Category Archives: General

Siapa bilang Indonesia sudah merdeka ?

Untuk para orang tua: hati-hati, jaga anak-anak Anda dengan waspada.

Untuk para korban: semoga pemerintah negara ini (sebagai pengayom rakyatnya) mau untuk segera berbuat sesuatu.
🙁


Jika Indonesia sudah merdeka, lalu kenapa PERBUDAKAN masih ada? Tim Investigasi Trans TV menemukan praktik jual beli manusia. Diperdagangkan layaknya binatang dan benda mati ! Yang membuat kami kaget, korban adalah perempuan dibawah umur.

Saat penelusuran kami lakukan, budak-budak ini tidak dipaksa kerja kasar seperti jaman dulu. tapi dipaksa menjadi budak seks! Sungguh miris, kami menemukan perempuan dibawah umur–maaf–bahkan belum memiliki payudara, sudah disodorkan tubuhnya kepada si hidung belang. “Tolong…kami dijual layaknya binatang”…begitu kira-kira jeritan hati para perempuan muda ini.

Budak perempuan ini bukannya tidak melawan. Mereka sudah sekuat tenaga mencoba melarikan diri dari rumah milik germo yang jadi majikannya. Apa daya…ada mafia berada dibelakang praktik jual beli perempuan (women traficking! ) ini. Mafia yang melibatkan aparat penegak hukum.

Budak-budak ini dipukuli, dan diancam penjara oleh polisi yang sudah merasakan nikmatnya uang haram dari germo-germo sialan !

Bahkan, ketika tim kami berusaha membantu membebaskan seorang gadis berusia 13 tahun yang akan dijual keperawanannya, TIM kami diseret layaknya binatang, dan dipukuli oleh bodyguard alias preman yang setia kepada para germo. SADIS ! Sayang, waktu itu kami tidak berhasil mengambil gambar kekerasan ini.

Tapi kami sempat merekam adegan kejar-mengejar antara setan-setan germo dan perempuan muda yang melarikan diri. berhasilkah perempuan muda ini meraih kembali kemerdekaannya yang sempat hilang?

*Bagaimana seluk beluk jual beli perempuan berkedok Mini Bar atau pub-pub ini?*
*SIMAK: *

*”Women Traficking episode 1,2,dan 3″*
*Hari: Jumat, Sabtu, dan Minggu (3,4,5 maret 2006)*
*Pukul 17.00 WIB*
*Hanya di Reportase Investigasi Trans TV*

Undian Carrefour dan Data pribadi

Membaca peringatan dari Eko mengenai Carrefour, saya baru teringat kembali mengenai sebuah surat edaran dari ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia)

Singkatnya; beberapa waktu yang lalu, Carrefour mengadakan undian berhadiah. Setelah selesai dan hadiah-hadiah dibagikan kepada pemenangnya, entah kenapa kupon undian sisanya (yang tidak menang) tidak dimusnahkan.
Sialnya, kupon-kupon undian ini kemudian jatuh ke tangan orang-orang dengan niat jahat. Walhasil, kemudian mereka gunakan untuk menipu para pemilik dari kupon undian tersebut, bahwa mereka telah memenangkan undian. Padahal undian yang sebenarnya sudah usai.

Asperindo kemudian mengirimkan surat edaran kepada para anggotanya untuk mewaspadai para penipu ini. Disebutkan beberapa ciri-ciri mereka, sehingga para anggotanya bisa waspada dan melaporkan kepada pihak yang berwajib.
Mungkin karena ini maka pada kasus Eko, surat dari para penipu tersebut dikirim via pos biasa – sehingga terlambat sampainya, he he.

Anyway – hati-hatilah selalu terhadap hal-hal seperti ini.

Links of the day

1. Munin – mempermudah monitoring infrastruktur IT Anda. [ Demo Munin ]

2. Trac – software untuk manajemen, er, software. Saya menemukan ini dari situs Munin, yang menggunakan Trac untuk manajemen development software-nya. Cukup menarik, termasuk yang terbaik idenya dari yang pernah saya temui.

3. Tea Trove – adalah koleksi software dari Walt Disney Internet Group, yang digunakan untuk menjalankan berbagai situs mereka; seperti ESPN.com, ABCnews.com, dan juga Disney.com
Kumpulan software ini mereka rilis dengan lisensi open source, sangat menarik.

Old stuff = sturdier, more reliable ?

I noticed that some old computer stuff are sturdier than its newer ones. Probably because it was (way) more expensive back then, so the vendor can afford quality materials to build their products. It definitely is true for my old IBM keyboard.

However, could it be that these oldies are also more reliable ? I have personally seen old PCs, still running way past its intended service time. While its newer ones died just after its one year warranty expired.

Today I stumbled upon another kind of this incident.
I purchased an 100 Mbps Dlink switch to replace an aging DE-809TP 10 Mbps hub, from Dlink as well. However, my laptop failed to access the network whenever I plugged its cable to the new switch; but works fine if the cable is plugged to the old hub.

I thought it’s some kind of autodetection problem, I’ve read that some Dlink equipments sometimes misdetected your equipment’s speed (10/100 Mbps, full/half duplex), so I tried all of these combinations manually on my laptop’s network card. No joy. Even 10 Mbps half-duplex doesn’t work.
While plugging the laptop to the old hub with any settings (including auto-detect) will enable my laptop to access the LAN.

Baffled, I started to examine the cable itself. Soon I found that some parts of the cable has been gnawed by our local rats.
Doh 🙂

Since the cable is pretty long, I really don’t feel like replacing it. So, I daisy-chained the old hub to the new switch, and plugged my laptop to the old hub instead. Everything works without a hitch now.

It’s just too bad that the old hub got only 10 Mbps bandwidth, but that’s already enough for my needs for now. Still no idea how it works with the old one, but I’m not complaining 🙂

Kasus Lia Eden : Disinformasi dari kubu JIL

“Cheap shot”, ini pikiran saya ketika membaca artikel dari Abdul Moqsith Ghazali tentang kasus Lia Eden — insiden Lia dimanfaatkan untuk menohok MUI.

Padahal kalau memang betul intelektual, tentunya akan sadar bahwa :

Sayangnya, respons dari Moqsith mengenai kasus ini juga tidak bijaksana. Alih-alih minta maaf dan mengakui kekeliruannya :

1. Fatwa MUI bukan penyebab pengepungan Lia Eden
2. Memfitnah masyarakat lingkungan Jl. Mahoni dengan tuduhan telah melakukan pengepungan pada kasus tersebut

Justru Moqsith berusaha melempar batu kepada pihak lain :

1. “Mohon dicek !” – seharusnya perkataan ini ditujukan kepada dirinya sendiri, yang tidak hati-hati dalam memilah sumber informasinya.
2. “Jemaat Salamullah … turut membenarkan adanya fakta perihal penggunaan fatwa MUI itu” – dengan mengingat konteksnya yaitu insiden “pengepungan”; maka statement ini jelas salah, karena tidak ada pengepungan.
3. Menyinggung soal kesantunan dari komentar terhadap artikelnya – ketika dia sendiri telah memfitnah masyarakat Jl. Mahoni.

Ketika saya mendapatkan kiriman artikel Geys Chalifah yang membantah tuduhan-tuduhan Moqsith, saya kemudian mencoba memverifikasinya dengan ysb. Di bawah ini adalah balasan dari Geys Chalifah :

From: Geis Chalifah [geischalifah @xxxxxx.com]
Subject: Re: Membantah tulisan Abdul Moqsith Ghazali di Koran Tempo
To: Harry Sufehmi

Waalaikum salam ww

Menjawab pertanyaan saudara Harry, tulisan tersebut memang benar saya yang menulisnya dan tak keberatan untuk di forward, namun sayangnya beberapa teman yang bergabung dimilis ISLIB menyatakan gak bisa diforward kemilis tsb.

saya ingin berdialog langsung dengan Moqsith itu, beberapa teman mereka (JIL) menyatakan tulisan saya tsb kasar dan emosional, tapi mereka tidak membahas pernyataan Moqsith yang mengkleim warga bersikap kriminal, dan Fatwa MUI dijadikan rujukan penyerbuan.

mereka membela LIA untuk dibebaskan dari tuduhan, saya mendapat informasi bahwa mereka melakukan Demo di Polda meminta pembebasan Lia Aminudin, membela orang yang menghukum anak kecil meminum spirtus, membela orang yang mengeluarkan ancaman mencabut nyawa orang lain, mereka tidak mau melihat itu, mereka hanya melihat Lia Eden diluar main stream islam, maka harus dibela.
Suatu kebodohan yang diusung beramai ramai.

Berikut ini adalah artikel Geys Chalifah yang membantah tuduhan-tuduhan di dalam artikel Moqsith :


Dari Geys Chalifa:
(Ketua Majelis Pemuda PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah)

Saya mengomentari tulisan Moqsith Ghazali aktifis JIL dikoran Tempo hari kemarin, dan komentar itu sebelumnya saya kirim kemilis Kahmi.
Continue reading Kasus Lia Eden : Disinformasi dari kubu JIL

Old Browser ? Ha !

This afternoon I was on a client site on a project. I had a chance for quick break. So instead of reopening my laptop again, I just popped my Nokia 9500, and started reading the latest news.

I was doing this smoothly, until I tried to visit an article on ABC News. It complained that I’m using an OLD browser, and I should really, REALLY upgrade it.
Ha ha 🙂

I wonder who’s the designer of their website ? Probably they live in a hole on a remote island somewhere near Timbuktu. So they’re not aware that more and more people nowadays own a smartphone; and many of them have started to access the Internet from it.

For comparison; when I was working on my previous company’s website, among the requirements was making the website accessible to ANYONE. This includes the disabled, user with ancient browser, PDA / mobile users, and so on.
This is not some Fortune 500 company that I’m talking about, it’s just a public institution; which usually stereotyped as being totally incompetent on IT.
However, on this particular case, it’s so spectacularly on reverse.

Needless to say, I cancelled my visit to ABC News. Wonder how many have done the same, and instead went to their (non-discriminating) competitors ?

Sekolah Swadaya

Beberapa minggu yang lalu, saya dan istri saya berkesempatan menemui seorang kawan yang dulu sama-sama berdomisili di Birmingham. Mbak Retno kini telah menyelesaikan studi S3-nya, dan kini kembali melanjutkan pengabdiannya di Depdiknas.

Setelah berbincang-bincang beberapa lama, kami kaget ketika menyadari bahwa disertasi beliau adalah mengenai sekolah non-formal.
Saya jadi ingat mengenai ide sekolah swadaya, dimana kegiatan persekolahan dilakukan oleh kita sendiri – namun kemudian diformalkan dengan ujian kesetaraan, dan mendapatkan ijazah resmi dari Depdiknas.
Ternyata, menurut beliau ya inilah sekolah non-formal itu. Jadi, sekolah non-formal / swadaya itu bisa di akomodir di sistem pendidikan Indonesia saat ini, dan anak muridnya bisa mendapat ijazah pula, sebagaimana kawan-kawannya yang bersekolah di sekolah formal.

Tidak itu saja, bahkan materi pendidikannya pun sudah ada. Jadi, tinggal dijalankan. Tidak perlu men-develop lagi materinya. Ada beberapa paketnya, seperti paket A dan paket B.

Sekolah swadaya ini pernah kami jalankan dulu ketika masih di Birmingham.
Ketika itu topiknya lebih mengarah kepada agama, karena materi pendidikan yang tersedia hanya itu pada saat tersebut. Cara pelaksanaannya mudah sekali – pertemuan dilakukan di rumah para peserta, secara bergantian. Pengajarnya adalah para ibu-ibunya sendiri, berganti-gantian juga.
Walhasil anak-anak senang sekali, karena suasana belajar-mengajar lebih rileks / tidak kaku, dan di lingkungan yang nyaman bagi mereka. Alhamdulillah, perkembangan mereka ketika itu sangat bagus jadinya.

Kembali ke ide sekolah swadaya di Indonesia – ini bisa menjadi alternatif yang sangat membantu masyarakat, karena :

  • Murah – tidak perlu membayar uang gedung, uang SPP, uang seragam, uang buku paket, dst.
    Biaya pendidikan jadi bisa ditekan menjadi sangat minim. Seorang kawan saya mengadakan sekolah untuk sekitar 60 anak jalanan, dengan biaya hanya Rp 200.000 / bulan. Luar biasa.
  • Terjangkau – karena biaya pendidikan menjadi sangat minim, tiba-tiba pendidikan menjadi sesuatu yang lebih terjangkau bagi banyak orang. Diharapkan makin banyak anak-anak yang bisa terhindar dari kasus putus sekolah karena ini.
  • Targeted / Specialized – di diskusi tersebut, mbak Retno juga mendiskusikan beberapa ide dimana sekolah swadaya bisa mengadaptasi kurikulumnya, sehingga menjadi lebih sesuai dengan minat dan bakat dari setiap anak. Ini agak sulit dilakukan di sekolah biasa, yang cenderung bersifat mass education; sehingga sulit untuk menyesuaikan materi pendidikan dengan minat/bakat setiap anak.
  • Lebih relevan – jika poin di atas digabungkan dengan ide apprenticeship / magang, maka tiba-tiba sekolah akan menjadi lebih relevan dan bermanfaat bagi masa depan sang anak. Sekolah bukan lagi semata-mata soal prestasi akademis, namun dapat secara riil menjadi sarana mengantarkan anak kepada kemandiriannya.

Bagi yang juga tertarik dengan ide ini, saya dapat membantu menghubungkan dengan beliau. Saya sedang mencoba memikirkan cara agar ide ini bisa terealisasi dan menyebar di masyarakat. Kita bisa membuat sebuah forum khusus bagi peminat ide ini, dan kita coba godok agar bisa terimplementasikan.

Semoga bermanfaat.

Infaq Jama’i, dari BAZNAS

Skema Infaq Jamai pada saat ini sedang didiskusikan lebih lanjut di forum Mifta, karena ada kemungkinan mengandung unsur skema piramida / money game. Yaitu pada elemen “Rejeki Berjama’ah”-nya.
Informasi lebih detail bisa dibaca disini.

Mudah-mudahan segala unsur yang potensial berdampak kurang baik bagi masyarakat bisa ditiadakan, sebelum produk ini dipasarkan secara lebih luas.

Berikut ini adalah pernyataan resmi dari BAZNAS mengenai produk ini :


To: [mifta -perjuangan@yahoogroups.com]
From: andriirwan [andriirwan @xxxxxxx.com]
Subject: [mifta-perjuangan] :: Penjelasan Resmi Infaq Jamai oleh BAZNAS ::

Rekan-rekan yang dimuliakan oleh Alloh SWT,

Perkenankanlah kami menerangkan mengenai
Infaq Jamai sebagai berikut :


“INFAQ JAMAI”

Assalaamu’alaikum wr.wb

Inspirasi dari pesan Rasulullah Muhammad SAW : “Sebaik-baik amal perbuatan
adalah yang dilakukan secara terus-menerus walaupun sedikit” serta “Rahmat
dan ridho Allah SWT selalu ada pada orang yang suka berjama’ah”

Dengan penuh kerendahan hati BAZNAS mempersembahkan .

INFAQ JAMAI
Infaq Rejeki Berjama’ah

Sebuah infaq inovatif sederhana yang mudah, murah dan multimanfaat.
Pembayaran infaq melalui debet pulsa prabayar MENTARI, serta peluang rejeki
bila munfiq berhasil mengajak sanak saudara, handai tolan, sahabat, teman
dan relasi untuk bergabung.

Silakan simak informasi INFAQ JAMAI di bawah ini…

1. AKAD

Sebelum menjadi Munfiq (orang yang berinfak), peserta sudah menyepakati akad
berinfak sbb :

Ikhlas melakukan pembayaran Infaq Jamai sebesar Rp.11.000,- per bulan yang
terdiri dari Infak Rp.6,000,- Rejeki berjamaah Rp.2,800 dan
administrasi + ppn : Rp. 2.200,-

2. PENYALURAN DANA INFAK

Dana Infak yang terkumpul akan disalurkan oleh Badan Amil Zakat Nasional dan
jaringannya di seluruh Indonesia, yang digunakan untuk :

* Program Pendidikan : Beasiswa bagi anak-anak tidak mampu
* Program Kesehatan : Pelayanan kesehatan gratis untuk keluarga yang tidak mampu
* Program Kemanusiaan : Bantuan untuk korban bencana alam dan bencana kemanusiaan

3. MARKETING PLAN

* Peserta adalah pelanggan MENTARI
* Bersedia untuk infaq satu kali setiap bulan
* Jumlah prospek tidak dibatasi, sistem otomatis menempatkannya di posisi yang masih tersedia.
* Distribusi rejeki Rp.2,800 dibagi 5 (Lima) shaff, setiap shaff mendapat alokasi Rp.560.
* Transfer dilakukan saat akumulasi “Rejeki Berjama’ah” mencapai Rp. 50,000
* Alokasi rejeki sampai shaff ke 5 (Lima).

4. CARA REGISTRASI (via SMS)

Ketik : Ij[spasi][hp SPONSOR],[nama Anda],[bank Anda],[rekening Anda] — SMS ke 9911

Contoh: IJ 081574924401, tedi,BCA,123456789 — SMS ke 9911

* Jangan lupa mencantumkan tanda koma (,)
* Ikuti instruksi selanjutnya
* Berlaku untuk SEMUA Bank (Konvensional dan Syariah)

5. KELENGKAPAN DATA

Setelah melakukan registrasi, berikan kelengkapan data sebagai berikut :

Ketik : Ij1 [spasi][alamat Anda], [kota], [telp Rumah],[tanggal Lahir],[jenis Kelamin] — SMS ke 9911

6. MENGGANTI PIN (via SMS)

PIN digunakan untuk melihat informasi tentang jumlah jaringan dan rejeki
berjamaah kita via website. Jika ingin mengganti Pin, silahkan :

Ketik : Ijpin[spasi][pin Lama],[pin Baru] — SMS ke 9911

7. CARA KERJA

Setiap awal bulan silahkan Anda ketik Ijpay untuk pembayaran Infaq. Untuk
mengingatkan Anda maka antara tanggal 1 s/d 9 manajemen Infaq Jamai akan
mengirimkan SMS Reminder.

A. Pembayaran Infaq

* Ketik : Ijpay — SMS ke 9911
* Pulsa Anda berkurang sebesar Rp.8,800 (InfaqJamai) + Rp. 2,200
(Administrasi + PPN 10%) = Rp. 11,000

TIPS agar proses infaq Anda sukses :

a. AKTIFKAN telepon selular Anda pada waktu tersebut di atas

b. Periksa SALDO voucher Anda, minimal saldo Rp. 12,000. Bila tidak mencukupi segera isi voucher Anda lalu ketik Ijpay –] SMS 9911

c. Pastikan telepon selular Anda ada dalam JANGKAUAN sinyal Indosat

B. Apabila anda tidak ingin melakukan pembayaran atau tidak mengetik Ijpay

* Anda mengaktivasi “Unregistrasi Otomatis”,
* Ini berarti Anda melepaskan HAK “Rejeki Berjama’ah” dan memberikan bonus uang tersebut ke sponsor Anda (roll over)

8. INFORMASI REJEKI BERJAMA’AH

Untuk mengetahui berapa Rejeki Berjama’ah anda, silahkan lihat dengan cara :

a. Via SMS — Ketik : Ijrb — SMS ke 9911
b. Via Website — www.infaqjamai.com

Catt:

* Akumulasi rejeki ditranfer ke rekening Anda pada N+2 (N = bulan takwim)
* Sesuai dengan perhitungan billing yang dilakukan oleh Operator Selular

9. MUNFIQCARE

a. Alamat : Infaq Jamai Management, Gedung Sasana Amal Bakti, Jakarta

b. SMS : Ketik Ijmc[spasi][pesan Anda] — SMS ke 9911

c. E-mail : munfiqcare@infaqjamai.com

d. Website : www.infaqjamai.com

10. INFORMASI

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang produk ini, silahkan :

Ketik : Ijinfo — SMS ke 9911

Berisi informasi cara registrasi, munfiqcare dan rejeki berjama’ah

11. BONUS

Peserta bisa mendapatkan Kartu NPWZ (Nomor Pokok Wajib Zakat) sebagai
pengurang Pajak Penghasilan. Silahkan kontak ke BAZNAS.

12. HP SPONSOR :

Jika Anda mengajak keluarga, sahabat dan kerabat Anda, silahkan ganti No. HP
Sponsor tersebut dengan No. Mentari Anda.

Penyaluran dana infaq dan laporan keuangan dipublikasikan secara transparan
melalui website dan media cetak nasional.

Mari jalin ukhuwah Islamiyah dan menjadi hamba yang bermanfaat bagi sesama.
Semoga InfaqJamai dapat mendorong perbaikan ekonomi bangsa Indonesia yang
kita cintai.

Jazzakumullahu khairan katsiraan.

Tabel Tarif SMS 9911

Registrasi : Rp. 500
Mengganti PIN : Rp. 700
SMS Reminder : Rp. 500
Rejeki Berjama’ah : Rp. 700
MunfiqCare : Rp. 500
Informasi : Rp. 700

Wassalam,
Andri Irwan A F

Badan Amil Zakat Nasional
Telp. 251 4429

http://andriirwan.multiply.com
http://andriirwan.blogspot.com

Berkarir dengan Linux

Beberapa hari yang lalu kebetulan saya bertemu dengan Pak Rusmanto dan fade2blac. Kita berbicara mengenai berbagai topik. Suatu ketika, pak Rus menyinggung informasi mengenai kursus Linux yang diadakan oleh Nurul Fikri.

Ternyata,

  • Lulusan kelas Linux nya “laku” keras.
  • Tidak bisa “memesan” mendadak – jika Anda tertarik untuk menjadikan salah satu peserta kursus tersebut sebagai pegawai Anda, maka harus menunggu. Wah, seperti memesan Honda Jazz saja 🙂 indent dulu, he he.
  • Ketika para lulusan SMA lainnya berkutat dengan gaji di bawah / pas UMR, lulusan kursus Linux Nurul Fikri bisa mengharapkan gaji sekitar Rp 2.000.000, fresh graduate.

Jadi bagi yang hampir lulus SMA dan ingin berkarir di bidang IT, ini adalah sebuah peluang yang sangat bagus, karena pesaingnya masih sangat sedikit.

Dan ini adalah peluang juga bagi investor – Anda bisa membuka cabang Nurul Fikri di kota Anda, dan melihat bagaimana lulusan LPK Anda sudah di-booking bahkan sebelum lulus. Tentunya, ini akan membuat LPK Anda sangat menarik bagi para calon siswa.

Bagi yang tertarik, silahkan bisa langsung menghubungi Pak Rus.

Hati-hati obat flu

FDA (Food and Drug Administration, semacam Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah memerintahkan penarikan obat-obatan yang mengandung PhenylPropanolAmine (PPA), karena berpotensi menyebabkan stroke atau pendarahan otak.

Namun, ternyata beberapa obat flu di Indonesia masih ada yang menggunakannya.
Beberapa di antaranya adalah Neozep, Decolgen, UltraFlu, Sanaflu.

Beberapa obat flu yang tidak mengandung PPA adalah Panadol Cold & Flu, Inza, Biogesic.

Mudah-mudahan informasi ini bisa bermanfaat bagi Anda, dan bisa ditindak lanjut oleh pihak yang berwenang.


Kalau pemerintah Amerika melarang sama sekali penggunaan PPA, pemerintah Indonesia ternyata masih mengizinkannya, maksimal 15 mg per dosis : http://www.kompas.com/kompas-cetak/0106/20/iptek/masi10.htm
Informasi dari baskara, via milis teknologia @ googlegroups.com


Tanggapan dari P.Y. Adi Prasaja , via milis teknologia @ googlegroups.com :

> >PseudoEphedrine, seperti misalnya produk Inza yang sudah tidak
> >menggunakan PPA. dengan komposisi baru yang lebih aman…….yaitu
> >Pseudoephedrine.

Hints: pseudoefedrin = ppa. Dan, tidak dibubuhkan klorfeniramin maleat (ctm) bukannya biar
jadi lebih murah, wong ctm itu murah sekali (hi..hi..).

Saran saya sih jangan terlalu ‘overreacting’, laporan pada clinical trial fase 4
seperti ini adalah hal ‘biasa’ (saya bukannya bilang efeknya yang biasa lho).

dulu orang heboh membicarakan msg (micin), kemarin aspartam, sekarang fenilpronalamin.
duh .. kayaknya trauma formalin ini akan lama hilangnya. *)

tidak ada OTC drugs yang safe, cuman orang idiot yang bilang gitu (jaga lambung, hati,
ginjal, jantung dan otak anda). kalau dengar laporan otak bisa ‘lisis’ setelah imunisasi
kira-kira komentar anda-anda bagaimana? 🙂

Salam,
P.Y. Adi Prasaja

*) micin masih dipakai sampai sekarang


Terimakasih atas berbagai tambahan informasinya, dan silahkan jika Anda ingin menambahkannya lagi.

Nasib Blackberry

Pada tahun 2004, saya mengingatkan bahwa Blackberry adalah teknologi yang bermasalah, karena sedang diadili terkait dengan tuduhan pelanggaran paten.

Kini, ternyata memang Blackberry terancam dihentikan operasinya oleh pengadilan.
Para penggunanya terancam kehilangan layanan yang telah menjadi bagian dari kegiatan mereka sehari-hari.

Tapi, coba tebak apa yang kemudian terjadi ?

Pemerintah Amerika kemudian menyatakan bahwa Blackberry adalah vital bagi keamanan nasional.

The U.S. government has even joined the dispute, arguing that BlackBerry’s are vital to national security.

Ha ha ha 🙂 bilang saja sudah “kecanduan” Blackberry, ini malah pakai alasan keamanan nasional segala.
Gila juga, segala macam dikaitkan ke masalah “homeland security”, sampai blackberry pun juga. Negara yang aneh – di lain berita, Amerika telah mempersiapkan diri untuk memerangi Internet.

Speechless deh saya….

Bill Gates : the Philanthropist ?

A few days ago I stumbled upon a Digg news on Bill Gates : Bill gives big. It was about Bill Gates (again) donating serious amount of money.
On the page’s commentaries, a lot of people praises Bill for what he’s done. The usual stuff – when you see a shiny package, you think that it contains something very nice too.

But, the comment by shazeubaa caught my eye.
Shazeubaa gave a few pointers, which can be used to see what’s under the “skin”.

Here’s what I’ve found so far :

1. Sure, Bill gives big. But, do you realize that most of those are related to drugs / vaccinations? Here’s one of it. And, do you realize that he has invested quite a lot in medical companies ?
Can we draw a line connecting these ?

2. An investigative journalism into Bill’s donations and agendas. Basically, the donations will bring him even more money from drugs, by blocking cheap drugs, therefore potentially killing more than he saved.

3. Just as with Microsoft, Bill staunch support of strict intellectual-property protections for drugs in poor countries. They argued that this is necessary, so they can recoup the R&D costs. However, turned out that Big Pharma’s marketing cost are 2.5 over their R&D cost.

Also, when you read something like this paragraph below, you can’t help but to start question the real intentions of Gates’ Foundation:

A report issued last year by the Commission on Macroeconomics and Health, chaired by economist Jeffrey Sachs, made a strong defense of intellectual-property protection as critical to continued investment in drug research and development. The Gates foundation was a major sponsor of the commission.

4. With vaccinations becoming mandatory in many countries, he could get very good returns on his “donations” (read: investment) to vaccine researches. But, vaccines are not without problems:

This list is by no means comprehensive. I already use up too much time, and need to stop at the moment. I’ll try to continue later, but do feel free to inform me if you know similar investigative research into Bill’s donations.

Note that I don’t judge that indeed Bill have hidden agenda in his donations. It requires much more exhaustive investigation, which I simply don’t have time/resource for.
I’m just simply against looking on the shiny skin / package, and decided that it’s good – straight away. With no effort whatsoever to look further / underneath all of it. This is why we can be fooled by many parties (gov’t, corporations, celebs, etc) so easily, for their own benefit.

We need to stop taking things so literally, and start to be smarter in regard to a lot of things. As Kakashi said; we need to start to “look underneath the underneath“.

Hopefully many will be inspired by this article to start doing this.

Rumah Sains Ilma

UPDATE: Rumah Sains Ilma kini sudah pindah ke :

Rumah Sains Ilma Pusat
Jl TPU Parakan, Pamulang 2, Tanggerang
021-32042545

Hari Minggu kemarin (30 Januari 2006) saya mengantar anak-anak ikut lomba melukis di BTC (Bintaro Trade Centre). Nggak ada target menang, yang penting mereka senang. Terutama anak saya yang kedua, kelihatannya dia agak lebih cenderung ke bidang kreatif. Alhamdulillah, itu yang terjadi; mereka gembira bertemu dengan kawan-kawannya, menggambar sampai puas (dan pegal), dihibur juga oleh para badut dan beberapa acara atraksi untuk anak-anak.

Selagi menunggu mereka menggambar, saya berkeliling kompleks BTC dengan anak saya yang paling kecil. Walaupun namanya BTC (mirip ITC), namun desain kompleksnya lebih mirip dengan Citos (Cilandak Town Square).
Di salah satu barisan tokonya, saya menemukan sebuah ruko dengan merk “Rumah Sains Ilma” (RSI).

Saya baca beberapa brosur yang ditempel di depannya. Ternyata, RSI adalah semacam klub yang aktivitasnya di seputar sains aplikatif, dan khusus untuk anak-anak umur 5 – 12 tahun. Wow. Menarik sekali.

Biayanya per grade (1 grade = 3 bulan) adalah Rp 350.000, berarti per bulannya sekitar Rp 120.000. Rasanya ini cukup murah dibandingkan kursus-kursus lainnya, dan ini di bidang sains pula.

Jika Anda tertarik, informasi lebih lanjut bisa didapatkan dengan menelpon 021 – 7453307.

Machine Hayabusa

I don’t know why, but this morning I suddenly remembered an anime I watched when I was a kid, titled “Machine Hayabusa“.

It was quite unique in many ways. Example; is there any other F1-themed anime that was as popular as that ? But it’s just not that, the reason it was very interesting was because of the imaginations put into the series. Like how the tracks were different, and each poses different challenges. Due to that, Ken’s car can be fitted with different engines, so to adapt to the current track. Two of the engines can even make the car to fly.
And, the racing/driving techniques were, let’s say, a bit …. unusual 🙂 2-wheels technique on a F1 race ? Not in my lifetime, he he.

Also, the race was not the usual F1, it was more like a deathrace 🙂 especially since team Black Shadow joined it. It might be a bit scary to watch for little children.

So I already said that Ken’s car can fly, but his car’s not the only one with extra capabilities. Other cars can also do different things, some even have weapons I think.
But Ken’s the most intriguing one, especially the V3 engine, simply awesome. It was the first time I saw a car with a jet engine 🙂 whenever the V3 was turned on, others can only watch his dust. Total overkill. This anime may got its idea from Spirit of America, the first known car with an attached jet engine. (taken from a F-86 Sabre)

What really stood up though was the kind of ordeal Ken’s team has to go through. And how they pulled each of those.
Each episode was simply an awesome display of persistence and mental/physical struggle. This is why I’d really love to be able to watch it once more time.

Links:
[ Hayabusa 3D – amazing pictures ]
[ Machine Hayabusa V3 – from HotWheels (!!) ]
[ Summary from Animenfo.com ]
[ Summary from AnimeNewsNetwork.com ]
[ Machine Hayabusa – DVD ]

CIA henchmen behind Indonesian bombings

My father happened to watch a local TV station, Metro TV. It was interviewing somebody with his face blurred.

Apparently, this guy confessed that he has been paid by CIA to do terrors in Indonesia.
He has since mend his ways, and agreed to speak up to Metro TV.

What really saddened me is how people will do terrible things for so little – that guy did what CIA told him for US$ 500, $700. US$ 1500 is tops.
CIA is definitely having it really easy here in Indonesia.

If anyone else watched the interview as well, please do comment and share your impression of it.

I still feel uneasy over this.

Dilema : Open atau Tidak ?

Saya selama beberapa bulan mendevelop sebuah software POS (Point Of Sales) untuk salah satu client saya. Kini, software tersebut sudah hampir selesai, tinggal menambah beberapa modul laporan dan beberapa penyesuaian fitur. Softwarenya sendiri sudah digunakan selama berbulan-bulan di sebuah minimarket tanpa masalah yang berarti.

Nah, tadinya saya punya ide untuk merilis software tersebut sebagai open-source.
Ide ini muncul karena melihat berbagai software POS yang ada :

1. Banyak fitur penting yang tidak ada:
Karena developernya biasanya tidak begitu paham workflow di bisnis retail, sehingga kadang fasilitas vital seperti computer-assistead Purchase Order saja tidak ada. Lalu ketika kita minta menambah fitur ini, developernya men charge mahal. Padahal, sebetulnya ini keuntungan bagi mereka, karena software mereka jadi lebih lengkap fiturnya.

2. Vendor lock-in :
software POS tersebut tidak memberikan source-code. Beberapa malah menuntut adanya dongle (seperti KeyPro, Sentinel, dll) – ini menambah masalah; contoh: KeyPro tidak kompatibel dengan Windows 200x/XP, dan vendornya sudah tidak memberikan tech.support lagi untuk produk ini.
Sehingga, jika ada fitur yang kurang (lihat poin #1 diatas), maka kita menjadi sandera vendor, dimana dia bisa menentukan harga yang diinginkannya.

3. Juga, selama ini saya sudah berkali-kali mendapat pertanyaan mengenai software POS dari para pengusaha UKM (Usaha Kecil Menengah). Mereka membutuhkan software POS, tetapi yang harganya terjangkau.

Karena itu, saya berencana untuk merilis software POS saya ini dengan lisensi GPL.

Namun, di suatu kesempatan saya sempat berbicara panjang lebar dengan seorang developer software POS. Disitu saya baru tahu kondisi kehidupannya, ternyata cukup mengenaskan.

Saya jadi tidak tega untuk merilis software POS saya ini dengan lisensi GPL, karena saya takut justru akan jadi mematikan orang-orang seperti beliau ini (developer POS freelance).
Memang niat saya adalah (antara lain) untuk membantu mereka yang membutuhkan namun tidak mampu, tapi saya yakin imbasnya juga akan terasa kepada para developer ini. Apalagi jika software POS saya tersebut jadi terkenal, bisa tamat riwayat mereka; karena software saya kebetulan lebih lengkap dari segi fitur, dan lebih bagus dari segi kualitas. Gratis lagi.

Jadi inilah (salah satu dari berbagai) dilema saya saat ini : Open atau Tidak ?
Saat ini, saya berkeputusan untuk tidak. Tapi jika Anda punya solusi yang bijak untuk kasus ini, do please feel free to let me know.

Kembali mengenai para developer tadi – ada satu kekurangan mereka, yaitu dari segi marketing & pricing.

Pada saat ini, cara marketing mereka adalah dengan cold calling – mereka datang langsung ke calon customer, dan menawarkan produk mereka. Ini sangat memakan waktu, yang sebetulnya bisa mereka pakai untuk menyempurnakan produk mereka.
Juga dari segi pricing, karena volume sales-nya rendah (dalam sebulan belum tentu laku), maka mereka terpaksa mematok harga tinggi, untuk menutup biaya hidup mereka. Ini justru jadi mengusir customer yang tertarik, karena harganya di luar jangkauan mereka.

Solusinya adalah dengan menurunkan harga ke batas yang terjangkau oleh banyak customer. Lalu agar pemasukan tidak menurun, karena penurunan harga tersebut, maka volume sales yang harus kita harus digenjot. Caranya adalah dengan memperluas jangkauan marketing mereka (dengan cara-cara marketing yang kreatif, namun tetap etis).
Untuk developer POS yang saya kontak tersebut, saya sudah menawarkan bantuan saya untuk hal ini.

Pada saat ini di milis teknologia@googlegroups.com juga sedang dibahas berbagai ide untuk meng-“ekspor” developer lokal Indonesia ke pasar luar negeri. Mudah-mudahan usaha ini bisa menjadi kenyataan, dan membawa manfaat bagi banyak orang.

Bahaya Syiah

To: forum-jumat@yahoogroups.com
From: Harry Sufehmi
Subject: Bahaya Syiah – was Re: [forum-jumat] Bidadari itu Perempuan yang Shaleh (Memperingati Hari IBU)

At 07:53 AM 12/28/2005 +0000, Dede wrote:
>Sekedar bahan renungan bagaimana menghormati Ibu dan Istri kita.
>
>Wass,
>dede

Terimakasih kang Dede atas kirimannya.

Mohon maaf, saya terpaksa mengkritisi beberapa poin di artikel tersebut ya.

InsyaAllah kebanyakan kita sudah tahu bahwa kang Jalal adalah salah satu syaikhnya rekan2 kita umat Syiah. Nah, salah satu usaha mereka, agar diterima oleh mainstream Islam di Indonesia, adalah dengan mengusahakan kepercayaan mereka dianggap sebagai MAZHAB ke lima di dalam Islam.
Biasanya mereka menyebutnya sebagai mazhab Ja’fari, dinisbatkan kepada Imam Ja’far, yang bernama lengkap Imam Ja`far bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Al Husain bin Ali bin Abu Thalib.

Hal ini karena para ulama besar Islam sejak dahulu sudah dengan sangat tegas mengatakan bahwa Syiah adalah agama non-Islam,.
Nah, tujuannya ada dua – selain agar diakui oleh Islam mainstream (Sunni), yang lebih berat lagi, yaitu untuk menghancurkan sendi-sendi Islam.

Karena, nantinya mereka akan bilang begini, “Guru Imam 4 mazhab itu ternyata Imam Syiah lho”.
(Imam Ja’far memang dianggap sebagai guru dari para Imam 4 mazhab)

Seorang Syiah dalam diskusinya mengatakan ini kepada saya. Tiba-tiba hidup ini terasa luar biasa berat bagi saya.
Apakah berarti selama ini saya telah mengikuti agama yang palsu?
Apakah sebetulnya Syiah itu adalah Islam yang sebenarnya, yang kemudian dimanipulasi oleh Imam 4 Mazhab (sehingga menjadi Islam yang sekarang ini) ?!

Cerita yang panjang disingkatkan – akhirnya saya menemukan berbagai bukti bahwa ternyata semuanya itu hanya (maaf kalau kasar, tapi ya inilah kenyataannya) tipuan dari para syaikh Syiah yang terdahulu. Tapi para syaikh Syiah yang sekarang juga tetap salah karena turut menyebarkan fitnah ini.

Salah satu diskusi kritis terhadap artikel ini misalnya ada disini.

Hadits “kebanyakan penghuni neraka itu adalah wanita” adalah hadits shahih dari Bukhari.

Secara logika saja, coba kita lihat ayat yang dikutip kang Jalal:
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka sebenar-benarnya; Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta dan berusia sebaya” (QS 56:36-37)
Bagaimana caranya sampai tiba-tiba kesimpulannya para bidadari itu adalah para wanita shalihah ? Tidak ada penjelasan alur logikanya, sampai tiba di kesimpulan tsb, dan tidak ada petunjuk di ayat tersebut bahwa memang demikian halnya. Cuma “kata” Imam Ja’far, dimana itupun perlu diragukan apakah beliau memang pernah bicara seperti itu; contoh: walaupun umat Syiah mengaku Ja’far sebagai salah satu dari 12 Imam mereka, tapi beliau sendiri tidak pernah menyatakan demikian.

Jadi sebelum kita percaya bahwa hadits shahih tersebut tidak benar, yang pertama perlu kita periksa sebetulnya adalah: apakah benar Imam Ja’far, actually, memang pernah mengatakan seperti itu?
Jangan-jangan itu cuma khayalan para syaikh Syiah zaman dahulu, seperti dibahas misalnya disini.

Nah, karena demikian banyaknya fitnah-fitnah seperti ini yang ada di agama Syiah, maka sudah banyak buku-buku yang meluruskan kembali hal-hal tersebut. Salah satunya yang dalam bahasa Indonesia adalah “Fitnah Kubro”, terbitan yayasan Al-Haramain (dulu pimpinan Hidayat Nur Wahid). Bukunya cukup tebal, tapi itupun belum membahas semua fitnah yang ada. Ya, karena memang terlalu banyak. Tapi sudah bagus untuk menjadi bahan untuk mem-balance (dis)informasi dari pihak Syiah.
Buku lainnya yang bisa saya rekomendasikan adalah “Mirage in Iran”, saya pernah lihat ada di toko buku di Small Heath, Birmingham.

Mohon maaf kalau saya tidak bisa mengkomentari hadits-hadits lainnya yang dikritisi di artikel di bawah ini, karena keterbatasan waktu saya. Tapi pada intinya, kalau ada kesalahan penafsiran, ya betulkan penafsirannya. Bukan justru teksnya yang sudah jelas shahih (hadits dari Bukhari) yang malah dianulir 🙂
Mungkin ada kawan-kawan lain yang lebih kompeten yang bisa membantu mencerahkan kita.

Jadi, Just Say NO to “Mazhab” Ja’fari, karena ujungnya adalah penganuliran Islam yang pada saat ini kita anut — dengan berdasarkan fitnah-fitnah / pemelintiran penafsiran/fakta.

Salam,
Harry

Bidadari itu : “Perempuan Shaleh”

oleh : Jalaludin Rakhmat

“Benarkah hadis yang mengatakan bahwa kebanyakan penghuni neraka itu perempuan ?” tanya seorang murid kepada Imam Ja’far. Fakih besar abad kedua hijrah itu tersenyum. “Tidakkah anda membaca ayat Al-Qur’an – Sesungguhnya Kami menciptakan mereka sebenar-benarnya ; Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta dan berusia sebaya (QS 56:36-37) -. Ayat ini berkenaan dengan para bidadari, yang Allah ciptakan dari perempuan yang saleh. Di surga lebih banyak bidadari daripada laki-laki mukmin.” Secara tidak langsung, Imam Ja’far menunjukkan bahwa hadis itu tidak benar, bahwa kebanyakan penghuni surga justru perempuan.

Hadis yang ‘mendiskreditkan’ perempuan ternyata sudah masyhur sejak abad kedua hijrah. Tetapi sejak itu juga sudah ada ahli agama yang menolaknya. Dari Imam Ja’far inilah berkembang mazhab Ja’fari, yang menetapkan bahwa akikah harus sama baik buat laki-laki maupun perempuan. Pada mazhab-mazhab yang lain, untuk anak laki-laki disembelih dua ekor domba, untuk anak perempuan seekor saja. Mengingat sejarahnya, mazhab Ja’fari lebih tua, karena itu lebih dekat dengan masa Nabi daripada mazhab lainnya. Boleh jadi, hadis-hadis yang memojokkan perempuan itu baru muncul kemudian : sebagai produk budaya yang sangat maskulin ?

Karena banyak ayat turun membela perempuan, pada zaman Nabi para sahabat memperlakukan istri mereka dengan sangat sopan. Mereka takut, kata Abdullah, wahyu turun mengecam mereka. Barulah setelah Nabi meninggal, mereka mulai bebas berbicara dengan istri mereka (Bukhari). Umar, ayah Abdullah, menceritakan bagaimana perempuan sangat bebas berbicara kepada suaminya pada zaman Nabi. Ketika Umar membentak karena istrinya membantahnya dengan perkataan yang keras istrinya berkata : Kenapa kamu terkejut karena aku membantahmu ? Istri-istri Nabi pun sering membantah Nabi dan sebagian malah membiarkan Nabi marah sejak siang sampai malam. Ucapan itu mengejutkan Umar : Celakalah orang yang berbuat seperti itu. Ia segera menemui Hafsah, salah seorang istri Nabi : Betulkah sebagian di antara kalian membuat Nabi marah sampai malam hari ? Betul, jawab Hafsah (Bukhari).
Menurut riwayat lain, sejak itu Umar diam setiap kali istrinya memarahinya. Aku membiarkannya, kata Umar, karena istriku memasak, mencuci, mengurus anak-anak, padahal semua itu bukan kewajiban dia. Anehnya, sekarang, di dunia Islam, pekerjaan itu dianggap kewajiban istri. Ketika umat Islam memasuki masyarakat industri, berlipat gandalah pekerjaan mereka. Berlipat juga beban dan derita mereka. Untuk menghibur mereka para mubalig ( juga mubalighat ) bercerita tentang pahala buat wanita saleh yang mengabdi (atau menderita) untuk suaminya : Sekiranya manusia boleh sujud kepada manusia lain, aku akan memerintahkan istri untuk sujud kepada suaminya (hadis 1). Bila seorang perempuan menyakiti suaminya, Allah tidak akan menerima salatnya dan semua kebaikan amalnya sampai dia membuat suaminya senang (hadis 2). Siapa yang sabar menanggung penderitaan karena perbuatan suaminya yang jelek, ia diberi pahala seperti pahala Asiyah binti Mazahim (hadis 3).
Setelah hadis-hadis ini, para khatib pun menambahkan cerita-cerita dramatis. Konon, Fathimah mendengar Rasul menyebut seorang perempuan yang pertama kali masuk surga. Ia ingin tahu apa yang membuatnya semulia itu. Ternyata, ia sangat menaati suaminya begitu rupa, sehingga ia sediakan cambuk setiap kali ia berkhidmat kepada suaminya. Ia tawarkan tubuhnya untuk dicambuk kapan saja suaminya mengira service-nya kurang baik.
Cerita ini memang dibuat-buat saja. Tidak jelas asal-usulnya. Tetapi hadis-hadis itu memang termaktub dalam kitab-kitab hadis. Hadis 1 : diriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud. Tetapi Bukhari (yang lebih tinggi kedudukannya dari Abu Dawud) dan Ahmad meriwayatkan hadis sebagai berikut : Ketika Aisyah ditanya apa yang dilakukan Rasulullah di rumahnya, ia berkata: “Nabi melayani keperluan istrinya menyapu rumah, menjahit baju, memperbaiki sandal, dan memerah susu.” Anehnya, hadis ini jarang disebut oleh para mubalig. Karena bertentangan dengan ‘kepentingan laki-laki’ ?

Hadis-hadis lainnya ternyata dipotong pada bagian yang merugikan laki-laki. Setelah hadis 2, Nabi berkata,”Begitu pula laki-laki menanggung dosa yang sama seperti itu bila ia menyakiti dan berbuat zalim kepada istrinya.” Dan sebelum hadis 3, Nabi berkata, “Barang siapa yang bersabar (menanggung penderitaan) karena perbuatan istrinya yang buruk, Allah akan memberikan untuk setiap kesabaran yang dilakukannya pahala seperti yang diberikan kepada Nabi Ayyub.” Tetapi, begitulah, kelengkapan hadis ini jarang keluar dari khotbah mubalig (yang umumnya laki-laki ).

Maka sepeninggal Nabi, perempuan disuruh berkhidmat kepada laki-laki, sedangkan laki-laki tidak diajari berkhidmat kepada perempuan. Fikih yang semuanya dirumuskan laki-laki menempatkan perempuan pada posisi kedua. Beberapa gerakan Islam yang dipimpin laki-laki menampilkan ajaran Islam yang ‘memanjakan’ laki-laki. Ketika sebagian perempuan muslimat menghujat fikih yang mapan, banyak laki-laki saleh itu berang. Mereka dituduh agen feminisme Barat, budak kaum kuffar. Mereka dianggap merusak sunnah Nabi. Nabi saw berkata, “Samakanlah ketika kamu memberi anak-anakmu. Bila ada kelebihan, berikan kelebihan itu kepada anak perempuan.” Ketika ada sahabat yang mengeluh karena semua anaknya perempuan, Nabi berkata, “Jika ada yang mempunyai anak perempuan saja, kemudian ia memeliharanya dengan sebaik-baiknya, anak perempuan itu akan menjadi penghalang baginya dari api neraka (Muslim).

Pendeknya, dahulukan perempuan, kata Nabi dahulu. Pokoknya utamakan laki-laki, teriak kita sekarang.

Disalin dari buku:
Catatan Kang Jalal, Visi Media, Politik Dan Pendidikan
Editor : Miftah F. Rakhmat
Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG
Cetakan Kedua April

Solusi kreatif SUBSELECT / SUBQUERY

Di berbagai server MySQL, terkadang saya memerlukan fitur subselect (subquery), namun tidak bisa karena versi MySQL-nya terlalu jompo 🙂 yaitu sebelum versi 4.1

Untuk situasi tertentu, terkadang hal ini bisa diatasi dengan menambahkan kriteria di statement WHERE. Namun, untuk banyak kasus, ini tidak bisa.

Ternyata, hal ini bisa diatasi dengan memanfaatkan temporary tables.
Ini adalah salah satu contoh solusi yang membuat kita menepuk dahi kita dan bergumam, “why didn’t I think of that?”, he he

Selamat menikmati.

Clipper: reborn

Sebagai salah seorang eks programmer Clipper 🙂 saya gembira sekali ketika tahu bahwa berbagai proyek compiler yang kompatibel dengan Clipper kini sudah mulai layak untuk digunakan secara profesional. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. xHarbour.org : fork dari Harbour project, xHarbour terkesan lebih cepat berkembang. Dan memang cukup mengesankan, contoh: dengan xHarbour, maka kode Clipper Anda jadi bisa di compile dan dijalankan di DOS, Windows, Linux, dll !

2. CLIP : proyek ini menekankan pada kompatibilitas dengan CA-Clipper. Hanya berjalan di Linux, namun track-record dan daftar fiturnya cukup mengesankan.

3. Diskusi mengenai clip vs harbour vs xharbour

Mengapa Clipper ? Well, Clipper adalah salah satu programming language yang result-oriented; mendorong kita untuk menghasilkan solusi, dan bukannya sibuk dengan tetek bengek syntax / konvensi pemrograman. PHP juga mirip seperti begini.
Terutama dengan tambahan add-on libraries, maka Clipper dapat membuat kita menjadi sangat produktif dalam waktu yang sangat singkat.

Dulu saya terpaksa meninggalkan Clipper karena berbagai keterbatasannya; terutama adalah soal integritas data. Format file DBF sangat riskan, karena cukup mudah rusak.
Tetapi, kini berbagai proyek di atas telah mampu menyimpan data di backend yang berbeda; MySQL, PostgreSQL, atau bahkan Oracle. Maka, kini Clipper layak untuk dilirik kembali.

Selamat menikmati.