Category Archives: Open-Source

Seminar: All about Ubuntu – FKI @ JCC

Iseng-iseng pagi ini saya melihat-lihat kumpulan draft yang ada di blog saya, lha ternyata saya belum posting soal hasil seminar ini tho ! ๐Ÿ˜€ Alamak…. kirain sudah, hihihi.
Padahal sudah banyak event selanjutnya, hehe… termasuk seminar Ubuntu lagi di JHCC dengan jumlah peserta yang jauh lebih banyak lagi daripada yang ini.

sufehmi @ FKI

Anyway, ya inilah kebiasaan saya yang terpaksa dilakukan karena keterbatasan waktu yang ada — ketika ada waktu luang, saya langsung posting banyak sekaligus. Nah, kemudian posting tersebut akan terus muncul satu per satu secara otomatis, walaupun sebetulnya pada saat tersebut saya sedang tidak menyentuh blog saya. Sangat membantu sekali.
Cuma ya jadinya begini, kadang-kadang ada posting yang belum selesai, tapi lupa saya follow up ๐Ÿ˜€

OK, kembali ke seminar Ubuntu; yang saya masih ingat adalah keterkejutan saya karena ramainya peserta. FULLY BOOKED, sejak ***beberapa hari*** sebelum acara ๐Ÿ˜€
Absolutely awesome !
Alhamdulillah respons dari masyarakat sangat antusias. Kami jadi bertekad untuk berusaha melayani dengan sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan.

Acara dibuka oleh Andi Darmawan, ketua komunitas Ubuntu Indonesia. Pada sesi tersebut diperkenalkan mengenai Ubuntu, serta demonstrasinya secara live. Mungkin kita sudah biasa menggunakan Ubuntu sehari-hari, namun bagi banyak orang ini masih merupakan sesuatu yang baru dan sangat menarik. Tidak lupa juga didemokan berbagai efek 3D built-in dari Ubuntu — yang juga bisa dinikmati bahkan tanpa perlu ada 3D accelerator card di komputer Anda !
Sangat memikat tentunya.

edi setiawan @ FKI

Kemudian dilanjutkan dengan selingan ringan yaitu film Elephants Dreams, film pertama di dunia dengan lisensi open source (creative common), dan juga dibuat 100% dengan software open source.
Hasilnya tidak kalah dengan film-film dari raksasa Hollywood. Hadirin nampak menikmatinya, dan saya sendiri (karena dulu sempat berkutat di bidang 3D rendering / animasi secara amatir) sangat terpukau dengan apa yang saya saksikan.
Dulu bidang ini hanya bisa dilakoni oleh mereka yang memiliki akses ke software 3D dengan harga yang luar biasa mahal. Kini, siapa saja bisa menikmatinya.
Bravo open source !

Setelah itu acara dilanjutkan oleh Edi Setiawan dari KSL-UBL (Kelompok Study Linux – Universitas Budi Luhur), yaitu berupa tutorial Blender. Terus terang pada saat ini saya tidak terlalu bisa memperhatikan, karena sedang sibuk memeriksa ulang bahan presentasi saya.
Padahal saya juga ingin tahu secara lebih detail mengenai Blender sebetulnya. Nasib…. ๐Ÿ™‚

Terakhir giliran saya, dimana kemudian saya membawa materi seputar Ubuntu dan pemanfaatannya secara riil (perusahaan, institusi, dst), dan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Surprise – animo peserta sangat luar biasa. Sesi tanya jawab akhirnya terpaksa saya cut, karena kita melebihi batas waktu yang diberikan ๐Ÿ˜€
Sangat banyak pertanyaan yang disampaikan. Memang informasi seputar Linux/Ubuntu masih sangat diperlukan oleh masyarakat kita. Dan dari setiap pertanyaan, juga menjadi diskusi yang sangat menarik. Ini adalah salah satu tantangan kita, para aktivis open source, yaitu untuk bisa mendengar pertanyaan mereka, dan kemudian menyampaikan jawaban/solusi yang mereka butuhkan.

Tidak mudah, makanya namanya adalah “tantangan” ๐Ÿ™‚

Setelah melewati batas waktunya, akhirnya seminar ini berakhir. Tidak lupa kami menyampaikan banyak terimakasih kepada tim majalah CHIP Indonesia yang telah berkenan mengundang kami untuk mengisi acara tersebut.
Semoga selanjutnya makin banyak kerjasama yang bisa kita lakukan, Amin.

Dan tentu saja terimakasih kepada semua peserta & tim ubuntu indonesia yang telah hadir. Semoga acara-acara kita selanjutnya terus semakin sukses.
Maju terus open source Indonesia !

Firefox shortcuts

Salah satu hal yang menyenangkan dalam menggunakan Firefox adalah kelebihannya dari segi accessibility — Anda bisa dengan mudah menggunakannya baik dengan mouse maupun keyboard.
Ada banyak shortcut keyboard maupun mouse di Firefox, sehingga Anda bisa browsing dengan nyaman dengan menggunakan browser ini.

Beberapa yang biasa saya gunakan adalah sbb :

  • Ctrl-T : buka tab baru
  • Ctrl-W : tutup tab
  • Ctrl-PgUp/PgDn : pindah ke tab sebelum/sesudah
  • Alt-D : memindahkan cursor ke address bar, lalu langsung ketik URL yang ingin Anda buka
  • Ctrl-T lalu Tab : membuka tab baru, dan memindahkan cursor ke search bar. Ketikkan keyword yang ingin Anda cari, tekan Enter, dan langsung dapatkan hasilnya
  • Ctrl-[left click] : membuka link di tab baru, di background (tab yang sedang aktif tidak berubah)
  • Ctrl-Shift-[left click] : membuka link di tab baru, dan tampilkan tab baru tersebut
  • Ctrl-F : membuka search bar, ketik keyword yang ingin Anda cari dan tekan Enter. Untuk menemukan yang berikutnya, tekan Alt-N
  • Ctrl-F5 : hard reload — memaksa Firefox untuk reload ulang halaman ybs dari server, bypass cache. Kalau Anda berkali-kali menekan tombol reload tapi yang muncul masih halaman yang lama, coba tombol ini, pasti akan berhasil memaksa server membuat ulang halaman tsb.
  • Alt-[kiri /kanan] : Back / Forward
  • Ctrl-[mouse wheel] : mengubah ukuran huruf / font dari website ybs
  • F7 : membuat kursor muncul di halaman ybs, dan memungkinkan kita untuk memilih teks dengan menekan tombol Shift-[panah]. Tekan F7 lagi untuk menghilangkan kursor.
  • Tab : pindah dari field yang ada ke field yang lain

Semoga membantu Anda untuk semakin produktif dalam menggunakan browser yang canggih ini.

Games @ Linux

Secara pribadi, games kini bukan masalah lagi di Linux. Ada sangat banyak pilihan game berbasis Flash di Internet. Banyak yang kualitasnya bahkan lebih bagus daripada game yang berbayar !
Walaupun mungkin gambarnya tidak terlalu bagus, tapi dari segi gameplay, sangat banyak game Flash yang jauh lebih superior.

Edit : Berikut ini adalah beberapa situs game Flash yang bisa Anda coba :
(1) Kongregate.com
(2) Games.co.id

Anyway, tentu saja masih ada yang mencari software game di Linux. Sekarang ternyata zaman sudah sangat berubah. Dulu Linux biasa saya gunakan hanya untuk bekerja atau untuk menjalankan komputer server, ternyata kini sudah sangat banyak games berkualitas bagus yang bisa dijalankan di Linux.

Chris telah mencantumkan dan mereview 25 games paling bagus yang berjalan di Linux. Wah, bagus-bagus euy ๐Ÿ™‚
Dan daftar tersebut semakin lengkap dengan informasi-informasi tambahan di komentar para pengunjung.

Masih ada game Windows yang ingin Anda mainkan di Linux ? Tidak masalah, pasang saja PlayOnLinux.
Gitu aja kok repot ๐Ÿ™‚

OK, kembali ke… laptop Village Defense !

The Future : Open Source HARDWARE

We owe a lot of the latest advancements of IT to the open source movement. There’s no question now that without open source software, we would be so much backwards, and various computer-based enhancements would not be as widely spread & used in our daily lives as today.
Because open source software are free from various limitations (legal, secrecy, etc), it can be used in more places and more situation than the proprietary ones.

So what’s next ? Actually, or ideally, this should be the predecessor to the open source software movement, but I guess, as always, better late than never — open source hardware. Let’s welcome it together.
There are not too many of it at the moment (especially when compared to its software-based ones), but as the concept spreads, expect more to show up.

Personally, I was first attracted to Open Hardware because of the OpenBIOS project. BIOS is the small chip which boots up your computer. But back in the DOS era, you’ll also need it to access various hardware in your computer.
With proprietary BIOS, it was quite unpleasant. Some BIOS are unstable. Some are low performance, dragging the whole computer with it. And when you need it (for your software to perform), it’s a royal pain.

OpenBIOS enable bios to be robust, stable, (screaming) fast (can you say “my cluster boots in 3 seconds” in three seconds ?).
It single-handedly confirmed the need for & benefit of open source hardware.

More and more people are working on various open hardware projects. But the one most interesting today is the RepRap 3D printer.

A 3D printer by itself is already a very interesting stuff. Since these printers prints in 3D, not 2D, the results can be, well, anything.
Then there’s this feature where RepRap (REPlicating RApid Prototyper) can replicate / create itself. No kidding.
AND the hardware is open source. Way too cool.

I want one ! (too predictable ๐Ÿ™‚ )

And we can expect more on this topic. OScar, OScav, OSGV, and several others are all projects aiming to create open source car. Yes, car. Those 4 wheeled vehicles ๐Ÿ™‚
For the disabled, there’s OpenProsthetics.org.
Fancy yourself a robot? Here’s an open source one, Leaf.
And if you’re looking for world domination, OpenStim and their open source brain stimulator might fit the bill.

Looks like it will be big pretty soon. And when it does, we will benefit from it as well.
Kudos to them all.

Further reading : [ Open source hardware @ Wikipedia ]

IGOS Summit 2

Berbagai institusi yang bergerak di bidang open source telah bergerak untuk mengadakan hajatan akbar open source tahun ini, IGOS Summit 2.

Detail acara :

Waktu : 27 – 28 Mei 2008

Lokasi : JaCC (Jakarta City Center)

Ada banyak acara disini, seperti :

# “Next Generation Network (NGN)/VOIP dan ENUM berbasis Open Source” oleh Onno W. Purbo

# Pemanfaatan FOSS untuk Pemerintahan, Pendidikan, dan Bisnis

# Berbagai kompetisi

# Deklarasi IGOS 2

# Narasumber & para tokoh open source, juga para wakil dari pemerintah dan berbagai institusi pendidikan.

Sampai jumpa di perhelatan akbar ini !

Seminar Ubuntu/Linux @ Megabazaar, JHCC

Alhamdulillah beberapa hari yang lalu sudah confirmed untuk sesi seminar Ubuntu ini di JHCC. Lumayan dapat sesi 3 jam ๐Ÿ™‚

Dimana? Kapan? Gimana??

Minggu, 16 Maret 2008, Jam 15.00 รขโ‚ฌโ€œ 18.00,
Ruangan Workshop Megabazar Computer Lower Ground
JHCC, Jakarta

Pembicara : Tim Technical Ubuntu Indonesia

Pendaftaran, hubungi;
Ph : 021. 5851473-74 ( Ibu Desy / Wiwi )

Biaya Investasi : Rp. 30.000,- ( termasuk makalah )

Ada tambahan sedikit dari informasi diatas – pada sesi 3 jam tersebut paling tidak akan ada 3 topik yang akan dibahas, yaitu Akunting dengan Linux (Waraqah), Linux untuk Pendidikan (Toosa), dan Migrasi dari Windows ke Linux (Harry).

Acara ini dapat terselenggara berkat kerjasama dari rekan-rekan di Majalah Chip Indonesia. Bersama dengan email ini saya menghaturkan banyak terimakasih kepada mereka..

Sampai jumpa di lokasi acara !

Ubuntu Linux untuk Sekolah Terbuka & Pondok Baca Arcamanik

Terimakasih untuk kawan-kawan dari komunitas Linux & Ubuntu Bandung yang telah turut memungkinkan ini menjadi kenyataan. Terlampir adalah surat terimakasih dari ibu Ida Sitompul dan sedikit rincian mengenai situasinya.

Bravo ! ๐Ÿ˜€

Dengan bantuan anak-anak muda dari Komunitas Linux, kami menset up enam komputer dengan sistem thin client (LTSP). Saya membeli 2 komputer baru dual core, dan empat yang lebih murah untuk clientnya. Saya menghabiskan hanya 8 juta untuk keenam komputer itu dan 600 ribu untuk 5 meja komputer serta beberapa ratus lagi untuk LAN card dan pernak-pernik kecil lainnya. Total 9.000.000. Saya masih punya 3.000.000 lagi yang sengaja saya cadangkan untuk jaga-jaga, kalau-kalau sistem yang kami bangun tidak jalan.

Alhamdulillah sudah beberapa minggu ini anak-anak SMP terbuka sudah bisa menggunakan komputer untuk pelajaran TIK. Salah satu guru TIK mereka adalah Ibu Enggar (a.k.a Mrs. Kuncoro W). Ibu Guru mengajar hari Sabtu karena hari kerja lainnya ibu guru bekerja di Jakarta, demikian pula Pak Edi Hudoyo, guru TIK lainnya.

Sabtu, jam 7 pagi, anak-anak kelas 7 datang ke perpustakaan. Jam 8.30 anak-anak kelas 2 yang baru belajar bahasa Sunda dengan pak Gimmi, dosen Psikologi Unpad, berdatangan untuk belajar TIK. Ganti anak-anak kelas satu pindah ke Gedung Salsabil untuk belajar Bahasa Sunda. So things work out very well.

Terimakasih pada teman-teman who make it possible.

Salam,
ida

Indahnya Opensource

Memangnya cuma pengguna Friendster yang bisa testimonial? Jangan salah, pengguna opensource juga bisa.

Dibawah ini adalah salah satu dari sekian banyak yang telah saya dengar. Terimakasih kepada ibu Titik untuk sharingnya. Semoga kita bisa menarik manfaatnya.

From: Titik
To: KOMPUTER-TEKNOLOGI@yahoogroups.com
Subject : Alangkah indahnya dunia Opensource

Saat ini saya merasakan banyak hikmah ketika memutuskan untuk
berpindah jalur atau aliran. Saat ini saya lagi banyak menggunakan
linux (walaupun di notebook saya masih pakai windows :D). Berikut ini
adalah aplikasi yg sehari-hari saya gunakan

Pengganti Windows : Linux Mint
Linux Mint adalah Linux yang ditujukan untuk desktop dengan
menitikberatkan pada kenyamanan, ke-up-to-date-an dan juga elegannya.
Maklum diturunkan (remaster) dari Ubuntu.

pengganti Microsoft Office = OpenOffice
OpenOffice.org, sebuah program untuk pekerjaan kantor yang di dalamnya
terdapat word processor, spreadsheet, presentation designer, dan
database management yang handal. OpenOffice juga memiliki kompabilitas
dengan aplikasi kantoran lainnya, seperti Microsoft Office.

ERP : Compiere/Adempiere
Jujur saya katakan ini adalah program ERP yg luar biasa. Bagus sekali
dan saya pikir untuk UKM indonesia sudah memadai. bahkan lebih dari cukup

Sharepoint = Mindquarry
Mindquarry adalah perangkat lunak open source yang dapat digunakan
pada suatu proyek yang memerlukan kemampuan berbagi file dan
pengerjaan dokumen secara bersama-sama antar kelompok kerja. Apliksi
ini mirip seperti aplikasi yg ada yaitu Basecamp dan Microsoft
SharePoint tawarkan.

BI : Pentaho
Pentaho Open Source Business Intelligence.

Report: JasperReport
Walaupun tidak selengkap Crystalreport tapi ini program yg sangat bagus

itu sekedar aplikasi yg sering saya gunakan, dan saya merasa nikmat
sekali. karena sekarang banyak aplikasi2 yg hebat sudah ada
alternatifnya di dunia opensource

maju terus opensource

Open Source hackers : Anda mau bekerja di Nokia / Finlandia ?

Iรขโ‚ฌโ„ขm LinkedInDi berbagai seminar saya selalu menyampaikan bahwa skill di bidang open source bisa membawa kita ke berbagai pelosok dunia. Ini adalah salah satunya lagi – informasi didapatkan dari MDAMT, yang sudah lebih dahulu berada di negara tetangga (jauh) tersebut.
.
.
.
Kutipan :

Your focus will be on user interface enablers, building blocks and frameworks. You will leverage your expertise in this domain as an expert, coach and key contributor to user interface software in our Internet Tablets, particularly the Hildon Application Framework, which is based on the GNOME Mobile platform.

Untuk melamar lowongan ini, silahkan klik disini.

Semoga sukses!

Indonesia Linux Conference 2007

Setelah Pesta Blogger 2007 usai, masih ada lagi perhelatan akbar yang, bagi saya, sangat menarik. Yaitu Indonesia Linux Conference 2007.

Tapi memang nasib saya, sudah tidak bisa hadir di Pesta Blogger, kini di ILC 2007 ini juga tidak bisa hadir; karena sudah lebih dulu commit untuk mensukseskan booth Ubuntu Indonesia di pameran Bandung Comtech 2007.
Padahal di ILC 2007 itu kita bisa ketemu dengan para aktivis Linux dari seluruh penjuru Indonesia :

Yuda Nugrahadi
Mon, Nov 5, 2007 at 11:35 AM
To: linux-aktivis@linux.or.id

Semenjak pendaftaran KPLI meeting ILC 2007 yang dibuka pada tanggal 25 Oktober hingga 3 November, sudah ada banyak sekali yang mengkonfirmasikan untuk bersedia menghadiri acara KPLI Meeting. Daftar pesertanya kurang lebih sebagai berikut:

KPLI:
– Aceh
– Bali
– Balikpapan
– Bandung
– Bogor
– Cilacap
– Cilegon
– Depok
– Gorontalo
– Jakarta
– Kediri
– Makassar
– Padang
– Pekalongan
– Serang
– Surabaya
– Tangerang

Organisasi/Komunitas Linux:
– Asosiasi Warnet Linux Indonesia
– Bengkel Open Source Cirebon (CITC) (masih dalam konfirmasi)
– IGOS Nusantara
– Komunitas Pengguna Linux dan Opensource Semarang (KLISSE)
– OpenSUSE-ID
– Slackware-ID
– Ubuntu-ID
– Yayasan Penggerak Linux Indonesia

Dari daftar tersebut, bagi rekan-rekan yang ingin mengirimkan wakilnya melebihi dari jumlah yang tertanggung, mohon untuk menginformasikan paling lambat 10 November. Kepastian jumlah kehadiran ini akan kami gunakan untuk menyiapkan penjemputan, penginapan, dan konsumsi.

Atas perhatian dan respon rekan-rekan sekalian, kami ucapkan terima kasih.

NB : konfirmasi mohon dikirim ke ilc@jogja.linux.or.id

Seperti dengan Pesta Blogger, saat ini cuma bisa berharap untuk dapat ikutan di ILC 2008.

Anyway, semoga acaranya sukses !

Software Bebas & Proprietary

Diskusi di milis kom-tek, topik yang cukup menarik :

To: KOMPUTER-TEKNOLOGI@yahoogroups.com

On 10/31/07 :
> Cuma setelah sempat ikut implementasi desktop management dan
> enterprise solution untuk top management di satu Bank besar, saya
> cukup terperangah juga dengan solusi Microsoft. Bagaimana Group Policy
> dalam Desktop Management di push ke setiap client via domain
> controller serta top management (para VIP bank) diberi feature
> Microsoft Virtual Shadow Copy Services untuk self-automatic
> backup-restore semua file critical yang di-synchronize ke server.
> Masih banyak lainnya yang tidak cukup saya ceritakan. Sayangnya saya
> belum sempat ikut tim-nya Sun atau IBM mendeploy sistem mereka yang
> UNIX-based (walau juga mungkin tidak open source). Apalagi deploy
> total enterprise solution yang benar-benar open source. Jadi cara
> memperbandingkan memang tidak terlalu komplit.

Saya pribadi justru jadi berpaling ke software bebas setelah “kenyang” dengan software-software enterprise ini.

Beberapa contoh masalahnya bisa dibaca misalnya disini.

Ini baru satu software enterprise ๐Ÿ™‚ padahal tim saya me manage beberapa. Dan semuanya sama; ketika ada masalah, kita (tim teknis) yang habis jadi bulan-bulanan manajemen, sementara vendornya bisa santai-santai saja.

Ketika akhirnya mereka tidak bisa memecahkan masalah, dengan santai para konsultan tersebut bilang “oh, gak bisa nih”, dan pergi.
Kita terperangah, stress berat…. ha ha. Pontang-panting deh cari solusinya (yang para konsultannya sendiri tidak tahu)

Just another day at the IT SWAT team.

Moral of the story ?
Ketika memilih solusi IT untuk suatu masalah, seperti biasa, get the best tool for the job. Tapi, pastikan bahwa kriteria “best” ini tidak hanya untuk short term, namun juga long term.
Nah, biasanya ketika scope nya diperluas seperti ini, berbagai solusi software bebas jadi bisa diperhitungkan.

Oh ya, untuk solusi manajemen desktop, bisa coba juga ZENworks.

Salam,
Harry

Sebuah tambahannya :

To: KOMPUTER-TEKNOLOGI@yahoogroups.com

On 10/31/07 :
> Point-nya adalah bahwa Open Source tetap sangat perlu didukung dan
> terus dikembangkan terutama untuk solusi Enterprise (paling tidak di
> level middle). Top level company cukup punya banyak uang untuk beli
> yang branded (Microsoft, IBM, Sun, dll). Coba kita lihat pemerintahan
> dan perusahaan skala sedang, mungkin mereka tidak punya budget untuk
> license. Tapi mereka perlu solusi hingga level enterprise. Bukan
> sekadar bisa simpan file, browsing, dan mainkan MP3/film. Tapi sampai
> file & backup management, document management and collaboration,
> security, intrusion prevention, application integration, dsb.

Oh ya, sekadar sharing, berbagai solusi dari topik-topik diatas sudah cukup banyak yang berupa software bebas.

Kini penggunaan software proprietary sudah bisa menjadi exception; terutama pada topik-topik very high-end / niche, yang memang kebetulan belum ada versi bebasnya.
Contoh: high-end ERP, lead retrieval system, dst

Salam,
Harry

Lebaran ala aktivis Linux

Ini SMS Lebaran yang saya kirim ke kawan-kawan dan beberapa kolega ๐Ÿ™‚

/puasa # make clean
/puasa # configure –prefix=/IdulFitri/TheNewBeginning/
/puasa # reboot

Taqobbalallaahu minna waminkum.

— Harry Sufehmi & keluarga

Sepertinya cukup berkesan dan menyebabkan beberapa reply, seperti berikut ini dari pak Toosa ๐Ÿ˜€

$cidepokers> sudo su
# rm -rf /var/log/khilaf
# init 6

Taqobalallahu minna wa minkum !
-Toosa&kel
@Gombong city-

Namun versi paling singkat adalah dari Eko Juniarto ๐Ÿ˜€

$ clear

Credit goes to our senior hacker, Johar Alam, yang mengirimi SMS Lebaran kepada saya sbb :

#conf t
(config)#write erase
#reload

Kesempatan untuk mulai baru.
Mohon maaf lahir dan batin. – Johar&Kel.

Bagaimana dengan Anda, apa SMS Lebaran yang Anda kirimkan / terima ? ๐Ÿ™‚

Setup Internet Gateway dengan Linux

Pagi ini sedang browsing, tiba-tiba menemukan sebuah artikel dengan judul tersebut diatas. Isinya? Ternyata artikel buatan saya sendiri, ditulis 6 tahun yang lalu (omaigat!)

Lumayan nostalgia juga membacanya :
http://www.pangsit.com/how-to/tutorial-linuxgateway.htm

Ternyata dengan Linux, cuma perlu komputer Pentium I, memory 8 MB, dan hard disk 1 GB untuk membuat gateway server ya ๐Ÿ™‚

OK, sekarang sih sudah jauh lebih gampang. Misalnya, dengan menggunakan IPcop, gateway server berbasis linux bisa up & running dalam waktu 15 menit saja. Maintenancenya juga super gampang, bisa pakai browser. Ini patut kita syukuri.

Di lain pihak, jika ada sebuah komputer Pentium 1 dengan memory hanya 8 MB yang tergeletak di sebelah Anda, jangan dibuang ! Baca panduan saya, dan jadikan dia yang kedua… maksud saya, internet gateway di tempat Anda.

Semoga bermanfaat !

Desktop Linux

Barusan saya mengisi form kuesioner yang diadakan oleh Desktop Linux.com. Di akhir survey, kemudian saya dapat melihat hasil sementara.

Ada beberapa hal yang cukup menarik :

1. Distro berbasis Debian (“jalan yang lurus” ™ RMS ๐Ÿ˜€ ) dipilih oleh 55.6% responden

2. Gnome menang tipis dari KDE (40.6% vs 37%)

3. Ketika pengguna browser Netscape hanya 0.2% (ouch), ada 4.4% responden yang menggunakan browser teks ! (lynx, elinks, dll) ๐Ÿ˜€

4. Ternyata email client GUI di Linux tidak cuma Thunderbird & Evolution.

5. 22% responden menggunakan web-based email client (gmail, yahoo, dll)

6. 25.4% tidak perlu lagi menjalankan software Windows di Linux.

Cukup menarik. Tidak sabar untuk menanti hasil akhirnya.

Merdeka !!

Kisah Warnet yang telah Legal

Cerita yang mengagumkan. Salut, dan terimakasih kepada mas Aldo yang telah membaginya di sebuah milis.
Semoga sukses selalu.


Ini pengalaman ku di warnet Starnet di *******, hari sabtu tgl 02 juni 2007 sekitar pukul 8 malam warnet tersebut adalah warnet yang kutangani systemnya, kebetulan kami sudah mendapatkan surat teguran darikepolisian sekitar 3 kali mungkin kebetulan hari itulah the final date nya,

Malam minggu itu kami kedatangan 3 orang yang bertubuh tegap, saat itu saya tidak sedang di server, saya sedang mencoba CD kubuntu 7.0 yang baru saya burn, istriku kebetulan sedang ngobrol dengan operator warnet yang kebetulan cukup akrab walaupun kenal baru beberapa bulan, memang beberapa bulan ini istriku selalu setia menemani ku ke warnet2 yang aku tangani systemnya, selama hampir 2 bulan ini saya tidak tidur baik siang maupun malam setiap sabtu minggu hanya untuk satu kata “Migrasi sekarang, atau tidak sama sekali” hehehe alhamdulillah, ternyata selesai juga walaupun masih perlu banyak penyempurnaan disana sini, oh OS yang menjadi favorit saya adalah Debian baik itu ubuntu, xandros atau dll.

Kembali ke Razia software, nah tiba-tiba istriku menghampiriku dan berbisik, ” A, mereka ini polisi ” dek… aku langsung deg degan.. zighhh!!! ya sudah aku coba tenangin diri… bagusnya operator itu sudah aku wanti-wanti jauh-jauh hari agar bila ada polisi datang kita harus tenang setenang mungkin… alhamdulillah.. operatorku bernyali besar walaupun dia seorang wanita, dia coba alihkan perhatian pak pulisi ke client karena memang All our client computer is LINUX hehehe terus ada seorang petugas yang coba maksa untuk melihat sistem di server .. nah begitu lihat tampilan dasar Xandross diserver aku sedikit tenang … setelah cukup lama bersitegang petugas-petugas itu mencoba client satu … mereka melihat tampilan xandross zighhh…. Linux Make Better… horeeeee!!! teriakku dalam hati…

petugas nya melengos ke client lain teteupp ajah ketemunya begituan semua ( linux xandros ) hehehe pusing dah mereka… dari ketiga petugas ada yang bicara “bener nigh linux semua..??” kepada operator, ada lagi yang ngomong “.. kok warnet linux rame? khan ngga semua orang bisa pake linux?” katanya *dalam hati, “kalo emang mao rajin operatornya and kita sebagai maintenance nya ramah dan mau mengajarkan kepada operator dasar2 penggunaan linux why must be afraid to migrate..?? “* hihihi bangsa indonesia ini udah melek bahasa inggris,,mas!!!

anak-anak SMK didaerah warnet tersebut pernah aku lihat lagi bawa2 buku how to fedora di PC client, ketika ku
tanya, “dik… belajar linux di kursus atau gimana..?? ngga mas, ada di pelajaran sekolah kok ” sayang aku ngga sempat nanya smk mana di daerah tangerang yang mengajarkan linux,

well alhamdulillah… semoga makin banyak sekolah yang menerapkan linux di Indonesia … agar negara ini terlepas dari penjajahan Micros*** yang mencekoki bangsa ini dengan kemudahan fana… kalo dipikir ya.. cara kerja Mircos*** ini mirip kaya bandar narkoba… waktu kita masih nyoba2 dikasih geratis, dicuekin sekian lama.. begitu udah mulai ketergantungan hueheuheuhuehe langsung dibejeg!!!!

back to petugas… kata operator “coba aja check semua pak” langsung aja pak petugas2 itu berterima kasih karena sudah menggunakan Linux and mereka pamitan … well lega juga, alhamdulillah perjuanganku selama ini tidak sia-sia mungkin inilah cara Allah SWT menunjukan hasil kerja keras yang ikhlas kepada setiap hamba-hambanya

Building Edge Server With Squid 2.6

I have built a few edge servers using squid, one was discussed here. I just realized that I haven’t wrote down how I did it. So here it is :

note: squid 2.6 introduce a new syntax for httpd acceleration. This guide is specific to squid 2.6 or later. (httpd_accel directives are not used in this guide)

1. Install squid

Prefereably using your distro’s package management software (example: “aptitude install squid” on Debian-based distro, or “yum install squid” on Fedora)

But in certain cases you may wish to download the latest version, which you may download from http://www.squid-cache.org/Download/
When I wrote this, 2.6 is the latest stable version.

But you may wish to install version 3.0 instead, for example; if you’re going to install squid as a proxy server, and you wish to save bandwidth by making all of its outgoing requests to specify compression.
However, at this time, squid version 3.0 is not of production quality yet. You have been warned.

Anyway, if you install squid from source, it’s usually as easy as :

mkdir /usr/local/squid
./configure –prefix=/usr/local/squid
make all
make install

## prepare directories
mkdir /usr/local/squid/var/cache
mkdir /usr/local/squid/var/logs
## setup the correct permissions
chown -R nobody:nobody /usr/local/squid/var/logs/
chown -R nobody:nobody /usr/local/squid/var/cache/

2. Setup squid.conf

Here’s the minimum settings required to make squid work as an edge server :

http_port 80 accel defaultsite=www.myaccelerateddomain.com vhost
cache_peer www.myaccelerateddomain.com parent 1234 0 no-query originserver login=PASS
http_access allow all
icp_access allow all
### Disk cache: 4096 MB, 16 top directories max, 256 second-level directories max
cache_dir ufs /usr/local/squid/var/cache 4096 16 256

You may need to change more options, but in most cases, these would be enough.

Some optimizations :

== cache_mem 512 MB : set the cache memory to 512 MB. Adjust to your own situation.
== collapsed_forwarding on : imagine when there are 50 requests for the same page that’s not in the squid’s cache yet. Normally, squid will pass all of them to the webserver. But with this option turned on, squid will pass just one request to the webserver, get the result, and then reply to all 50 of them. Very nice.
== maximum_object_size 4096 KB : More than this, and we’ll be using up the cache disk space faster than we’d like.
== maximum_object_size_in_memory 1024 KB : More than this, and we’ll be using up the cache memory faster than we’d like.
== access_log /usr/local/squid/var/logs/access.log combined : this gives most details in the logfile, but will eat up disk space faster

3. Move webserver from port 80

In the squid.conf above, we specified that the webserver will be listening on port 1234 instead.
So make the necessary adjustments to your webserver’s settings.

4. Restart webserver, and then start squid

Restart your webserver, and then start squid with :

## create the cache directories first
/usr/local/squid/sbin/squid -z
## start squid
/usr/local/squid/sbin/squid

5. Done !

That’s it, now squid will be answering all the requests for your webserver, and will only forward the requests to the webserver if necessary.

Enjoy.

6. Problems ?

  • Some Linux distros by default can only have max 1024 files opened simultaneously. When you have squid running in a busy server, this limit can be very quickly exceeded. When that happened, your server will lock up in a rather spectacular way. Yes, you definitely don’t want this to happen to your server.

    Fortunately, this can be easily fixed, by typing ulimit -n [some numbers]. Example; ulimit -n 4000 will increase the open file limit to 4000.

  • Make it all automatic : To avoid doing these again and again, insert the following lines in the startup script (probably /etc/rc.local or something like that) :

    ulimit -n 4000
    /usr/local/squid/sbin/squid

  • Squid still will NOT cache your pages?
    Sometimes this can be caused by lack of any hint from webserver/PHP, making squid unsure whether to cache this page or not — and to be on the safe side, it default to NOT caching the page.

    To assure squid that it’s okay to cache, put the following lines in the right place of your Apache configuration file :

    <IfModule mod_expires.c>
    ExpiresActive On
    ExpiresDefault “access plus 1 week”
    </IfModule>

Finally, enjoy ! Your server will now serve incoming slashdotting / digg / other kind of massive incoming traffic without breaking a sweat.

Open source : penjelasannya dalam bahasa Indonesia

Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan seorang anggota DPR. Seperti biasa, pada kesempatan tersebut saya mempromosikan mengenai open source.
Di luar dugaan, pertanyaan beliau sederhana, namun cukup membuat terhenyak; “Open source itu apa sih ?”

Kemudian saya baru sadar, sepertinya saya belum pernah ada membuat penjelasan mengenai open source itu sendiri, dalam bahasa yang mudah dimengerti masyarakat. Tentu juga ada perlu dijelaskan mengenai berbagai keuntungannya, sehingga menjadi menarik.

Yah, beginilah, dasar techie ๐Ÿ˜€ ngomongnya sudah yang ribet duluan. Padahal masyarakat lebih memerlukan yang sederhana saja.

Dengan itu, maka terlampir adalah presentasi mengenai Open Source dan berbagai keuntungannya :

Sekilas Open Source :

[ format HTML ]
[ format Open Office ] (31 kb)
[ format PDF / Acrobat Reader ] (70 kb)
[ format Microsoft PowerPoint ] (136 kb)

Silahkan dimanfaatkan, semoga berguna.

Software Portable

Walaupun sering bepergian ke berbagai lokasi, sebetulnya saya sering malas membawa laptop (kembali ke laptop? mbuh..). Walhasil laptop saya jadi awet dan kondisinya tetap mulus (atau mungkin juga karena saya belikan sleeve-nya?).

Nokia E70 sudah sering membantu di beberapa perjalanan, sehingga saya bisa meninggalkan laptop saya. Kalau saja ada Open Office di handphone ini….

Ternyata ini bisa ๐Ÿ™‚

Sejak beberapa waktu yang lalu, saya telah memasang Portable Apps.com di handphone ini.
Dengan card MicroSD sebesar 1 GB, sudah lebih dari cukup untuk menyimpan seluruh aplikasi yang ada di situs tersebut. Open Office, Firefox, 7-Zip (compressor favorit saya), Video Player (VLC), html/css editor (nvu), PuTTY (penting ๐Ÿ™‚ ), Photoshop (eh ralat, gimp) – bahkan anti virus (clamWin) juga ada.

Hidup open source !
Kini handphone saya makin powerful – cukup membawa handphone dan kabel USB-nya, maka kemudian saya bisa menggunakan aplikasi yang saya perlukan dimana saja.

Jelas ini banyak manfaatnya, tapi yang paling menarik mungkin adalah untuk demo “rusak”-nya Internet Explorer ke client — beberapa client protes bahwa sebuah website extranet yang kami develop tampilannya jelek. Cukup bermodal portable Firefox yang ada di handphone ini, maka kami bisa menunjukkan bahwa sebetulnya ini gara-gara “bug” CSS di Internet Explorer.
Setelah itu biasanya mereka berhenti protes dan dengan senang hati kami pasangi Firefox ๐Ÿ™‚

Lalu saya menemukan Portable Open Source. Wow…. ada banyak pilihan lagi disitu. Webserver, Wiki portable, kamus gratis, security software, software keuangan pribadi, CD burner. Dan games.

Saatnya untuk membeli card memory yang lebih besar lagi ๐Ÿ™‚

Referensi :
[ PortableApps.com ]
[ Portable Open Source ]

Michael Dell menggunakan Ubuntu

Siapa sangka ternyata Michael Dell, konco erat Microsoft, menggunakan Ubuntu di laptopnya ?

Spec selengkapnya :

Hardware: Dell Precision M90

* Intel Core 2 Duo T7600 Processor
* 4GB DDR2 667Mhz DRAM
* 17″ WXGA+ Widescreen LCD
* 160GB 7200rpm SATA hard drive
* 8X DVD +/- RW optical drive
* NVIDIA Quadro FX 3500 512MB

Software:

* Ubuntu 7.04 Feisty Fawn
* VMWare Workstation 6 Beta
* OpenOffice.org 2.2
* Automatix2
* Firefox 2.0.0.3
* Evolution Groupware 2.10

Mudah-mudahan ini merupakan awal era baru – dimana akhirnya ada vendor global yang berani (dan tidak takut digertak / diancam oleh Microsoft) untuk membundel operating system non Windows. Dampaknya bisa sangat luar biasa bagi corporate buyers. Here’s hoping.