ada anak laki yang senang menyiksa perempuan; dan gurunya tidak peduli sama sekali.

Setelah para penanggap (total 3 orang) selesai, maka kemudian sesi tanya-jawab dimulai. Sayangnya saya tidak bisa memperhatikan betul-betul, karena sudah perlu segera kembali ke rumah.

Bagi yang berminat namun tidak sempat menghadiri acara ini, Anda tetap bisa mendapatkan informasi yang Anda butuhkan dari komunitas ASAH PENA (Asosiasi Sekolah rumAH dan PENdidikan Alternatif); via email asahpenaindonesia@yahoo.com, atau mailing list asahpenaindonesia@yahoogroups.com

Semoga bermanfaat.

11 thoughts on “Catatan singkat dari Seminar Homeschooling

  1. bagus deh homeschooling sekarang dah bisa dapat ijazah .. soalnya bbrp tahun lalu sekolah alternatif macam Sekolah Alam khan relatif nggak diakui depdiknas ….

  2. pak harry, bisa tidak ya modulnya di share disini? Penasaran ingin tahu lebih banyak

  3. rika – ide bagus. nanti saya akan coba kerjakan hari kamis, mudah2an hari jum’at sudah bisa anda nikmati. trims.

  4. semoga pendidikan di negara ini semakin baik, sehingga bisa menghasilkan output yang baik pula 🙂
    sehngga bisa memberikan sumbangsih untuk kebaikan negara ini di kemudian hari… aamiin 🙂

  5. home schoolling, sederhana tapi powerfull dalam intensitas bertemu, saya kira ini lebih mengena

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *