—
# Memarahi pelaksana, bukan pembuat kebijakan : bisa apa staf Indomaret yang digaji sekitaran UMR itu ? 🙂 ini kebijakan dari Pemerintah NKRI. Mereka cuma pelaksana.
Mau dimaki-maki sampai ujung dunia pun, tidak akan bisa ada perubahan.
Di rezim pemerintah saat ini, kita bisa melapor kemana-mana. Gubernur bisa dikontak via SMS / handphone, Presiden menyediakan website lapor.go.id untuk menyampaikan keluhan kita, dst.
Marah-marahnya kesitu. Bukan ke staf Indomaret 🙂
—
# Logika Joko Sembung : alias tidak nyambung, dia menyalahkan pemerintah yang tidak menindak pembakar hutan.
Lha, itu adalah kasus yang berbeda total 🙂 tidak nyambung sama sekali.
—
# Salah tuduh / fitnah : Joko Prasetyo menuduh bahwa "lima anak perusahaan Sinar Mas yang membakar hutan dibiarkan"
Ini adalah fitnah.
Pemerintah terus menyeret perusahaan-perusahaan pembakar hutan ini ke pengadilan. Khusus anak perusahaan Sinar Mas, ada yang dituntut sampai Rp 7 triliun. http://nasional.harianterbit.com/nasional/2015/10/12/44119/43/25/Kejahatan-Pembakaran-Hutan-Jokowi-Tuntut-Sinar-Mas-Rp-7-Triliun
—
# Menuhankan Pemerintah : ya, Joko Prasetyo ini seperti menganggap pemerintah adalah Tuhan 🙂
Dia marah-marah karena hanya kantong keresek yang dikenai kebijakan baru ini. Mengapa botol Coca Cola tidak ? Plastik kemasan Sunlight ? Dst.
Nampaknya dia kira, Pemerintah adalah Tuhan.
Yang cukup bilang "Kun fayakun" – simsalabim, maka semuanya jadi beres.
Tentu saja ini mustahil, karena Pemerintah bukan Tuhan. Bahkan bukan Superman. Hanya sekumpulan manusia biasa.
Dan kemampuan manusia itu serba terbatas. Sehingga, semuanya perlu waktu + usaha = proses.
Hari ini kantong keresek.
Besok botol Coca Cola.
Lusa plastik kemasan produk.
Dst.
Dst.
Bukan Kun fayakun.
——
Orang-orang seperti Joko Prasetyo ini marah karena kurang wawasan saja.
Kurang paham detail seputar masalah plastik ini, seperti yang dipaparkan misalnya disini : https://goo.gl/2Ya6Q4 / https://goo.gl/obAObR
Dikutip :
# Indonesia adalah penyumbang no: 2 terbesar sampah plastik ke laut.
# Setiap tahun orang Indonesia menggunakan 100.000.000.000+ kantong plastik.
# Survey Kementrian Lingkungan Hidup : 87,2% setuju kantong plastik berbayar.
# Sudah terbukti sukses menurunkan penggunaan kantong plastik : Washington DC : turun 78%, Wales : turun 71%.
–
Pemerintah bukan entitas Maha Benar. Namun, kita juga bukan makhluk yang paling cerdas. Ketika ada kebijakan pemerintah yang terasa aneh, ya kita cari tahu dulu. Agar paham. Baru kemudian dikritisi.
Jangan asal ngamuk emosional seperti Joko Prasetyo ini 🙂 ke staf Indomaret pula, haduh. Kasihan apa salah mereka 🙂
Mari, jangan kita tiru.

This post has been reshared 3 times on Google+
View this post on Google+
Post imported by Google+Blog for WordPress.