Another victim of “War on Terror”

A few years ago, [ Isnet ] bought a brand new server to replace it’s old one that’s already dead. Quite decent for its time, the server was then moved to its location, where it’ll be connected to the Internet and started providing various services (mailing list, websites, etc). However, soon after it was moved, nothing was heard from it again. I was confused, but the show must go on. Our friends started the services again with whatever available; old computer on slow links, etc. Over the time a few servers are added, and now Isnet provides its services from 3 servers all over the world.

A bit about Isnet – it’s probably the first organisation providing the most complete service for muslim community on the Internet. Granted most of the services are in Indonesian language, but I’m still yet to find others as complete as Isnet at the first time it began. It was started by Indonesian students on several countries. Thus began the Islamic Network (Isnet).

Yesterday I received an email from one of our friend. Among the content of the email is a story of the new server. Apparently, shortly after it was connected to the Internet – on a network on USA – the admin received a notification, asking him to unplug the server. The reason ? It contains “sensitive information”. But if you know what the contents on Isnet are, and realise what’s going on at the time (Bush’s crusade) – you’ll realise that it’s because it is Isnet – “Islamic Network”.

The admin has no choice but to shut down the new server. After 2 years, the “new” server has finally arrived in Indonesia, no longer new. But at least we can plug it in without worrying of getting censored again.

Bush’s war causes way too much collateral damage, and way too little on its actual target (hi Osama). He sucks, big time.

Razia software : solusinya yang tepat & terjangkau

Razia dengan mengatasnamakan UU HAKI kini makin sering saja terjadi. Diawali oleh berbagai oknum aparat, yang biasanya menyita peralatan komputer dan meminta tebusan puluhan juta rupiah. Kini BSA juga kelihatannya sudah mulai mengambil ancang-ancang, bisa dilihat misalnya dengan iklannya yang berukuran besar di media massa ternama Indonesia.

Kebetulan beberapa waktu yang lalu saya baru selesai memigrasikan sebuah warnet ke solusi open-source, yaitu memanfaatkan Fedora Core 3 (FC) dan LTSP (Linux Terminal Server Project). Yang tercapai adalah :

  • Hemat puluhan juta rupiah (karena tidak usah membeli lisensi software)
  • Workstation bisa menggunakan komputer bekas / murah (Pentium II / III)
  • Maintenance bisa difokuskan di server saja
  • Tidak cemas lagi soal virus / spyware
  • dll

Kebetulan saya sedang memiliki sedikit waktu, maka saya telah tuliskan panduan instalasinya di posting ini. Semoga dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya.


Continue reading Razia software : solusinya yang tepat & terjangkau

OpenBSD 3.7

I just read from Slashdot that [ OpenBSD 3.7 was just released ]. I quickly checked the announcement, but unfortunately it seems that the auto-update feature is still being developed. This was my main reason of migrating from OpenBSD to Debian; updating existing packages took too much time and very disruptive to whatever I’m doing. With Debian, the server is able to automatically update itself whenever new updates are released, so I can use my time to do other more important things.

Don’t get me wrong : I still respect OpenBSD and its developers very much. This is because I’ve found out what I must do to bring Debian/Linux to OpenBSD’s security level — and it’s plain mind-boggling. The difference is quite huge.
Simply said, I’m only able to sleep easier at nights because I’ve put up a firewall, and I’ve locked down opened ports as tight as I could. But if a hacker ever manages to give himself shell access, I don’t think it will take much time to escalate it to root privileges. There are just too many software in my Debian server that’s not as hardened as the ones in OpenBSD’s software collection.

There was an easier way to bring Linux’s security level closer to OpenBSD’s, thanks to grsecurity project. But it was still hard to implement, break many things, and unfortunately the project has been shut down since. A lot of professional admins, especially in webhosting community, mourned the death of it.
With OpenBSD, you get the excellent security out of the box. It’s as convenient as it can be.

Security (and doing things [ the Right Way ] is still a trade-off with convenience though. Things tend to work differently, harder and/or more cumbersome on OpenBSD.
If you think administering Linux is already hard, I’ll frankly tell you to stay away from OpenBSD (for now) to avoid you from wasting your own time. But if you appreciate the peace of mind given by a secure system, then you’ll love OpenBSD and will be able to adapt yourself to its differences.

But don’t lose your alertness yet. Even with OpenBSD, you can still be hacked.
For example, if you host websites running unsecure scripts (PHP, Perl, etc), then you WILL be hacked. I know because my server was hacked too. Even though the attacker won’t be able to go out the chroot jail (Apache is running chroot-ed on OpenBSD), the attacker will still be able to destroy all of your websites!

In my case, I was saved by mod_security and suphp, even though I’m using Debian instead of OpenBSD. mod_security enable me to implement chroot easily in Apache on any OS (including Debian) and other great things including firewalling the HTTP requests. And suphp restrained the attacker even further by limiting his/her access only to the vulnerable script owner’s privilege – not Apache’s.

I still use Debian because in my case I’m happy with its security level and I need apt’s superior updating capability. But once OpenBSD provides excellent package management facility as well, then I’ll be very tempted to move to it.

note:
very useful comment on [ OpenBSD life-cycle ] – the team officially support current version and the previous version. But I’m glad to know that it’s quite easy to update your current OpenBSD installation to the current version.

note/2:
here’s my previous post on [ OpenBSD 3.6 ]

Jalan Tol

Kebetulan baca posting Ben [ soal jalan tol ], jadi ingat beberapa pengalaman apes pribadi.

  • Tikungan terlalu tajam tanpa peringatan : normalnya, di berbagai highway (yang malah gratis), makin tajam suatu tikungan, maka makin besar/jelas peringatannya. Ini tidak berlaku di Indonesia – contoh: saya nyaris celaka ketika pertama kali mencoba jalan tol Serpong – Pondok Indah, ada sebuah tikungan yang ternyata sangat tajam; sehingga saya nyaris menghantam pembatas jalan. Padahal saya tidak terlalu ngebut dan ketika itu cukup waspada.
  • Jalanan rusak : Jasa marga pernah menampilkan beberapa advertorial mengenai bahaya pecah ban di jalan tol – well, menghantam jalan rusak dalam kecepatan lebih dari 100 km saya kira cukup membantu untuk memecahkan ban mobil.
  • Blind summit : Blind summit adalah jalanan yang mendaki dengan cukup curam, sehingga kita tidak bisa melihat apa yang ada di balik puncak jalan tersebut. Seingat saya, saya belum pernah menemukan blind summit di motorway manapun – kecuali di Indonesia. Dan baru saja pagi tadi nyaris celaka – di jalan tol kota arah ke airport, persis setelah blind summit disitu ternyata macet total. Padahal mobil sedang melaju kencang karena jalan tol sedang kosong 🙁 jantung hampir copot.
  • Informasi jalan tol : Jasa marga sangat minim menyediakan layanan informasi keadaan jalan tol, memang pernah ada beberapa papan informasi elektronik tapi jarang. Kelihatannya mereka mengandalkan radio Sonora (92 FM), tapi saya kira kok Metro FM (107.8 FM) lebih bagus tuh, cepat dan tidak bertele-tele. Tapi tetap saja papan informasi itu penting, kalau di negara lain biasanya jika ada kecelakaan kita sudah tahu dari papan informasi jauh sebelumnya. Sehingga kita bisa mengubah rute kita sebelum terjebak macet.
  • Penanganan kecelakaan : 2 poin diatas saya membahas kemacetan total di ruas tol dalam kota – ternyata terjadi karena ada sebuah truk trailer besar yang terbalik. Tetapi, kejadiannya jam 12 malam, namun baru di-handle oleh Jasa marga jam 5 pagi (menurut Metro FM). Duh, ya jelas jam 7 pagi pun (baca: jam sibuk) masih belum selesai. Ini bisa dihindari kalau Jasa marga mau meniru jalan tol lainnya, yang menaruh kamera-kamera monitor, atau patroli yang lebih sering.
  • Jalanan bergelombang : WTF with this one ? Beberapa jalan tol sangat bergelombang, sampai bisa terasa beberapa kali cengkeraman ban pada jalan menjadi melemah. Ini jelas berbahaya, karena bisa menyebabkan kecelakaan karena berkurangnya kontrol pengemudi terhadap kendaraan.
  • Middle-lane hogger : Ada banyak pengemudi kendaraan yang malas pindah ke jalur kiri walaupun kecepatannya pelan, dan tetap di jalur tengah / kanan. Akibatnya, seringkali terjadi traffic jam berkilo-kilometer karena 2 kendaraan berjalan lambat dengan paralel – padahal di depannya jalanan kosong. Di negara lainnya yang seperti ini sudah mulai menjadi sasaran polisi, karena menurunkan efisiensi jalan yang ada, menaikkan polusi udara, membuang percuma bensin & waktu, dll.
  • Penghalang pandangan : Memperindah ruas tol sih sah-sah saja, tapi kalau sampai menghalangi pandangan, duh …
    Beberapa kali saya menemukan tikungan dimana visibility-nya hanya beberapa meter ke depan, karena terhalang oleh tanaman hias di pinggir ruas tol.
  • Etc : Rasanya sih masih ada lagi, silahkan ditambahkan 🙂

Support your local industry

…buy your local laptop bag: [ Move-X ]

I find it interesting because it looks just like a normal backpack (ignored by laptop thieves), seems to have loads of space, loads of place to put your things, and the price is quite reasonable.

If you wish to buy one, they can be contacted on movepack@yahoo.com or phone/SMS : 0815 938 3936.

Kutitipkan Temanku; Calon Orang Penting di Negeri Ini!

Yang terbaru dari penulis cilik berbakat, Abdurrahman Faiz. Selamat membaca.

——————–
Kutitipkan Temanku; Calon Orang Penting di Negeri Ini!

Rumah mungil yang hanya sepetak itu berada dekat sekali dengan pasar dan kolong jalan tol. Di sekitarnya tampak kekumuhan yang memedihkan mata.
Itulah Rumah Cahaya Penjaringan. Tempat ini dirintis oleh teman-teman Bunda di Forum Lingkar Pena dan Fojis. Yang mengurus Om Andi, penulis yang memakai nama pena Biru Laut itu lho. Om Andi dulu tinggal di dekat sini dan mantan
preman. Aku terkejut juga. Banyak teman preman Om Andi yang suka rela membantu Rumah Cahaya. Ada Om Rojak, Om Tarjo dan banyak Om lainnya. Mereka hebat!

Aku sampai pagi itu dan terkejut dengan sambutan meriah dari teman-teman kecil di Rumah Cahaya. Usia mereka antara 5-13 tahun. Aku tersenyum dan menyalami mereka. Wah mereka ramah!. Mereka menatapku seolah aku ini artis. Aku jadi tidak enak sekali. Aku mencoba untuk lebih akrab.

Tante Asma dan bunda membuat beberapa acara. Ruangan mungil itu seakan hampir runtuh karena ramainya sorak anak-anak. Apalagi saat mereka bermain tebak-tebakan dan ekspresi untuk mendapatkan banyak hadiah imut yang kami
bawa. Nah di tengah keramaian itu tiba-tiba aku melihat sesuatu, tepat di sebelah rumah cahaya.

“Tempat apa itu? Peralatan apa?” tanyaku pada teman di sebelahku.

“Itu tempat perjudian,” katanya. “Dan itu alat-alatnya,” tambah anak berbaju biru itu lagi. “Anak-anak suka main di situ. Padahal seharusnya itu tak terjadi.”

Aku sering mendengar di daerah dekat Rumah Cahaya ada tempat perjudian. Tapi aku tak menyangka kalau tepat di sebelah Rumah Cahaya!

Aku menyalami anak berbaju biru itu dan berkenalan. Namanya Hengki Rifai. Lalu tiba-tiba kami sudah mengobrol seperti teman lama.

“Di sini banyak penduduk yang kesusahan. Yang putus sekolah juga banyak,” kata Hengki. “Saya berdoa dan berjuang supaya bisa terus sekolah.”

Hengki berumur 12 tahun dan duduk di kelas 6 SD. Aku baru 9 tahun dan baru kelas III SD, tapi asyiknya obrolan kami nyambung.

“Boleh aku ke rumahmu?” tanyaku.

Hengki mengangguk. “Tapi rumahku aneh. Tidak apa?”

“Aku suka rumah aneh,” ujarku tersenyum.

Hengki tertawa, matanya yang bulat bersinar.

Kami pun berangkat bersama Om Rojak dan Om Tarjo, preman baik hati pendukung Rumah Cahaya.

Perjalanan ke rumah Hengki melewati lorong-lorong kumuh di bawah kolong tol. Aku prihatin karena lorong tersebut kotor, gelap dan bau. Anak-anak kecil buang air besar di got kecil yang cetek itu. Rumah-rumah di sana tidak layak huni. Kumuh sekali. Hampir semua rumah tidak beratap. Atapnya langsung jembatan tol itu. Aduh, aku jadi ingin menangis.

Akhirnya aku sampai juga di rumah Hengki. Aduh rumah Hengki membuatku sedih. Rumah itu kecil, kumuh sekali. Lebih mirip gudang. Di sebelahnya ada kandang-kandang ayam. Tapi kata Hengki tinggal kandangnya, sudah tak ada ayamnya lagi. Aku tidak bisa membayangkan ada orang menempati rumah seperti ini. Ya Allah aku istighfar dan menahan airmataku yang ingin cepat turun.

Ternyata Hengki anak yatim. Yang membuatku ingin menangis lagi, Ibu Hengki sebenarnya masih hidup. Tapi pergi meninggalkannya begitu saja. Hengki hidup bersama kakek dan neneknya. Neneknya punya warung mungil di depan rumah
mereka. Hengki sering membantu neneknya berjualan. Aku juga ngobrol dengan nenek Hengki yang ramah. Hatiku tersayat lagi melihat orang setua itu masih harus bekerja.

Aku kagum, meski mereka kesusahan tapi sangat mengutamakan tamu. Aku minum teh botol tapi mereka tak mau dibayar. Terang saja aku memaksa. Aku paksa Hengki sekalian menerima sedikit tabunganku yang kubawa hari itu. Hengki
kaget. Dia malu tapi bersyukur. Rupanya dia belum bayar uang sekolah beberapa bulan. Aku juga memberikan buku-buku karyaku pada Hengki. Hengki tertawa. Katanya dia sudah membaca semua puisiku di Rumah Cahaya, tapi belum
punya bukunya. Dia berterimakasih sekali. Ah, Hengki. Sebenarnya aku yang berterimakasih padamu. Kamu mengingatkanku lagi akan arti syukur dan peduli pada sesama.

Sayang, aku tak bisa lama mengobrol dengan Hengki. Sebab acara di Rumah Cahaya belum selesai. Aku harus kembali ke sana. Aku menyalami nenek, menyalami dan memeluk Hengki. Aku katakan padanya begini: “Kita terus
bersahabat ya! Apapun yang terjadi!” Hengki mengangguk dan menjabatku erat.

“Kamu tahu Hengki, aku yakin, meski keadaanmu sekarang begini, suatu saat kamu akan jadi orang hebat! Orang penting! Jadi kamu tidak boleh menyerah sekarang!” pesanku padanya.

Hengki tertawa, menampakkan giginya yang putih bersih. Aku senang melihat Hengki yang hitam manis. Dia cerdas dan baik hati. Aku tahu suatu saat, kalau dia tetap berjuang dan dekat dengan Tuhan, dia benar-benar akan menjadi orang penting di negara ini!

“Aku akan datang lagi!” seruku. Aku melambai pada Hengki dan nenek, sambil berusaha menahan haru.

Ditemani Om Rojak, Om Joni, Om Tarjo, preman-preman baik hati itu, aku kembali menuju Rumah Cahaya Penjaringan. Mereka menatapku heran. Aku juga menatap mereka kagum.

Preman pahlawan, aku tahu Allah akan menjaga sahabatku Hengki Rifai. Tapi tolong ya, aku titip juga calon orang penting ini pada kalian!

(Abdurahman Faiz)

Cara mudah berzakat

Dari kawan-kawan saya di PortalInfaq – semoga berguna :

===============================
Wahai orang-orang yang beriman, infaqkanlah (zakat) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik.(QS Al Baqarah 267)

Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta itu
(HR. AL Bazar dan Baehaqi)

Ketik : zakat[spasi]portal[spasi]pilihan

kirim ke 92528

Contoh : “zakat portal aceh”, kirim ke 92528

Keterangan : portal maksudnya (Portal Infaq)

Contoh kirim untuk asnaf/penerima zakat yang lain :
“zakat portal miskin”

Pilihan Mustahik/Penerima zakat :

Fakir
Miskin
Muallaf (Orang yang baru masuk Islam)
Riqab (Memerdekakan budak)
Gharim (Orang yang berhutang)
Fiisabilillah (Perbuatan di jalan Allah ; pendidikan, mesjid, bantuan bencana alam dll)
Ibnussabil (Orang yang melakukan perjalanan di jalan Allah)

Untuk Panduan M-zakat :
ketik “help” kirim ke 92528, maka informasi panduan M-Zakat akan dikirim ke handphone Anda.

Pembayaran zakat sebesar Rp.12.500,- sementara baru berlaku untuk pelanggan prabayar :

SimPATI & Kartu As dari Telkomsel, plus biaya jasa layanan Rp. 2.500,-. (Total charge Rp. 15.000,-)
Mentari, Matrix & IM3 dari Indosat, biaya jasa layanan Rp. 1.500,-. (Total charge Rp. 14.000,-)

Layanan M-Zakat lainnya :

Hitung zakat
Informasi mengenai berapa zakat yang harus Anda keluarkan setiap tahunnya.
Caranya ketik “hitung[spasi]penghasilan” kirim ke 92528

Contoh : “hitung 2500000” kirim ke 92528
maka informasi jumlah zakat per tahun akan dikirim ke handphone Anda.

TOLONG SEBARIN KE MILIS2 atau REKAN2 YG LAIN YA

http://www.portalinfaq.org

PortalInfaq UK (inactive)

Kompas vs Priyadi ?

Mudah-mudahan tidak bertambah daftar orang yang di-somasi oleh Kompas. Tapi cukup surprise ketika tahu bahwa Kompas menayangkan artikel yang secara langsung [ mengkritisi blog /milis /new media secara umum ].
Sayangnya, lagi-lagi artikel tersebut melakukan generalisasi dan/atau asumsi yang tidak tepat.

Tapi “perang” antara Kompas/old media & Priyadi/new media tidak hanya terbatas pada artikel-artikel di Kompas saja. Priyadi mengungkapkan bahwa ada komentar-komentar anonim pro Kompas yang sebetulnya berasal dari kantor Kompas.
Jadi sangat ironis kalau kita mengingat bahwa Kompas menuntut BS karena menyampaikan informasi dari sumber anonim.

Kalau mau satu contoh ironi lainnya lagi, silahkan baca [ posting Ben ] yang satu ini.

Bagi saya, keberadaan new media bermanfaat karena menambah jumlah sumber informasi saya. Reaksi Kompas seperti ini mungkin adalah karena mereka mulai merasa bahwa hegemoni old media mulai terancam. Namun saya, dan Anda, yang akan diuntungkan karena: ada tambahan sumber informasi untuk crosscheck, terkadang lebih cepat dalam penyampaian informasi, dan (yang paling penting) semua orang bisa berbicara -dan- terdengar. Bukan cuma media besar dengan dukungan modal kuat saja. New media memungkinkan the little people untuk menjadi lebih terdengar. Sedangkan di old media ada keterbatasan jumlah berita yang bisa mereka angkat, [ kecenderungan short-term memory ] / cepat dalam melupakan berbagai isu penting, terkadang ada self-censorship, seringkali bias, dll.

New media dan old media sama-sama bisa tidak reliable, yang penting adalah kita kritis dalam menerima berita dari kedua sumber ini.

Apakah kita sedang menyaksikan awal dari menurunnya kekuasaan old media di Indonesia ? Time will tell.

Clipper

Penggunaan bahasa Clipper untuk development software di Indonesia masih cukup marak. Ini bukannya tanpa alasan,terus terang Clipper sangat memudahkan programmer untuk membuat program dengan sangat cepat. Dan user senang dengan Clipper karena programmer bisa membuat UI (User Interface) yang mudah digunakan oleh user.

Salah satu kekurangan Clipper adalah karena membutuhkan platform DOS. Memang ada Clipper for Windows, tapi terakhir saya coba, kurang reliable.

Tapi sekarang sudah ada alternatif dari Clipper. [ Harbour ] dan [ xHarbour ] adalah clone Clipper, dan tersedia di banyak platform. Terutama di Linux, sehingga menjadi alternatif yang sangat menarik.
Selamat mencoba.

Wiki comparison

I’ve been looking for the right Wiki for a company that consulted me. After looking around for a while, I think I’ll try [ PmWiki ] – users can upload files to its pages and it’s still relatively easy to setup.
Anyway, if you’re looking for similar information, here are some links to begin:

[ first comparison ]
[ second comparison ]
[ third comparison ] (most comprehensive)

note:
it looks like that [ DokuWiki ] is quite good too.

phpMailman

Last year I spent about 2 weeks working on [ phpMailman ].
Unfortunately, I had to abandon it because I was assigned to other projects.

It was the most interesting projects, and potentially quite useful, that I’ve been working on. And it seems that quite a lot of others agree – I still got emails asking about it.

In short – phpMailman is a milis (mailing list) software, composed of php scripts and uses MySQL database to store its data.
It require very little to run (most webhosting package will suffice) and easy to set up. These two are things that I found lacking in other milis software.

I apologize that I’m still not able to continue my work on it. Meanwhile, I’ve updated the page with more useful information, and a link to the latest version. Hope someone will find it useful.

[ homepage of phpMailman ]

Kompas vs BS

Posting Priyadi di blognya yang berjudul [ Ketika penerus informasi di somasi ] mengundang diskusi yang cukup panjang. Isinya adalah membahas lebih lanjut mengenai masalah anonimitas Satrio Kepencet dan isi-isi emailnya yang di forward oleh Basuki Suhardiman.

Tapi yang menarik perhatian saya adalah somasi yang dilakukan oleh Kompas, [ dimana BS dituntut, karena dianggap telah mencemarkan nama wartawan ybs ].

Apakah Kompas sudah lupa beberapa kasus pengadilan seperti ini, dimana beberapa media massa menjadi korbannya ? Apakah enak berada di posisi tersebut – Anda perlu melindungi identitas sumber berita Anda (atau sumber-sumber berita sensitif akan bungkam), namun ternyata Anda malah dieksekusi di pengadilan karena berita Anda tsb.

Sebetulnya yang perlu dilakukan oleh Kompas adalah sekedar membuat pernyataan bahwa berita dari BS tersebut tidak benar (kalau memang menurut mereka demikian).
Itu saja sudah cukup. Biarkan masyarakat yang menilai. Dan saya pribadi terus terang tidak / belum menganggap BS sebagai sumber informasi yang kredibel karena beberapa blunder yang telah dilakukan oleh beliau di masa lalu (sistim TI KPU anti hacker, dll).

Sehingga ketika Kompas menuntut BS, justru berarti Kompas telah membantu mengancam kebebasan pers di Indonesia.

Lebih ironis lagi, di artikel tuntutan tersebut kita bisa menemukan link ke artikel [ Terancam, kebebasan berekspresi ].
Di satu artikel Kompas berusaha menuntut satu sumber berita, di lain pihak Kompas berusaha mengamankan posisi sumber berita dari tuntutan seperti yang sedang dilakukannya sendiri.

Bagaimana ini, Kompas ?

Artikel SWA tentang Anne Ahira

Trims [ Ben ] atas linknya, yaitu [ artikel mengenai bisnis Anne Ahira dari majalah Swa ].

Ternyata penulis artikel tersebut juga menemui kesulitan yang sama dengan saya, yaitu tidak berhasil mengetahui apa yang sebetulnya dijual oleh tim AA, yang mengaku sebagai bisnis IM (Internet Marketing). Jadi, memang seperti membeli kucing di dalam karung.
Lalu juga ada indikasi bahaya skema piramida pada bisnis tersebut, disebutkan secara halus yaitu dengan menyebutkan berbagai ketidak jelasan di seputar bisnis AA tsb.

Semoga bermanfaat.

Sunnah : membersihkan jari setelah makan

Tadi pagi kebetulan menonton ceramah Subuh di Indosiar, ternyata pengisinya adalah Ust. Daud Rasyid. Ternyata memang rutin setiap hari Kamis pagi itu jadwalnya.
Pas saya tonton adalah bahasan hadits mengenai sunnah membersihkan/menjilat jari setelah makan.

Disitu dibahas bahwa hikmahnya adalah karena air ludah itu melarutkan makanan/lemak di jari, sehingga jari mudah dibersihkan setelahnya. Sehingga Nabi saw yang sibuk kemudian bisa segera beraktivitas kembali.
Sedangkan yang disebutkan di hadits ybs adalah karena ada barokah di makanan, yang mungkin adanya di sisa-sisa yang masih menempel di jari kita – sehingga kita disunnahkan untuk menjilat jari kita sesudah makan.

Setahu saya ada beberapa lagi hikmah dari sunnah tersebut, yaitu :

1. Kalau tidak salah, di jari kita ada bakteri-bakteri yang bisa membantu mencerna makanan. Karena itu kita dianjurkan makan dengan tangan kita, karena dapat membantu pencernaan makanan tersebut.

2. Mencegah mubazir – seorang muslim yang berakhlak baik selalu makan secukupnya/tidak berlebihan, dan kemudian tidak mensisakan makanannya itu. Pelaku mubazir di dalam Islam dianggap sebagai kawan syaitan, karena ini dianggap sebagai perbuatan yang tercela. Terutama di masa sekarang, ketika banyak orang yang tidak tahu akan makan apa besok, maka orang yang membuang-buang makanannya tentu cukup keterlaluan.

Silahakan jika ada yang ingin menambahkan/mengkoreksi.

Masalah Kompas

Saya cukup terkejut ketika membaca entri blog [ Priyadi ] ini.
Kompas, yang mungkin adalah koran yang paling terkenal di Indonesia, ternyata mengusir orang-orang yang memberikan informasi masalah tentang seorang yang dianggap pakar TI dan Anne Ahira (pendiri salah satu skema piramida di Indonesia); dari Forum Pembaca Kompas (FPK).

Saya memang malas berlangganan koran karena sering menemukan berbagai data yang tidak diverifikasi dan masalah lainnya, tapi menendang orang yang menginformasikan skema piramida ? Apakah ini berarti Kompas mendukung skema piramida tersebut ?

Mungkin sudah saatnya kita memiliki semacam media watch di Indonesia ini.

PostgreSQL – numeric data type

I was a bit confused when PostgreSQL refused to accept a numeric data which is of the right type.
Or so I thought.

Turned out that on pgAdmin III, for numeric data type, where there are “Length” and “Precision” textbox; numeric (4,2) really means a 2 digit integer and 2 digit fraction. NOT 4 digit integer and 2 digit fraction.

After realizing this, every numeric fields on the database now accepts the input as it should.

Finishing touch

Ada sebuah proyek saya yang core-nya sudah selesai di-develop, dan sekarang sedang diselesaikan pernak-perniknya / finishing touch. Sekali lagi saya menemui kenyataan bahwa justru “pernak-pernik” ini yang paling berat untuk penyelesaiannya 🙂

Jadi ingat John Carmack (developer Quake/Doom), dimana dia pernah bilang bahwa salah satu kelebihan id software adalah mengkemas produk sehingga siap pakai oleh customer, dalam batas waktu yang telah disepakati.
Kelihatannya simple ? Coba kita lihat dulu bagaimana pak John ini bekerja – saat riset untuk inti dari game ybs, dia masih bisa balas email, diwawancarai, dst. Tapi ketika waktu sudah crunch time / memoles produk agar siap diluncurkan, mereka bisa tidur di kantor selama berminggu-minggu.

Bagi seorang programmer, memecahkan berbagai masalah dengan algoritma yang tepat adalah kesenangan. Tetapi, mengubah layout report, memastikan bahwa field input numerik tidak akan bisa dimasuki input text, dst – adalah chores / tetek bengek yang memakan waktu. Namun, tetek bengek ini sangat penting bagi customer.

Jadi, jangan terlena sewaktu di tengah perjalanan Anda, seperti si kelinci yang berlomba dengan kura-kura. Jangan lupa bahwa pekerjaan yang paling berat justru adalah ketika sudah dekat dengan garis finish. Mudah-mudahan customer Anda tidak akan kecewa karenanya.

VCD – Debat terbuka JIL

Informasi dari sebuah milis :

———————

> From: abu jundi [mailto:abu_jundi@yahoo.com]
> Sent: Tuesday, April 26, 2005 2:29 PM
> Subject: Re: [PKS-Ide] VCD DEBAT TERBUKA JIL DI UIN
>
> Assalamualaikum wr wb
>
> sehubungan banyaknya pertanyaan dan permintaan VCD
> debat terbuka JIL du UIN jakarta, berikut saya
> informasikan :
>
> 1. VCD tanpa COVER Rp. 15.000,-
> 2. VCD dengan COVER ukuran DVD Rp. 20.000,-
>
> yg tanpa cover sdh siap, yg pake cvr insya Allah pekan
> depan ada atau datang aja ke PKS EXPO DEPOK di HOTEL
> BUMI WIYATA MARGONDA DEPOK 4-8 mei 2005
> mampr ke stan JUNDI PUBLICATIONS…B5…
>
> edisi tanpa cover bisa kontak ke toko : 7182060
> jl.bangka II/36 pela mampang jaksel.
>
>
> salam,
> abu jundi