All posts by sufehmi

Camino : fastest web browser for Mac ?

Sometime ago I ranted about the fact that Firefox sucks when opening loads of ajax-ed websites. The posting, however, tend to draw more flame than discussion for its solution, unfortunately. Maybe I titled the post too harshly, as you can read the flame that ensued in a forum thread regarding this topic. But anyway, it’s still a fact.

A few days ago however I found a possible solution for it – Camino.
The description from Apple’s download site is “Mac OS X native web browser combining the Gecko rendering engine with Aqua user interface.”

I found this interesting.
Firefox uses XUL for its user interface, which is rendered by its internal Javascript engine which also renders the opened websites. Therefore, a slow ajax-ed website will also slow down Firefox’s user interface, or even making it “hang”.

Since Camino uses Mac OS X’s Aqua for its user interface, I guessed it will not suffer from the same problem as Firefox.

So far, I think it’s been proven true 😀
I’ve been browsing heavily with Camino v1.5.1 for several days now, and it’s on par with Opera, if not faster.

Here’s saying a big THANK YOU to the people at the Camino Project team.
What a relief it is to be able to browse with the Gecko rendering engine again, without the slow down of Firefox.

Gripes

No product is perfect, of course. Camino, for example, doesn’t support Firefox extensions. This is only natural, since it doesn’t have XUL, which is required by the extensions.

However, feature-wise, it’s already quite fully loaded. And you can add some more features to it via the nice PimpMyCamino.com website.

Now I’m happily browsing at full speed on this 512KB internet connection 🙂

Summary

If you’re using Mac OS X, do give Camino a try. If you are not, you can try Opera,

By the way; Safari sucks. Apple says that it’s the fastest browser – hello ? No bloody way 🙂
While Firefox usually chokes up when I opened about 25 websites simultaneously, Safari already choked on about 10 websites, or less. And while Firefox will recover after a while, or restore your session if it crashed, this is not the case with Safari.
Only use it for light browsing, or avoid it altogether.

Do What You Must, Not What You Want

Di antara sifat-sifat berbagai orang sukses, salah satu sifat umum yang saya temukan pada mereka adalah bahwa mereka mengerjakan yang harus dikerjakan – bukan yang mau mereka kerjakan.
Seperti tertulis pada judul posting ini.

Contoh; jika kita sedang memulai membangun usaha kita, dan customer masih terus berdatangan setelah jam tutup toko. Apa yang akan kita lakukan ?

Kebanyakan orang akan tetap menutup tokonya seperti biasa.

Tapi kalau kita lihat berbagai contoh; seperti di Jepang, mereka akan menunggu para customer selesai berbelanja dulu semuanya. Baru kemudian mereka menutup tokonya.

Ini juga sudah disinggung oleh Avianto pada postingnya, budaya melayani. Disitu disinggung bagaimana kita masih jarang yang memiliki budaya tersebut. Padahal sudah jelas ini perlu & penting, terutama kalau kita melihat indikator seperti bagaimana untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, produk pertanian kini dikalahkan oleh produk layanan.

Salah satu kebiasaan kita adalah mengerjakan yang kita mau; bukan yang seharusnya kita kerjakan.
Customer membutuhkan LDAP, tapi kita malah asyik oprek-oprek webserver / hal yang tidak berkaitan lainnya. Client meminta kita mengerjakan XXX, tapi kita malah mengerjakan ZZZ.
Walaupun mungkin kita lebih pintar daripada customer, tapi ini bukan cara yang benar.

Ini kalau kita spesifik bicara soal customer service / budaya melayani. Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip ini juga tetap relevan.

Sebagai contoh; Anda adalah seorang staff bagian IT. Agar dapat maju dalam bidang ini, yang harus Anda lakukan adalah bekerja lembur tanpa gaji, memanfaatkan akses internet unlimited di kantor untuk mengembangkan wawasan Anda di bidang ini.

Nah, kalau sudah jelas demikian, namun kemudian Anda malah melakukan apa yang Anda mau, seperti bekerja sesuai jam kantor saja; maka tentu saja akan sulit bagi Anda untuk menjadi sukses.

Jadi, mari kita berhenti menjadi orang yang manja. Jadilah orang yang kuat.
Kalahkan kemauan kita, dan mulailah mengerjakan yang memang seharusnya kita kerjakan.

Semoga sukses.

Setup Internet Gateway dengan Linux

Pagi ini sedang browsing, tiba-tiba menemukan sebuah artikel dengan judul tersebut diatas. Isinya? Ternyata artikel buatan saya sendiri, ditulis 6 tahun yang lalu (omaigat!)

Lumayan nostalgia juga membacanya :
http://www.pangsit.com/how-to/tutorial-linuxgateway.htm

Ternyata dengan Linux, cuma perlu komputer Pentium I, memory 8 MB, dan hard disk 1 GB untuk membuat gateway server ya 🙂

OK, sekarang sih sudah jauh lebih gampang. Misalnya, dengan menggunakan IPcop, gateway server berbasis linux bisa up & running dalam waktu 15 menit saja. Maintenancenya juga super gampang, bisa pakai browser. Ini patut kita syukuri.

Di lain pihak, jika ada sebuah komputer Pentium 1 dengan memory hanya 8 MB yang tergeletak di sebelah Anda, jangan dibuang ! Baca panduan saya, dan jadikan dia yang kedua… maksud saya, internet gateway di tempat Anda.

Semoga bermanfaat !

Anakku belajar ceting … bag. 2

Di salah satu komentar pada bagian pertama, Rendy dengan santai memberitahu bahwa Anisah juga pernah ceting dengan dia. (!!)

Segera saya mencari log chattingnya.
Alhamdulillah, tidak ada yang parah 😉

Beberapa cuplikan :

19:40:51 sufehmi: om apa sih maksudnya =)) ini?
19:41:06 rendy_m_a: ketawa guling2

19:38:43 rendy_m_a: cem macem
19:39:17 sufehmi: jangan kira ini papa ini itu anisah anaknya yang pertama!
19:39:31 rendy_m_a: =))
19:39:37 rendy_m_a: kirain siapa

19:52:54 sufehmi: om udah punya anak belum?
19:52:59 rendy_m_a: belum lah

19:43:10 sufehmi: disana udah malam ya?
19:43:51 sufehmi: woi om tidur ya?
19:44:22 rendy_m_a: okeee

(sudah bete 😀 )

Selengkapnya, dan seperti biasa, JANGAN DIBACA SAMBIL MAKAN / MINUM 😀

Continue reading Anakku belajar ceting … bag. 2

Dicari : Muhammad Ikhlas Santoso

Saya mendapat email berikut dari kawan keluarga kami, mbak Santi. Beliau sedang mendapat musibah, yaitu kakaknya hilang sejak beberapa waktu yang lalu.

Ciri-ciri :
Tinggi 170-an cm, berat sekitar 75 kg, suka melamun, rambut pendek tipis, gigi depan atas ompong, jari tangan kanan eksim, waktu pergi mengenakan kemeja biru dan celana warna gelap, suka tidur dan mandi di masjid/mushalla

Silahkan disebarkan seluas-luasnya.
Terimakasih.

====

Mas Tus

From: Santi Soekanto
Subject: Tolong bantu sebarkan

Ya Allah, Pemilik Ramadan mulia ini
Ya Allah, Penjaga Terbaik dan Penyayang Terbaik dari segala yang penyayang,
Ya Allah, Yang Mahahalus dan Mahaperkasa
Ya Allah, Yang Mahamendengar Segala Doa dan Maha Perkasa
Ya Allah, Yang Berkuasa atas Segala Tentaranya di Langit dan di Bumi
Ya Allah, dengarkanlah rintihan kami yang menghiba-hiba di hadapanMu,
Ramadan datang tanpa kehadiran Mas Tus, kakak sulung kami, berada di tengah-tengah kami. Sudah dua bulan Mas Tus yang lembut, pendiam dan sakit ini meninggalkan kami adik-adiknya, serta istrinya dan dua anak perempuannya, Athina dan Annisa.
Hilang dari pandangan mata kami, namun pastilah tak raib dari pandanganMu, wahai Yang Mengetahui Segala yang Ghaib.
Sudah dua bulan ini hampir tak ada hari berlalu tanpa kami mencucurkan air mata kehilangan dan rindu sementara panas dan dingin hari serta penat tubuh dan hati kami lawan seraya menyusuri berbagai jalan, gang, masjid dan mushala untuk mencari Mas Tus.
Wahai Allah Yang Mahabesar, kami merintih dan menghiba lagi, ijinkanlah kami merebut kemenangan dan kebahagiaan Ramadan ini bersama kakak kami, Mas Tus.
Wahai Allah Yang Mahapemalu sehingga tak mau membiarkan hamba-hambaNya mengangkat kedua tangan mereka lalu menurunkannya lagi dalam doa, tanpa mengabulkan doa tersebut, kami mohon ke hadiratMu, pertemukanlah kami lagi dengan Mas Tus.
Ya Allah, kami perlindungkan kakak kami Mas Tus ke bawah kalimatMu yang Sempurna dari segala gangguan syaitan, binatang dan mata yang jahat.
Ya Allah, kami mohon, gerakkanlah hati-hati orang-orang yang baik dan shalih di mana pun untuk menolong dan melindungi Mas Tus di mana pun mereka bertemu dengannya, lalu mengantarkannya kepada kami kembali.
Wahai Allah yang Janjinya Paling Benar, kami mohonkan akhir yang baik dari ujian ini, dan kemudahan sesudah semua kesulitan.
Wahai Allah Yang Mahamelihat di titik mana persisnya Mas Tus kini berada, dan di titik mana kami berada, hanya Engkaulah yang bisa mempertemukan kedua titik ini, dan mempertemukan kami dengan kakak kami Mas Tus, mempertemukan Athina dan Annisa dengan ayah mereka. Maka pertemukanlah kami wahai Allah yang Mahamengabulkan Doa.
Amin ya Rabbal ‘alamin.

santi soekanto
0815 134 93 953

Survey : Pemilu 2009

Tadi barusan sekitar pukul 20:25 ini saya dikontak oleh staf dari Litbang Kompas. Surprise juga pada awalnya (dari mana mereka dapat nomor kantor saya ?), tapi kemudian tertarik dengan topiknya, yaitu survey tentang Pemilu 2009. Menarik !

Disclaimer : informasi yang saya tulis ini dari ingatan (bukan catatan tertulis), dan mungkin tidak persis / lengkap. NO WARRANTY WHATSOEVER 🙂
By the way, tidak ada disclaimer sama sekali dari penginterview saya bahwa interview tersebut tidak boleh dipublikasikan (baca: boleh dipublikasikan).

Pertama kali ybs menanyakan profil saya, yaitu sbb : Agama, Pekerjaan, Umur, Gender, Pendidikan terakhir, dst.

Now the juicy parts.

Catatan : yang ditebalkan adalah pertanyaan dari Litbang Kompas.

apa pendapat anda tentang calon presiden independen ? sangat setuju sekali.

apakah calon presiden independen akan sangat mengandalkan popularitas (instead of capability) ? ya, sayangnya ini salah satu potensi pitfall nya. Perlu ada perubahan sistem lebih lanjut agar dapat muncul calon yang capable, jujur, dan dari grass root.
Kalau tidak, bisa dipastikan bahwa masyarakat kita yang saat ini masih maniak artis / tokoh terkenal akan dengan spontan memilih orang yang tidak capable sama sekali 🙂

apakah calon presiden independen akan memungkinkan munculnya presiden yang bebas dari agenda partai (dan fokus ke agenda rakyat) ?
YA !!! 😀 Yes, yes, yes, and YESSSSSSS !!!
(keyword: memungkinkan)

apakah ada calon presiden independen yang menurut anda layak untuk maju di pemilu 2009 ? (sambil tertawa) ada sih, tapi saya yakin tidak akan terpilih (Aa Gym). Berhubung masyarakat kita masih emosional, belum rasional. Ngakunya beragama Islam, tapi egonya langsung naik begitu ketemu aplikasi agama yang tidak cocok dengan nafsunya 😀

Maka kemudian staf Litbang Kompas memberikan beberapa nama untuk kemudian saya komentari layak / tidak layak (untuk menjadi calon presiden berikutnya), yaitu sbb :

calon presiden yang layak untuk pemilu 2009 ? SBY, Sri Sultan, Hasyim muzadi.

calon presiden yang TIDAK layak untuk pemilu 2009 ? Amien rais (terlalu idealis tanpa kemampuan realisasi, mudah dikerjai lawan politik, dst), hidayat nur wahid (integritas sangat bagus, tapi masih agak ragu dengan kemampuan diplomasi & berpolitik), Gus Dur (satu kali sudah lebih dari cukup), Megawati (idem!), Din Syamsuddin (sepertinya masih agak emosional & egois: contoh; kasus di bandara changi), Prabowo, Sutiyoso, Jusuf Kalla (Danger, Will Robinson!), dst

preferensi calon presiden :
umur ? duh ageism mah basbang euy, tidak peduli umur, yang penting capable (sayangnya pilihan tersebut tidak ada)
ras ? jawa / luar jawa ? (yay!) rasisme euy, saya mah tidak peduli soal beginian (sayangnya pilihan tersebut tidak ada)
gender ? yay… hehe, tidak peduli gender (sayangnya pilihan tersebut tidak ada)
pendidikan formal ? TIDAK PEDULI SAMA SEKALI 😀 hihihi, anak kampung tidak sekolah juga tidak apa, yang penting bisa memimpin rakyat Indonesia dengan baik (sayangnya pilihan tersebut tidak ada)

OK, saya kira pertanyaan yang paling menarik (bagi saya pribadi) adalah itu. Silahkan berbagi pendapat Anda, apa saja yang menarik pertanyaannya dan jawaban Anda ?

Ngomong-ngomong, kembali ke partai, jelas secara logika saja pasti wakil rakyat justru akan mengurusi agenda partai. Kecuali kalau ybs sudah tidak sabar ingin di recall 😛

Dan kenyataan juga sudah terlalu sering membuktikan – WAKIL RAKYAT LEBIH PANTAS DISEBUT SEBAGAI WAKIL PARTAI !!!
(tuh pentungannya sampai ada 3 biji, hehehe :D)

Namun di lain pihak, perlu ada sistem yang robust **dan** masyarakat yang tercerahkan agar sistim calon independen bisa berhasil. Kalau tidak, maka kita seperti terlepas dari mulut harimau ke mulut anjing (yah, mati sih enggak, tapi tetap masih berdarah-darah juga, begitu)

OK, any comments ? (sambil pakai baju tahan api) 😀

Seminar @ Indocomm IT, 12 September 2007

Sampai lupa kalau besok ini acaranya 🙂 saya akan menjadi pembicara pada seminar “All about security & virus” di Merak Room, Jakarta Convention Centre, 12 September 2007.

Pada seminar itu juga akan ada kawan-kawan lainnya seperti Anton R. Pardede, mas Romi, Alfons, dan Koro.

Detail lebih lanjut bisa didapatkan di http://www.agenda-wifi.com/

Sampai ketemu di acara tersebut.

Update: foto-fotonya sudah bisa dilihat di photoset IndocommIT 2007.

File presentasi seminar bisa di download sbb :

[ Format PDF ] (132 KB)
[ Format PPT ] (440 KB)
[ Format OpenOffice ] (370 KB)

Harry @ Seminar IndocommIT 2007

Server colocation & dedicated server murah

Ada titipan dari kawan, Adit, mengenai produk server co location murah. Spec nya kalau tidak salah adalah sbb :

1. Ukuran 2U, atau tower ukuran sedang
2. Bandwidth internasional 192 Kbps (1:12), lokal 100 mbps
3. Helpdesk 9×5
4. Free reboots
5. Lokasi : gedung Cyber

Hanya Rp 850.000/bulan. Saya cek, memang cukup murah.
Mungkin bisa bermanfaat bagi yang memerlukan, cukup tinggalkan komentar di blog ini, nanti saya bantu sampaikan.

Kalau untuk dedicated server, bisa lihat produk Atomic Server dari IndoBizWeb.com – dedicated server murah, per bulan hanya Rp 888.000

Semoga bermanfaat.

Anakku belajar ceting …

Kemarin chatting dengan komandan, kawan lama di milis sebelah ™. Membahas cetingnya dengan anak saya (oops), Anisah.

Ternyata, suatu hari saya pulang cepat, lalu tertidur karena kelelahan, dan diam-diam Anisah logon di laptop saya (yay… password nya berhasil di hack). Ketika sedang asyik membongkar laptop tersebut, tiba-tiba ada pesan dari Adium bahwa “komandan” barusan online.
Nah, Anisah kira dia dipanggil oleh komandan. Dan terjadilah ceting super ngawur, a/l sbb :

19:58:06 sufehmi: kamu kelas berapa? dan siapa kamu?
19:59:20 sufehmi: hoiiii kamu dimana?

20:04:25 sufehmi: oya umur kamu berapa?
20:04:34 komandan: umur saya??
20:04:44 sufehmi: ya
20:04:49 sufehmi: berapa/
20:05:15 sufehmi: berapa?hoiiiiiiiiiiiiiiii

Selengkapnya bisa dibaca disini :

*** AWAS *** Jangan dibaca sambil makan / minum !! 😀

Continue reading Anakku belajar ceting …

lftp – a better FTP client

I’ve been backing up my data using rsync, but when your data directory size has reached 90 GB, it can be pretty slow at times.

So I looked around, and found lftp. Backing up with it is very simple :

lftp -u myusername,mypassword -d -e “mirror -vnR /the/source/directory /the/target/directory” the.ftpserver.com

Explanation of the switches

-u : I think it’s quite clear, put your username & password on the command line, so this can be automated

-d : turn on debugging. Once you’re happy that lftp is running smoothly every single time, you can omit this.

-e : define the command to be done by lftp.

mirror : mirror the source into the target. Very nifty.

-v : be verbose.

-R : reverse mirroring – lftp will issue PUT command (upload) into the FTP server. Otherwise, the mirror switch will cause lftp to issue GET command (download) from the FTP server.

-n : just upload newer files (saves time)

A few tips

1. lftp seems to hang ? Try putting set ftp:passive-mode off on /etc/lftp.conf

Some FTP servers expect active ftp connection, and hung on passive ones. At least the one in my Mac OS X shows this behaviour (tnftpd).

2. For even faster backup speed, try putting set ftp:sync-mode off in the /etc/lftp.conf file.

This will cause lftp to enable pipelining; however, be advised that not all FTP servers nor all routers can handle this.

Since setting up FTP server is pretty easy (hint: on ubuntu; aptitude install gproftpd, on windows; download & install filezilla), I can backup my data to more machines now. And the backup speed is also faster. I just need to have lftp on my laptop.

And, do you know that lftp can handle seven file transfer protocols : ftp, ftps, http, https, hftp, fish, sftp and file? This is the swiss army knife of file transfer. Very useful. Kudos to Alexander V. Lukyanov for this.

If those indon run, just shoot them

Demikian kata seorang polisi Malaysia kepada kawannya,sambil menunjuk ke istri bpk. Budiman, wisatawan Indonesia yang sedang berkunjung ke Malaysia.

Dikutip :

Saya minta untuk tetap berjalan kaki menuju Nikko Hotel, dan mereka boleh mengiringi tapi tak boleh menyentuh kami. Akhirnya kami bersepakat, namun polisi preman yang sempat hampir memukul saya sempat berkata:
if those indon run, just shoot them… katanya sambil menunjuk istri saya.
Saya cuma bisa istigfar saat itu, ini rupanya nasib orang Indonesia di negeri tetangga yang sering kita banggakan sebagai “sesama melayu”.

Namun pak Polis malah makin marah, memegangi
tangan saya, sambil bilang: Indon… dont lie to us. Saya kurung kalian…

..sambil memegangi tangan saya, tuan polis meludah kesamping, dan bilang: kalian semua sama saja…

Apa salah kita sehingga diperlakukan lebih rendah dari binatang seperti ini ?

Apakah karena kita selama ini membiarkan para pejabat kita “menjual” saudara-saudara kita kesana sebagai TKI (tanpa perlindungan yang memadai) ?

Mungkin kita memang layak diperlakukan seperti ini.

Stop eksploitasi TKI !
Dan, boikot wisata Malaysia !

Artikel selengkapnya :

Continue reading If those indon run, just shoot them

Hukum Mati : Penculik Anak

Lega sekali ketika membaca bahwa Raisyah Ali sudah berhasil diselamatkan, dan semua penculiknya sudah ditangkap. Namun agak kaget ketika membaca bahwa keluarga Raisyah Ali memaafkan penculiknya.

Situasi saat ini, Indonesia termasuk negara yang paling tinggi kasus trafficking (perdagangan / penculikan) anaknya.

Jadi, ada banyak Raisyah-Raisyah lainnya yang malah lebih menderita lagi. Seperti yang diculik dan dipaksa bekerja di berbagai gubuk penangkapan ikan di tengah laut. Tidak bisa lari menyelamatkan diri sama sekali, tinggal pasrah saja kepada nasib. Dan lainnya yang bahkan lebih buruk lagi dari itu.

Dan mereka tidak seberuntung Raisyah, yang bahkan sampai presiden sendiri turun tangan mengurusnya ….

Kasus Raisyah ini sebetulnya adalah kesempatan bagus untuk mulai memperbaiki situasi ini.

Jika pada kasus Raisyah Ali ini para pelakunya dihukum mati, dan dijelaskan bahwa para penculik anak lainnya juga akan diperlakukan sama; maka mudah-mudahan kasus trafficking anak di Indonesia bisa berkurang drastis.

Menculik anak adalah salah satu tindakan paling pengecut yang bisa dilakukan oleh seseorang. Pastikan bahwa para pelakunya dihukum dengan seberat-beratnya.

(mohon maaf saya posting juga di Planet Terasi, tapi saya rasa ini penting untuk disebarkan seluas-luasnya. Terimakasih)

Free Screencast

I was looking for free screencast software, and rather surprised to find quite some of them. Thought I’d list them here for someone else’s benefit :

Windows :

Linux :

Which one to choose ??

Hint : For most cases, Wink should be enough for your needs.

However,you may have different needs. For example, I ended up using RecordMyDesktop because I need FLV output, and Wink’s SWF output can’t be converted into FLV by ffmpeg tool.

Did I missed anything worth mentioning ? Let me know by leaving your comments. Thanks!

Asus Eee : new photos

Just got these photos from sources close to Asus. I can see the laptop appealing to even more people; while still giving the option of the elegant looks of the white & black colours.

asus eee

Some more news, Asus plan to start the mass production on October 2007. It’s delayed from the original plan (August 2007).

But personally I’m not surprised. For a product which is going to be this massively produced, I think it’s reasonable to be delayed even until the end of this year.

Of course I’d still prefer to have it by tomorrow 😀 but no problem Asus, take your time. Give us the sweet stuff at the right price !

Blogging to your success

Di milis muslimblog, ada seorang kawan yang mengeluh sulitnya menjadi penulis. Bagaimana penulis tidak diapresiasi,tidak mendapat kompensasi yang layak, sulit untuk dapat “menjual” tulisannya.

Saya mencoba memberi solusi sambil menyemangati. Saya berbagi cerita, bagaimana kini saya justru mendapatkan banyak tawaran menulis. Padahal dulu saya sempat lama gagal mempublikasikan berbagai tulisan saya.

Sedikit latar kisah, ketika masih SMA/kuliah saya sudah senang menulis. Tulisan saya pernah dimuat di Mikrodata (RIP), Info Komputer, majalah kampus, dll. Setelah beberapa waktu, saya bekerja di Birmingham City Council, saya mulai memiliki waktu senggang dan ingin mulai menulis lagi. Tapi, saya tidak berhasil menemukan jalur untuk memasukkan tulisan saya tersebut.
Jadi, lalu saya teruskan saja nge-blog seperti biasa. Memang saya dasarnya hobi menulis, jadi enjoy saja.

Oh ya, pada awalnya saya membuat pangsit.com (kini domainnya sudah diserobot oleh registrarnya sendiri, alamak), modelnya seperti slashdot.org. Lalu kemudian saya membuat blog engine saya sendiri di pangsit.com/misc/weblog.php3 kalau tidak salah (deuh extensionnya euy masih php3, he he).
Belakangan saya baru pindah ke wordpress, di situs yang sedang Anda lihat ini. Jadi saya sudah nge blog kira-kira selama 6 tahun.

Nah, sekitar 2 tahun terakhir ini ada suatu hal yang menarik. Saya cukup sering mendapatkan tawaran untuk menulis di berbagai media ! Lebih banyak daripada yang bisa saya penuhi pada saat ini. Belum lagi tawaran untuk bekerja diluar negeri – Singapura, Amerika, dll. Sudah ada juga yang menawarkan membuat buku, tapi waktu saya sama sekali belum ada untuk ini.
Penasaran lah jadinya. Lalu saya coba korek-korek, darimana mereka tahu saya ?

Ternyata, dari blog saya ini. (dan juga pangsit.com, dan harrysufehmi.com).
Bengong juga jadinya. Merasa agak bersalah karena pada saat ini banyak yang belum bisa saya penuhi requestnya. Yang bisa saya oper, saya coba oper ke ke kawan-kawan lainnya. Yang tidak bisa, ya sudah mau diapakan. Beberapa kali ada yang kemudian saya follow-up, jika waktu sedang memungkinkan.

Ternyata tidak hanya saya sendirian yang menemukan ini. ComputerWorld UK juga menulis bahwa “Blogging can boost your career“.

Jadi, tunggu apalagi? Mari kita nge-blog dengan semangat !

Kutipan dari milis muslimblog @ egroups.com :

On 7/25/07, Yon’s Revolta wrote:
> Terharu, bercampur senang, tapi ada sedikit rasa sedih. Ya, ketika seorang teman memberikan kabar dalam dalam sebuah forum “Jual Novel Untuk Menikah”. Terharu dan senang ketika mendengar kabar itu. Sebuah kebahagiaan tersendiri ketika dia akan bersegera menjemput bidadarinya. Rasa sedih muncul ketika membayangkan nasib penulis di negeri ini yang kadang banyak tidak beruntung. Tidak bisa hidup layak. Saya tak tahu tentang “nasib” seorang teman itu. Mungkin, itu satu-satunya jalan baginya untuk mendapatkan rupiah, bekal menikah kelak.

Jadi penulis itu memang sulit. Pekerjaannya menyenangkan (bagi yang hobi), tapi di Indonesia sulit untuk dijadikan mata pencaharian. Lha, di luar negeri saja yang sukses juga tidak banyak kok, masih JAUH lebih banyak yang gagal.

Karena itulah beberapa tahun yang lalu saya memutuskan untuk menjadikan menulis sebagai kegiatan sampingan dulu. Rencananya suatu saat nanti ini yang akan menjadi kegiatan utama saya, tapi bukan sekarang.

Sekarang adalah waktu untuk berbagi melalui media blog, sambil membangun jaringan & kredibilitas.

Well, at least demikian rencananya.
Tapi apa yang terjadi?

Manusia boleh berencana, Allah yang menentukan hasilnya.

Saat ini saja, tawaran menulis sudah bermunculan sendiri. Kekuatan blog memang luar biasa… rata-rata tawaran tersebut datang karena mereka menemukan tulisan di blog saya ! Saya cuma bisa tercengang sendiri.
Godaan untuk menulis jadi sangat besar, tapi pada saat ini saya sedang fokus untuk mensukseskan gerakan open source di Indonesia dulu. Kalau dibawa nafsu, maunya sih menulis saja sepanjang hari 🙂

Jadi ?

1. Bangun jaringan. Situs penulis-lepas nya mas Jonru saya kira sudah menuju ke arah yang sangat tepat, dan juga lain-lainnya.

2. Nge-blog dengan penuh semangat ! 🙂

3. Profit !
Di dunia & akhirat (insyaAllah)

Semoga sukses.

Salam,
Harry

Desktop Linux

Barusan saya mengisi form kuesioner yang diadakan oleh Desktop Linux.com. Di akhir survey, kemudian saya dapat melihat hasil sementara.

Ada beberapa hal yang cukup menarik :

1. Distro berbasis Debian (“jalan yang lurus” ™ RMS 😀 ) dipilih oleh 55.6% responden

2. Gnome menang tipis dari KDE (40.6% vs 37%)

3. Ketika pengguna browser Netscape hanya 0.2% (ouch), ada 4.4% responden yang menggunakan browser teks ! (lynx, elinks, dll) 😀

4. Ternyata email client GUI di Linux tidak cuma Thunderbird & Evolution.

5. 22% responden menggunakan web-based email client (gmail, yahoo, dll)

6. 25.4% tidak perlu lagi menjalankan software Windows di Linux.

Cukup menarik. Tidak sabar untuk menanti hasil akhirnya.

Merdeka !!

Sekolah Terbuka : siapa tega menolak mereka ?

Artikel di bawah ini ditulis oleh mbak Ida Sitompul, aktivis sosial yang juga anggota ISNET di Bandung.

Saya kira sangat menarik untuk berkolaborasi dengan beliau, karena proyeknya ini sudah berjalan. Tidak usah repot-repot lagi dari awal.
Bagi yang tertarik, silahkan berkomentar / kontak saya, maka nanti saya akan berikan informasi kontak mbak Ida.
Terimakasih.


Tahun ini, tahun kedua, di TKB Firdaus, SMP terbuka di komunitas Arcamanik, mendaftar 35 anak untuk menjadi murid padahal kapasitasnya cuma 20. Karena tidak hadir dalam rapat, saya hanya memperoleh hasilnya bahwa kita terpaksa mensortir anak-anak itu untuk menerima 20 saja. Guru dibagi untuk mensurvei keadaan keluarga dan kehidupan anak-anak itu untuk menentukan siapa yang harus kita terima.
Hati terasa tak nyaman, kalau mereka melamar tentulah mereka butuh dan ini hanya puncak gunung es. Lebih banyak lagi sebenarnya yang tidak mampu, dan menolak mereka membuat sedih. Saya mulai berfikir resource mana lagi yang bisa dimanfaatkan.

Kemarin saya mengunjungi rumah empat dari anak-anak itu yang menjadi bagian saya untuk disurvey. Mereka tinggal di perkampungan kumuh di luar kompleks perumahan saya dan kompleks perumahan di sekitar. Saya mengeluarkan sepeda dan mulai menyusur jalan berbatu-batu di sisi sungai di pinggir perumahan. Setelah bersepeda hati-hati, melewati lobang-lobang besar dan gerunjulan batu besar kecil, saya sampai ke perkampungan yang dituju dan mulai bertanya-tanya di mana RW nomor anu dan anu. Saya menuntun sepeda menyusuri gang-gang kecil di sisi-sisi rumah yang juga kecil-kecil. Sebagian jalan setapak itu sudah disemen, sebagian lagi masih tanah yang saya yakin becek dan licin di musim hujan.

Saya bertemu dengan salah seorang murid saya yang kemudian mengantarkan saya ke rumah pak RT. Ini anak yang mempunyai konotasi negatif tentang istana. Dia menunjukkan rumah teman-temannya yang lain yang kami lewati. Salah seorang murid pas sedang keluar dari pintu rumahnya waktu saya lewat. Dengan tersipu-sipu dia memberi salam. Tanpa seragam sekolah tambah tampak kepapaan mereka. Saya melihat rumahnya. Aaahhh, tak salah lagi rumah saya adalah istana. Walaupun rumah saya sebenarnya tidak mewah, cuma rumah di daerah perumahan sedang, tapi dibanding rumah mereka, rasanya memang pantas disebut istana. Apakah dia sama sinisnya terhadap para gurunya yang tinggal di “istana” ini? Mudah-mudahan pengalaman setahun ini mengubah pandangannya. Bukan kaya atau miskin yang membuat orang baik atau jahat, tapi kebaikan datang dari dalam hati.

Anak pertama anak ketua RT, kuli bangunan yang kadang bekerja kadang tidak.
Anak kedua tinggal di rumah yang sangat kecil, sangat gelap dan sangat kumuh bersama kakek dan nenek yang membesarkannya sejak bayi, waktu ayahnya meninggalkan dia dan ibunya begitu saja. Kakeknya yang kena stroke 1,5 tahun yang lalu bekerja sebagai pemulung. Kondisi tersebut membuatnya sulit mencari nafkah. Dia baru saja mulai lagi bekerja. Itu yang menjelaskan kondisi mereka yang tampak sangat memprihatinkan. Bagaimana dia bisa hidup dalam rumah itu? Saya ingat ruang atas tempat anak-anak saya yang selalu penuh dengan cahaya.

Anak ketiga adalah yatim yang ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di perumahan kami.
Yang ke empat tinggal di sebuah kamar kontrakan berukuran 2×4 yang dihuni 4 orang: neneknya yang lumpuh, kakak perempuannya yang baru saja menikah dan suaminya. Jauh lebih kecil daripada ruang musik di rumah teman saya. Ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan di Aceh. Seluruh fungsi rumah kecuali kamar mandi dirangkap oleh ruang kecil itu. Di dalamnya ada satu tempat tidur yang tidak menyisakan sela ke dinding di kedua ujungnya, dibatasi sebuah rak pendek kecil dengan sebuah kasur tipis dilantai, tempat si nenek menerima saya. Entah bagaimana kakaknya menjalankan kehidupan berumah tangga yang normal dengan kahadiran neneknya yang lumpuh dan adiknya. Apa efeknya tinggal dengan kondisi demikian bagi anak itu? Saya ingin sekali bisa memindahkan anak itu dari sana.

Melihat keadaan itu rasanya marah juga pada keadaan, dan eh saya juga jadi agak marah pada teman-teman saya yang bercerita tentang pertandingan golf mereka dengan hadiah BMW untuk hole in one. Betapa timpangnya negara ini. Di satu pihak ada sebagian orang yang bisa mengeluarkan uang ratusan ribu untuk main-main saja, sementara itu berjuta orang lainnya tidak tahu apakah sore nanti bisa makan. Keluarga yang saya kunjungi umumnya cuma bisa agak memastikan makan pagi, tapi tidak untuk makan berikutnya.

Saya kembali ke rumah. Tidak bisa! Mereka harus diterima! Bagaimana mungkin kami menolak mereka? Guru apa lagi yang belum saya dapat untuk membuat satu kelas lagi? Hmm… teman yang satu itu pasti mau membantu. Yang satu lagi disana itu pasti juga mau. Dalam sekejap, lewat telepon saya mendapatkan dua orang teman yang bersedia menjadi guru. Saya yakin sebetulnya banyak orang ingin melakukan sesuatu, mereka hanya belum menemukan jalannya. Jadi, dengan ijinNya, besok pasti akan ada lagi yang menyediakan diri. Besok akan ada lagi yang membuat mimpi anak-anak itu untuk bisa sekolah akan terlaksana.

salam,
ida

Kisah lucu dibalik gempa

Pas gempa kemarin ini terus terang saya tidak tahu. Lagi klenger euy setelah shift seharian di Ritech 2007, he he. Kalaupun lantai bergoyang paling saya kira vertigo saya lagi kumat karena kecapean 😀

Ternyata banyak juga yang keliru mengira gempa kemarin tersebut itu. Beberapa yang saya dengar dari radio & beberapa milis :

1. ADA SETAN ! 😀 (lalu sibuk berdoa)
2. Duh vertigo kumat….. (lalu rebahan)
3. (tidak merasa apa-apa) *gdubrak*
4. Hah, gempa ya ? (akhirnya!)

Respons dari kejadian gempa tersebut juga tidak kalah lucunya :

1. Rebahan (karena mengira vertigo kumat)
2. “Aduh… jangan (mati) deh… Aku belum menikah nih….”
3. (menimpali nomor 2) “Iya… saya juga belum… belum dua kali….”
4. Berdoa ! (mengira setan)
5. “Duh mana beha gue !!!” (cewek yang biasa tidur tidak pakai beha, tapi malu kalau kabur keluar rumah tanpa memakainya dulu)

Pelajaran yang bisa ditarik dari ini ? Jangan tidur tanpa busana ya …. malu euy, kalau terjadi gempa dan secara refleks kita langsung ngibrit keluar rumah 😛

Seribux

Pada sebuah posting / artikel, kadang para pengunjungnya berebut untuk menjadi komentator yang pertama. Fenomena ini lazim ditemukan di berbagai website populer, seperti Slashdot, Priyadi.net, DamnInteresting.com, dan lain-lainnya.

Komentator pertama biasanya hanya menuliskan “pertamax!”, atau “first!”.

Karena itu saya surprise sambil tertawa sendiri di depan komputer saya ketika membaca komentar Priyadi berikut ini :
ke  seribux !

Selamat ! Sebagai komentator ke seribux, Anda mendapatkan hadiah….. hm, saya pikir dulu ya 😀

Kronologger.com

Ngekron yuk !

Kukuh, kawan saya sejak zaman BemoNet, pada awalnya membuat Kronologis.com. Begitu kawan-kawan di AsiaBlogging.com mengetahuinya, kita langsung tertarik. Namun pada saat itu kami sedang sibuk persiapan launching ABN, sehingga ide untuk kolaborasi dengan Kronologis kita tunda.

Setelah ABN launching, maka dimulai penjajakan untuk kolaborasi dengan Kronologis. Ternyata respons dari Kukuh juga positif, sehingga klop. Kemudian mulailah proses integrasi antara Kronologis dengan jaringan ABN.

Dan hasilnya adalah Kronologger.com ! 🙂

Tentu saja ini baru versi 1. Versi 2 nya sudah dalam siap, dan mudah-mudahan bisa launching dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi (hanya ada sedikit masalah birokrasi dengan third party), dengan fitur-fitur yang semakin menyenangkan.

Oops jadi bablas, hehe…. ok sekalian saja lah kalau begitu, saya bocorkan satu lagi cerita di balik layarnya : tahukah Anda, sudah ada orang yang selamat nyawanya berkat Kronologger.com ?

Hebat kan 😀

Ceritanya begini, suatu hari keluarga ybs agak cemas, karena sudah beberapa waktu tidak ada kabar dari ybs (kita sebut saja si Fulan ya). Tapi, tidak ada informasi sama sekali mengenai keberadaan si Fulan.
Bagaimana mau menemukannya, sedangkan Jakarta sedemikian besarnya?

Lalu ada anggota keluarga si Fulan yang mendapat ide untuk memeriksa entry Kron si Fulan ini.
Ternyata, entry Kron terakhir dikirim dari Blok M Plaza.

Kemudian mereka mengkontak security Blok M Plaza,dan minta dicarikan orang dengan ciri-ciri si Fulan, dan mobil dengan plat mobil & merk/warna tsb.

Alhamdulillah, security menemukan si Fulan sedang pingsan, di dekat mobilnya !
Entahlah bagaimana nasibnya kalau tidak segera ditemukan.

Kronologger memang top ! 😀
Ayo, tunggu apa lagi? Let’s kron now !

nb: siapa yang tahu, siapakah si Fulan di cerita di atas ? 😉