Cara berdakwah yang tidak simpatik

Zealot adalah istilah yang berarti seseorang yang terlalu fanatik terhadap kepercayaannya. Disebut zealot ketika kefanatikannya tersebut jadi sampai menutupi sifat-sifat kemanusiaannya, seperti empati, kasih sayang, dan akal sehat.

Kata “Zealot” sendiri pada awalnya adalah nama dari sebuah sekte Yahudi di abad pertama yang amat fanatik & radikal. Sekte ini, saking ekstrimnya, tidak segan membunuh sesama Yahudi sendiri yang berbeda pendapat dengan mereka; sesuatu yang amat ditabukan dalam tradisi mereka.
Bahkan gerakan Zionis di Israel pada saat ini, yang terkenal dengan kekejamannya kepada non-Yahudi dan banyak disamakan dengan gerakan Nazi, tidak membenarkan hal tersebut. Jadi bisa kita bayangkan sendiri bagaimana berlebihannya fanatisme mereka terhadap kepercayaannya.

Fanatisme yang amat keterlaluan ini juga dikecam dalam Islam. Nabi Muhammad saw memvonis orang-orang seperti Zealot ini, disebut dengan istilah Khawarij, sebagai penghuni neraka; walaupun mereka mengaku Islam & melakukan berbagai ritualnya. Mereka membaca Qur’an dan kelihatan beribadah lebih taat daripada muslim lainnya, namun menurut Nabi Muhammad saw, sebetulnya mereka keluar dari Islam bahkan lebih cepat daripada anak panah yang dilentingkan dari busurnya.

Zealots ada di berbagai tempat, waktu, dan agama / kepercayaan. Penganut Atheist pun banyak yang bersikap zealot (zeal / jealousy, iri, dengki), dan kadang justru sering tidak rasional. Dan tentu saja yang mengaku beragama pun juga tidak kalah banyaknya melakukan kesalahan ini.

Salah satu email spam yang banyak saya terima akhir-akhir ini adalah dari seorang zealot Nasrani. Sebetulnya, niatnya mungkin (menurut ybs) baik, yaitu menyebarkan kabar gembira dan informasi yang (menurutnya) bermanfaat untuk semua orang.
Namun, karena fanatismenya yang berlebih-lebihan, dia jadi terjerumus ke menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya tersebut. Misalnya : spamming, mencaci maki kepercayaan orang lain, dan berargumentasi secara emosional (bukan rasional).

Selama ini dia mencaci maki Islam, saya hanya balas dengan baik-baik, dan saya jelaskan berbagai kekeliruan dalam argumentasinya. Ketika dibalas dengan sangat emosional, saya pikir ya sudah, sepertinya saat ini cuma akan membuang-buang waktu berusaha berdialog dengan ybs.
Selanjutnya email dari ybs langsung saya hapus saja setiap tiba di mailbox saya. Oh ya, dia juga selalu berganti email setiap kali mengirimkan spamnya tersebut.

Sayangnya, ybs makin terjerumus dalam fanatismenya tersebut. Email terbaru dari ybs yang saya terima kali ini mencaci maki dan menjelek-jelekkan kepercayaan Buddha.
Saya saja yang bukan penganut Buddha meringis membaca emailnya tersebut. Amat sangat kasar & tidak menunjukkan sopan santun sama sekali.

Email ybs terlampir.

Mudah-mudahan kita jangan sampai terperosok menjadi zealot seperti ini juga. Rugi di dunia, tidak ada untungnya dan kita justru menyusahkan banyak orang. Dan rugi di akhirat, yaitu pada pengadilan yang terakhir.

Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

PAK GAO YANG MESAM-MESEM

Kalau kita dalam perjalanan Magelang – Jogja, kita pasti akan ketemu dengan sebuah desa yang menjadi industri kerajinan ukir dari batu gunung. Entah desa apa saya lupa namanya. Nah, ketika saya dalam perjalanan di daerah itulah saya ketemu dan sempat ngobrol lama dengan seseorang yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia, yaitu: Pak Gao.

“Pak Gao, selamat siang!” Sapa saya.
Pak Gao diam, hanya mesem aja. Maka saya ulang salam saya tadi: “Pak Gao, selamat siang!”
Untuk keduakalinya beliau hanya diam saja, nggak menyambut salam saya. Saya penasaran sekali dicuekin model begitu, maka saya bertanya: “Mengapa pak Gao mesam-mesem?”

Kali ini beliau mau menjawab pertanyaan saya; “Saya mesam-mesem? Banyak sekali alasannya! Yang pertama, saya mesem karena menemui orang se-toll all [tolol] kamu. Wong patung koq kamu ajak ngomong.”

“Hey, koq gitu pak Gao ini?! Belum apa-apa sudah toll all-toll all-in orang? Tersinggung donk perasaan saya?!” Kata saya agak gusar juga. Tapi saya pingin tahu juga apa alasan beliau mesam-mesem yang berikutnya; “Lalu, yang kedua?” tanya saya.

“Yang kedua, saya mesem ini ‘kan sudah takdir saya. Saya ini “Batu” asli kelahiran gunung Merapi, masih terhitung keponakannya mbah Marijan. Suatu kali saya ini diboyong kemari oleh pak Parno dan sekaligus beliau pula yang “menangani” saya. Saya dipecah menjadi 3 bagian, yang satu dijadikan saya, lalu yang kedua dijadikan “Layah” dan yang bungsu adalah “Ulek-ulek.” Jadi, saudara saya adalah “Layah” [Cowek] dan “Ulek-ulek.” Kedua adik saya tersebut merantau ke Surabaya, kerja di warung “rujak cingur” dan “gado-gado.”
Keterangan: Layah dan Ulek-ulek adalah pasangan alat untuk melembutkan sambal.

Beliau melanjutkan: “Nah, pak Parno inilah pencipta saya. Dia mentakdirkan saya seperti ini. Jadi, saya mau bilang apa kecuali menerima nasib saja. Sebenarnya sih saya capek sekali disuruh mesem begini terus. Mau berdiri ke “toilet” saja nggak bisa. Bersila begini terus, kaki saya ya capek deh! Orang dibiarkan telanjang nggak dikasih baju seperti ini gimana perasaannya? Panas kepanasan, dingin kedinginan.”

Waah saya jadi semakin tertarik mendengarkan uneg-unegnya pak Gao ini; “Lho, maksudnya pak Parno membawa pak Gao ke mari itu apa?”

“Dijual. Pak Parno itu ‘kan pedagang Dewa-dewa. Dia jual-beli segala macam Dewa. Bahkan dia bisa membikin Dewa apa saja menurut pesanan orang.”
“Hah?!” Kaget sekali saya. “Jadi, Dewa-dewa itu semuanya bikinannya pak Parno?! Hebat! Jadi, pak Gao ini bukan kelahiran India?”

“Nah, ini ngawurnya kamu. Dari tadi kamu panggil saya pak Gao-pak Gao; siapa pak Gao itu?”
Pak Gao balik bertanya. Kini ganti saya yang dibuat bingung nggak karuan.

“Maksud saya adalah pak Gaotama – Budha Gaotama. Apa bapak bukan pak Gao yang saya maksudkan itu?”

“Wah-wah gawat sekali kamu ini rupanya. Apa rupa saya ini mirip dengan pak Gao itu? Apa kalau orang mirip itu berarti sama? Yang mikir sedikitlah! Di dunia ini ‘kan banyak sekali orang yang mirip, antara orang yang satu dengan orang yang lainnya? Wong orang kembar aja nggak mau disamain? Kamu ini nggak main!”

“Lagi pula derajat makhluk itu ‘kan ada kelasnya? Ada kelas Tuhan, ada kelas Malaikat, ada kelas Manusia, ada kelas Hewan, ada kelas Tumbuhan dan ada kelas benda mati. Nah, pak Gao itu ‘kan kelas Manusia, sedangkan kelas saya ‘kan Batu – benda mati? Masak mau Jendral kamu perlaku kan sebagai Kopral. Apa nggak ditembak jidat kamu?! Hua…ha…ha…. nggak mikir kamu ini!”

“Tapi pak,………..” Saya mencoba memberikan alasan;”Kalau bapak dianggap sebagai pak Gao oleh orang-orang pemeluk agama Budha ‘kan bukan masalah yang besar? Masak gitu aja bapak marah?”

“Jelas marah toh; pertama sudah pasti pihak pak Gao yang marah karena derajatnya direndahkan sebagai Batu. Yang kedua, saya sudah pasti lebih marah lagi, sebab harga diri dan martabat saya dihilangkan begitu saja. Memangnya saya ini bukan sebuah pribadi? Misalnya aja kamu sebagai karyawan bawahan, lalu tugas kamu itu dilangkahi begitu saja oleh boss kamu, apa kamu nggak merasa tersinggung? Jadi, kamu itu dikeroyok oleh kedua-belah pihak.”

“Tapi, orang Kristen ‘kan juga begitu; ALLAH-nya “dianggap” Manusia biasa oleh orang Kristen.”
Kata saya.

“Waah, ya beda sekali dong kasusnya. Coba kamu pelajari lagi kitab Injilmu. Bukankah di sana dikatakan bahwa YESUS KRISTUS itu Ciptaan ALLAH yang pertama-tamanya? Jadi, YESUS itu memang “bukan” ALLAH. YESUS KRISTUS itu aslinya ya memang MANUSIA, tapi diangkat oleh ALLAH menjadi ANAKNYA. Sehingga DIA disebut sebagai ANAK ALLAH.
Kej. 3:22: “Berfirmanlah TUHAN ALLAH: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti
salah satu dari KITA.”

Nah, misalkan di sorga itu ada 3 Oknum Makhluk; ALLAH, YESUS dan ROH KUDUS, sedangkan ayat itu menyatakan bahwa manusia itu “telah menjadi seperti salah satu dari KITA”, maka seperti siapakah manusia itu? Seperti YESUS, bukan?! YESUS sendiri seringkali katakan bahwa diriNYA itu ANAK MANUSIA. Ketika terjadi pergumulan dengan Yakub, dikatakan bahwa Yakub telah melawan ALLAH dan MANUSIA. Rasul Paulus bahkan menyatakan sebagai “Yang sulung di antara banyak saudara.”

Selanjutnya, pada awal-awal penciptaan Adam, dikatakan bahwa manusia itu dibuat menurut gambar dan rupa ALLAH. Sedangkan rasul Paulus dalam Korintus membuat jenjangan: ALLAH itu kepalanya YESUS, YESUS kepalanya bapak-bapak, dan bapak-bapak kepalanya istri-istri. Bu- kankah ini tentang suatu mata rantai yang saling berkaitan? Karena itu kalau YESUS kita perlaku kan sebagai MANUSIA adalah kebenaran, bukannya merendahkan. Kecuali umat Katolik yang membuatkan patungNYA. Lagi pula mana ada umat Kristen yang memperlakukan YESUS sebagai manusia biasa? Nggak ada! Semua Kristen memuliakan YESUS sebagai TUHAN dan ANAK ALLAH. Berbeda dengan umatnya pak Gao ‘kan?

Pak Gao itu asli manusia tapi dijadikan Batu oleh umatnya. Ini namanya ngawur di dalam memperlakukan orang, lebih-lebih yang menyangkut nabinya.”

Pak Gendut yang nggak punya baju itu melanjutkan lagi: “Tolong kalau kamu ketemu dengan umat Budha, sampaikan pesan saya ini: bahwa sekarang ini sudah nggak zamannya lagi bikin Patung. Sudah sangat ketinggalan zaman sekali. Wong Boneka mainan aja sekarang ini sudah ada yang bisa ketawa, menangis dan berjalan, koq pak Gao masih nggak bisa apa-apa?! Amerika dan Jepang sekarang ini sudah bisa bikin Robot, masak pak Gao masih primitif begini? Suruhlah mereka bikinkan Robot Gaotama yang serba bisa. Biar nggak diremehkan oleh agama-agama yang lainnya.”

“Umat Budha itu kebangetan sekali koq! Saya digambarkan dengan perut gendut kayak begini, maka orang pasti mengira saya ini orang yang rakus sekali. Padahal saya ini nggak pernah dikasih makanan sama sekali. Makanan Apel, Anggur, Pisang, Durian, Kue Pia, Kue Mangkok yang kata mereka itu dipersembahkan kepada pak Gao, itu bohong besar! Mereka itu hanya memamerkan [iming-iming] saja ke muka saya, lalu setelah itu mereka makan sendiri. Anak-anak itu kurangajar sekali koq, sukanya mempermainkan orangtua.”

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
ANTARA INDUK DENGAN TELOR

Jika anda menghadapi pertanyaan seperti di atas; mana yang lebih dahulu ada; telor atau induk?
Berhati-hatilah, sebab pertanyaan ini bisa menjerumuskan anda untuk menerima teori evolusi, yang ujung-ujungnya mengarahkan anda menjadi seorang Atheism yang menolak konsep KEALLAHAN.
Anda jangan terjebak pada perkataan: “telor” yang merupakan pertanyaan yang dibentuk sebagai salah satu pilihan dari induk. Sebab telor itu benda mati. Merupakan mata rantai yang terputus. Tidak ada keterkaitannya sama sekali antara telor dengan induk.

“Bahwa telor ada di dalam induk, tetapi induk tidak pernah ada di dalam telor.”
Maksudnya: Induk bisa bertelor, tetapi telor “sama sekali” bukanlah “calon” induk.

> Semua masyarakat indonesia “bisa” menjadi presiden, tetapi mereka bukanlah “calon” presiden.
Sebab yang disebut sebagai calon presiden hanyalah orang-orang tertentu yang memenuhi syarat
dan yang mendaftarkan dirinya, serta diterima. Itulah “calon” presiden.

Telor juga begitu; bisa menjadi Induk Ayam, tapi tak pernah sebagai “calon” anak ayam, apalagi Induk
Ayam. Ada tahapan yang harus dilalui oleh telor itu untuk disebut sebagai “calon” anak ayam, yaitu dierami!

Manakala telor dierami induknya, atau menerima “kehangatan” tertentu, maka mulai terjadilah “reaksi.” Ini masih merupakan “reaksi alamiah”, belum menjadi makhluk hidup. Belum menjadi “calon” anak ayam. Kehidupan baru mulai terjadi manakala “otak” sudah terbentuk secara sempurna, maka pada saat itu akan disertai dengan terjadinya pergerakan pertamanya. Sama seperti bayi manusia ketika di dalam kandungan ibunya. Pergerakan bayi baru terjadi pada saat otak bayi itu terbentuk secara sempurna. Pada saat itulah kehidupan bayi itu dimulai.

Nah, pertanyaan induk dengan telor itu bermaksud menggiring anda untuk menerima teori/konsep berpikir bahwa segala sesuatu itu dimulai dari “kecil.”
Dari “telor” menjadi “induk”, dari “tidak ada” menjadi “ada”, atau dari “nol” menjadi “satu.” Ini semua adalah teori konyol yang membodohi dan membohongi kita.

Bagaimana telor bisa menetas jika tanpa adanya induk? Bagaimana mungkin “yang tidak ada” bisa menjadikan “ada?” Bagaimana mungkin “nol” bisa melewati “satu?”

Teori evolusi berusaha menarik surut kehidupan manusia sebagai bermula dari Monyet, Monyet dari Katak, dan seterusnya. Sehingga kalau itu diurutkan ke diri ALLAH, maka teorinya akan berbunyi: “ALLAH itu pada mulanya adalah makhluk yang kecil atau tidak ada[nihilo].” Lha ini ‘kan konyol sekali? Lalu, bagaimana allah yang bayi itu bisa hidup jika tidak ada induk allah yang menyusuinya? Selanjutnya, jika dirunut lagi, maka kita akan menuntut bahwa ibunda allah itu harus juga dimulai dari tidak ada, menjadi ada, menjadi kecil, lalu menjadi induk.

Karena itu, jelas sekali bahwa teori demikian itu sangat tidak rasional! Alkitab telah menutup segala macam bentuk perbantahan dengan menyatakan bahwa: “Pada mulanya adalah ALLAH”
-ALLAH tidak ijinkan kita untuk mencari keterangan lebih lanjut mengenai Jatidiri ALLAH. Kita diminta untuk membatasi imajinasi kita agar menerima ALLAH sebagai permulaan segala sesuatu
nya. Itulah “tembok” pembatas keimanan kita. Kita hanya diijinkan untuk mengetahui bagaimana permulaan atau asal-usul kita, yaitu sebagai yang diciptakan oleh ALLAH YANG MAHA SEMPURNA. Sementara ALLAH menyatakan diriNYA: “AKULAH AKU……..” Keluaran 3:14.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

105 thoughts on “Cara berdakwah yang tidak simpatik

  1. Terlampir adalah salah satu contoh header email dari zealot yang satu ini.
    .

    Received: from [124.108.114.83] by t1.bullet.mail.sg1.yahoo.com with NNFMP; 24 Aug 2008 13:48:01 -0000
    Received: from [127.0.0.1] by omp103.mail.sg1.yahoo.com with NNFMP; 24 Aug 2008 13:48:05 -0000
    X-Yahoo-Newman-Property: ymail-3
    X-Yahoo-Newman-Id: 343012.57829.bm@omp103.mail.sg1.yahoo.com
    Received: (qmail 10372 invoked by uid 60001); 24 Aug 2008 13:48:04 -0000
    DomainKey-Signature: a=rsa-sha1; q=dns; c=nofws;
    s=s1024; d=yahoo.co.id;
    h=X-YMail-OSG:Received:Date:From:Subject:To:MIME-Version:Content-Type:Content-Transfer-Encoding:Message-ID;
    b=qGNdfl8oRD/lB+2j6M7Pww0Na1xC073ZkXRA2zzvme8Khc2+TOSSA5/ZkKH17009G0PqNrxyeFoZ/n0f+XefS9L5QV0GACG5E68vSV3cuVoC8iHGt9kXWDxBK0yUlkDXPVZqcuf8Fpwhh1oIZZXCyNcDdwdlpDpxp91sREYuGtM=;
    X-YMail-OSG: CvagSMcVM1nsD0ek.Dsd0.2Ud.JClwLZYRD.53z040jQsJARpkE_FpdqnMQQSB8o3Q–
    Received: from [125.163.202.78] by web76008.mail.sg1.yahoo.com via HTTP; Sun, 24 Aug 2008 20:48:04 ICT
    Date: Sun, 24 Aug 2008 20:48:04 +0700 (ICT)
    From: Benslamet Tigaa
    Subject: PAK GAO YANG MESAM-MESEM
    Message-ID: <785481.7430.qm@web76008.mail.sg1.yahoo.com>

  2. Boleh dibilang senua aqam tu “egois” dalam artian semu agama bilang/berkata: kamilah satu-satunya jalan keselamatan, satu-satunya jalan kesalamatan, jadilah pengikut kami maka engkau akan selamat dunia akhirat,
    Boleh dibilang semua agama(terutama agama Ibrahimic(Jews,kristen,Isklam), punya doktrin seperti itu..
    Nak yang jadi masalah dengan dokrin seperti itu ada oknum-oknum pengikut agama yang merendahkan orang-orang diluarnya
    saya muslim, apa saya bakal masuk surga, apa temen2 saya yang kristen, hindu budha bakal masuk neraka?
    Woulohualam bisahab (hanya ALLAH yang tau)

  3. @proof – saya kira sih ini hanya karena kurang pemahaman saja. Sebetulnya ada berbagai perkecualian; contoh: jika suatu masyarakat tidak mendapat syiar Islam, maka mereka tidak terkena kewajiban untuk beragama Islam. Atau yang keliru akidahnya karena ketidak tahuan (sedangkan ybs sudah mencari tahu dengan ikhlas), maka ini juga tidak dipermasalahkan. Dst
    .
    Dan seperti yang saya tulis di posting tsb, atheists pun bisa arogan dalam soal monopoli kebenaran. Arogansi adalah salah satu sifat dasar manusia, apapun kepercayaannya.

  4. mmm.. zealot itu apakah termasuk para ustad yg berdakwah di depan mimbar dan menyebut2 semua orang yg bukan Islam itu halal darahnya?

  5. wah mas..
    dapat knowledge baru nih
    yagn saya tau tentang zealot hanyalah bahwa zealot itu tentara nya pasukan protos di game brood war hehehhe

    *Sesekali nge junk ngga apa apa ya uda 🙂

  6. Mas Harry 🙂

    Saya juga dibeberapa milis menemukan zealot. Tapi sekarang zealot yang lagi trend itu zealot spesies baru yang berkampanye bahwa betapa agama itu tidak penting dan tidak perlu.

    Contoh mereka adalah peradaban Barat yang maju karena meninggalkan agamanya.

    Mereka mengaku percaya Tuhan tapi tidak mau masuk agama. Lucu juga sih, padahal konsep Tuhan itu diperkenalkan oleh agama.

    Menurut mereka agama hanya membawa kesengsaraan pada peradaban manusia. Padahal jelas peradaban manusia berhutang pada agama.

    Senjata andalan mereka adalah pluralisme yang salah kaprah.

  7. Zealot adalah istilah yang berarti seseorang yang terlalu fanatik terhadap kepercayaannya. Disebut zealot ketika kefanatikannya tersebut jadi sampai menutupi sifat-sifat kemanusiaannya, seperti empati, kasih sayang, dan akal sehat.

    Apakah FPI termasuk Zealot…????

  8. As wr wb,

    Pak Harry, mohon mampir ke milis muslim bintaro bsd..lagi ada debat sunni syiah..

    wassalam wr wb

  9. @ardho – saya kira benar, itu adalah salah satu contoh zealot. Apalagi yang berkoar-koar demikian tanpa menyertakan konteksnya sama sekali (kenapa Nabi saw memerangi non-muslim, apa latar belakangnya, justifikasinya, dst).
    .
    Yang begini hasilnya cuma memicu emosi orang lain. Dan jelas tidak ada manfaatnya.

  10. @Wibisono – betul, saya juga cukup sering ketemu yang model begini. Secara rasional saja berbagai pendapat mereka bisa dengan mudah di debunk, karena memang secara fakta sejarah saja sering keliru 🙂
    .
    Tapi kasihan juga sih, kadang mereka berpendapat demikian karena terpengaruh kawan / lingkungannya saja.
    Kalau kemudian kita bisa menjelaskan dengan baik-baik, kadang mereka bisa menerima dan memahami yang kita sampaikan tersebut dengan baik.

  11. @Empat Mata – FPI itu pelangi lho 🙂
    .
    Di dalam FPI ternyata ada yang dari ekstrim super keras, sampai ke yang moderat. Ada semuanya di FPI.
    .
    Habieb Rizieq sendiri setahu saya cukup tinggi toleransinya untuk soal non-akidah. Misalnya, beliau tidak terlalu ambil pusing soal qunut, jumlah azan pada sholat Jumat, dst. Pada urusan khilafiah tsb, beliau tidak mempermasalahkannya sama sekali.
    .
    Tapi, yang super ekstrim keras pun juga ada di FPI. Nah, ini yang sering jadi makanan empuk media massa 🙂 eh atau 🙁
    .
    Bahkan ketika FPI membela masyarakat pun tetap saja kena fitnah juga di media.
    Contoh; suatu hari pernah FPI membabat preman-preman yang sering meresahkan warga di suatu daerah. Keesokan harinya muncul berita di koran “FPI bentrok dengan warga”.
    .
    Sedapp…. 🙂
    .
    Anyway, dengan kawan-kawan di FPI saya selalu coba memberikan masukan-masukan. Memang pada saat ini sepertinya yang ekstrim keras ini sedang diatas angin di struktur internal FPI. Mudah-mudahan bisa berubah menjadi lebih baik lagi di masa depan.

  12. @sutomo – wsww, kalau boleh tahu nama / alamat milisnya, nanti saya coba ikutan urun rembuk juga. Terimakasih.

  13. Salut dengan mas Harry yang masih punya energi untuk debat soal agama. Saya sendiri terus terang sekarang sudah tidak berminat lagi dg debat agama/sekte. Kapok! 😀

  14. Eh, kalau debat biasanya saya juga mundur. Males, cuma menghabis-habiskan waktu saja.
    .
    Tapi kalau bisa berdiskusi, nah biasanya selalu ada sesuatu yang baru & bermanfaat yang bisa saya dapatkan dari situ.
    .
    Sekitar 3 tahun yang lalu saya berdiskusi di forum milik para Atheis 🙂
    Alhamdulillah, sampai sekarang saya masih terus merasakan manfaatnya.

  15. @kang harry,
    boleh dong di share hasil diskusi di forum atheisnya? 😀 siapa tahu ada manfaatnya jg buat yang lain.

    Baca email di atas, ngeri juga … soalnya banyak ‘hole’-nya juga, yang sesungguhnya bisa jadi boomerang buat yang bikin ntu email ;))

  16. @Donny – hasilnya adalah hal-hal seperti cara berpikir kritis, penambahan wawasan, pelajaran tentang tenggang rasa & cara berdiskusi yang baik, latihan menahan emosi & ego 🙂 dll.
    .
    Iya, saya sampai geleng-geleng kepala juga membaca email itu. Kok bisa pede mencaci maki agama orang lain, padahal logikanya kacau balau tidak keruan begitu.

  17. halo lagi Bang….met puasa yah 🙂
    .
    sepertinya banyak orang yang mencari kesenangan melalui debat emosional, zealot, bullying orang lain yang berbeda pendapat dengan mereka dengan cara menyebarkan hinaan dan fitnah melalui blog, forum, milis, dll. zealot gini ada di tiap agama katanya, kalo udah ketemu orang kaya gini biasanya yonna menghindar, pura2 sibuk, pura2 nerima telpon, sms, atau kalo udah kejebak banget cuma bisa dzikir dalam hati baca ta’awudz deh, abis kelakuannya kaya setan sih?! 🙂
    .
    I’ve met people like this, and at the end i would like to say with smile to them “Bagimu Pendapatmu, Bagiku Pendapatku” peace wae lah hehe.

  18. @Yonna – iya, panasan sekali, dan jadinya cenderung membuat kita ikut-ikutan gerah juga 🙂
    .
    Yang di milis Muslim_BintaroJaya_BSD@yahoogroups.com itu langsung ketahuan ternyata para anggota pro Syiah nya adalah orang yang sama 🙂 tapi posting dengan menggunakan identitas yang berbeda-beda.
    .
    Alamak, dan posting-postingnya juga cukup provokatif. Jadi sepertinya belum kesampaian tujuan saya untuk bisa berdiskusi disitu.

  19. Hehehe… jadi ajang SARA nih, tapi begitulah kalau kita dah yakin bener dengan agama kita. Kalau semua agama benar, napa cuman punya agama satu, napa gak semuanya aja?! 😉

  20. ini saya dapet juga dari milis tetangga..kalo dibaca ramalanya sih harusnya bakal kejadian sekitar taun 2200 -2300an….apa ini termasuk kategori zealot juga ya mas..

    RAMALAN SABDA PALON NAYA GENGGONG
    Terjemahan bebas bahasa Indonesia

    1. Ingatlah kepada kisah lama yang ditulis di dalam buku babad tentang negara Mojopahit. Waktu itu Sang Prabu Brawijaya mengadakan pertemuan dengan Sunan Kalijaga didampingi oleh Punakawannya yang bernama Sabda Palon Naya Genggong.

    2. Prabu Brawijaya berkata lemah lembut kepada punakawannya: “Sabda-Palon sekarang saya sudah menjadi Islam. Bagaimanakah kamu? Lebih baik ikut Islam sekali, sebuah agama suci dan baik.”

    3. Sabda Palon menjawab kasar: “Hamba tak mau masuk Islam Sang Prabu, sebab saya ini raja serta pembesar Dah Hyang se tanah Jawa. Saya ini yang membantu anak cucu serta para raja di tanah jawa. Sudah di garis kita harus berpisah.

    4. Berpisah dengan Sang Prabu kembali ke asal mula saya. Namun Sang Prabu kami mohon dicatat. Kelak setelah 500 tahun saya akan mengganti agama Buda lagi, saya sebar seluruh tanah Jawa.

    5. Bila ada yang tidak mau memakai, akan saya hancurkan. Menjadi makanan jin setan dan lain-lainnya. Belum legalah hati saya bila belu saya hancur leburkan. Saya akan membuat tanda akan datangnya kata-kata saya ini. Bila kelak Gunung Merapi meletus dan memuntahkan laharnya.

    6. Lahar tersebut mengalir ke barat daya. Baunya tidak sedap. Itulah pertanda kalau saya datang. Sudah mulai menyebarkan agama Buda. Kelak Merapi akan bergelegar. Itu sudah menjadi takdir Hyang Widi bahwa segalanya harus bergantian. Tidak dapat bila diubah lagi.

    7. Kelak waktunya paling sengsara di tanah Jawa ini pada tahun: Lawon Sapta Ngesthi Aji. Umpama seorang menyeberang sungai sudah datang di tengah-tengah. Tiba-tiba sungainya banjir besar, dalamnya menghanyutkan manusia sehingga banyak yang meninggal dunia.

    8. Bahaya yang mendatangi tersebar seluruh tanah Jawa. Itu sudah kehendak Tuhan tidak mungkin disingkiri lagi. Sebab dunia ini ada ditanganNya. Hal tersebut sebagai bukti bahwa sebenarnya dunia ini ada yang membuatnya.

    9. Bermacam-macam bahaya yang membuat tanah Jawa rusak. Orang yang bekerja hasilnya tidak mencukupi. Para priyayi banyak yang susah hatinya. Saudagar selalu menderita rugi. Orang bekerja hasilnya tidak seberapa. Orang tanipun demikian juga. Penghasilannya banyak yang hilang di hutan.

    10. Bumi sudah berkurang hasilnya. Banyak hama yang menyerang. Kayupun banyak yang hilang dicuri. Timbullah kerusakan hebat sebab orang berebutan. Benar-benar rusak moral manusia. Bila hujan gerimis banyak maling tapi siang hari banyak begal.

    11. Manusia bingung dengan sendirinya sebab rebutan mencari makan. Mereka tidak mengingat aturan negara sebab tidak tahan menahan keroncongannya perut. Hal tersebut berjalan disusul datangnya musibah pagebluk yang luar biasa. Penyakit tersebar merata di tanah Jawa. Bagaikan pagi sakit sorenya telah meninggal dunia.

    12. Bahaya penyakit luar biasa. Di sana-sini banyak orang mati. Hujan tidak tepat waktunya. Angin besar menerjang sehingga pohon-pohon roboh semuanya. Sungai meluap banjir sehingga bila dilihat persis lautan pasang.

    13. Seperti lautan meluap airnya naik ke daratan. Merusakkan kanan kiri. Kayu-kayu banyak yang hanyut. Yang hidup di pinggir sungai terbawa sampai ke laut. Batu-batu besarpun terhanyut dengan gemuruh suaranya.

    14. Gunung-gunung besar bergelegar menakutkan. Lahar meluap ke kanan serta ke kiri sehingga menghancurkan desa dan hutan. Manusia banyak yang meninggal sedangkan kerbau dan sapi habis sama sekali. Hancur lebur tidak ada yang tertinggal sedikitpun.

    15. Gempa bumi tujuh kali sehari, sehingga membuat susahnya manusia. Tanahpun menganga. Muncullah brekasakan yang menyeret manusia ke dalam tanah. Manusia-manusia mengaduh di sana-sini, banyak yang sakit. Penyakitpun rupa-rupa. Banyak yang tidak dapat sembuh. Kebanyakan mereka meninggal dunia.

    16. Demikianlah kata-kata Sabda Palon yang segea menghilang sebentar tidak tampak lagi diriya. Kembali ke alamnya. Prabu Brawijaya tertegun sejenak. Sama sekali tidak dapat berbicara. Hatinya kecewa sekali dan merasa salah. Namun bagaimana lagi, segala itu sudah menjadi kodrat yang tidak mungkin diubahnya lagi.

  21. iya pak hari, berkat debat wawasan jadi kritis, menguji kesabaran, belajar literatur jadi cepet nangkep karena sesuatu masalah yang lagi diperbincangkan. Cuman energy yang terkuras cukup banyak..soalnya langsung pake mobil F1, bukan sepeda onthel lagi ngejarnya..

  22. saya juga mendapatkan spam seperti itu mas. sudah dimasukkan daftar spam dia ganti pake email laen. daripada pusing langsung delete aja. sudah males ngurusinnya.

  23. Buat rekan2 aktivis apapun dlm organisasi islam, selama misi perjuangannya menegakkan kebenaran dan memberantas kemungkaran dg cara-cara yang elegan dan simpatik, saya pikir oke-oke saja. Tapi tekadang sayang pembelokan informasi yg sesungguhnya oleh media2 malah menimbulkan kesan pencitraan yg keliru dan informasinya bias. Harus ada PR yg bisa menyeimbangkan informasi dari 2 pihak’ Kalau tidak balance seperti kasus FPI di Monas tempo hari. Akhirnya image negatif-lah yg lebih banyak terdengar ke masyarakat terhadap perjuangan rekan2 FPI.

  24. ———–
    mfajrinet
    September 1st, 2008 12:27

    Hehehe… jadi ajang SARA nih, tapi begitulah kalau kita dah yakin bener dengan agama kita. Kalau semua agama benar, napa cuman punya agama satu, napa gak semuanya aja?! 😉
    —————————————————————————

    mnurut sya kurang “bijaksana”, klo punya agama lbih dri satu. pemahaman “semua agama itu benar” itu sma aja dengan pikiran seorang atheis.

    klo anda seorang muslim, yakinlah bahwa islam lebih baik dari yg laen. dan silahkan jga klo anda seorang kristen, budha, katolik atau hindu. anda bebas katakan agama anda lebih baik dari yg laen. daripada anda berpaham “semua agama itu benar”

    asal satu hal yg harus dipegang: “toleransi beragama”. ini beda sm paham “semua agama itu benar”

    bang sami’un

  25. Sebenarnya yang ditulis si X itu bukan berda’wah, tetapi lebih menunjukkan ke-ego-annya saja. Saya yakin kalau diajak ber-“diskusi” secara logis dijamin dia tidak akan menerima. Yah, ini sih bukan masalah zealot kayaknya tapi masalah kekerasankepala yang bersangkutan.
    Yang begini mah diajak main logika trus dihajar deh cara berpikirnya…

  26. @tazlucu – Saya yakin kalau diajak ber-”diskusi” secara logis dijamin dia tidak akan menerima.
    .
    si X itu saya ajak berdialog lho, saya ngobrol saja baik-baik. Ternyata ybs sepertinya bisa menerima argumentasi saya. 🙂
    Alhamdulillah.
    .
    Memang seringkali “cara” itu lebih penting daripada “content”.
    .
    Karena itu juga banyak penipu yang sukses menipu orang lain 🙁 walaupun para penipu itu berjualan (“isi”) nya adalah pepesan kosong, namun karena “cara” nya memikat – akhirnya banyak yang percaya, dan menjadi korban.
    .
    Anyway, satu lagi pelajaran bagi saya, bahwa dalam berdakwah itu kita harus betul-betul memperhatikan “cara”-nya.

  27. Syukur deh klo ketemu Si X yang begitu. Ga ada masalah kalau kita menerangkan dengan santun. Tapi lain cerita kalau ketemu si X yang logika dan daya nalarnya hancur, dikasih tahu baik2 malah ngeles….

  28. Syukur kalo gitu si X bisa diajak diskusi baik2. Yang susah kalau jumpa si X yang pendapatnya ngawur, logikanya jungkir balik, diterangin baik2 malah ngeles.

  29. kagum sama pak harry.
    ada tenaganya untuk mbuat / nyantumin plus ngerespon isu2 tentang agama ini.
    Salut lah
    Semoga diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk menjadi salah satu penegak agama Allah. Jihad fi sabilillah.
    Amiin.

    kapan2 kontak lagi , pak

  30. Kalo sudah bicara soal SARA, ga boleh pake emosi. Itu adalah masalah kepercayaan, dan kita seharusnya saling tolerasi. Tidak bole saling menjelek2xan. Tidak ada gunanya.

  31. Mas Harry,
    Ada yang menggelitik….
    Menurut anda apakah tindakan Nabi Ibrahim AS menghancurkan berhala2 di Babilonia jaman King Nimrod dapat dikategorikan tindakan Zealots?

    Bagi pihak Nimrod pasti tindakan Ibrahim AS ini adalah tindakan anarkis, egois dan zealots, tapi bagi Ibrahim ini adalah rasa sayang beliau kepada kaumnya agar tidak berlarut2 dalam kesesatan

    Bahkan Tuhan Semesta Alam memuji Beliau AS atas tindakannya.

  32. @fey – haha…. menarik. 🙂
    .
    Saya lihat itu semata-mata karena darah muda beliau yang menggelegak saja, melihat bagaimana kaumnya terbutakan oleh “tradisi nenek moyang”, padahal sudah dibuktikan kekeliruannya oleh beliau.
    .
    Jika beliau ketika itu sudah agar dewasa, mungkin kisah itu tidak akan terjadi 🙂

  33. membahas agama terlihat terlalu sensitif..
    krn pada dasarnya hanya ada satu dasar. IMAn.

    klo seseorang dasar yg paling dasar hatinya sudah berbeda. Ga ada gunanya utk didebatkan mana yg betul ato salah. ga ada habisnya. pasti ada sangkalan,.
    CUma utk menjaga kerukunan dibangsa Indonesia tercintaku ini. MAri kita saling menghormati aja. Simpel kan.

  34. Wah, kalau gitu Abu Dzar zealots abis ya? Begitu masuk Islam beliau langsung teriak-teriak ngajakin Islam di depan Ka’bah… dan dipukulin sampai babak belur…. (kasihan atau menakjubkan ya?). Sikapnya tidak berubah sampai akhir hayatnya… dan dijamin masuk surga! Mau deh jadi zealots seperti itu sih 😀
    Menurut saya, untuk menerapkan suatu istilah pada seseorang ataupun organisasi kita harus hati-hati. Karena setiap istilah muncul berdasarkan konteks dan latar belakang tertentu. Kasus nabi Ibrahim dan Abu Dzar adalah sekedar contoh. 😀
    Contoh lain yang lebih ekstrim adalah kasus bom bunuh diri di hotel mariot, tentu tidak sama dengan bom bunuh diri para mujahidin Palestina dan kasus Mochamad Toha pahlawan kita dari Bandung Selatan. Wallahu a’lam.

  35. @Gamat – Apakah Abu Dzar mencaci maki dan menghina seperti contoh di artikel ini? Saya rasa tidak, dan seperti Anda katakan sendiri, “…ngajakin Islam”. Bukan menghina atau mencaci maki kan ?
    .
    Ini bukan zealot. Ini adalah ghirah, semangat beragama yang positif.
    .
    Zealotry dan ghirah itu berbeda total.
    Bagaikan siang dan malam 🙂

  36. sekarang malah ada email spaming yang awalnya bagus berdakwah menjauhi terorisme karena bukan ajaran islam katanya, tapi anehnya di akhir email dia malah mengajak membuat blog yg baik dan benar terus di bawahnya beberapa link punya dia agar di klik… aneh2 aja cara orang ya…. 🙂

  37. Boleh dibilang senua aqam tu “egois” dalam artian semu agama bilang/berkata: kamilah satu-satunya jalan keselamatan, satu-satunya jalan kesalamatan, jadilah pengikut kami maka engkau akan selamat dunia akhirat,
    Boleh dibilang semua agama(terutama agama Ibrahimic(Jews,kristen,Isklam), punya doktrin seperti itu..
    Nak yang jadi masalah dengan dokrin seperti itu ada oknum-oknum pengikut agama yang merendahkan orang-orang diluarnya
    saya muslim, apa saya bakal masuk surga, apa temen2 saya yang kristen, hindu budha bakal masuk neraka?
    Woulohualam bisahab (hanya ALLAH yang tau)

  38. kalau boleh saya membayangkan…

    Tuhan (apapun kita menyebutnya), sedih tidak ya, melihat semua manusia ciptaaNya saling curiga….

    ….pasti Beliau akan senang sekali melihat semua orang saling akur…

  39. saya kalo ketemu orang seperti itu akan merasa malu sama diri sendiri…karena saya pun belum tentu sebaik dirinya

  40. saya ingin menanggapi yang “telur sama ayam”, kalo berdasarkan teori darwin, pertanyaan yg benar bukan dulu mana antara ayam dan telur, tapi dulu mana antara telur ayam dan telur dinosaurus, hehehe…

  41. memang kita harus mengembangkan kepercayaan yang dalam dalam keyakinan kita, tapi kita jangan sampai fanatik dan extrim, dengan kepercayayn kita, sehingga berlebihan dalam hidup melalui cara yang tidak sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku

  42. Paham seperti ini memang berbahaya, karena merasa benar sendiri tanpa mempedulikan keberadaan orang lain. Bukannya menjaga persatuan dan kesatuan itu wajib?

  43. justru kasihan agama orang yang melakukan pelecehan agama karena bisa membuat pandangan buruk. belum lagi kalau dilaporkan ke polisi orang yang membuat email spam tersebut bisa kena hukuman penjara dan Tuhan serta pemuka agama dia sekalipun tidak akan menolong dia sama sekali.

  44. Saya mengaku, saya tidak mengunjungi website ini dalam waktu lama karena blog saya, namun itu menyenangkan lain untuk melihat seperti subjek yang signifikan pada jarak jauh berjalan dan aku berterima kasih untuk membuat orang lebih perhatian pada isu-isu yang mungkin

  45. akan jauh lebih indah damai dan tenang bila hidup saling berdampingan dengan kepercayaan kita masing-masing daripada menjadi pahlawan kesiangan yg justru membuat suasana keterpurukan yg tidak menentu….Tuhan mencintai semua umatnya tidak terkecuali…

  46. Fanatik boleh2 saja asalkan jangan fanatik sempit yang berpikiran bahwa hanya dirinya yang baik. Terima kasih utk artikel yg menarik ini.

  47. Pingback: jaket kulit
  48. wah.. parah juga..
    menurut saya, kebenaran ada perlunya untuk disebarluaskan. Itu merupakan hal doktrin.
    tapi juga harus diikuti dengan etika. Seoapn tanpa menyinggung yang lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *