Category Archives: General

Star Wars: Revelations

Ketika pada heboh dengan Star Wars 3 (Revenge of Sith?), saya justru lebih tertarik dengan [ Star Wars: Revelations ]. Tadi pagi selesai di download, dan ditonton sebentar sebelum pergi kerja.

Kesan pertama adalah rasa tercengang karena melihat kualitas special f/x nya yang tidak kalah dari film Hollywood kelas atas. Revolusi komputer kiranya telah memungkinkan studio non-Hollywood untuk melakukan ini, malah SW:Revelations ini didistribusikan secara cuma-cuma. Long live indie studios!

Kualitas film-nya sendiri agak kurang bagus walaupun saya sudah download versi high-quality nya; dibandingkan dengan kualitas DVD 🙂 kalau dibanding dengan film-film yang didistribusikan via Internet juga, sudah cukup bagus.
Untunglah kini mereka sudah menyediakan versi DVD-nya, dan lagi-lagi bisa di download secara cuma-cuma. Mengingat sempitnya bandwidth Internet Indonesia, ada yang berniat menjadi distributornya di Indonesia ?

Plot ceritanya adalah mengenai perburuan Jedi yang terakhir oleh Empire. Waktunya antara Episode III & Episode IV. Sementara itu seorang wanita tidak bisa mengacuhkan berbagai penglihatan/ilham yang dia dapatkan. Sedangkan para Jedi (yang telah dinyatakan sebagai pengkhianat) & Emperor saling beradu cepat untuk mendapatkan sebuah benda bertuah yang dikatakan memiliki kekuatan yang besar.

Jalan cerita selanjutnya ? Silahkan ditonton sendiri ya 🙂

[ Link download SW: Revelations ]

User Mode Linux

I need to run a few more Linux server securely, but haven’t got the extra machines to run it on. VMware tend to slow the virtual servers a bit too much, especially if you’re running a lot of it. So I started to look at [ User Mode Linux ] (UML).

To my surprise, if your existing server runs Debian stable (woody), and you have backports.org listed as one of its software repository, then installing UML is as easy as “apt-get install user-mode-linux”. Nice ! 🙂 thanks to (I think) Matt Zimmerman for this. /usr/share/doc/user-mode-linux/README.Debian also has some extra pointers.

This will keep me busy for days for sure. I’ll post any UML-related tutorials here as soon as I have it ready. Stay tuned.

Jalan Tol

Kebetulan baca posting Ben [ soal jalan tol ], jadi ingat beberapa pengalaman apes pribadi.

  • Tikungan terlalu tajam tanpa peringatan : normalnya, di berbagai highway (yang malah gratis), makin tajam suatu tikungan, maka makin besar/jelas peringatannya. Ini tidak berlaku di Indonesia – contoh: saya nyaris celaka ketika pertama kali mencoba jalan tol Serpong – Pondok Indah, ada sebuah tikungan yang ternyata sangat tajam; sehingga saya nyaris menghantam pembatas jalan. Padahal saya tidak terlalu ngebut dan ketika itu cukup waspada.
  • Jalanan rusak : Jasa marga pernah menampilkan beberapa advertorial mengenai bahaya pecah ban di jalan tol – well, menghantam jalan rusak dalam kecepatan lebih dari 100 km saya kira cukup membantu untuk memecahkan ban mobil.
  • Blind summit : Blind summit adalah jalanan yang mendaki dengan cukup curam, sehingga kita tidak bisa melihat apa yang ada di balik puncak jalan tersebut. Seingat saya, saya belum pernah menemukan blind summit di motorway manapun – kecuali di Indonesia. Dan baru saja pagi tadi nyaris celaka – di jalan tol kota arah ke airport, persis setelah blind summit disitu ternyata macet total. Padahal mobil sedang melaju kencang karena jalan tol sedang kosong 🙁 jantung hampir copot.
  • Informasi jalan tol : Jasa marga sangat minim menyediakan layanan informasi keadaan jalan tol, memang pernah ada beberapa papan informasi elektronik tapi jarang. Kelihatannya mereka mengandalkan radio Sonora (92 FM), tapi saya kira kok Metro FM (107.8 FM) lebih bagus tuh, cepat dan tidak bertele-tele. Tapi tetap saja papan informasi itu penting, kalau di negara lain biasanya jika ada kecelakaan kita sudah tahu dari papan informasi jauh sebelumnya. Sehingga kita bisa mengubah rute kita sebelum terjebak macet.
  • Penanganan kecelakaan : 2 poin diatas saya membahas kemacetan total di ruas tol dalam kota – ternyata terjadi karena ada sebuah truk trailer besar yang terbalik. Tetapi, kejadiannya jam 12 malam, namun baru di-handle oleh Jasa marga jam 5 pagi (menurut Metro FM). Duh, ya jelas jam 7 pagi pun (baca: jam sibuk) masih belum selesai. Ini bisa dihindari kalau Jasa marga mau meniru jalan tol lainnya, yang menaruh kamera-kamera monitor, atau patroli yang lebih sering.
  • Jalanan bergelombang : WTF with this one ? Beberapa jalan tol sangat bergelombang, sampai bisa terasa beberapa kali cengkeraman ban pada jalan menjadi melemah. Ini jelas berbahaya, karena bisa menyebabkan kecelakaan karena berkurangnya kontrol pengemudi terhadap kendaraan.
  • Middle-lane hogger : Ada banyak pengemudi kendaraan yang malas pindah ke jalur kiri walaupun kecepatannya pelan, dan tetap di jalur tengah / kanan. Akibatnya, seringkali terjadi traffic jam berkilo-kilometer karena 2 kendaraan berjalan lambat dengan paralel – padahal di depannya jalanan kosong. Di negara lainnya yang seperti ini sudah mulai menjadi sasaran polisi, karena menurunkan efisiensi jalan yang ada, menaikkan polusi udara, membuang percuma bensin & waktu, dll.
  • Penghalang pandangan : Memperindah ruas tol sih sah-sah saja, tapi kalau sampai menghalangi pandangan, duh …
    Beberapa kali saya menemukan tikungan dimana visibility-nya hanya beberapa meter ke depan, karena terhalang oleh tanaman hias di pinggir ruas tol.
  • Etc : Rasanya sih masih ada lagi, silahkan ditambahkan 🙂

Clipper

Penggunaan bahasa Clipper untuk development software di Indonesia masih cukup marak. Ini bukannya tanpa alasan,terus terang Clipper sangat memudahkan programmer untuk membuat program dengan sangat cepat. Dan user senang dengan Clipper karena programmer bisa membuat UI (User Interface) yang mudah digunakan oleh user.

Salah satu kekurangan Clipper adalah karena membutuhkan platform DOS. Memang ada Clipper for Windows, tapi terakhir saya coba, kurang reliable.

Tapi sekarang sudah ada alternatif dari Clipper. [ Harbour ] dan [ xHarbour ] adalah clone Clipper, dan tersedia di banyak platform. Terutama di Linux, sehingga menjadi alternatif yang sangat menarik.
Selamat mencoba.

Karakter manakah Anda ?

Nemu [link ini ] dari blog-nya Neo, iseng-iseng isi. Eh, hasilnya enggak disangka, kirain bakalan Gimli 🙂

Which Fantasy/SciFi Character Are You?

Lord of the Rings menarik bagi saya karena menampilkan hal-hal yang makin jarang ditemukan pada saat ini, terutama di film2 lainnya – kesetiakawanan, honour, semangat berjuang, tidak putus asa walaupun dihadapkan dengan situasi yang secara logika tidak mungkin diatasi , dll.

Ajak anak-anak nonton – eh, yang paling gede malu-malu saban Legolas nongol .. he he
🙂

AKSI PRIHATIN TERHADAP SKEMA BISNIS ANNE AHIRA

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali dalam hal ini — sebarkan informasi ini seluas-luasnya. Bantu saudara-saudara kita agar tidak terjerumus / terkecoh, dan kehilangan hartanya dalam skema piramida ini. Terimakasih.


AKSI PRIHATIN TERHADAP SKEMA BISNIS ANNE AHIRA

Kami, warga masyarakat dan komunitas Internet, merasa prihatin terhadap model bisnis yang diterapkan oleh Anne Ahira. Kami keberatan bahwa bisnis ini diasosiasikan dengan melakukan marketing di Internet. Marketing yang dilakukan di Internet sebenarnya adalah sesuatu yang baik dan wajar asalkan dilakukan dalam batas-batas etika dan kewajaran. Setelah melakukan penyelidikan, kami berkesimpulan bahwa bisnis ini hanyalah sebuah praktik skema piramida yang dibungkus dengan istilah Internet Marketing. Hal ini jelas terlihat dari apa yang harus dilakukan oleh setiap anggota Elite Team, yaitu merekrut empat anggota baru. Skema piramida sejatinya merupakan penghisapan oleh segelintir individu terhadap banyak orang. Menurut kami, Internet tidak perlu dikotori dengan pemasaran dari bisnis tidak jelas seperti itu. Silakan melakukan pemasaran via Internet sejauh masih dalam batas-batas kewajaran dan bisnisnya adalah bisnis yang baik dan jelas.

Lebih jauh lagi, kami melihat bahwa Elite Team menawarkan janji yang menyesatkan, yaitu menyatakan bahwa tujuan Elite Team adalah agar semua anggota Elite Team memperoleh penghasilan $6.688 per bulan, dan bahwa ini adalah tujuan yang realistis. Tetapi realitanya adalah: seandainya semua anggota Elite Team bekerja keras dan teguh pada regimen Elite Team, hanya 1 dari 341 orang, atau 0,29%(!) yang memperoleh $6.688 per bulan. Sangatlah jauh dari apa yang diakui sebagai tujuan realistis Elite Team.

Produk yang ditawarkan Anne Ahira/EliteTeam adalah keanggotaan representative (rep.) di Financial Freedom Society, Inc. (FFSI), di mana setiap rep. harus membayar $54,95 per bulan kepada FFSI. Setiap rep. memperoleh komisi dari menjual keanggotaan FFSI ke orang lain sehingga menjadi rep. baru. Orang yang direkrut ini disebut sebagai affiliate, atau di MLM lain dikenal dengan nama downline, dan setiap rep. juga memperoleh komisi dari penjualan yang dilakukan oleh downline-nya sampai empat tingkat downline.

Selain dari keanggotaan FFSI, boleh dibilang tidak ada produk atau jasa yang dijual oleh Anne Ahira dan Elite Team. Dalam sistem Elite Team, besar penghasilan bulanan seorang anggota tergantung dari jumlah downline FFSI-nya dan bagaimana struktur downline tersebut karena tidak ada atau hampir tidak ada penghasilan seorang anggota Elite Team selain dari komisi FFSI.

Dengan perhitungan satu anggota mendapatkan 4 anggota baru, seperti yang dipraktikkan oleh Elite Team, maka hanya dalam 17 tingkat piramida jumlah anggota keseluruhan menjadi sebanyak 5.73 miliar. Sedangkan jumlah populasi manusia keseluruhan di dunia hanyalah 6.4 miliar. Jika seluruh 5.7 miliar manusia tersebut mengikuti program ini, maka hanya 89 juta orang yang akan berpenghasilan $6.688 per bulan. Sementara 5.3 miliar lainnya merugi!

Dengan demikian kami menghimbau masyarakat Internet untuk tidak mudah terjebak oleh iming-iming kekayaan yang dijanjikan oleh Anne Ahira, Elite Team maupun pihak-pihak lainnya. Kami berharap masyarakat Internet bisa menyadari adanya model bisnis semacam itu sehingga dapat lebih waspada. Kepada redaktur media massa juga kami berharap untuk selalu melakukan investigasi terlebih dahulu ketika membahas bisnis-bisnis yang tidak memiliki kejelasan seperti itu agar nantinya tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu sebagai promosi terselubung.

Internet, 31 Maret 2005

Tertanda,

Harry Sufehmi

ps. Bagi rekan-rekan penulis blog yang ingin menyebarkan pernyataan sikap ini dapat menyalin seluruh isi tulisan ini pada blog masing-masing. Tetapi tidak menutup kemungkinan rekan-rekan yang bukan penulis blog untuk mengikuti aksi ini.

Sickness

I’ve been plagued by various sickness since my arrival in Indonesia. First, it was asthma attack, and I ended up taken to hospital. Recovered after days. Then I suffered from a stomach bug. Now I’m still recovering from weird combination of internal infection + allergy. But I’m already working, since I’ve promised my cousin that I’ll help him building a computer system for his family business. He doesn’t seem too happy with my progress, but not much I can do really with all these sicknesses. Hope he’ll be able to understand it later.

Therefore I apologize to all of my friends in Indonesia that’s still yet to be contacted by me. My body still feels like it’s being pounded on by a 400 kg gorilla, ugh.

Back @ home

Finally I’ve arrived back in Indonesia, actually since 29th January. I’m already very busy doing consulting work for Abang Adek and Rayspeed Ltd, currently in charge of building at least 4 computer systems.

So, sadly, you can expect this journal to be updated less often. But, I’m quite certain that it will be worth it, especially since 2 of the projects will be released with open source (most likely GPL) license. It’ll take a while though.

RoyalMail sucks

Last year RoyalMail boasted that they now, after privatisation, able to make close to 1 million poundsterling per day; in contrast to losing 1 million per day before privatisation.

But at what cost ? Service already suffers – many Post offices (PO) has been closed down, and customers in remote areas suffers the most, where POs are enabling them to enjoy various services – taking their pensions, sending letters to loved ones, taking their benefits, etc.

And it has been sometime that RoyalMail’s staff suffers as well. There has been industrial action taken.
And even our Indonesian community suffers too – a few friends has been slaving themselves away on Christmas to get some money. They’ve been working for weeks now, sometimes even all night long. Now, some are ready to leave the country after finishing their study here.

However, RoyalMail is still YET to pay their wages.

I’ve said before that privatisation is not the magic solution to all problems, as implied by the corporate-loving Labours, and RoyalMail is just another proof of it. If the management sucks, you replace them, and threaten the new ones not to make the same mistake – not privatise the company instead. Doh.

Tips mengirim kontainer

Nyaris semua pelajar di luar negeri melakukan ritual ini – pengiriman barang via kontainer ke Indonesia, setelah urusan belajar mereka selesai.
Ternyata, packing barang untuk kontainer harus benar caranya, karena kalau tidak maka akan memakan waktu belakangan untuk membetulkan berbagai kekurangan. Beberapa tips :

  • Sewaktu packing, langsung saat itu juga lakukan hal-hal berikut ini :
    • Catat jenis-jenis barang di box ybs
    • Catat jumlah dari masing-masing barang tsb
    • Catat dimensi box (panjang x lebar x tinggi = volume mtr kubik)
    • Nomori box dengan spidol besar

    Packing saja sudah cukup melelahkan memang, lalu ditambah dengan tetek-bengek ini. Namun, ini akan sangat memudahkan sewaktu kemudian melapor ke panitia kontainer. Karena kalau tidak, maka Anda akan terpaksa membongkar kembali box-box Anda, yang sudah rapi tersusun, dan melakukan hal-hal tersebut diatas – lelahnya malah jadi berlipat-lipat.

  • Labeli box dengan menggunakan spidol besar :
    Label dengan kertas biasanya akan sobek ketika box dimasukkan ke kontainer, dan kemudian tergeser-geser dengan lantai / box lainnya. Dan tanpa label, maka barang Anda bisa tidak terantar / sulit dilacak keberadaannya.
  • Isi box sepadat-padatnya :
    Kalau ada ruang kosong di box, maka ini bisa jadi menyebabkan box kita hancur sewaktu ditimpa box-box lainnya di kontainer. Tips : Manfaatkan baju-baju Anda untuk mengisi celah-celah kosong di box-box Anda.
  • Jangan pelit lakban :
    Lakban / duct tape hendaknya dimanfaatkan betul-betul untuk mengamankan box Anda – kelilingi box Anda 2 kali, lalu lakukan sekali lagi tapi dengan melintangi lakban yang sebelumnya. Maka insyaAllah box Anda akan sampai dengan utuh / tidak terburai / hancur di tujuan.

Semoga bermanfaat.

Goodbye England

Finally, after living in UK for 6 years, it’s time for us to return back to Indonesia. Our parents are now old, so we’d like to be together with them while we still can.
Since we already got UK’s Permanent Resident status, we can always go back to UK pretty much anytime we want to anyway, should we change our minds later in the future.

But for now, goodbye England.

Problems with Tsunami Aid for Aceh

While your average John/Jane Doe donates generously and with no strings attached whatsoever – the big institutions are giving their donations reluctantly, and many came with so many strings attached, even a spider can be trapped in it.

I’ll document them in this post for your information :

  • Published as aid – but in reality, just another loan : USA was especially stingy about its aid to the tsunami victims, and only after being whipped by [ Mr. Egeland ] did they start increasing their “aid”. However, then it turned out that aid from them and several other countries are, in fact, loans. While Japan and other countries donated US$ 500 million straight away and with no strings attached.
    Another loan is actually harmful, since Indonesia is already very deep in debt, most of its budget is allocated for debt / interest payment – not for its own people.
  • Published as aid – but in reality, still unrealised / just a pledge: Another trick is to boast about one’s aid to the tsunami victim, while haven’t actually giving it out. If we looked into the Bam earthquake disaster in Iran, where US$ 1 billion was pledged but only a miniscule US$ 17.5 millions was realised, I think the victims would be better to forget about it now.
  • Published as aid – in reality; hidden conversion and/or kidnapping : Wahington Post already published that 300 orphans were taken from Aceh by WorldHelp, to be raised as Christians. This is SO wrong because (a) This is kidnapping, since Indonesian government has already forbid taking Acehnese children to outside Aceh, and (b) I don’t care about people preaching their religion to others, but when you have NO CHOICE (ie: you became a victim, taken away, then WILL be raised as Christians) then this is plain disgusting and an insult to their dead parents (which wouldn’t want to see their kids raised as non-Muslim).

If you have any more info about other disgusting acts at the time of this crisis, please let me know by commenting in this post. Help stop dishonest institutions/people from taking credit for what really is a crime, or something that they didn’t do.

Thank you.

Masalah temperatur

Kebetulan membaca artikel ini, disitu diingatkan mengenai suatu hal yang jarang dibahas – perhatikan temperatur di ruang server Anda.

Kita sudah bersusah-payah membuat server kita tahan banting dengan banyak cara – pasang UPS, RAID, prosedur backup, dst; tapi kita justru sering lupa memikirkan apa yang akan terjadi jika AC di ruang server mati ?

Beberapa server bisa shutdown sendiri otomatis, namun beberapa harus kita konfigurasi untuk demikian terlebih dahulu – kalau tidak, maka server Anda rusak karena kepanasan.

Untungnya, jika AC di ruang server mati, biasanya ada cukup waktu untuk shutdown server secara manual sekalipun, sebelum suhu ruangan menjadi terlalu panas. Tapi kalau Anda tidak tahu, tentu tidak bisa melakukannya. Untuk itu, memasang alarm temperatur adalah ide yang baik, misalnya – [ 1 ] – [ 2 ] – [ 3 ] – dll.

Tapi kalau server Anda terlalu penting dan tidak bisa di-shutdown karena ini, lebih baik Anda juga membeli AC portabel misalnya.

Sekali lagi, jangan lupakan soal temperatur, atau Anda bisa jadi akan sangat menyesal di lain hari.

TNI versus GAM

Kalau saya lihat selama ini, kelihatannya sih keduanya sama saja – TNI suka semena-mena kepada rakyat, dan begitu pula dengan GAM (saya juga dapat konfirmasi ini dari seorang kawan wartawan).

Kalau pemerintah Indonesia betul tulus ingin menyelesaikan konflik di Aceh, sebetulnya caranya mudah : buat agar para pemberontak menjadi kehilangan alasan /dukungan dari rakyat untuk memberontak.

Misal :

  • Hentikan darurat militer di Aceh
  • Makmurkan Aceh – hasil sumber daya alam sebagian besar digunakan untuk kemamkmuran rakyat, dst.
  • TNI sekedar menjaga keamanan – jangan melakukan hal-hal seperti menuduh seseorang GAM tanpa bukti sama sekali.
  • Jangan sampai ada terdengar lagi tentara menganiaya rakyat – sangat aneh, karena seharusnya tentara justru melindungi rakyat.
  • Perkuat masyarakat – dekati tokoh-tokoh masyarakat, dan bekerjasama dengan mereka untuk memakmurkan rakyat.
  • dst

Jika ini dilakukan, maka tidak ada lagi alasan bagi rakyat Aceh untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Tapi mungkin ini agak sulit dilakukan, karena ada beberapa “invisible hands” yang punya kepentingan agar ini tidak sampai terjadi…..

Air mata saya masih akan terus bercucuran untuk saudara-saudara saya di Aceh.

Public EWS

After observing the late tsunami disaster and events around it, I think only a Public EWS (Early Warning System) will be able to protect us significantly from such thing in the future.

The problem was not because of lack of EWS – there were reports on newspapers that warning has been sent to bureaucrats around the world : Thailand, India, and probably to Indonesia as well.
However, the warning got lost in the bureaucracy – and the tsunami managed to hit the people before they even know what it was.

Therefore, there should be a similar system, but available for public. So in case of another disaster, the bureaucrats won’t cause so much death again anymore – we’ll know straight away, and can take the appropriate action ourselves.

It’s a disgrace really that we have to do this, since we already elected and paid the bureaucrats to serve us. But if we value our lives, looks like we need to take matters into our own hands.

So here’s a list of things to do :

  • Raw data is already available from [ LISS ]. To my knowledge, we can use this freely, especially since this is not a commercial venture.
  • Need to convert raw data to earthquake co ordinate
  • Need to develop a reliable algorithm to find out if the quake will cause tsunami – does the epicenter is on land or sea ? Is it strong enough to cause tsunami ? etc
  • Notifications : SMS, email, pager, efax – make this done as much as possible by the machine, to speed up the process.
  • Security : notifications should only be send after the analysis verified by an on-watch geologist. The geologist will then press the red button – and only then the notifications will be send to all over the world.
  • Need someone to manage the contacts : we don’t want everyone to subscribe because false alarm may then cause chaos. But we also want as many people subscribed as possible – not just the politicians/bureaucrats (which may prioritise a political interest over a warning). Universities and NGOs are good contact points.
  • Need to develop the system to be resilient : make it easy to run multiple servers providing this service, with automatic fail-over when the master suddenly become unavailable.

Those are the requirements that I can think of so far.

Yes, indeed we’ll need to consult a geology expert to create this system, especially to develop the algorithms. I think this would make an excellend PhD thesis *hint* *hint*

What I can offer : I have a dedicated server on USA which can be used to develop and host this service. I may also be able to join in the development soon if it uses PHP/Ruby.

If anyone’s interested, let’s get in touch and co ordinate our efforts.

Computer appliance

I have a feeling that Apple will make another breakthrough again – finally establishing computer as an appliance, with the launch of Mac Mini.

People may finally start looking at computer as yet another household appliance – just like a microwave, fridge, washing machine, DVD player, etc. People will just use it, without needing to know much how it works under the hood.

It’s good because it’ll make computer more ubiquitous, and people will be able to benefit from it. It’ll hopefully enable people to do things they were not able to do before – sell their goods online / work from home, socialize with people on the other part of the world, finding out the knowledge pools on Internet, etc..

However, if that does happen, Apple will also need to think of a way to make sure that they all stay secure, seamlessly / without burdening the users. Something like Windows Update / Debian’s “apt” facility, but making sure that it won’t break things (unlike a few updates from Microsoft). It should be MUCH easier though, because Apple is working on a homogenic environment – unlike PC’s various configurations. So it’d be a complete disgrace if Apple failed to do this.

That said, I still won’t use Apple’s computers, because they’ve had bad track records on customer service – irreplaceable iPod battery, proprietary hardware/software, etc. I don’t like being locked into a certain vendor, it makes me feel like a hostage to their wishes. (and it has happened before)
However, don’t worry, I won’t criticise your personal decisions about this 🙂 I have too much things to do.

I’d be interested to see how the PC camp will react to this though.