Category Archives: Teknoblogia

FC3 : How to monitor Internet usage

To be exact – how to monitor web browsing usage.

Answer: use squid + sarg
You can see its sample reports here. Quite nice indeed.

I’m delighted to found that it’s very easy to setup in FC3. Just follow these steps:

  • Install Squid: yum install squid
  • Download sarg: wget http://www.mack.ro/linux/sarg/sarg-2.0.9-2.fc3.mack.i386.rpm
  • Install sarg: rpm -ihv sarg-2.0.9-2.fc3.mack.i386.rpm
  • Configure squid.
    At minimum, here’s what you’ll need to do:

    1. Edit /etc/squid/squid.conf
    2. Find http_access allow localhost
    3. Replace that line with these:

      acl our_networks src 192.168.10.0/24 localhost
      http_access allow our_networks
    4. Put this line: visible_hostname [your_server’s_hostname]
      (your server’s hostname can be found out by typing hostname)
    5. I’m quite sure that’s the minimum that you need to do before you can run squid, but I’m typing this from my memory, so please feel free to correct any mistake.
  • Set squid to be automatically run everytime the server starts: chkconfig squid on
  • Run squid now: service squid start
  • Now set the users’ browser to use squid. Point its proxy server setting to squid server’s IP address, and port 3128.
  • After a while, the data will start to accumulate in squid’s logs. To process them, type: sarg
    This takes a while, because the reports it produces are quite comprehensive.
  • To view the report from the server where sarg was run, type: links /var/www/sarg/ONE-SHOT/index.html
    (or substitute links with lynx if that’s what you got)

Enjoy.

Seminar: Strategi Karir IT – tanya jawab

Seperti yang telah saya janjikan sebelumnya, di posting ini saya akan menuliskan berbagai pertanyaan yang sempat saya catat pada seminar karir IT, berikut dengan jawabannya.
Namun sebelum itu, saya ingin menyatakan bahwa saya memiliki keprihatinan yang sama dengan pak Budi Rahardjo disini : kualitas sdm kita menyedihkan.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sempat saya catat, berikut dengan jawabannya:
(slide seminar bisa dilihat disini: http://harry.sufehmi.com/archives/2005-09-01-989/)

Tanya:
Mana yang lebih penting, IPK/prestasi akademik atau koneksi ?

Jawab:
Kalau untuk mencari kerja/berkarir: koneksi cenderung lebih penting.
Contoh ekstrimnya, ada kenalan yang dulu lulus dengan IP nyaris 4. Tapi, memprogram dalam bahasa Basic saja kesulitan. Juga, tidak sempat membangun jaringan. Sehingga mengalami kesulitan setelah lulus kuliah.
Contoh kebalikannya, ada kenalan yang tidak lulus SMA, tapi jabatannya lebih tinggi daripada saya, karena memang ahli dan jaringannya bagus.

Tapi bukan berarti lantas Anda boleh mengabaikan kuliah Anda ! Ingat, Anda punya tanggung jawab kepada orang tua Anda, yang telah berusaha keras agar Anda bisa kuliah.
Jadi berusahalah untuk berprestasi sebaik-baiknya, sambil berusaha juga untuk membangun jaringan Anda.

Tanya:
Anda mengatakan banyak materi kuliah yang kurang relevan dengan dunia kerja, contohnya apa?

Jawab:
Dulu ada mata kuliah kewiraan. Lalu, berbagai mata kuliah yang sangat teoritis / tidak jelas bagaimana penerapannya, atau memang cuma sekedar teori yang sulit diterapkan.
Kemudian, terkadang juga ada mata kuliah yang sudah kadaluarsa – saya pernah mendapat mata kuliah Assembler, namun tidak jelas untuk platform apa (yang jelas, bukan PC)

Selain itu, yang mungkin juga mengejutkan adalah suasana yang sangat berbeda.
Ketika kuliah, kalau kita gagal mengerjakan suatu tugas, resikonya paling adalah tidak lulus dari mata kuliah tersebut.
Di dunia kerja, kegagalan menyelesaikan tugas bisa berdampak kerugian jutaan rupiah atau lebih dari itu. Dan berbagai tekanan-tekanan lainnya.

Mungkin bidang IT kelihatan sebagai suatu yang glamour. Kenyataan yang sebenarnya seringkali jauh dari demikian. Beban pekerjaan yang sangat banyak, deadline yang tidak masuk akal, lembur kerja di akhir pekan, dst; ini kadang merupakan kelaziman.
Tapi sebagaimana juga bidang-bidang lainnya; jika Anda tekun, tidak takut tantangan, dan punya jaringan yang bagus – maka IT bisa menjadi bidang karir yang bagus dan menarik.

Tanya:
Bagaimana cara untuk membangun jaringan? Tips?

Jawab:
Jika Anda kuliah di universitas seperti UI, ITB, dll; maka bersyukurlah karena biasanya jaringan alumni mereka bagus.

Cara lain adalah dengan aktif berorganisasi.
Jika tidak ada organisasi yang menarik – buat saja sendiri. Misal: Study Club Campus (SCC), yang terdiri dari banyak study club (SC). Setiap SC fokus ke topik tertentu (misal: Java, Python, Linux, dll), dan anggotanya adalah mahasiswa yang berminat ke topik tersebut. Tiap SC punya rencana kerja (misal: Maret – instalasi Linux, April – setup webserver, dst). SC sangat berguna untuk membantu mempercepat proses belajar suatu topik (karena belajar bersama jauh lebih cepat daripada sendirian).

Jadi pada intinya; harus aktif berinteraksi dengan pihak-pihak yang relevan. Maka mudah-mudahan ketika lulus kuliah nanti, jaringan Anda juga sudah bagus; sehingga mudah untuk berkarir di bidang IT.

Tanya:
Bagaimana cara untuk mendapatkan berbagai keahlian IT yang relevan ?

Jawab:
Tidak ada cara lain kecuali dengan banyak praktek.
Bisa sendirian, namun lebih baik jika ada kawan yang minatnya sama. Lihat ke bahasan mengenai Study Club di poin sebelum ini.

Tanya:
Untuk urusan kuliah saja kita sudah sibuk; menghadiri kuliah, mengerjakan tugas, dll. Lalu sekarang ternyata kita (mahasiswa baru) harus lagi berusaha membangun jaringan, dan menambah keahlian IT praktis.
Bagaimana caranya untuk dapat mengerjakan ini semua ?

Jawab:
Tiap orang berbeda-beda cara yang cocok untuk me-manage waktunya.
Ada yang cuma perlu menuliskan target-target dan deadlinenya, dan menaruhnya di tempat yang sering dilihat (dinding, di balik pintu, dst)
Ada juga yang bisa mengingat semuanya.
Ada lagi yang perlu menuliskannya secara rinci.
Ada lagi yang perlu menambah waktunya, dengan mengurangi jam tidurnya. (kawan saya ada yang cuma perlu tidur 1-2 jam saja dalam suatu hari)
Dst.

Tapi semuanya kembali ke satu hal – disiplin. Tanpa ini, maka semuanya akan kacau balau. Dan waktu tidak pernah terasa cukup.

Tanya:
Saya pikir, sebaiknya kita tidak melakukan spesialiasi. Namun, cukup menguasai dasar dari berbagai bidang IT (networking, programming, dst). Dan lalu baru didalami jika ada waktu / tuntutan untuk itu.
Dengan demikian, maka kita dapat meng-cover sebanyak-banyaknya bidang, membuat lebih banyak lowongan terbuka bagi kita, dan menjadikan kita sebagai pekerja yang fleksibel.
Bagaimana menurut bapak tentang strategi ini ?

Jawab:
Ini strategi yang selama ini saya sendiri lakukan 🙂

Tapi tiap orang berbeda-beda. Ada yang cocok dengan cara ini.
Namun, ada pula yang lebih senang mendalami satu bidang saja.

Yang penting saya kira, adalah kita untuk menikmati itu semua. Kalau kita bisa menikmatinya, maka apapun yang kita pilih / harus kerjakan akan menjadi terasa ringan.
Kalau sesuatu itu tidak terasa sebagai beban bagi kita, maka akan lebih memudahkan kita untuk berprestasi di bidang tersebut.

Beberapa tips migrasi ke Open source

Pengalaman saya melakukan migrasi ke open source, potensi cost yang paling besar itu biasanya di re-training staff.

Tips:

1. Program migrasi HARUS mendapat dukungan penuh dari manajemen

2. Migrasi dilakukan paling tidak dengan 2 tahap di setiap departemen.
Tahap pertama (pilot) memigrasikan beberapa staf saja. Tahap kedua baru memigrasikan sisanya.
Pada tahap pertama, tech.support full dari kita. Pada tahap kedua, kita sudah mendapat bantuan dari staf yang terlibat di tahap pertama.
Dan yang paling penting, para staf yang terlibat di fase pilot ini akan sangat membantu menghilangkan kecemasan kawan-kawannya.

3. Migrasi harus diatur dengan strategi yang tidak mengganggu proses kerja perusahaan sehari-hari

4. Walaupun sudah mendapat dukungan penuh dari manajemen, pendekatan interpersonal ke setiap departemen tetap membantu untuk memuluskan proses migrasi. Tips: cari siapa “tokoh” karyawan di setiap departemen, lalu dekati / dilobi sehingga simpati dengan proyek migrasi. Ini akan sangat membantu melancarkan program kerja yang sudah ada.

Sekarang beberapa migrasi sudah selesai, baru terasa enaknya:

1. infrastruktur IT lebih reliable

2. staf IT jadi ada banyak waktu luangnya, dan bisa diberdayakan untuk pengembangan sistem/dll – tidak melulu cuma overload melakukan maintenance (virus, install ulang Windows, dst) seperti sebelumnya

3. Fasilitas IT yang ada kini sangat banyak membantu staf dalam mengerjakan pekerjaan mereka sehari-hari – tidak lagi sering menghalang-halangi.

4. kalau pakai LTSP, ada banyak tambahan bonusnya.

5. penghematan biaya yang cukup signifikan jika dibanding migrasi ke solusi Microsoft, dalam berbagai kasus yang saya tangani – sekitar 75% short-term saving, lebih besar lagi jika solusi Microsoft-nya berbasis Terminal Server. Potensi long-term saving cukup signifikan jika menggunakan solusi LTSP.

Seperti biasa, YMMV – tapi saya rasa untuk kebanyakan kasus, hal-hal seperti di atas kini adalah kelaziman / bisa dibuat strateginya supaya demikian.

Apakah Anda punya tips-tips praktis dalam proses migrasi ke open source ? Silahkan sharing kepada kita semua disini.

Linux diagnostic software

One of the server under my supervision has started to experience problems since a few weeks ago. It has experienced several kernel Oops-es (equivalent to Windows’ BSOD I think), but sometimes it just crashed hard – no message whatsoever in the logfiles. This has me baffled for a while – I thought Fedora needed to be upgraded to the latest version at first. But then it was clear that even after updated with the latest updates, it’s still experiencing problems.

Somebody pointed out that memory should be the prime suspect at this case. So I ran memtest86, and true enough; it found hundreds of bad bits in the first 512MB.
Unfortunately, it is NOT possible to print out the error messages from memtest86, which will cause problem for me when I tried to return the memory module to the supplier. So I started to look around.
(note to self: recheck that these errors are not caused by wrong memory timing in BIOS)

Thankfully there’s memtester. I’ll give it a try probably tomorrow.

Along the way, I found several other relevant links:

[ An excellent guide on troubleshooting hardware problems on Linux ]
[ List of many diagnostic tools on Linux ]
[ Comprehensive list of tools and procedures for testing hardware on Linux ]

Hope you’ll find it useful.

Informasi konsumen

Setelah flu burung, kini ditemukan potensi masalah lagi dengan ayam.

Ibu saya berbincang-bincang dengan tukang ayam langganannya di pasar. Ternyata, menurut ybs, banyak tukang ayam yang menggunakan formalin, agar ayamnya awet sepanjang hari.

Ybs mengatakan bahwa dia berusaha untuk tidak memberikan obat (istilah mereka untuk formalin), namun untuk usus ayam, dia memang menyerah dan belum menemukan caranya agar bisa awet tanpa formalin.

Solusinya ?
1. Beli ayam hidup, dan minta disembelih di depan Anda
2. Hati-hati jika membeli ayam yang telah disembelih (mungkin ada yang bisa memberikan tips untuk membedakan daging ayam yang telah direndam formalin dengan yang belum ?)
3. Lebih hati-hati lagi dalam membeli produk-produk usus ayam.

Setelah tahu berformalin, sekarang ayam. Apalagi berikutnya ?
Mudah-mudahan Departemen Kesehatan (?) bisa segera melakukan razia untuk ini, demi keselamatan kita.

Debian: It Just Works

There’s an old server running old version of Mandrake that I’d like to upgrade with latest kernel (with latest drivers/USB support, etc). But it seems that upgrading the existing Mandrake installation will be a lot of pain, so I thought I’ll just reinstall it with Debian instead.

Backed up the whole server (35 GB, with help fromg4u), moved the company’s system to another server, install Debian Net Install CD, and finally moved back the company’s system to that server.

Took just one day, minimum problem; and resulted in a much more usable server with more recent version of software packages.
I’m quite impressed.

Here’s another kudos for the people who made Debian a reality.

GAIM: solusi komunikasi internal perusahaan

1. Sebuah perusahaan membutuhkan chatroom untuk komunikasi internalnya. Terutama akan sangat berguna untuk virtual meeting dengan kantor-kantor cabang.
Tetapi, fasilitas chatroom di berbagai pemberi layanan IM (Instant Messenger) di non-aktifkan. Chatroom public tidak bisa digunakan, karena bisa menyebabkan kebocoran rahasia perusahaan.

2. Selain itu, perusahaan ini menggunakan berbagai layanan IM untuk berkomunikasi baik internal maupun external (customer); ICQ, Yahoo Messenger, dll. Ada komplain bahwa ini menyebabkan terlalu banyak software yang terpasang di komputer user.

Solusi: Gaim.

1. Dibuat sebuah chatroom di irc.freenode.org, yang kemudian di set sehingga secret (tidak terlihat di channel list) dan kemudian di proteksi lagi dengan password. Kemudian dibuatkan sebuah account untuk setiap user, yang masing-masingnya diproteksi dengan password.

Namun pemakaian di user sangat mudah, cukup dengan dobel-klik di icon chat yang telah di setup.
Maka otomatis Gaim akan meng otentikasi user di jaringan Freenode, dan setelahnya meng otentikasi user di chatroom perusahaan.

Nilai plus; user bisa saling mentransfer file di chatroom tersebut (karena Gaim mendukung protokol transfer file dari IRC)

2. Gaim bisa berantar muka (interfacing) dengan berbagai layanan IM tersebut. Sehingga berbagai software client dari IM tersebut bisa dihapus, dan diganti dengan sebuah instalasi Gaim saja.

3. Nilai plus; karena Gaim tersedia baik di Linux maupun Windows, maka bisa dilakukan standarisasi IM client di perusahaan ini.
Tech.support hanya perlu berurusan dengan satu software IM – bukan banyak seperti sebelumnya.

[ Gaim : http://gaim.sourceforge.net ]

Air berkhasiat

Saya cuma bisa bengong melihat produk-produk air kemasan pada saat ini.
Contoh: air beroksigen ! lha, memangnya kita bernapas pakai perut? atau, jangan-jangan, sebetulnya di perut kita itu ada insang ya??

It’s getting worse though.
Sekarang, sudah ada air Hexagonal !! dengan janji khasiat yang seabrek-abrek.

Duh……

Bad English, part 1

Siang ini lagi menuju ke Cawang dari Semanggi, melewati Pancoran/Menara Bidakara. Tiba-tiba mata saya melihat sebuah billboard besar di kanan jalan, yang mengiklankan sedan Mitsubishi. Tulisannya:
“IT’S ABOUT PRESTIGIOUS”
*gdubrak*

Ajaib, iklan sebesar itu bisa ada kesalahannya separah itu 🙂

More English fun, click here: Engrish.com

Mac OSX vs Windows ?

Now that it’s clear that Mac OSX will run on even no-brand PCs, I wonder…….. I’m really, VERY curious now — can Apple do what IBM can’t ?

IBM (OS/2) competed with Windows several years ago, to become one of the OS for PC. It failed quite miserably, much to our dismay; since we then fell into the Windows monopoly.

I believe Apple has the creativity, marketing strength, ability to deliver, and – most importantly – the looks 🙂
However, I’m not so sure about the (distribution) channels. Microsoft has been very strong on this one for years.

But, I think this is a win-win opportunity to them: if they failed, they’ll still have their own original market. But if they succeed, the rewards can be significant.

Will Steve Jobs has the guts to open up Mac OSX, and compete directly with Microsoft on its own playing ground (read: PC) ?
I certainly hope so, for I believe that fair competition will only bring good things for us – consumers.

Mac OSX on PC

I remember trying to install Darwin on my PC, but then cancelled the plan when I realized that it’s nowhere like Mac OSX on UI level.

Apprently, now you can install Mac OSX on PC.
Other similar stories: [ here ] – [ here ]

Looks sweet.
But, I’m quite sure that you’ll be pirating if you do this (especially the first step); if you don’t want to be that, I guess you can always buy it first, and then follow the rest of the tutorials.

Enjoy.

mod_throttle : salah satu solusi detik / slashdot effect

Kemarin, sewaktu saya sedang dalam perjalanan ke seminar Fasilkom UI, tiba-tiba ban mobil saya kempes. Kelihatannya kena paku.
“Ah gak masalah”, pikir saya; ganti ban saja sendiri, hitung-hitung sambil olah raga.

Ternyata, dongkrak mobil bermasalah, alamak. (siapa sangka? “test your backup!” 🙂 )
Akhirnya, terpaksa minta tolong pada tukang tambal ban di dekat lokasi.

Jadi, kita tidak pernah akan tahu kapan akan terjadinya masalah. Karena itu, pepatah “sedia payung sebelum hujan” selalu relevan.

Baru-baru ini situs priyadi.net diserbu para pengunjung detik.com, berkaitan dengan topik Natasha (blogger yang, katanya, telah wafat). Karena ada sedikit glitch di situs tersebut (ada sebuah script yang lambat performanya), maka server menjadi overload. Maka situs priyadi.net sempat terpaksa ditutup selama beberapa waktu, sementara masalahnya dicari tahu.

Hal ini sering dialami oleh berbagai situs; mendadak mendapat serbuan pengunjung. Banyak juga yang menjadi overload.
Karena kita tidak tahu kapan ini akan terjadi, mungkin sebaiknya kita siapkan pencegahannya sejak sekarang.

Jika server Anda menggunakan Apache, maka salah satu solusi yang mudah digunakan adalah [ mod_throttle ]

Selamat mencoba.

Seminar: Strategi Karir IT

Kemarin (31 Agustus 2005), saya diundang oleh kawan-kawan di Fasilkom UI untuk menjadi pembicara di seminar mereka. Saya lupa judul seminarnya (duh, pikunnya kumat), tapi yang jelas saya diminta untuk membagi sedikit pengalaman dalam berkarir di bidang IT.
Apa yang kira-kira penting untuk diperhatikan bagi para mahasiswa, bagaimana agar kans untuk sukses menjadi lebih besar, dan seterusnya. Maka, kemudian saya buat sebuah presentasi singkat berjudul [ Strategi Karir IT ]

Pada kesempatan tersebut saya mengingatkan bahwa masa kuliah itu bukan waktu untuk bersenang-senang. Ini adalah awal dari masa perjuangan kita, jadi mulai belajar untuk bekerja keras. Karena seringkali dunia kerja lebih keras lagi daripada itu. Disampaikan beberapa tips untuk mempersiapkan diri (saya lupa mengingatkan untuk belajar b.Inggris – tips: ikut milis-milis berbahasa Inggris dan aktif), untuk mencari kerja (sayang saya lupa memberikan beberapa tips untuk membuat CV yang bagus), dan kemudian membangun karir.

Peserta cukup membludak dan sesi tanya-jawab terus berlanjut bahkan setelah acara usai. Anak-anak UI memang beda ya 🙂 pertanyaan-pertanyaannya sangat kritis. Malah ada yang dengan yakin mengatakan bahwa saya salah dalam salah satu poin presentasi saya. Ha ha… sambil nyengir, kemudian saya jelaskan lebih lanjut mengenai poin yang bersangkutan.
Ada juga yang komplain, kenapa pembahasannya cuma mengarah kepada karir sebagai pegawai, bukan wiraswastawan. Saya tersenyum dan mengatakan bahwa topik itu bisa menjadi topik seminar tersendiri. (cuma itu yang sempat saya katakan karena waktu seminar sebetulnya sudah lama habis)
Tapi saya kagum dengan keberanian mereka. Semoga sukses semuanya.

Bagian kedua dari posting ini akan menampilkan beberapa pertanyaan yang sempat saya catat, berikut dengan jawabannya.
Stay tuned.

Membobol Firewall dengan OpenSSH & PuTTY

Bayangkan skenario berikut ini:

Kantor pusat dan kantor cabang bisa mengakses Internet. Namun, kedua-duanya tidak bisa diakses dari Internet – karena berada di balik NAT gateway

Divisi IT kemudian diminta untuk membuat kantor cabang bisa mengakses aplikasi web-based yang ada di kantor pusat, melalui koneksi Internet yang sudah ada. Aplikasi tersebut diakses di server 192.168.0.31 port 80.

Bagaimana caranya ?

Solusi:
head office ---> NAT1 ---> internet ---> serverkantor.com < --- internet <--- NAT2 <--- branch office

  • Sewa sebuah server di Internet.
    Contoh; Linode.com harganya sangat ekonomis untuk keperluan ini, dan layanan tech.supportnya sangat bagus.
  • Di kantor pusat, ketikkan:
    putty -ssh -C -2 -R 8001:192.168.0.31:80 -l username -pw password -N serverkantor.com
  • Di kantor cabang, ketikkan:
    putty -ssh -C -2 -L 81:localhost:8001 -l username -pw password -N serverkantor.com
  • Maka kini kantor cabang bisa mengakses aplikasi tersebut, dengan membuka browser dan lalu mengetikkan:
    http://localhost:81

note:

  • Ya, tutorial ini untuk di Windows. Saya yakin para pengguna *nix sudah tahu caranya di Linux/BSD/dll 🙂
  • -C : kompresi, akses ke aplikasi web-based tersebut menjadi kencang (serasa seperti di LAN) karena adanya fitur kompresi dari SSH ini.
  • -2 : menggunakan protokol SSH2; selain lebih aman, juga memungkinkan -N
  • -N : No shell; kita hanya menggunakan fitur port forwarding dari OpenSSH
  • -pw : hati-hati, karena tentu saja password jadi terlihat. Tapi di lain pihak, kadang otomatisasi ini diperlukan.
    Solusinya? Tergantung kebutuhan Anda, tapi kalau Anda terpaksa menggunakan switch -pw ini:

    1. Gunakan username yang non-priviledged / bukan root di serverkantor.com
    2. Lalu set agar user tersebut menggunakan shell /bin/false (alias tidak mempunyai akses shell)

Selamat mencoba.

note: Di sebelah mana "membobol firewall"-nya ...?
Jawab: Ganti "NAT gateway" di posting ini dengan "firewall", atau "firewall+NAT", atau "firewall+proxy", dst.

Referensi:
[ Breaking firewalls with OpenSSH and PuTTY ]
[ PuTTY User Manual ]

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Sehubungan dengan krisis listrik yang sedang menimpa Jawa – Bali, saya sedang berpikir kenapa pemerintah tidak membuat PLTN saja. Eh, tiba-tiba, Republika 29 Agustus 2005, halaman 3 – ada iklan layanan masyarakat mengenai PLTN, dari BATAN dan Depkominfo. Wah, syukurlah.

PLTN mempunyai banyak kelebihan, seperti output yang besar dengan biaya relatif lebih murah, serta aman dan jauh lebih bebas polusi; jika dikelola dengan benar.
Mengenai bebas polusi – saya pernah membaca mengenai aktivis Greenpeace yang keluar dari organisasi tersebut, karena oposisi mereka kepada PLTN justru membantu berkembangnya PLTU / pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil lainnya; yang kemudian sangat mencemari lingkungan.

Mengenai limbah nuklirnya – mungkin sebaiknya pemerintah mulai membicarakan hal ini dengan negara-negara lainnya yang juga yang memiliki PLTN. Misalnya, patungan untuk membuat rudal luar angkasa, yang membawa muatan limbah nuklir tersebut, dan lalu ditembakkan ke arah Pluto 🙂

Pada akhirnya, saya berharap kalau PLTN Indonesia jadi dibuat dan beroperasi, mudah-mudahan nanti paling banter kita mendapat berita yang lucu-lucu saja.
Jangan yang membuat jantungan seperti ini 🙂

Kepemilikan PLTN juga memberikan beberapa efek samping yang strategis bagi negara, tapi apakah itu? Silahkan Anda tebak sendiri…

Oldies part #2

Melanjutkan bagian pertama, kali ini mengutip sebuah artikel dari PC Computing, tertanggal 1995. Berjudul “PC Computing’s Guide to the Best of the Net”, artikel ini dipublikasikan pada saat awal Internet mulai memasyarakat (well, at least di Amerika; di Indonesia masih belum begitu dikenal).
Enjoy.


Feel like you’ve been cybersurfing the same wave for months? Does your bookmark list contain so many circular references that you’re getting dizzy? You’re not alone. Most people stumble onto interesting sites by accident. What you really need is a guide that takes you right to the good stuff, and that’s exactly what we’ve created.

Our editors spent weeks combing the Web (belum ada Google 😛 ) to find the 1,001 hottest, most informative sites, and grouped them into more than 100 popular-interest categories for easy reference. From art and literature to sports and travel, all the best Web addresses are here. To get you started, we’ve listed our favorite points of interest. We think these sites are a great sampling of all the Web has to offer. Once you’ve whetted your appetite with these, you’ll have to dive into the rest.

Top Pick: Ultimate Winsock

Make full use of the Net with this superb archive of Internet software for Windows users. You’ll be surprised by what you can find.

www.tucows.com

(apa itu Winsock .. ? 🙂 )

Top Pick: CNN Interactive

Get the latest news, plus links to CNN’s home page. Use the Webspace search engine to forage through CNN’s database for news items that interest you.

www.nmis.org/NewsInteractive/CNN/Newsroom/contents.html

Lihat domain name-nya. 😀

Conner Peripherals www.conner.com

Ada yang masih ingat perusahaan pembuat hard disk ini ?

All-in-One Search Page www.albany.net/~wcross/all1srch.html
CUSI Search Engine pubweb.nexor.co.ukpublic/cusi/cusi.html
Harvest harvest.cs.colorado.edu
Lycos Home Page lycos.cs.cmu.edu/

Pada saat itu masih banyak search engine yang bahkan tidak punya domain name sendiri…

Internet Pizza Server www.ecst.csuchico.edu/~pizza/

???

update: situsnya MASIH ada !

Bosnia Home Page www.cco.caltech.edu/~bosnia/bosnia.html
Hashemite Kingdom of Jordan iconnect.com/jordan/

Zaman dahulu, bahkan situs sebuah negara pun nebeng di situs lainnya… ck, ck.

Hong Kong Home Page www.hongkong.org

Mungkin belum ada TLD .gov ya ? 😀

Talk to My Cat queer.slip.cs.cmu.edu/cgi-bin/talktocat

*gdubrak*

Beverly Hills, 90210 www.prairienet.org/~rogue/homepage.html

OMG.

Brad Pitt Home Page xwww4.ncsu.edu/eos/users/c/cajohnso/www/brad.html
Frank Sinatra Web Page www.io.org/~buff/sinatra.html
Madonna Home Page www.mit.edu:8001/people/jwb/Madonna.html

LOL.

Oldies part #1

Lagi nyari2 beberapa file di direktori data, malah menemukan beberapa dokumen tua dari Internet.
Ada sebuah file berjudul “Moan and Groan List”, tertanggal 1996. Isinya adalah daftar perangkat keras/lunak komputer yang disinyalir bermasalah.
Saya sudah lupa sumbernya, tapi kelihatannya dari sebuah newsgroup (apa itu newsgroup ?? hehe).

Membacanya membuat saya berkali-kali terpikir, “wow… begitu nikmat hidup di zaman ini” 😀
Saya juga jadi teringat pengalaman ketika awal-awal belajar komputer – Mugen Turbo PC/XT (8 MHz processor overclocked to 10 MHz ! yay), NEC V20 processor, 1024KB memory (ketika itu rasanya seperti menggunakan komputer dengan memory 1024 MB), tanpa hard disk (lha wong 1 disket sudah muat OS & aplikasi – gak butuh hard disk lah yauw) – tapi akhirnya beberapa bulan kemudian membeli hard disk 40MB (mahalnya minta ampun), video adapter CGA :D, tapi monitornya merk TVM lho, bisa juga EGA (16 warna! drool).
State of the art indeed.

Huk huk… jadi ngelantur, ok silahkan menikmati (bagian #1) :


Cardinal MVP144WIN Fax/Modem
Several users were shocked when they realized that this modem does not
work correctly under any OS besides Windows. Wanna play a DOS-based
modem game? Not with this modem, I’m afraid.

Hehe.. zaman dulu pada heboh ketika softmodem muncul.
Sekarang ? Hampir semuanya softmodem.. *gdubrak*

IBM EASY OPTIONS 14.4 Internal Modem
The modem worked fine usually. However, the modem did not have
a fast UART. In some applications, especially Windows, this
really increased file transfer times. Sounds like something IBM
would do.

Saya pernah konek ke Internet dengan komputer yang tidak ada chip UART-nya…. menyiksa sekali. AKhirnya terpaksa beli I/O card dengan fast UART, baru agak enak.
Sekarang sih rasanya tidak ada komputer yang tidak ada chip UART-nya.. well, tapi juga banyakan modem yang koneknya via USB 🙂

Supra Express 28.8i P-n-P modem
As this is a plug-and-play modem, it has no jumpers on it to configure it manually.
So when it was installed, it grabbed all the wrong COM ports and IRQs.
Evidently, one has to go through divine intervention to get this forced to
a particular setup. A change of modem brands easily corrected the problem.
Supra has requested that it’s tech address be listed. If you have any more
complaints about Supra modems, please echo them to supratech@supra.com as well.

Komplain ini ditulis pada zaman ketika Plug-n-Play sering diplesetkan menjadi Plug-n-Pray.. ha ha

Nokia 447L 17″
One user tried this brand for the simple reason that he wanted a black
monitor. The first one was dead on arrivial; the second one had random
flash problems; and the third one not only did not work, but it was not
even black.

Nokia pernah bikin monitor komputer.. ??

Cyrix 486/33 DLC
Okay, I know this is not a “motherboard,” but I still felt that this was the
best place to put this problem. Some people have noted that this CPU has a
terrible time with Dos Runtime Protected Mode games; however, more input is
needed.
Does everybody have this problem?

*ngacung*

Motherboards with OPTI Chipsets
All motherboards based on the OPTI chipsets have problems
which are based around their weak ISA bus. They will not handle
MS Bus Mouse cards. They will not boot using a Promise 2300+
controller or the older HP UVGA card. Also reported were occasional
corrupted CD-ROM data transfers. The largest german computer
publication, “C’T magazin” confirmed that the new OPTI VIPER Pentium
chipsets are not only slow, they are also buggy (problems with
PCI-to-PCI-bridge). This is probably caused by the horrible CMD 640B
EIDE controller.

Huhu.. di kantor yang lama dulu sempat ngurusin komputer2 dengan chipset OPTI ini… untung enggak punya penyakit darah tinggi.

Norton Navigator for Win 95
“If you want your Win95 to run on a P-100 like those with a DX2-66, get
this product,” one user reported. “Good features, terrible efficiency.”

LOL… still the same story with Symantec products now 🙁

Norton Utilities WAS an excellent product, but then Symantec bought them..

Acer 525e CD-Rom drives
These double speed CD-ROMs will not play sounds under WIN 95. Acer
believes that it is Microsoft’s problem and cannot fix the problem. This
is odd since it is often bundled with WIN 95 systems.

Perlu diingat bahwa zaman dahulu seringkali CDROM dibeli karena orang juga ingin mendengarkan CD Audio di komputer (gak perlu beli CD player lagi euy!)
Sekarang? “kakek, ini sudah zamannya MP3 !”

Lxycon CD-ROM/soundcard
The sound card is based on the Oak Technology Mozart Chip which should say
enough. The CD-ROM drive is also a piece of junk. The interface is a
ATAPI/IDE, but it is not ATAPI compliant. The drivers are “twitchy” and
there is no Linux support.

Konteks: Ini zaman ketika drive CDROM seringkali tidak bisa digunakan kalau belum meng-install drivernya (!), dan seringkali dibundle dengan soundcard (malah seringkali dicolok ke soundcard – bukan ke interface IDE / hard disk di motherboard)

NEC 4x IDE CD-ROM drive
A request to NEC for Win 3.1drivers returned this message: “This OEM cd-rom
reader cannot be supported by NEC due to the contractual agreements between
the OEM Dealers/PC Vendors and NEC-Japan. NEC does not provide any Technical
Support, Warranty or Service on this OEM cd-rom.” It’s a NEC drive, but NEC
does not support it. Also, it has been reported that NEC drives do not
support the CD_R gold disk technology.

Sanyo CD-ROM drives
This drive came in a plain box which simply stated Internal CD-ROM drive. The
paper work provided provides no information as to the type of interface and no
controller card is provided. Also, Win95 will not recognize this panasonic
clone; therefore, no 32-bit access is available.

TEAC 4X CD-55A CD-ROM
Many users have complained that this is the worse quad speed out. Another
users have found that certain TEAC drivers speed up the CD-ROM but that they
really draw a lot of system resources to do it. All users have been happier
with a CD-ROM with bigger cache. One user even noticed that it skipped while
playing music CDs.

Sujud syukur deh kalau Anda tidak sempat mengalami zaman ini 🙂